MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

July 26, 2015

Kondisi Timor Leste Setelah Merdeka

Baca Artikel Lainnya

Sudah lebih dari 15 tahun lalu ketika Timor Leste memilih untuk merdeka dan lepas dari Indonesia Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengakui kemungkinan negaranya akan bergabung kembali dengan pemerintah Indonesia, setelah berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selama 15 tahun.

 


“Timor Leste harus bergabung dengan Indonesia, kami butuh pemimpin baru,” tutur Xanana Gusmao di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
Hal tersebut diungkapkan Xanana pada saat menghadiri undangan pemerintah Indonesia dalam rangka HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Pelabuhan Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur.
Dia juga mengaku sangat berterima kasih atas undangan yang diberikan pemerintah Indonesia, terutama TNI dalam rangka HUT ke-69 TNI.
Mantan pejuang pro-referendum ini juga sangat mengapresiasi kemajuan pesat Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) yang dimiliki TNI selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas undangan dan kerja samanya selama ini. Saya juga perlu ucapkan Dirgahayu TNI,” terang Xanana Gusmao.
Timor Leste diduduki oleh Portugal selama lebih dari 450 tahun. Kemudian menjadi bagian dari Indonesia selama 24 tahun. Pada saat masih bergabung dengan NKRI, nama Timor Leste adalah Timor Timur yang merupakan provinsi ke-27 Indonesia.
Namun pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari kedaulatan NKRI dalam referendum di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sekarang menjadi negara dengan nama resmi Republik Demokratik Timor Leste atau Timor Lorosa’e.
Timor Leste Masih Dikaji Jadi Anggota ASEAN
Organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mengatakan masih terus mengkaji pengajuan Timor Leste menjadi anggota ke-11 dari organisasi tersebut. Penilaian kemungkinan Timor Leste masuk sebagai anggota baru dilakukan oleh badan ASEAN Coordinating Council (ACC) dan ACC Working Group (ACCWG) terhadap semua aspek negara itu.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh kepada wartawan, Senin 29 April 2013, di Gedung ASEAN. "Ada beberapa hal yang kami nilai yaitu apakah Timor Leste cukup memenuhi syarat seperti di bidang ekonomi, sosial dan pendidikan," ujar Sekjen ASEAN asal Vietnam itu.

Menurut Luong Minh, ASEAN belum dapat menentukan kapan secara resmi Timor Leste dapat bergabung dengan organisasi yang dibentuk sejak tahun 1967 itu. Walaupun sebelumnya Timor Leste telah menyatakan keinginan mereka untuk dapat bergabung menjadi anggota ASEAN pada tahun 2013 ini.

Dia menyebut untuk dapat bergabung dengan ASEAN ada beberapa kewajiban yang perlu dia penuhi, walaupun Luong Minh tidak menyebut kriteria kewajiban itu.

Namun Luong Minh membocorkan penilaiannya bahwa Timor Leste belum siap untuk menjadi anggota ASEAN. Ketika ditanyakan apakah penyebab ketidaksiapan itu disebabkan ada faktor kewajiban yang belum dapat dipenuhi Timor Leste, Luong Minh enggan untuk mengomentari lebih jauh.

"Mereka bukan tidak memenuhi kewajiban. Mereka hanya tidak siap," ujar Luong Minh singkat.

Saat disinggung apakah ketidaksiapan itu karena adanya penolakan negara anggota ASEAN seperti Singapura terhadap Timor Leste, Luong Minh membantah. Menurut dia ke-10 anggota ASEAN sepakat soal penjajakan kemungkinan Timor Leste sebagai calon anggota.

Luong Minh juga menyebut banyak negara anggota ASEAN lainnya yang membantu Timor Leste supaya mereka dapat masuk menjadi anggota baru. Salah satunya adalah Indonesia yang diketahui terus membantu pembangunan SDM Timor Leste. Timor Leste mulai mengajukan diri menjadi anggota ASEAN sejak Maret 2011 lalu.

