Pages

June 19, 2018

Apa Dampak Negatif Perut Buncit?

Memiliki perut buncit tak hanya bisa mengganggu penampilan, tapi berisiko bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebab perut buncit umumnya terjadi karena ada penumpukan lemak pada bagian itu.


Selama ini, perut buncit memang sering diidentikkan dengan tingkat kemakmuran / kemapanan seseorang. Misalnya orang tersebut dinilai sudah cukup mampu untuk membeli makanan yang “enak dan mahal” dalam jumlah banyak sehingga membuat perut menjadi lebih berisi. Namun, ternyata hal itu hanya persepsi belaka, perut buncit nyatanya tidak melulu soal terlalu banyak mengonsumsi makanan enak.

Pada beberapa kasus selain lemak yang terlihat, perut buncit juga disebabkan oleh lemak yang keberadaannya sering tak disadari, yaitu lemak viseral. Lemak ini berada di sekitar organ tubuh dan bisa menjadi sebuah ancaman.

Lemak viseral yang menumpuk dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan, salah satunya penyakit jantung. Berita buruknya, lemak ini termasuk dalam jenis yang sulit dihilangkan dan benar-benar bisa mengganggu kinerja organ tubuh. 


Gangguan Pernapasan

Pada orang berperut buncit atau mengalami masalah obesitas, biasanya pernapasan akan terganggu yang dirasakan lebih-lebih ketika malam hari ketika tidur. Obesitas kerap dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit yang berhubungan dengan pernapasan sehingga memang diharapkan untuk bisa mengecilkan perut. Berikut ini adalah contoh berbagai penyakit pernapasan yang menjadi bahaya dari perut yang membuncit:
  •     Bronkitis berat
  •     Asma
  •     Insufisiensi pernapasan
  •     Sindrom hipoventilasi

Meski kondisi-kondisi tersebut tergolong umum, alangkah baiknya kalau perut buncit segera diatasi agar tidak berlanjut dan mengalami masalah-masalah kesehatan tersebut. Gangguan pernapasan akan sangat tidak nyaman, dan ini kemudian bisa memicu penyakit lainnya.
 
Insomnia

Karena pernapasan terganggu setiap malam, maka otomatis ini akan menjadikan seseorang berperut buncit mengalami gangguan tidur, terutama susah tidur. Tentu saja dari satu masalah, hal ini kemudian dapat berujung pada masalah kesehatan lainnya. Insomnia bukan masalah tidur biasa, maka penyebab dasarnya harus segera ditangani.

Penyakit Jantung

Rata-rata orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas akan menaikkan risiko terkena penyakit jantung. Timbunan lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh, apalagi pinggang dan perut mampu meningkatkan potensi pembekuan lemak yang ada pada aliran darah sehingga darah tak bisa mengalir lancar ke seluruh organ tubuh.

Hal ini kemudian menjadikan organ jantung mengalami penurunan fungsi sebab kekurangan oksigen yang seharusnya dibawa oleh darah. Supaya menghindari jenis-jenis penyakit jantung yang termasuk di dalam bahaya dari perut buncit akibat lemak, maka amat disarankan untuk mengurangi berat badan. Ada banyak tips diet sehat dan jenis olahraga yang bisa diikuti supaya perut dapat dikecilkan.

Contoh jenis penyakit jantung yang kiranya dapat terjadi pada pemilik perut buncit adalah:
  •     Penyakit jantung koroner
  •     Serangan jantung
  •     Jantung bengkak
  •     Lemak jantung


Bahaya penyakit tersebut bisa berakibat pada kematian sehingga sebaiknya jika memang bisa diatasi dari awal, perut buncit seharusnya segera dikecilkan, apalagi kalau berat badan juga sudah menunjukkan angka berlebih.


 Kolesterol Tinggi
Lemak viseral jelas adalah yang paling berbahaya dan jika sudah menumpuk, maka senyawa peradangan pun akan keluar, berikut juga hormon yang mengganggu metabolisme tubuh. Sitokin adalah nama dari senyawa-senyawa peradangan dan senyawa tersebutlah yang mampu menjadi faktor penyebab peradangan ringan pada tubuh.

