MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

July 7, 2023

Mark Zuckerberg Buat Threads Untuk Saingin Twitter Milik Elon Musk

Baca Artikel Lainnya

Elon Musk dan Mark Zuckerberg dalam tiga pekan terakhir tengah menjadi sorotan menyusul rencana duel mereka. Elon Musk menantang bos Meta itu untuk bertarung di Vegas Octagon yang menjadi arena pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC). Namun sepertinya Mark Zuckerberg tak perlu menunggu pertandingan itu untuk memberikan beberapa 'pukulan' pada pemilik Twitter. Mark telah memulai 'perang' terhadap Musk melalui postingan di Threads, aplikasi teranyar Meta yang baru diluncurkan untuk menjadi pesaing Twitter.




Zuckerberg telah berinteraksi dengan beberapa pengguna Threads sejak aplikasi tersebut dirilis, di antaranya membuat perbandingan antara platform Meta yang baru dan pesaing utamanya, Twitter.

 

"Threads brilian. Twitter sudah tak berdaya. Elon pun tak bisa melawan Zuck," ujar pengguna Threads bernama strikingbreakdowns dikutip Business Indiser, Kamis (6/7/2023).

"Kami baru di babak pembukaan di sini," jawab Zuckerberg.

 

Sebagai awal, Zuckerberg mengumumkan bahwa ia akan menjadikan Threads sebagai "tempat yang ramah". Zuckerberg setuju dengan komentar pengusaha Gary Vaynerchuk bahwa Threads dan penggunanya harus "fokus pada hal-hal positif".

"Kami benar-benar fokus pada hal-hal positif dan ingin menjadikannya tempat yang menyenangkan," jawab Zuckerberg.

Sementara itu, Meta telah mengisyaratkan bahwa ini adalah tanggapan terhadap Twitter dan Elon Musk di tengah perombakan mereka yang "kacau". Chief product officer Meta, Chris Cox, menyebut Threads sebagai respons terhadap pembuat konten dan figur publik yang menginginkan platform yang "dijalankan dengan wajar".

 

Dan tampaknya banyak orang yang beralih ke Threads, meskipun masih perlu dilihat apakah platform ini dapat mengungguli Twitter dalam jangka panjang. Zuckerberg mengungkapkan bahwa lebih dari lima juta orang telah mendaftar di platform tersebut dalam empat jam pertama peluncurannya.

"Siapa yang bisa membayangkan bahwa ini akan menjadi lebih besar dari Twitter!?" kata pengguna bernama mikedavismma.

"Memang akan memakan waktu, tetapi saya pikir harus ada aplikasi percakapan publik dengan lebih dari satu miliar pengguna di dalamnya. Twitter memiliki kesempatan untuk melakukannya, tetapi belum berhasil. Harapannya, kami akan berhasil," jawab Zuckerberg.

Banyak kalangan menilai, waktu peluncuran Threads memang sangat sempurna di tengah berbagai kebijakan pembatasan yang dikeluarkan Twitter. Pembatasan tersebut membuat banyak penggunanya protes.

Untuk saat ini, skor 1-0 untuk Zuckerberg. Kita tunggu saja serangan balik yang disiapkan Musk.

 

 Pemilik Twitter Elon Musk menanggapi cuitan beberapa warganet terkait Threads, buatan Meta. Aplikasi Threads diunduh 10 juta kali dalam tujuh jam sejak diluncurkan pada hari ini (6/7). “Sebanyak 10 juta orang mendaftar dalam tujuh jam,” kata CEO Meta Platform Inc. Mark Zuckerberg di akun Threads @Zuck, Kamis (6/7). TechCrunch melaporkan, aplikasi Threads terhubung dekat dengan Instagram. Namun aplikasi ini tetap berdiri sendiri. Kontennya berfokus pada teks seperti Twitter, tetapi masih dengan tampilan khas Instagram. Ada tombol suka, komen, unggah ulang alias retweet ala Twitter, dan bagikan.

Fitur di aplikasi Threads misalnya, replies atau berisi balasan-balasan yang dibuat pada unggahan. Ini mirip dengan menu Replies di Twitter. Beberapa warganet pun menyinggung Elon Musk soal Threads yang disebut mirip Twitter. “Meta’s new app was built entirely using this keyboard,” kata @DogeDesigner di Twitter, sembari mengunggah gambar keyboard ‘copy paste’. Elon Musk membalas cuitan tersebut dengan mengunggah emoji tertawa.