80% Kebutuhan Pokok di Timor Leste Diimpor dari Indonesia

Pihak pemerintah Timor Leste mengakui 80% barang-barang kebutuhan pokok di dalam negeri mereka masih disuplai dari Indonesia. Produk yang diimpor mulai dari produk ringan hingga produk elektronika.

"Kita masih banyak tergantung dari Indonesia. Ada 80% barang-barang yang berasal dari Indonesia. Sisanya dari negara lain seperti China, Australia dan lain-lain," ungkap Direktur Nasional Penelitian dan Pengembangan (DNPP) Kementerian Perdagangan Industri dan Lingkungan, Republik Demokratik Timor Leste, Jacinto Paijo di acara penandatanganan naskah kerjasama dengan Lembaga Pelatihan Smile Group, Yogyakarta, Senin (26/5/2014).

Ia mencontohkan hampir semua barang kebutuhan rumah tangga seperti elektronika, sembako hingga barang kebutuhan sehari-hari seperti korek api masih didatangkan dari Indonesia. Saat ini, ada banyak warga negara Indonesia yang berbisnis di Timor Leste.

"Ada banyak barang-barang yang belum bisa tergantikan sampai saat ini di sana, sehingga harus didatangkan dari Indonesia. Ada banyak sektor home industri dan UKM yang bisa diberdayakan saat ini," katanya.

Menurutnya, pemerintah Timor Leste terus menggenjot sektor ekonomi seperti di bidang pertanian menggalakkan perkebunan kopi, home industri, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) termasuk kerajinan. Perdagangan kopi sebagian besar di ekspor ke luar negeri terutama ke Amerika Serikat (AS).

"Meski sudah banyak investor yang masuk ke Timor Leste, termasuk dari Indonesia. Kemampuan kita masih minim baik infrastruktur dan SDM, sehingga perlu banyak belajar agar bisa meningkat," kata Jacinto.

Ia mengatakan pihaknya telah menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga Smile Group sejak 6 tahun lalu untuk memberikan pelatihan peningkatan sumber daya manusia di bidang IT, database, penelitian dan lain-lain. Ada beberapa pegawai di lingkungan Kementerian Perdagangan, Industri dan Lingkungan yang mengikuti pelatihan selama 1 bulan di Indonesia.
Republik Demokratik Timor Leste adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Setelah kemerdekaannya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi Negara yang berdaulat perekonomian Timor Leste menjadi tidak stabil dan kemudian menjadikan negara itu sebagai negara termiskin di kawasan Asia sehingga rakyatnya menjadi semakin miskin keadaan ekonominya. 
Salah satu masalah  perekonomian yang dihadapi oleh Negara Timor Leste adalah masalah pengangguran. "pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali sedang mencari kerja bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. "pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Di Timor Leste tidak ada persoalan yang lebih besar yang dihadapi selain daripada  persoalan kemiskinan yang menyebabkan memburuknya perekonomian Negara tersebut. 

Kemiskinan telah membuat banyak anak#anak tidak bisa memperoleh pendidikan yang  berkualitas kesulitan dalam membiayai kesehatan kurangnya tabungan dan tidak adanya in$estasi kurangnya akses ke pelayanan publik kurangnya lapangan pekerjaan kurangnya  jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga menguatnya arus urbanisasi ke kota dan kemiskinan telah menyebabkan jutaan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pangan sandang dan papannya dilakukan secara terbatas.
Timor leste dikelompokkan kedalam ekonomi dengan pendapatan menengah kebawah oleh bank dunia. 
Timor leste juga kini  mengandalkan ekspor kopi, minyak, marmer, dan kayu.