Asam lemak bebas juga dikeluarkan oleh lemak viseral di dalam tubuh dan senyawa ini kemudian masuk pada organ hati. Dari situlah ia menimbulkan serangkaian perubahan, seperti produksi kolesterol jahat yang meningkat dan ini otomatis membuat produksi kolesterol tinggi menurun. Inilah yang menjadi alasan mengapa perut buncit berpotensi menyebabkan penyakit kolesterol tinggi.
 
Diabetes

Asam lemak bebas yang lemak viseral keluarkan juga rupanya mampu menganca kadar serta fungsi insulin di dalam tubuh. Senyawa tersebut akan menurunkan tingkat efektivitas insulin yang bertugas sebagai pengendali gula darah. Dengan demikian, otomatis risiko diabetes pun akhirnya meningkat. Risiko diabetes dapat naik karena adanya peningkatan kadar gula darah juga pada tubuh.

Ketika terjadi kenaikan berat badan sekitar 5-10 kg selisih dari berat badan sehat atau idealnya, maka risiko diabetes tipe 2 pun akan ikut naik 2 kali lipat ketimbang mereka yang tak mengalami kenaikan atau kelebihan berat badan. Maka dari itu, perut buncit bisa saja menyebabkan berbagai penyakit kronis yang mengancam.
 

Tekanan Darah Tinggi

Lemak yang menimbun pada perut dan menjadikan perut buncit tak hanya memicu kolesterol tinggi atau kadar gula darah tinggi. Tekanan darah juga berpotensi mengalami peningkatan yang nantinya ditandai dengan sering pusing, leher belakang dan bahu yang terasa berat serta penglihatan yang kerap buram.


Perubahan Hormon

Terjadinya perubahan hormon di dalam tubuh juga bisa dipicu oleh perut buncit dan berat badan yang makin mengalami peningkatan. Ketika terjadi perubahan hormon yang mengendalikan penyempitan pembuluh darah, maka otomatis ini akan merugikan kinerja atau fungsi organ lainnya. Untuk sebutan kondisi tersebut kita mengenalnya dengan istilah angiotensin.
 
Stroke

Ketika terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah oleh karena lemak yang menimbun pada perut dan bahkan juga pada aliran darah, pembekuan darah pun terjadi. Pembekuan darah ini adalah suatu kondisi yang kerap kali menjadi penyebab awal banyaknya kasus stroke. Awal mula selalu dari tekanan darah yang naik lebih dulu.

Tak hanya itu, kebiasaan merokok, kolesterol yang tinggi dan juga kurangnya olahraga mampu membuat perut buncit dan kemudian menyumbat atau mempersempit pembuluh darah. Jalannya darah yang tak lancar itulah kemudian bisa mengakibatkan stroke. Obesitas yang disertai perut buncit adalah faktor sekunder yang mampu mengakibatkan terjadinya stroke.
 
Masalah Psikologis dan Sosial

Tidak heran mengapa banyak wanita mengutamakan penampilan fisiknya, ini karena masyarakat sendiri sering melihat tampilan luar daripada kepribadian seseorang. Cara pandang banyak orang seperti itulah yang kemudian membuat orang-orang (khususnya wanita) berperut buncit kemudian merasa dirinya kurang menarik.

Kehilangan rasa percaya diri adalah dampak psikologis yang terjadi karena dampak sosial. Hal ini kelihatannya sepele, namun banyak orang kemudian menjadi stres atau bahkan depresi sehingga mencoba diet mati-matian super ketat yang akhirnya hanya merugikan diri sendiri.

Olahraga Untuk Mengecilkan Perut

Cara mengecilkan perut buncit yang benar bukanlah dengan olahraga sit up. Karena pada dasarnya sit up berguna untuk menguatkan otot perut. Jika perut anda masih buncit, maka hanya akan bertambah kencang tapi tidak mengecilkan perutnya. Latihan sit up sangat cocok untuk anda yang sudah memiliki perut rata, untuk membantu six pack.

