Kantor berita Jerman DPA pada Rabu mengungkapkan, kelompok hacker asal Rusia telah menginfiltrasi jaringan data pemerintah yang digunakan oleh kementerian dan badan keamanan.
Baca Artikel Lainnya
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Jual KALI LINUX 2025
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Server Pusat Data Nasional Terkena Ransomware
- Data Pengguna Nasabah Bank BSI Dijual Di Darkweb
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
Aksi kelompok "APT28" tersebut pertama kali diketahui pada Desember 2017, namun otoritas Jerman telah mencurigainya sejak beberapa bulan silam.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Rabu malam, Kementerian Dalam Negeri Jerman membenarkan bahwa pemerintah telah menyelidiki serangan keamanan siber yang menyerang Jaringan Informasi Administrasi Federal Jerman (IVBV).
"Serangan tersebut telah berhasil dikendalikan," jelas kementerian, namun tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai siapa dalang serangan siber tersebut.
Jaringan data IVBV digunakan oleh sejumlah institusi negara, termasuk kantor kanselir kementerian luar negeri dan pertahanan, serta badan keamanan.
references by jurnas