KSAD : Dulu Australia Dorong Timor Timur Merdeka, Mereka Incar Minyak

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo, mengungkapkan motif di balik sikap Australia yang membantu Timor Timur merdeka dari Indonesia dan kemudian menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Australia, kata Gatot Nurmantyo, mengincar cadangan minyak dan gas di lepas pantai Laut Timor atau dikenal dikenal dengan Celah Timor. Australia ingin menguasai cadangan minyak yang melimpah di Celah Timor.
“Itu adalah bentuk proxy war (perang dengan memanfaatkan pihak ketiga). Australia saat itu membantu Timor Timur untuk lepas dari Indonesia. Itu diakui Xanana Gusmao (Perdana Menteri Timor Leste), bahwa Australia ada di balik lepasnya Timor Timur,” ujar Gatot dalam acara pertemuan Forum Pimpinan ?Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Malang, Selasa, 7 April 2015.
Celah Timor adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kawasan perairan antara Pulau Timor, Indonesia dan Australia. Batas laut antara Australia dan Indonesia dinegosiasikan pada tahun 1972. Namun bagian batas itu masih dalam perselisihan karena Portugal yang waktu itu mengklaim wilayah atas Timor Leste memutuskan untuk membatalkan mengikuti negosiasi.
Namun Timor Leste belum menentukan batas perairannya dengan negara tetangganya, Indonesia dan Australia. Negosiasi dimulai sejak tahun 2002. Meski sejumlah persetujuan interim, batas-batas perairan yang permanen belum ditentukan.

Australia dan perusahaan minyak internasional dituduh menekan Timor Leste untuk menerima formula bagi-hasil minyak. Timor Leste dan Australia menandatangani traktat pada Januari 2006 namun belum diratifikasi oleh negara lain hingga delapan bulan ke depan


Dilli Dikepung Ribuan Pendemo, Pemerintahan Lumpuh, TNI Siagakan 1.200 Prajurit di Perbatasan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiagakan dua batalion atau sekitar 1.200 personel untuk mengamankan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, setelah Dili, Ibu Kota Timor Leste, bergolak karena unjuk rasa besar-besaran dari warga.

“Ada gejolak atau tidak kami tetap siaga untuk mengamankan wilayah perbatasan kedua negara,” kata Humas Korem 161 Wira Sakti Kupang Kapten Ida Bagus Diana kepada Tempo, Rabu, 23 Maret 2016.
Pengamanan di perbatasan, menurut dia, dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Ada dua batalion yang siaga di perbatasan, untuk sektor barat dijaga Armed 11 Kostrad, dan sektor Timur Yonif 725 Woroagi. “Pada prinsipnya sesuai dengan SOP, dan tingkatkan kewaspadaan,” katanya.
Dua batalion ini, katanya, berjaga di empat kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste, yakni Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Kupang.
Dia mengaku tidak peduli dengan unjuk rasa yang terjadi di Kota Dili, karena TNI tetap siaga menjaga wilayah perbatasan kedua negara. “Kami hanya monitor perkembangan di negara tetangga,” katanya.
Ribuan massa di Dili, pada 22-23 Maret 2016, turun ke jalan melakukan unjuk rasa menuntut perundingan ulang antara Timor Leste dan Australia terkait dengan batas laut Timor dan pengelolaan bersama sumber daya alam di laut tersebut.
Unjuk rasa ribuan warga Timor Leste, terdiri atas para pegawai negeri sipil (PNS), siswa sekolah menengah atas (SMA), hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM), membuat pemerintah di negara tersebut lumpuh total.

Kisah Timor Leste-Australia berebut minyak hingga demo ribuan orang


Apa sesungguhnya terjadi? Jawabannya terkait konflik puluhan tahun di sekitar perbatasan laut antara Australia dan Timor Leste, seperti dilansir junkee.com

Selama Timor Leste masih menjadi wilayah Indonesia, dulu bernama Timor Timur, pemerintah Indonesia dan Australia berbagi keuntungan atas sumber daya minyak dan gas di Laut Timor. Australia misalnya, bermitra dengan perusahaan-perusahaan minyak, terutama Woodside Petroleum, yang menyumbangkan USD 900 juta kepada pemerintah Australia hasil dari Laut Timor.

Setelah lepas dari Indonesia pada 2002, semua itu berubah. Pemerintahan baru Timor Leste melihat sumber daya alam itu sebagai motor penggerak ekonomi negara. Salah satu lokasi minyak terbesar di kawasan Laut Timor adalah ladang Greater Sunrise, yang diperkirakan bernilai USD 40 miliar.

