AGUNKz scrEaMO Blog. Apa
yang harus orangtua lakukan saat si batita punya ketakutan berlebihan
pada orang asing? Meski ini bagian normal dari perkembangan dan tak
dapat dihindari, orangtua perlu membantu anak mengatasi rasa takut pada
orang asing dengan beberapa cara berikut.
Dari berbagai langkah ini, orangtua masih perlu mengasah kemampuan sosialisasi anak. Ajak si batita ikut arisan, jalan-jalan ke mal, tempat kerja, pasar, atau keramaian lainnya, di mana ia banyak bertemu orang dengan karakter berbeda, pakaian bervariasi dan penampilan yang tidak sama.
Dengan begitu, si kecil terbiasa bertemu dengan banyak orang asing sehingga tidak kelewat takut saat berhadapan dengan orang yang belum dikenalnya.
Follow @A_BlogWeb
- Pahami ketakutannya dan tenangkan dirinya. "Kamu takut ya sama Om? Sini, mama peluk."
- Sebelum mengenalkan si orang asing kepada anak, cermati dulu apa kira-kira penyebab ketakutan anak. Wajah si orang asing atau mungkin pakaiannya.
- Lalu perkenalkan siapa sosok ini. Misalnya, "Ini Om Tomy. Biar Om Tomy punya kumis lebat, Om Tomy baik loh! Jika anak takut dengan pakaian si om, ajak anak untuk mencermati, "Jaket dan kacamata hitamnya sudah dibuka, Om Tomy ganteng kan!"
- Beri anak penjelasan tambahan tentang orang tersebut. Misalnya, "Om Tomy rumahnya jauh jadi jarang ke sini. Om Tomy adiknya Papa, berarti ini pamanmu."
- Beri jaminan rasa aman dengan selalu mendampingi anak saat bertemu orang asing. Katakan pada anak bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dengan penjelasan yang baik, akan tumbuh keberanian dalam diri anak sehingga ia memiliki sinyal. Jadi saat bertemu orang asing, ia tak takut lagi.
- Setelah anak tampak siap berinteraksi, ajak si orang asing bekerja sama untuk menetralisasi keadaan. Minta ia menyapa atau bersedia bermain dengan anak. Misal si Om atau Tante melempar bola kemudian anak menangkapnya. Seiring dengan waktu, anak anak mengubah persepsi orang asing itu menjadi teman yang mengasyikkan.
Dari berbagai langkah ini, orangtua masih perlu mengasah kemampuan sosialisasi anak. Ajak si batita ikut arisan, jalan-jalan ke mal, tempat kerja, pasar, atau keramaian lainnya, di mana ia banyak bertemu orang dengan karakter berbeda, pakaian bervariasi dan penampilan yang tidak sama.
Dengan begitu, si kecil terbiasa bertemu dengan banyak orang asing sehingga tidak kelewat takut saat berhadapan dengan orang yang belum dikenalnya.