Pernikahan itu indah tapi juga sulit. Dibutuhkan banyak kesabaran dan praktik untuk membangun hubungan pernikahan yang abadi.
Karena pernikahan penuh pasang-surut, maka tak heran jika pasangan mudah frustasi dalam mengarungi lika-liku rumah tangga mereka. Dan jika pasangan yang tidak bahagia memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi, Anda mungkin tidak akan terkejut dengan hal ini. Sebuah studi baru telah mengkonfirmasi fenomena ini.
Baca Artikel Lainnya
- Apa Dampak Negatif Tidur Kurang dari 4 Jam Per Hari?
- Kenapa Pipi Jadi Tembem?
- Apa Efek Pakai Laher Bearing Roda Murah KW?
- Penyebab Korsleting Listrik
- Kelemahan dan Kekurangan Motor Matic Metik Yamaha
- Kelemahan Ban Tubeless Motor
- Penyebab Reflektor Lampu Motor Meleleh Rusak
- Inilah Kebiasaan Hidup Yang Bikin Kulit Tubuh Cepat Rusak
- Apa Bedanya Jatuh Cinta Pria Saat Remaja dan Dewasa?
- Uang, Faktor Penyebab Perceraian & Selingkuh Terbanyak Di Indonesia
- Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Jomblo ?
- Fobia Jatuh Cinta, Tanda Terkena Philophobia
- Ciri & Tanda Cowok Yang Belum Pantas Dijadikan Suami?
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Apa Dampak Negatif Asap Rokok Pada Kulit & Rambut?
- Berapa Lama Rambut Akan Panjang ?
“Pasangan yang sangat bahagia memiliki tingkat tekanan darah yang sehat, sementara pasangan yang tidak bahagia atau bahkan ambivalen tentang pernikahan mereka memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi," kata Birmingham, seperti dilansir laman India Times, Kamis (5/11).
Penelitian ini memang hanyalah merupakan penelitian kecil, hanya melibatkan 94 pasangan. Hanya seperempat dari pasangan bahagia, sementara sebagian besar dari mereka adalah ambivalen.
Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian lain yang sama. Sebuah studi besar di Inggris yang dilakukan pada 2013 menemukan bahwa pernikahan memiliki dampak yang lebih besar pada pribadi masing-masing pasangan tersebut.
references by
Penelitian ini memang hanyalah merupakan penelitian kecil, hanya melibatkan 94 pasangan. Hanya seperempat dari pasangan bahagia, sementara sebagian besar dari mereka adalah ambivalen.
Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian lain yang sama. Sebuah studi besar di Inggris yang dilakukan pada 2013 menemukan bahwa pernikahan memiliki dampak yang lebih besar pada pribadi masing-masing pasangan tersebut.
references by