Namun Australia mengklaim Greater Sunrise adalah bagian dari wilayah laut mereka. Klaim itu berdasarkan perbatasan di masa Timor Leste masih jadi bagian dari Indonesia. Padahal setelah Timor lepas dari Indonesia, menurut hukum internasional, Greater Sunrise adalah bagian dari wilayah laut Timor Leste. Australia dan Timor Leste sebetulnya sudah berupaya membuat perjanjian baru soal 
perbatasan laut itu pada 2002. Namun tidak mencapai kata sepakat, hingga hari ini. 

Meski begitu kedua negara setuju membagi keuntungan hasil dari minyak di Greater Sunrise dalam sebuah perjanjian bernama Kesepakatan Maritim di Laut Timor (CMATS) pada 2006.

Perjanjian itu menyatakan kedua negara berbagi hasil dari Greater Sunrise 50:50. Sebelumnya pendapatan dari ladang minyak itu 82 persen mengalir ke Australia dan sisanya ke Timor Leste. Mengingat ladang Greater Sunrise lebih banyak masuk ke wilayah laut Timor Leste dan Asutralia jauh lebih kaya ketimbang Timor, maka kesepakatan CMATS itu sesungguhnya tidak menguntungkan buat Timor Leste. Hal itulah yang menjadi pemicu unjuk rasa terbesar dalam sejarah Timor tiga hari lalu.

Kondisi itu diperparah dengan permainan culas intelijen Australia. Pada 2004, pemerintah Negeri Kanguru memberi mandat kepada sebuah perusahaan konstruksi asal Queensland untuk merenovasi kantor perdana menteri timor Leste sebagai bentuk bantuan luar negeri dari Australia. Namun rupanya hal itu dimanfaatkan oleh intelijen Australia untuk memasang alat penyadap di ruang rapat kantor perdana menteri Timor guna memata-matai para pejabat Timor selama proses negosiasi.



The Poorest Countries in the World 2017




Dalam perjalanannya setelah mandiri Timor Leste tampak kesulitan mengelola perekonomiannya, karena di samping masih adanya intervensi pihak "sponsor" yang mendukung kemerdekaannya, ternyata mimpi besar berupa cadangan minyak bumi dan gas di celah Timor tidaklah seindah mimpi.

Dalam mengelola perekonomiannya sumber utama pembiayaan berasal dari bagi hasil sumber daya alam dengan perusahaan dari  Australia. Kehidupan yang lebih sejahtera setelah berpisah dari Indonesia yang dimimpikan oleh rakyat Timor Leste dan mimpi yang dijanjikan oleh para tokoh perjuangan Timor Leste ternyata tidak kunjung tiba. Pendapatan dari minyak dan gas hasil kerja sama dengan perusahaan dari Australia semakin hari semakin menurun yang membuat negara baru ini mengalami kesulitan.


Hal yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupan perekonomian Timor Leste adalah standar hidup kategori negara berkembang, tetapi biaya hidupnya seperti negara maju. Harga-harga yang menjulang akibat digunakannya standar dolar dalam perekonomian membuat Timor Leste hampir tidak melakukan pembangunan dan hampir masuk kategori negara gagal.

Bangunan bangunan pemerintahan yang ada sebagian besar  masih merupakan bangunan warisan yang dibangun oleh Indonesia ketika masih tergabung sebagai salah satu provinsi Indonesia. Bagi rakyat Timor Leste, barang-barang kebutuhan keseharian yang berasal dari Indonesia harganya lebih murah.  Hal inilah yang menyebabkan ramainya pasar pasar di wilayah perbatasan.
Puncak frustasi Timor Leste akan apa yang dianggap sebagai ketidakadilan pembagian keuntungan hasil sumber daya alam di celah Timor adalah dengan dimasukkannya kasus ini ke pengadilan arbitrase pada tahun 2016 lalu.