 Elon Musk juga mengomentari cuitan warganet lain. “Grafik sosial Facebook/Instagram saya pada dasarnya adalah semua orang yang saya kenal di SMA. Jadi, aplikasi di mana Anda dapat membaca semua pemikiran seperti Twitter, dari orang yang Anda ikuti di Instagram, terdengar seperti neraka yang istimewa,” kata @austen.


Sementara CEO Instagram Adam Mosseri mengatakan bahwa fitur Threads sudah ada di Instagram. “Kami Kami berharap dapat menghadirkan sebagian dari apa yang kami miliki untuk foto dan video di Instagram ke Threads dengan teks,” kata melalui unggahan Reels di Instagram, Kamis (6/7). Ia menjelaskan Meta membangun Threads untuk menciptakan ruang percakapan yang ramah dan terbuka. "Jadi kami akan membawa banyak tools bagus dari Instagram ke Threads," kata dia. Misalnya kata-kata tersembunyi dan batasan, yang memungkinkan pengguna membentuk pengalaman menjadi sesuatu yang sedikit lebih bersahabat. Mosseri pun akan ada lebih banyak fitur seputar rekomendasi dan tren di aplikasi Threads.



TWITTER LAYANGKAN PROTES


Mengutip berbagai sumber, Zuckerberg disebut-sebut telah menerima surat dari pengacara Alex Spiro yang mewakili Twitter. Isinya berupa ancaman akan menuntut perusahaan karena Meta diklaim telah membajak alias merekrut mantan karyawan Twitter agar bisa mendapatkan “rahasia dagang” dan “informasi sangat rahasia” untuk mengembangkan Threads.


Dari laporan yang beredar, di dalam surat tersebut pihak Twitter menyebut Threads sebagai aplikasi “copycat” atau tiruan.

“Twitter memiliki perhatian serius bahwa Meta Platforms telah terlibat dalam penyalahgunaan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya secara sistematis, disengaja, dan melanggar hukum,” begitu isi pembuka dari surat yang dilayangkan oleh Spiro.

Tak hanya itu, Twitter juga menuduh bahwa mantan karyawan yang dipekerjakan oleh Meta telah menyimpan dokumen dan perangkat elektronik Twitter dengan tidak benar. Spiro juga menekankan larangan Meta mengorek data Twitter, seperti informasi follower dari pengguna Twitter.

“Persaingan itu baik-baik saja, tapi berbuat curang tidak,” cuit Musk menanggapi kabar tersebut.


Pihak Meta membantah tuduhan yang dilayangkan oleh Twitter.

“Tidak ada seorangpun di tim teknisi Threads itu mantan karyawan Twitter,” tutur Director Communications Meta, Andy Stone.

Ironisnya, setelah kabar ini mencuat, banyak netizen yang kembali mengingat bahwa Musk sendiri telah memecat karyawan Twitter skala global pada November 2022.

Pemangkasan di Twitter kala itu diyakini sebagai salah satu rencana Musk bahkan sebelum resmi menjadi pimpinan baru Twitter dan berdampak ke CEO lama, Parag Agrawal hingga karyawan di berbagai divisi.

Kepala karyawan Twitter Yoel Roth pada saat itu mengatakan kalau 50 persen karyawan Twitter telah diberhentikan.

PHK yang dijalankan Musk kembali berlanjut pada Februari 2023. Twitter memberhentikan sekitar 10 persen dari jumlah karyawan mereka saat ini. Setidaknya ada 200 orang yang terkena dampak dalam putaran pemangkasan tersebut.

Pemangkasan ini juga berdampak pada salah satu karyawan Twitter yang terkenal loyal, ia juga juga menjadi salah satu orang dibalik fitur berlangganan Twitter Blue, Esther Crawford.

Banyak yang berpendapat Musk dan pihak Twitter tidak seharusnya sampai menuntut Meta karena jika mereka memang benar merekrut mantan karyawan Twitter sekalipun, mereka adalah “mantan karyawan”.

Hingga pada Jumat pagi, utas di akun Twitter @TitterDaily mengabarkan rencana gugatan Elon Musk kepada Meta. “Twitter mengancam akan menuntut Meta atas 'penyalahgunaan yang sistematis, disengaja, dan melanggar hukum' rahasia dagang dan IP Twitter, serta pengikisan data Twitter, dalam surat gencatan dan penghentian yang dikirim kemarin ke Zuckerberg oleh pengacara Elon, Alex Spiro,” dikutip dari akun @TitterDaily. 






Jika diliat-liat, logo Threads ini mirip logo jasa ekspedisi AnterAja

 


 

references by beritasatu,  katadata

 
Like us on Facebook