MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

November 29, 2017

Firefox Akan Persenjatai Browsernya Dengan Fitur Keamanan Baru

Baca Artikel Lainnya

Firefox belum lama ini hadir dengan konsep baru bertajuk Firefox Qualcomm. Sederet fitur baru dan upgrade keamanan pun disematkan Mozilla untuk browsernya tersebut. Bahkan dikabarkan, tampaknya perusahaan akan menambah lebih banyak fitur dan akan memberi tahu pengguna jika situs yang dikunjunginya pernah dibobol oleh hacker.

Perusahaan tengah mengerjakan fitur itu dengan menggunakan data yang diberikan oleh “Have I been Pwned”, sebuah situs web yang memiliki indeks pelanggaran data, dan memberi tahu pengguna jika kredensial mereka disusupi upaya peretasan.

Meski terdengar menarik, fitur ini masih dalam tahap awal pengembangan. Namun pengguna dapat mencobanya dengan mengunjungi Github, dan menambahkannya ke Firefox. Sebagai catatan, fitur ini hanya akan berjalan dengan Firefox Developer Edition.

Kabar fitur keamanan ini juga telah dikonfirmasi oleh Troy Hunt, pakar keamanan di balik Have I Been Pwned, dalam sebuah posting-an di Twitter.

“Seperti yang banyak diketahui, ya, kami tengah mengerjakan beberapa hal (fitur) yang menakjubkan dengan @mozilla dan @haveibeenpwned,” kata Hunt.

Tak jelas bagaimana fitur ini akan bekerja nantinya pasalnya banyak situs yang telah diretas bertahun-tahun lalu. Kemungkinan Firefox akan memberikan batasan informasi hanya untuk situs yang telah diretas dalam kurun waktu tertentu. Demikian seprerti dilansir Neowin, Jumat (24/11/2017).


Fitur "Breach Alerts" penanda situs yang pernah diretas ini masih dalam tahap awal pengembangan, tapi sudah bisa dicoba dengan mengunduh add-on dari GitHub Firefox. Add-on yang masih belum resmi tersebut hanya bisa berjalan di Firefox Developer Edition.

Usai menambah add-on, jika pengguna Firefox mengunjungi situs yang dikunjungi pernah menjadi korban hacker, akan muncul pernyataan berbunyi "Anda mengunjungi situs yang pernah diretas".

Fitur ini tidak akan mengahalangi pengunjung untuk masuk ke halaman situs, melainkan hanya sekadar memberi peringatan supaya bisa menjadi pertimbangan pengguna soal keamanan situs yang bersangkutan.

"Firefox hanya mencari situs-situs mana yang pernah diretas dan kami mendiskusikan cara lain untuk menggunakan data ini di masa depan", jelas Hunt seperti dirangkum dari Engadget pada Minggu (26/11/2017).


rferences by okezone, 


 
Like us on Facebook