Kisruh perbatasan antara Timor Leste dan Australia ini memang memiliki sejarah panjang yang membuat frustrasi Timor Leste. Pada tahun 1989 ketika Timor Leste masih merupakan salah satu propinsi Indonesia yang bernama Timor Timur tersebut, telah dilakukan perjanjian pengelolaan celah Timor antara Indonesia dan Australia.



Gross domestic product (GDP) based on purchasing-power-parity (PPP) per capita.

Values are expressed in current international dollars, to the nearest whole dollar, reflecting a single year's (2016) currency exchange rates and PPP adjustments.

Rank

Country

2016 International Dollars

1
Central African Republic
656
2
Democratic Republic of the Congo
784
3
Burundi
818
4
Liberia
882
5
Niger
1,113
6
Malawi
1,139
7
Mozambique
1,228
8
Guinea
1,271
9
Eritrea
1,321
10
Madagascar
1,504
11
Comoros
1,529
12
Togo
1,545
13
Guinea-Bissau
1,568
14
Sierra Leone
1,651
15
The Gambia
1,664
16
South Sudan
1,670
17
Haiti
1,784
18
Burkina Faso
1,790
19
Kiribati
1,820
20
Rwanda
1,905
21
Ethiopia
1,916
22
Zimbabwe
1,953
23
Afghanistan
1,957
24
Solomon Islands
1,995
25
Uganda
2,066
26
Benin
2,184
27
Mali
2,264
28
Nepal
2,480
29
Yemen
2,521
30
Senegal
2,578
31
Chad
2,580
32
Vanuatu
2,631
33
Tajikistan
2,982
34
Micronesia
3,032
35
Tanzania
3,097
36
Lesotho
3,107
37
Marshall Islands
3,239
38
Cameroon
3,260
39
São Tomé and Príncipe
3,344
40
Kenya
3,360
41
Djibouti
3,369
42
Kyrgyz Republic
3,467
43
Papua New Guinea
3,542
44
Tuvalu
3,566
45
Côte d'Ivoire
3,581
46
Cambodia
3,735
47
Bangladesh
3,890
48
Zambia
3,898
49
Timor-Leste
4,186
50
Ghana
4,380

GDP per capita (US$ PPP) by country or  territory 
Country/Territory UN Region IMF[5][6] World Bank[7] CIA[8]
Estimate Year Estimate Year Estimate Year
 East Timor * Asia 3,339 2022 3,356 2020 3,553 2019
 
 
Berdasar laporan United Nations Development Programme (UNDP) Selasa 7 Juli 2020, Timor Leste berada di posisi sepuluh terbawah negara termiskin di dunia.
 
Xanana Gusmao bukannya membela negaranya, malah memprediksi dalam 10 tahun mendatang Bumi Lorosae akan jadi negara mati.

Adapun alasan Xanana Gusmao terkait negara tempat tinggalnya tersebut masih terbelenggu dengan kemiskinan, pengangguran dan korupsi.

Padahal, cita-cita suci rakyat Timor Leste yang ngotot ingin merdeka dari Indonesia adalah mengatur diri sendiri dengan kekayaan yang melimpah agar sejahtera.

Namun, apa yang diharapkan Timor Leste tak kesampaian, bahkan negara kecil itu berada di urutan 152 dari 162 negara termiskin di dunia.

Hal ini merupakan kabar mengejutkan bagi rakyat Timor Leste, sebuah negara yang telah memisahkan diri dari Indonesia.

Mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao membeberkan permasalahan pokok negara itu.

Ia pesimis rakyat Timor Leste akan keluar dari zona krisis kemiskinan.

Gusmao mengungkapkan bahwa Timor Leste memiliki dana abadi dengan nominal ratusan triliunan rupiah.

Dana itu, lanjut Gusmao, sekarang tersimpan di Bank New York, Amerika Serikat.

Namun, dia mengatakan bahwa meski dana ratusan triliun rupiah itu cair, 10 tahun mendatang Timor Leste akan menjadi negara yang mati.