Cara cepat untuk mengecilkan perut ialah dengan perpaduan olahraga dan konsumsi makanan. Berikut ini beberapa olahraga untuk mengatasi perut buncit Anda:

1. Joging / Rutin Jalan Kaki

Cara paling mudah dan olahraga yang paling murah untuk dilakukan. Joging 30 menit setiap hari secara rutin akan membantu menurunkan berat badan dan mengecilkan perut buncit Anda. Terlebih lagi jika dilakukan sebelum ada konsumsi makanan yang masuk, karena tenaga yang digunakan merupakan diambil dari cadangan lemak yang dibakar.

2. Angkat beban

Cara ini merupakan cara yang paling cepat dan direkomendasikan oleh Deddy Corbuzier dalam diet OCD nya. Efeknya lebih cepat dan dalam waktu singkat terasa dibandingkan dengan latihan kardio.

3. HIIT

High Interval Intensive Training, atau metode latihan cepat. Banyak model latihan ini, jika anda latihan kardio maka kita bisa mulai dengan jalan biasa, jalan cepat, kemudian lari cepat dan begitu berulang-ulang dalam jangka waktu singkat. Untuk yang latihan beban bisa mengkombinasikan beragam latihan untuk trisep, dada ataupun latihan lainnya. Salah satunya bisa Anda contoh O7W milik OCD,

4. Naik gunung

Olahraga sekaligus liburan, berjalan dengan geografis miring tentunya membutuhkan lebih banyak tanaga yang digunakan. jadi jangan heran, banyak yang sukses menurunkan berat badan dengan hiking ke gunung.

Setelah berhasil menghilangkan perut buncit, jangan lupa untuk melakukan beberapa hal ini agar perut kamu tidak kembali buncit:

 Olahraga
  • Batasi konsumsi yang masuk, jangan makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang
  • Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi junk food terlalu berlebih
  • Konsumsi buah dan sayur untuk melancarkan proses pencernaan
  • Minum air putih secara teratur sesuai kebutuhan


Makanan Minuman Penyebab Perut Buncit

Makanan yang mengandung gula pasir

Seebelum menyantap hidangan, ada baiknya Anda memerhatikan kandungan gizi di dalamnya, baik itu kalori, protein dan vitamin. Makanan yang mengandung gula pasir memiliki banyak kalori dan tidak mengandung vitamin serta mineral. Agar perut tak semakin membuncit hindari penggunaan gula pasir secara berlebihan.
Makanan yang mengandung garam

Sama seperti halnya gula pasir, makanan yang mengandung banyak garam juga tak baik dikonsumsi. Alasaanya karena garam mengandung zat natrium, natrium adalah zat yang disukai air. Retensi dalam tubuh kita akan meningkat. Hal ini tentunya akan menyebabkan tubuh kita menjadi lemas dan lesu usai menyantap makanan yang memiliki kandungan garam tinggi.

Air tertarik terhadap natrium, sehingga ketika mengonsumsi makanan yang mengandung garam yang lebih tinggi, dapat menyebabkan retensi cairan. Hal tersebut dapat menyebabkan perasaan lesu, penampilan yang lebih gemuk, dan berat tambahan dari air.
Makanan olahan

Menurut sebuah penelitian, terlalu sering mengonsumi makanan olahan bisa menyebabkan depresi. Karena di dalam makanan olahan tidak memiliki kandungan nutrisi yang bisa diserap bagi tubuh. Sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan penyebab kolestrol.

Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak tinggi yang sulit dicerna dalam tubuh. Itulah mengapa makanan yang digoreng biasanya menyisakkan rasa tidak nyaman di perut usai dikonsumsi. Untuk menghindari perut buncit sebaiknya makanan diolah dengan cara direbus atau dikukus agar tetap terjaga nutrisinya.

Makanan berlemak, khususnya yang digoreng, menyebabkan dicerna lebih lambat. Tentunya hal tersebut menyebabkan perut terasa berat dan kembung. Untuk diet sehat bukan berarti tidak makan lemak sama sekali, namun makanan berlemak yang dipilih adalah jenis lemak yang sehat.

