MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 13, 2017

Bolehkah Makan Ayam Yang Masih Ada Darahnya Dimakan?

Baca Artikel Lainnya

Darah yang ada di ayam matang bisa disebabkan karena proses pemotongan yang kurang sempurna yang tidak memutuskan jalan darah sepenuhnya, bisa juga karena sang Ibu kurang bersih dalam mencucinya sebelum dimasak, Selain proses pemotongan kurang sempurna, darah di ayam matang juga disebabkan oleh Suhu api tidak pas, minyak goreng yang digunakan kurang panas, atau potongan ayam terlalu besar.

Pernahkah kalian menjumpai olahan ayam goreng atau ayam kuah yang penampilan luarnya terlihat bagus, namun bagian dalamnya masih mentah atau justru masih ada darah disekitar sela-sela tulang. Ih, pasti merusak selera makan kan?

Ketika memasak ayam, kita wajib memperhatikan tingkat kematangan ayam, karena ayam yang masih mentah dapat menjadi perantara bakteri salmonella dan virus berbahaya. Dengan proses memasak yang tepat dan benar, penampilan dan rasa ayam tidak hanya lebih nikmat, tapi juga dapat mematikan berbagai virus/bakteri penyebab penyakit.

Perhatikan ukuran ayam yang akan digoreng

Salah satu kunci memasak ayam yang matang dan tidak berdarah adalah dengan memperhatikan ukuran ayam. Untuk ukuran kesil, Anda bisa langsung menggorengnya pada minyak hingga terendam baik. Namun pada ayam dengan ukuran besar, Anda baiknya Anda mengukep ayam (merebus dengan bumbu) atau mengukus ayam terlebih dahulu. Proses ini tidak hanya membantu mematangkan bagian dalam ayam, tapi juga menghilangkan darahnya.


Perhatikan suhu api ketika menggoreng ayam

Agar ayam matang hingga ke bagian dalam, ada baiknya Anda memasak dalam suhu api yang kecil.  Memasak pada api kecil bertujuan agar panas minyak bisa merata hingga bagian dalam ayam dan membuatnya matang sempurna.


Perhatikan jumlah minyak

Selain suhu api, ada satu hal lagi yang harus diperhatikan jika ingin menggoreng ayam matang dan tidak berdarah, yakni jumlah minyak. Gunakan minyak dengan jumlah yang banyak atau dapat merendam seluruh daging ayam. Jika daging ayam terendam, maka secara otomatis proses pemanasan akan lebih merata sehingga daging ayam akan matang sempurna tanpa bercak darah

Perlakuan khusus sebelum menggoreng

Satu lagi tips ampuh agar ayam goreng bisa matang sempurna tanpa bercak darah adalah dengan perlakuan khusus sebelum menggoreng, misalnya : menusuk-nusuk daging ayam menggunakan garpu agar bagian dalam ayam lebih cepat matang, memukul daging ayam (paha) agar lebih cepat empuk dan cepat matang hingga ke tulang, atau beberapa cara lainnya.

Diamkan daging ayam dalam suhu ruang sebelum digoreng

Jangan langsung menggoreng ayam dalam kondisi dingin (baru dikeluarkan dari freezer), tapi biarkan beberapa saat pada suhu ruang. Menggoreng ayam dalam kondisi dingin akan membuat ayam matang bagian luarnya saja dan mentah bagian dalam, bahkan berdarah. Setelah ayam sudah mencapai suhu ruang atau tidak dingin lagi, Anda bisa mulai menggorengnya.

Agar memasak ayam bisa matang merata tanpa ada darah di dalamnya, ini tips-tips yang saya kumpulkan:


  1. Potong ayam yang akan dimasak dengan ukuran kecil/ tidak terlalu besar agar cepat matang dan sempurna.
  2. Kalau ayam harus dipotong besar-besar, sebaiknya diungkep/direbus dulu dengan bumbu-bumbu agar bakteri dan darah hilang. Bau amis pun akan hilang berkat ketajaman rasa bumbu.
  3. Sebelum dimasak, tusuk-tusuk ayamnya terlebih dahulu dengan garpu supaya matang sampai ke dalam.
  4. Bila memotong ayam sendiri di rumah, pastikan memutus jalan darah, jalan nafas dan jalan makanan dengan sekali gerakan, tanpa mengangkat pisau dari leher dan tanpa memutus langsung kepala.




“ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah dan daging babi dan (daging)  hewan yang disembelih dengan ( menyebut nama ) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa ( memakannya ) bukan karena  menginginkannya  dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(QS. Al-Baqarah”. 173)

Hikmah di balik larangan Allah mengkonsumsi darah sudah muncul selama 20 abad. Dengan alirannya darah membawa vitamin, hormon, oksigen dan zat-zat seperti protein, gula dan lemak , semuanya adiserap selama proses pencernaan ke sel, aliran darah diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Di sisi lain, darah juga membawa berbagai racun dan produk limbah yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Salah satu tugas paling penting  yang dilakukan darah yaitu untuk mengangkut zat-zat seperti urea, asam urat, keratin dan karbon dioksida yang perlu dikeluarkan dari tubuh.

Oleh karena itu, dalam jumlah yang signifikan darah yang dikonsumsi, tingkat produk dalam tubuh yang harus dikeluarkan akan  semakin meningkat. Hal Itu akan meningkatkan kadar urea, zat berbahaya yang diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, dapat merusak fungsi otak dan bahkan mengakibatkan koma. Karena sifatnya selalu ada senyawa berbahaya dalam darah, bahkan jika diambil dari hewan yang sehat sekalipun. Dan jika diambil dari hewan yang sakit, berbagai parasit dan kuman juga akan menular di dalamnya. Dalam hal itu, kuman dapat berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh. Jadi, akan menimbulkan bahaya nyata. Jika seseorang mengkonsumsi darah, semua kuman dan produk limbah di dalamnya dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit seperti insufisiensi ginjal atau koma hati . Selain itu, sebagian besar mikroba dibawa dalam darah dapat menyebabkan penyakit lain dengan merusak lapisan lambung dan usus.

Terlebih lagi, darah bukanlah lingkungan yang steril, dengan kata lain sangat ideal bagi kuman untuk tumbuh  karena mikroba memiliki peluang besar untuk memberi makan darah, itu merupakan lingkungan yang ideal bagi mereka. Ketika dalam kesetimbangan dengan fungsi cairan lain dalam tubuh dan sistem kekebalan tubuh, darah tidak mendukung mikro-organisme, karena merupakan penyakit. Pada individu yang sehat, mikro-organisme ini hidup dengan memanfaatkan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika ada bagian yang  terganggu, maupun keseimbangan internal rusak, mereka dapat berubah menjadi mikro-organisme yang menyebabkan penyakit .




“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan (daging)  hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah , yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas kecuali, yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan  pula)  yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah)  (karena) itu suatu perbuatan fasik, pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu  untukmu, dan telah aku cukupkan nikmatKu bagimu, dan telah Aku ridhai islam sebagi agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa,  maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. 

(QS. Al-Maidah ayat 3)

Banyak orang belum mengetahui hikmah di balik larangan mengkonsumsi darah. Mereka yang beriman dan percaya kepada Allah SWT, akan mematuhi segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya akan menikmati kehidupan  di bawah perlindungan Allah dan rahmat yang tak terbatas serta menjadi orang-orang yang beruntung di dunia maupun di akhirat




references by 
petualanganzara, dapuronlinequ,eramuslim
images by foodhackdialy

 
Like us on Facebook