Mainan
menjadi salah satu bentuk stimulasi bagi anak. Memberi mainan yang
tepat membantu memaksimalkan rangsangan bagi kecerdasan anak.
Sayangnya, tidak banyak orangtua yang menyadari bagaimana memilih mainan
yang tepat bagi buah hatinya.
Menurut dokter spesialis anak
dr.Atilla Dewanti Sp.A(K), pemilihan mainan bergantung pada kemampuan
dan kebutuhan anak. Pada seminar Early Stimulation in Infant to Develop Multiple Inteligences di Jakarta, Sabtu (20/4), Atilla menganjurkan para orang tua untuk memilihkan mainan berdasarkan usia anak.
Pada usia 0-3 bulan, orangtua disarankan memilih mainan yang berwarna, cerah, datar, dan merangsang aktivitas motorik. Hal ini dikarenakan mata anak 0-3 bulan belum bisa melihat jelas. Pilihan warna yang cerah akan merangsang penglihatan dan membantunya melihat mainan dengan lebih jelas.
Beranjak usia 6 bulan, mainan yang bisa digigit (teethers) dapat menjadi pilihan. Mainan ini untuk merangsang pertumbuhan giginya. Orangtua juga bisa memilih mainan dengan tombol yang bisa ditekan atau bertekstur untuk merangsang kemampuan motoriknya. Pada usia ini, anak mulai suka mandi, orangtua bisa memberikannya mainan yang bisa mengapung untuk menemani aktivitas tersebut.
"Kalau anaknya masih kecil, misalnya 6 bulan, jangan taruh mainan di atas tempat tidurnya. anak akan pusing apalagi bila mainannya bergerak," kata Atilla.
Pada usia 0-3 bulan, orangtua disarankan memilih mainan yang berwarna, cerah, datar, dan merangsang aktivitas motorik. Hal ini dikarenakan mata anak 0-3 bulan belum bisa melihat jelas. Pilihan warna yang cerah akan merangsang penglihatan dan membantunya melihat mainan dengan lebih jelas.
Beranjak usia 6 bulan, mainan yang bisa digigit (teethers) dapat menjadi pilihan. Mainan ini untuk merangsang pertumbuhan giginya. Orangtua juga bisa memilih mainan dengan tombol yang bisa ditekan atau bertekstur untuk merangsang kemampuan motoriknya. Pada usia ini, anak mulai suka mandi, orangtua bisa memberikannya mainan yang bisa mengapung untuk menemani aktivitas tersebut.
"Kalau anaknya masih kecil, misalnya 6 bulan, jangan taruh mainan di atas tempat tidurnya. anak akan pusing apalagi bila mainannya bergerak," kata Atilla.
Baca Artikel Lainnya
- Inilah Kebiasaan Hidup Yang Bikin Kulit Tubuh Cepat Rusak
- Apa Dampak Negatif Asap Rokok Pada Kulit & Rambut?
- Berapa Lama Rambut Akan Panjang ?
- Apa Dampak Negatif Tidur Kurang dari 4 Jam Per Hari?
- Fobia Jatuh Cinta, Tanda Terkena Philophobia
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Apa Efek Pakai Laher Bearing Roda Murah KW?
- Penyebab Korsleting Listrik
- Kelemahan dan Kekurangan Motor Matic Metik Yamaha
- Kelemahan Ban Tubeless Motor
- Penyebab Reflektor Lampu Motor Meleleh Rusak
Memasuki
usia 6-9 bulan anak bisa diberi mainan yang bisa bergulir, untuk
merangsang kemampuan motoriknya. Pada usia 9-12 mainan yang merangsang
interaksi, misal boneka tangan menjadi pilihan. Melalui mainan, anak
diajak berkomunikasi yang akan merangsang kemampuannya berbahasa dan
mengekspresikan diri.
references by http://adf.ly/NOPsY
images by parentsconnect.com, thewomanlife.info, toysbase.cn
Pada usia 1 tahun orangtua mulai bisa memilihkan mainan outdoor,
seperti kuda tunggang atau kolam renang mini. Mainan yang merangsang
koordinasi mata tangan seperti organ kecil atau menara susun menjadi
alternatif.
Buku dan puzzle mulai bisa dikenalkan pada usia 2 tahun. Puzzle ini tidak boleh lebih dari 10-15 keping. mainan yang merangsang imajinasi dan koordinasi mata tangan, misal boneka peri, traktor mini, atau bowling monster bisa diberikan.
Ketika anak memasuki usia 3 tahun, pinsil warna bisa menjadi pilihan. corat-coret menjadi kegiatan wajib yang merangsang kemampuan motorik halusnya. "Mainan harus sesuai dengan usia anak. Namun yang lebih penting pastikan orangtua selalu ada di dekat anak menemaninya bermain," kata Atilla.
Buku dan puzzle mulai bisa dikenalkan pada usia 2 tahun. Puzzle ini tidak boleh lebih dari 10-15 keping. mainan yang merangsang imajinasi dan koordinasi mata tangan, misal boneka peri, traktor mini, atau bowling monster bisa diberikan.
Ketika anak memasuki usia 3 tahun, pinsil warna bisa menjadi pilihan. corat-coret menjadi kegiatan wajib yang merangsang kemampuan motorik halusnya. "Mainan harus sesuai dengan usia anak. Namun yang lebih penting pastikan orangtua selalu ada di dekat anak menemaninya bermain," kata Atilla.
Kalau anaknya masih kecil, misal 6 bulan, jangan taruh mainan di atas tempat tidurnya. anak akan pusing apalagi bila mainannya bergerak,
references by http://adf.ly/NOPsY
images by parentsconnect.com, thewomanlife.info, toysbase.cn
