MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

March 27, 2016

Jadwal Puasa-Shaum Ramadhan-Imsakiyah 2016/1437 Hijriyah

Baca Artikel Lainnya

Tiga Tingkatan Puasa Menurut Imam Ghozali


Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” 
(Q.S. Az-Zumar ayat 6).

Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin mengatakan bahwa posisi ibadah puasa adalah seperempat bagian dari iman. Artinya barang siapa yang tidak puasa maka imannya kurang sepermpat. Hal ini merupakan kesimpulan dari dua sabda Rasulullah saw yang pertama berbunyi “ الصوم نصف الصبر” puasa merupakan setengah dari kesabaran. Dan hadits kedua berbunyai “ الصبر نصف الإيمان ” sabar adalah setengah dari iman. Oleh karena itulah Imam Ghazali menyimpulkan bahwa puasa adalah seperembpat bagian dari iman.

Menurut Al-Ghazali Puasa itu ada 3 jenis yakni:

  • Tahap 1 – Puasa al-Umum yaitu menahan diri dari makan dan minum dan perkara-perkara yang membatalkan puasa.
  • Tahap 2 – Puasa al-Khusus: menahan lidah, mata, telinga, tangan, kaki dan seluruh anggota badan daripada melakukan dosa.
  • Tahap 3 – Puasa Khusus al-Khusus yaitu menahan hati kita daripada memikirkan sesuatu selain daripada Allah.

Puasanya orang awam Ialah Puasanya orang yang hanya menahan hawa nafsu dari makan, nafsu syahwat dan kemaluannya.
 ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﻓﺮﺣﺘﺎﻥ ﻳﻔﺮﺣﻬﻤﺎ ﺍﺫﺍﺍﻓﻄﺮ ﻓﺮﺡ ﻭﺍﺫﺍ ﻟﻘﻲ ﺭﺑﻪ ﻓﺮﺡ ﺑﺼﻮﻣﻪ
"Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu : Rosulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan : Jika berbuka akan gembira, dan jika bertemu Tuhannya ia akan senang dengan ganjaran puasanya." (HR BUKHARI) 

Puasanya orang khawash (istimewa) Ialah puasanya orang-orang shalih yang menahan semua dirinya dari perbuatan / perkataan sia-sia, dosa dan menjalankan amal ibadah shalih.
Biasanya puasanya ini adalah puasanya orang yang matang ilmunya dalam islam.

 ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺍﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﺟﻨﺔ ﻓﻼ ﻳﺮﻓﺚ ﻭﻻ ﻳﺠﻬﻞ ﻭﺇﻥ ﺍﻣﺮﺅ ﻗﺎﺗﻠﻪ ﺍﻭ ﺷﺎﺗﻤﻪ ﻓﻠﻴﻘﻞ ﺍﻧﻲ ﺻﺎﺋﻢ ﻣﺮﺗﻴﻦ ، ﻭﺍﻟﺬﻯ ﻧﻔﺴﻰ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﺨﻠﻮﻑ ﻓﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺍﻃﻴﺐ ﻋﻨﺪﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺭﻳﺢ ﺍﻟﻤﺴﻚ ﻳﺘﺮﻙ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻭﺷﺮﺍﺑﻪ ﻭﺷﻬﻮﺗﻪ ﻣﻦ ﺍﺟﻠﻰ ، ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻟﻰ ﻭﺍﻧﺎ ﺍﺟﺰﻯ ﺑﻪ ﻭﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﺑﻌﺸﺮ ﺍﻣﺜﺎﻟﻬﺎ .
 "Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Puasa itu sebagai pendinding, maka orang yang berpuasa dilarang berkata keji/kasar, atau seperti perkataan orang bodoh, dan jika seseorang akan membunuhnya atau memakinya maka katakanlah : Aku puasa, aku puasa.

DOSA MENINGGALKAN SHAUM RAMADHAN

Pada zaman ini kita sering melihat sebagian di antara kaum muslimin yang meremehkan kewajiban Shaum (puasa) pada bulan Ramadhan.

Bahkan di jalan-jalan ataupun tempat-tempat umum, ada yang mengaku muslim, namun tidak melakukan kewajiban ini atau sengaja membatalkannya dengan bangga didepan umum atau secara sembunyi-sembunyi. Mereka malah terang-terangan makan dan minum di tengah-tengah saudara Muslim/muslimah mereka yang sedang berpuasa tanpa merasa berdosa.

Padahal mereka adalah orang-orang yang diwajibkan untuk berpuasa dan tidak punya halangan sama sekali. Mereka adalah orang-orang yang bukan sedang bepergian jauh, bukan sedang berbaring di tempat tidur karena sakit dan bukan pula orang yang sedang mendapatkan halangan haidh atau nifas. Mereka semua adalah orang yang mampu untuk berpuasa.