Timor Leste Kian Miskin, Berharap Banyak Pada Indonesia

Sudah merdeka 20 tahun lebih, Timor Leste masih berkutat dengan masalah kemiskinan rakyatnya dan berbagai kebutuhan hidup rakyatnya masih bergantung pada Indonesia. Pandemi Covid-19 dan peperangan Ukraina melawan Rusia telah mengakibatkan krisis global yang memperburuk kondisi perekonomian masyarakat di Timor Leste. Masyarakat yang sudah miskin, tutur Ramos-Horta, menjadi lebih miskin akibat keberlanjutan pandemi di tingkat nasional dan permasalahan di Ukraina. Oleh karena itu, perekonomian menjadi perhatian utama dan prioritas absolut bagi Ramos-Horta. “Demi anak-anak dan para ibu. Kami menghadapi terlalu banyak malanutrisi dan kemiskinan yang ekstrem. Tidak ada tantangan dan pekerjaan yang lebih penting bagi saya daripada menjaga para anak, ibu hamil, dan masyarakat,” imbuhnya. Menjadikan Timor Leste sebagai negara anggota merupakan salah satu ambisi Ramos-Horta.

Jadi Negara Miskin, Kasus Pelecehan Anak dan Perempuan di Timor Leste Dibayar dengan Barang

Tak hanya dikenal sebagai negara miskin, ternyata kehidupan anak dan perempuan di Timor Leste juga sangat memprihatinkan.


Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Jadi Negara Miskin, Kasus Pelecehan Anak dan Perempuan di Timor Leste Dibayar dengan Barang, https://palu.tribunnews.com/2022/01/06/jadi-negara-miskin-kasus-pelecehan-anak-dan-perempuan-di-timor-leste-dibayar-dengan-barang.

Mirisnya, kasus pelecehan anak di Timor Leste kadang selesai hanya dengan kompensasi barang.

Setidaknya inilah yang diakui oleh Bapak Dosantos dari Timor Leste.

“Saya sekarang mengerti bahwa Kekerasan terhadap anak harus selalu diselesaikan melalui jalur hukum,” kata Bapak Dosantos dari Timor Leste.

Namun, Kekerasan terhadap anak, terutama anak perempuan, tetap menjadi masalah serius.

Sensus terbaru menunjukkan bahwa 28 persen anak perempuan di bawah 17 tahun mengalami Kekerasan fisik atau seksual sejak usia 15 tahun.

Sebuah desa kecil sekitar 60 kilometer dari ibu kota, Dili, kasus Kekerasan terhadap anak sangat marak.

Hingga Plan Internasional mulai mengintervensi, dan keadilan tradisional masih banyak digunakan untuk menyelesaikannya.

Ini sering terdiri dari kompensasi dengan uang, hewan, atau perhiasan tradisional.






sumber:http://jakartagreater.com/xanana-ingin-timor-leste-bergabung-ke-ri/http://dunia.news.viva.co.id/news/read/408993-timor-leste-masih-dikaji-jadi-anggota-aseanhttp://finance.detik.com/read/2014/05/26/113924/2592259/4/80-kebutuhan-pokok-di-timor-leste-diimpor-dari-indonesiahttp://www.academia.edu/6240051/Perkembangan_Timor_Leste_Sejak_Lepas_dari_Indonesia
https://dunia.tempo.co/read/news/2016/03/23/118756212/timor-leste-bergolak-1-200-personel-tni-siaga-di-perbatasan
http://www.merdeka.com/dunia/kisah-timor-leste-australia-berebut-minyak-hingga-demo-ribuan-orang.html
 https://www.gfmag.com/global-data/economic-data/the-poorest-countries-in-the-world?page=12
https://palu.tribunnews.com/2022/01/06/jadi-negara-miskin-kasus-pelecehan-anak-dan-perempuan-di-timor-leste-dibayar-dengan-barang
https://makassar.tribunnews.com/2022/02/10/timor-leste-hilang-dari-daftar-negara-termiskin-dunia-xanana-gusmao-prediksi-negaranya-akan-mati

 
Like us on Facebook