MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 18, 2012

Taukah Kamu ? Bagi Pria Kecantikan Itu Bukan Prioritas ?

Baca Artikel Lainnya

Kalau bisa mendapat pasangan yang ganteng atau cantik, tentu siapa yang akan menolak? Namun pada kenyataannya, banyak hal lain yang lebih penting ketimbang sekadar penampilan fisik. Selain itu, kebanyakan pria saat ini tidak lagi mengutamakan kecantikan saat mencari pendamping hidup. Demikian hasil penelitian psikolog Dr Marcel Zentner dari York University, Inggris.

Selain itu, kaum pria tidak lagi mengharuskan pasangan untuk bisa memasak. Yang lebih penting bagi mereka adalah kecerdasan dan kepribadian calon pasangannya.

"Kami mendapati pada masyarakat seperti Inggris, atau khususnya di Skandinavia, bahwa pria menempatkan nilai yang meningkat pada kualitas lain, seperti kecerdasan, daripada bentuk tubuh yang berlekuk atau kemampuan memasak," ujar Zentner.

Di lain pihak, kaum perempuan justru makin mementingkan kriteria fisik pada calon pasangannya. Namun, mereka tidak lagi mengutamakan kekayaan karena sudah semakin mandiri secara finansial. Menjadi ibu rumah tangga tidak menjadi prioritas mereka lagi, dan mereka lebih memilih untuk bekerja. Sebelumnya, perempuan cenderung mencari pria yang dapat menjamin kebutuhan hidup keluarga.

"Secara tradisional, perempuan memilih pria yang kaya yang memiliki kemampuan untuk membiayai hidup setiap anaknya kelak. Namun kami menemukan bahwa karena perempuan semakin sejajar dengan laki-laki, kecenderungan ini menurun. Adapun penampilan pria menjadi jauh lebih penting," katanya lagi.

Sebanyak 12.000 orang terlibat dalam penelitian yang diadakan di lebih dari 30 negara ini. Zentner bersama timnya bekerja bersama World Economic Forum’s Global Gender Gap Index, yang mencari peluang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik. Dari survei tersebut, tim mampu menentukan bahwa negara-negara dengan ketidaksetaraan jender yang tertinggi cenderung masih menerapkan cara tradisional dalam mencari pasangan, seperti harus memiliki tubuh yang berlekuk (yang mengindikasikan kesuburan), kemampuan memasak, dan mampu membiayai hidup keluarga. Ini artinya, peningkatan persamaan jender dalam masyarakat di sekitar kita juga mengubah cara kita berpikir mengenai lawan jenis.

Peran pria dan wanita di Inggris saat ini tampaknya saling berbalikan. Data dari Office for National Statistics pada awal tahun ini mengungkapkan bahwa jumlah bapak rumah tangga telah meningkat tiga kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Lebih dari 62.000 pria yang pasangannya menjadi pencari nafkah ini dikategorikan sebagai "tidak aktif secara ekonomi".

Dalam survei lain, terungkap bahwa 1,4 juta pria di Inggris kini memegang peran sebagai pengasuh anak mereka. Sebaliknya, kaum perempuan dilaporkan memiliki nilai tes IQ yang lebih tinggi daripada pria, dan 58 persennya memiliki gelar sarjana.




references by kompas

 
Like us on Facebook