Sebagai peringatan bagi saudara-saudaraku yang masih saja enggan untuk menahan lapar dan dahaga pada bulan yang diwajibkan puasa bagi mereka, kami bawakan sebuah kisah dari sahabat Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu.

Abu Umamah menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بينا أنا نائم إذ أتاني رجلان ، فأخذا بضبعي، فأتيا بي جبلا وعرا ، فقالا : اصعد ، فقلت : إني لا أطيقه ، فقالا : إنا سنسهله لك ، فصعدت حتى إذا كنت في سواء الجبل إذا بأصوات شديدة ، قلت : ما هذه الأصوات ؟ قالوا : هذا عواء أهل النار ، ثم انطلق بي ، فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم ، مشققة أشداقهم ، تسيل أشداقهم دما قال : قلت : من هؤلاء ؟ قال : هؤلاء الذين يفطرون قبل تحلة صومهم

”Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, ”Naiklah”. Lalu kukatakan, ”Sesungguhnya aku tidak mampu.” Kemudian keduanya berkata,”Kami akan memudahkanmu”. Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya,”Suara apa itu?” Mereka menjawab,”Itu adalah suara jeritan para penghuni neraka.”

Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya,”Siapakah mereka itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya.”[8]

Lihatlah siksaan bagi orang yang membatalkan puasa dengan sengaja dalam hadits iniPerlu diketahui pula bahwa meninggalkan puasa Ramadhan termasuk dosa yang amat berbahaya karena puasa Ramadhan adalah puasa wajib dan merupakan salah satu rukun Islam. Para ulama pun mengatakan bahwa dosa meninggalkan salah satu rukun Islam lebih besar dari dosa besar lainnya[9].

Adz Dzahabi sampai-sampai mengatakan, “Siapa saja yang sengaja tidak berpuasa Ramadhan, bukan karena sakit (atau udzur lainnya, -pen), maka dosa yang dilakukan lebih jelek dari dosa berzina, lebih jelek dari dosa menegak minuman keras, bahkan orang seperti ini diragukan keislamannya dan disangka sebagai orang-orang munafik dan sempalan.”[10]


[1] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9904.
[2] Shahih Fiqh Sunnah, 2/ 88.

[3] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9904.

[4] HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16, dari ‘Abdullah bin ‘Umar.

[5] HR. Bukhari no. 6956, dari Tholhah bin ‘Ubaidillah.

[6] Ar Roudhotun Nadiyah, hal. 318.

[7] Shahih Fiqh Sunnah, 2/ 89.

[8] HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 7/263, Al Hakim 1/595 dalam mustadroknya. Adz Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Muslim namun tidak dikeluarkan olehnya. Penulis kitab Shifat Shaum Nabi (hal. 25) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

[9] Demikianlah yang dijelaskan Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam beberapa penjelasan beliau.

[10] Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq, 1/434, Mawqi’ Ya’sub, Asy Syamilah


Jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu rezeki /harta/ kesenangan baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah/barokah, secara beransur Allah akan menariknya dalam kebinasaan.

Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka,
lalu Rasulullah membaca: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
 (Al An’am: 44). (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311)



BACA JUGA: Tips Cara Agar Shaum Puasa Ramadhan Berkualitas

http://agunkzscreamo.blogspot.com/2016/05/tips-cara-agar-shaum-puasa-ramadhan.html


UNTUK JADWAL SHAUM RAMADHAN DAERAH INDONESIA LAINNYA

  • Ubah Nama Kota
  • Jadwal puasa daerah lainnnya, dengan cara klik, lalu PILIH KOTA (DIBAGIAN BAWAH)
  • Nama Kota Sudah disusun sesuai urutan Alphabet
  • Untuk kota/daerah yg tidak tercantum waktu bisa mengikuti Ibu kota/kota terdekat/sekitarnya
  • DRAG Lalu Copy ke Microsoft Word, jadikan PDF/Image atau bisa juga di print
  • ATAU SILAHKAN BOOKMARK HALAMAN INI, JADI KALAU INGIN TAU JADWAL TINGGAL DIBUKA AJA LEWAT BROWSER
  • PASTIKAN JAM DI TEMPAT KALIAN SESUAI DAN TEPAT


KETERANGAN
      1. Awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan Taqwin Standar Indonesia.
      2. Berlaku untuk wilayah radius maks. 30 km dari wilayah KOTA Daerah/Lokasi Anda.
      3. Jadwal sudah diberi toleransi waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
      4. Hisab berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.
      5. Jadwal berlaku untuk ketinggian tempat 0-250 meter DPL.
      6. Lakukan pengecekan ketepatan jam anda di Telkom 103 / RRI / TVRI.
      7. Digunakan hanya jika Kementerian Agama setempat belum menerbitkan.


Versi gambar (JPG)

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN UNTUK DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA






 
Like us on Facebook