Perusahaan startup penukaran cryptocurrency, Tech Bureau Corp, di Jepang telah diretas. Akibatnya, uang digital senilai 6 miliar yen, setara Rp792 triliun, raib dicuri. Seperti diwartakan laman Business Standard, kabar buruk itu disiarkan pada Kamis, 20 September 2018. Tech Bureau Corp mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada 14 September, penyusup digital dari luar negeri telah membongkar sistem keamanannya, dan itu terjadi selama dua jam.
Baca Artikel Lainnya
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Server Pusat Data Nasional Terkena Ransomware
- Data Pengguna Nasabah Bank BSI Dijual Di Darkweb
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Jual KALI LINUX 2025
Nahasnya, peretasan itu baru terdeteksi pada Senin lalu, dan kerusakan diketahui sampai hari Selasa esoknya. 67 persen komponen yang dicuri adalah aset milik klien, sementara sisanya dana dari perusahaan pertukaran mata uang cryptocurrency yang terintegrasi dengan Tech Bureau Corp, Zaif.
Pencurian memengaruhi tiga cryptocurrency, tetapi 89 persen di antaranya dalam bitcoin (BTC), sedangkan sisanya pada mata uang virtual MonaCoin (MONA) dan Bitcoin Cash (BCH), dalam jumlah yang belum dihitung secara akurat, karena penyelidikan masih berlangsung.
Perusahaan mengatakan bahwa server sedang ditinjau secara menyeluruh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pihaknya telah meminta bantuan keuangan dari salah satu anak perusahaan untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan.
Kebobolan serupa juga pernah dialami operator Jepang Coincheck pada Januari. Mereka mengaku sistemnya diretas dan sebanyak $534, setara Rp8 triliun juta berhasil dicuri. Insiden-insiden ini memaksa pihak berwenang Jepang untuk memperketat kontrol di pasar mata uang digital.
references by viva