Lemak baik atau sehat dapat disebut dengan MUFA, yang merupakan asam lemak tak jenuh tunggal. MUFA baik bagi orang yang sulit menurunkan lemak perut. MUFA dapat ditemukan dalam minyak (seperti minyak zaitun), buah zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan cokelat.
Makanan dan minuman berfermentasi

Hampir mirip dengan makanan yang digoreng, keju juga memiliki kandungan lemak tinggi. Jika dikonsumsi secara terus-menerus dalam kadar yang tinggi bisa mengakibatkan timbunan lemak, terutama di daerah bagian perut. Bagi Anda penyuka keju hindari makanan keju secara berlebihan agar badan tetap ideal.

Sama seperti keju, cara pembuatan alkohol juga melalui tahap fermentasi. Selain menyebabkan perut buncit, meminum alkohol justru peningkatan hormon stres. Selain tak baik bagi kesehatan, minuman berakohol mengandung gula tinggi.

Makanan yang mengandung karbohidrat

Tubuh membutuhkan asupan karbohidrat, namun dengan batas wajar atau tidak berlebihan. Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan bisa mengakibatkan kegemukan karena indeks glikemik yang tinggi. Hindari menyantap nasi dengan lauk mie, sambal goreng kentang dan kerupuk karena makanan ini semuanya mengandung karbohidrat.

Sebagai sumber energi cadangan, otot-otot tubuh dapat menyimpan jenis karbohidrat yang disebut glikogen. Setiap gram glikogen yang disimpan setara dengan sekitar 3 gram air. Tetapi kecuali jika melakukan latihan fisik atau olahraga, maka kelebihan karbohidrat tidak akan tersimpan.

Penurunan asupan karbohidrat sementara waktu dapat melatih tubuh untuk mengakses bahan bakar yang tersimpan dan membakarnya. Pada saat yang sama, tubuh akan mengalirkan kelebihan cairan yang tersimpan.

Minuman bersoda

Minuman soda memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Selain itu minum-minuman bersoda menambah nafsu makan. Sebuah penelitian menyebutkan meminum minuman bersoda terlalu sering bisa menyebabkan linggar pinggang melebar lima kali lebih cdepat dari pada yang tidak mengonsumsi minuman bersoda.

Sayuran mentah dan buah-buahan dengan pemanis

Satu setengah porsi cangkir wortel yang dimasak memberikan nutrisi yang sama seperti satu cangkir wortel mentah, tetapi akan memakan sedikit ruang dalam saluran pencernaan.

Maka sebaiknya makanlah sayuran yang dimasak, porsi kecil buah, dan buah-buahan kalengan dalam jus alami tanpa pemanis. Pilihan makanan tersebut akan memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa memperluas saluran pencernaan dengan volume ekstra.
Makanan yang mengandung gas

Makanan tertentu menyebabkan lebih banyak gas dalam saluran pencernaan. Makanan tersebut termasuk kacang polong, kembang kol, brokoli, kubis Brussel, kol, bawang, paprika, dan buah jeruk.
Minuman tinggi asam

Alkohol, kopi, teh, cokelat panas, dan jus buah yang mengandung asam, masing-masing minuman tinggi asam tersebut dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan pembengkakan.

Makanan pedas

Makanan yang dibumbui dengan lada hitam, pala, cengkeh, bubuk cabai, saus panas, bawang merah, bawang putih, mustar, saus barbeque, lobak, saus, saus tomat, atau cuka semua dapat merangsang pelepasan asam lambung.

Pelepasan asam lambung dapat menyebabkan iritasi. Iritasi pada lambung dapat menyebabkan pembengkakan.

Minuman berkarbonasi

Minuman berkarbonasi mengandung gelembung-gelembung udara. Tentunya gelembung-gelembung tersebut akan berakhir di perut. Maka hindarilah minuman yang berkarbonasi.
Permen Karet

Bayak orang yang tidak menyadari ketika mengunyah permen karet, akan menelan udara. Semua udara yang terjebak dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan tekanan, kembung, dan ekspansi perut.

