Kabar ini tentu saja melegakan miliaran pengguna Facebook di seluruh dunia. Jika akun FB user diretas, jejaring sosial itu mengetahuinya dan lakukan sejumlah langkah pengamanan. Apakah itu?
Belum lama ini kabar tujuh juta akun Dropbox raib di tangan hacker cukup mecengangkan jagat keamanan internet. Peretas lakukan itu melalui layanan pihak ketiga yang terhubung dengan akun Dropbox.
Belum lama ini kabar tujuh juta akun Dropbox raib di tangan hacker cukup mecengangkan jagat keamanan internet. Peretas lakukan itu melalui layanan pihak ketiga yang terhubung dengan akun Dropbox.
Baca Artikel Lainnya
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Jumlah Pengguna Facebook Meta 2023
- Ingin Punya Centang Biru di Facebook? Bisa Bayar Rp.180 Bulanan
- Jumlah Data Pengguna Facebook Aktif META 2022
- Facebook Resmi Ganti Nama Jadi Meta Pada Akhir 2021
- Momen LISA BLACKPINK Berubah Jadi LISA BEAT KARBU
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
Facebook menanggapi peristiwa itu dengan antisipasi rencana sendiri untuk memastikan hal tersebut tidak terulang. Insinyur keamanan Facebook Chris Long mengatakan, Facebook telah lakukan crawling di sejumlah situs dimana peretas mengekspos kata sandi.
Rata-rata pengguna gunakan kombinasi username atau password yang sama untuk sejumlah situs yang berbeda. Facebook juga telah lakukan pemeriksaan apakah kata sandi teretas digunakan pula untuk akses login di jejaring sosial itu.
Jika itu terjadi, Facebook akan menonaktifkan kata sandi dan memberitahukan pemilik akun jika password mereka telah ‘diketahui’ oleh peretas. Facebook sedianya telah lakukan antisipasi terkait hal ini – layanan pihak ketiga – beberapa waktu lalu.
Sebut saja tatkala mereka melepas fitur (beta) yang bernama Anonymous Login. Idenya, user bisa login ke layanan pihak ketiga tanpa harus ‘menyetor’ data informasi pribadi ke layanan yang digunakan.
Sehingga, pengguna miliki kendali kontrol privasi penuh. Aplikasi pihak ketiga juga tidak bisa melacak user dan informasi yang terkandung di akun Facebook pengguna.
references by sidomi,
Rata-rata pengguna gunakan kombinasi username atau password yang sama untuk sejumlah situs yang berbeda. Facebook juga telah lakukan pemeriksaan apakah kata sandi teretas digunakan pula untuk akses login di jejaring sosial itu.
Jika itu terjadi, Facebook akan menonaktifkan kata sandi dan memberitahukan pemilik akun jika password mereka telah ‘diketahui’ oleh peretas. Facebook sedianya telah lakukan antisipasi terkait hal ini – layanan pihak ketiga – beberapa waktu lalu.
Sebut saja tatkala mereka melepas fitur (beta) yang bernama Anonymous Login. Idenya, user bisa login ke layanan pihak ketiga tanpa harus ‘menyetor’ data informasi pribadi ke layanan yang digunakan.
Sehingga, pengguna miliki kendali kontrol privasi penuh. Aplikasi pihak ketiga juga tidak bisa melacak user dan informasi yang terkandung di akun Facebook pengguna.
references by sidomi,
