Tere mengakui bahwa dirinya tidak begitu saja pindah agama. Semuanya mengalami proses yang panjang. Bahkan, pelantun Awal Yang Indah ini sempat tidak percaya pada agama manapun, meski tetap percaya pada Tuhan. Namun, keputusannya mantap setelah bermimpi meninggal dunia dan bertemu seseorang yang tidak dikenal di dalam kubur.
Saat itu pengetahuan Tere tentang Islam tidak banyak. Tapi, ajaib dia mampu menjawab pertanyaan. "Dia tanya siapa Tuhan kamu, siapa Nabi kamu. Saya jawab Tuhanku Allah dan Nabiku Muhammad," kata dia.
Tere juga bersyukur karena akhirnya keluarga besarnya, terutama ibunya, menyetujui keputusannya. Setelah mantap pada imannya, Tere berusaha selalu memperbarui diri. "Terus berusaha menjadi lebih baik," kata artis yang piawai memetik gitar ini.
Mundur Dari DPR
Banyak Anggota DPR Merokok di Ruang Sidang. Di 2009 musisi bernama lengkap Theresia Ebenna Ezeria terpilih sebagai anggota Dewan Pewakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan II Jawa Barat. Selama di DPR, perempuan yang akrab di sapa Tere ini berada di Komisi X yang membawahi olah raga.
Meski cukup sukses dalam karir politiknya, Tere tak lama menjabat sebagai anggota parlemen. Sebab, di tahun 2012 dirinya mundur sebagai anggota parlemen.
Saat menjadi pembicara di diskusi 'Kolase Bicara: Kisah Para Korban Rokok' di Universitas Negeri Jakarta, Kamis, 6 November 2015, dia memaparkan salah satu alasan pengunduran dirinya sebagai anggota parlemen. Dia mengatakan suasana parlemen yang tidak sehat menjadi alasan dirinya mundur.
" Di dalam ruang sidang kadang banyak anggota parlemen yang merokok," jelasnya kepada pengunjung diskusi.
Tekanan politik dan suasana yang tidak sehat inilah yang menyebabkan kondisi kesehatannya menurun. Saat memeriksakan diri ke dokter dia mendapat diagnosa yang mengejutkan.
" Saya didiagnosa menderita pneumonia (infeksi yang menyebabkan peradangan jaringan paru-paru). Paru-paru terasa kaya terbakar. Bahkan akibat dari itu suara saya sampai hilang," jelasnya.
Untuk mengubah itu, dirinya kemudian memutuskan untuk memulai hidup sehat. Salah satu caranya ialah meninggalkan lingkungan yang menyebabkan dirinya sakit, yaitu DPR.
" Saya waktu itu ingin mengubah pola hidup saya. Jadi, bodoh banget kalau saya membiarkan diri saya tetap di dalam lingkungan yang tidak sehat itu," pungkasnya
Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi yang mundur dari keanggotaan DPR-RI, ini muncul dengan penampilan baru. Ia kini memutuskan untuk berhijab. Hal tersebut diketahui dari akun Facebook miliknya. Kamis (2/2) sekitar pukul 05.30 WIB, Tere mengganti foto profilnya dengan sebuah foto dirinya mengenakan hijab warna biru dongker.
Akun instagram nya pun juga diubah dengan foto yang sama. Ia juga mengunggah foto dirinya yang tengah melakukan perjalanan spiritual.
Pada 6 Desember 2003, Tere menikah dengan Eka Nugraha. Eka adalah pria berdarah Sunda yang juga pencipta lagu Awal Yang Indah yang dinyanyikannya. Namun pada tanggal 3 Januari 2012, Tere melayangkan gugat cerai terhadap suaminya.
Selain itu namanya sempat tenggelam di dunia musik karena ia menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Namun pada 21 Mei 2012 Tere mengajukan pengunduran diri dari DPR dengan alasan kepentingan keluarga untuk menjaga ayahnya yang sedang sakit.
Tak banyak yang tahu bahwa Tere adalah seorang mualaf. Meskipun dibesarkan dalam keluarga non-Muslim, pada 2 September 2000, dia memutuskan untuk memilih Islam sebagai pegangan hidupnya. Namun ia tetap berlaku baik pada orangtua, anggota keluarga dan temannya yang Non Muslim
Ummu Sa’ad mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya berkata, “Aku tahu Allah menyuruhmu berbuat baik kepada ibumu dan aku menyuruhmu untuk keluar dari ajaran Islam ini”. Kemudian selama tiga hari Ummu Sa’ad tidak makan dan minum. Bahkan memerintahkan Sa’ad untuk kufur. Sebagai seorang anak Sa’ad tidak tega dan merasa iba kepada ibunya. berkaitan dengan kisah Sa’ad ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan wahyu seperti yang terdapat pada surat Al-Ankabut ayat 8 .
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan baik, dan apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu, maka janganlah taat kepada keduanya”
Sedangkan wahyu yang kedua dalam surat Luqman ayat 15.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaul lah dalam kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma’ruf (baik) dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan”.
Turunnya ayat ini membuat Sa’ad semakin bertambah mantap keyakinannya dan akhirnya Sa’ad membuka mulut ibunya dan memaksa ibunya untuk makan. Dengan demikian Sa’ad tidak berbuat kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan juga bisa berbuat baik kepada ibunya.
Para Ulama mengambil dalil dari ayat ini tentang wajibnya berbakti dan bersilaturahmi kepada kedua orang tua / keluarga meskipun mereka masih belum mau menerima Islam di hatinya hingga nyawa ada diujung tenggorokannya
Perbedaan agama antara anak dan orang tua hendaknya tidak menjadi penghalang untuk silaturahmi dan berbakti pada mereka selagi hal itu tidak berlawanan dengan syariat Islam. Berbakti atau berbuat baik pada orang tua meliputi: membantu mereka apabila diperlukan, menjaga tali silaturahmi, dan menaati perintah yang selain maksiat kepada Allah SWT. Yang tak kalah penting adalah menunjukkan sikap dan akhlak yang sebaik mungkin
Berdoalah disetiap sujud dan tengah malam agar mereka mau menerima ilmu Islam yg sebenarnya, karena pemilik hati setiap manusia adalah Allah SWT, jika Allah berkehendak, maka tak ada yg tidak mungkin.