Gula

Pengganti gula, seperti xylitol atau maltitol, sering ditemukan pada produk rendah kalori atau rendah karbohidrat produk seperti kue, permen, dan coklat.  Makanan atau minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan selalu menjadi favorit, tak hanya bagi anak-anak tapi juga bagi para orang dewasa. Tak hanya meningkatkan kadar gula darah yang berarti risiko diabetes, makanan/minuman berpemanis buatan sangat mampu menaikkan risiko obesitas dan perut buncit.




Rutinitas / Kebiasaan / Aktifitas Pemicu Perut Buncit


1. Mengemil di Malam Hari

Ngemil memang asyik bagi banyak orang, apalagi di malam hari sehabis makan malam ketika sedang menonton TV atau beraktivitas di depan komputer. Hal ini menjadi kebiasaan banyak orang di mana sebenarnya tidaklah menyehatkan kalau dilakukan berlebihan apalagi berkepanjangan.

Tips: Berat badan bertambah bukanlah satu-satunya ancaman karena kebiasaan ini juga mampu meningkatkan ukuran perut sehingga akhirnya menjadi buncit. Ketimbang mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, sebaiknya mulailah biasakan mengonsumsi makanan sehat. Contoh makanan sehat di sini tentunya adalah buah-buahan; itupun dianjurkan untuk tak terlalu berlebihan.

2. Makan Tidak Teratur

Kebiasaan lainnya yang cukup buruk dan malah justru mampu memperbesar risiko perut buncit adalah makan secara tidak teratur. Saat tubuh tak tahu pasti waktu makan Anda berikutnya, maka tubuh biasanya bakal segera menyimpan lemak. Kondisi seperti inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya penimbunan lemak di dalam tubuh yang akhirnya membuat perut buncit.

Tips: Demi menghindari keadaan seperti ini, Anda bisa mulai menjauhi kebiasaan makan tidak teratur. Supaya keseimbangan dan kesinambungan energi bisa tetap terjaga, sangat perlu untuk menjaga jam makan untuk senantiasa teratur. Miliki jam makan tetap dan sebaiknya tak mengulur-ngulur apalagi melewatkannya karena alasan apapun.

3. Makan Malam Terlalu Malam

Makan sore dan juga makan yang terlalu malam pasti akan terlihat hasilnya. Ketika makan sore atau setidaknya paling lambat sebelum setengah 7 malam biasanya akan membantu tubuh mencerna makanan lebih baik di waktu malam. Sedangkan ketika makan malam terlalu malam, tubuh malah justru bakal menyimpan hasil makan malam di area perut sebagai lemak.


4. Makan Terlalu Banyak

Kebiasaan makan dalam porsi banyak dimiliki oleh pria maupun wanita. Meski makanan memang berpengaruh besar terhadap perkembangan tubuh karena serangkaian nutrisi pentingnya, mengonsumsi makanan secara berlebih juga tidak baik. Kebanyakan konsumsi makanan berlemak dan berkalori adalah pemicu perut buncit. Gunakanlah piring kecil dirumah untuk membiasakan tak mengambil porsi makanan terlalu banyak, dan berhentilah makan jika perlu sudah terasa tidak lapar.


Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 90 persen penyakit kardiovaskular terutama disebabkan oleh perut buncit, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, hipertensi, kurangnya aktivitas fisik, stres, gizi yang buruk, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Padahal faktor risiko tersebut merupakan faktor-faktor yang masih dapat dicegah sedini mungkin. Perut buncit terjadi akibat timbunan lemak di area perut. Timbunan lemak tersebutlah yang dapat menghambat pembuluh darah untuk mengalirkan darah ke jantung.

Pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular. Perubahan gaya hidup menjadi cara pencegahan utama yang harus Anda lakukan. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup, bisa Anda mulai dari sekarang. Anda tidak perlu menunggu tua untuk menerapkan gaya hidup sehat. Penyakit kardiovaskular kini sudah banyak menyerang anak muda dan banyak yang tidak bisa diselamatkan.





references by halodoc, halosehat, gulalives