Baca Artikel Lainnya
Kasus Mesum, SMP 4 Dapat Bimbingan Psikologis
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan memberi pendampingan psikologis kepada siswa-siswi SMP Negeri 4 Jakarta Pusat. Sebab, perbuatan asusila oknum murid sekolah tersebut secara tidak langsung membawa dampak buruk kepada murid-murid lainnya.
"Setelah dilakukan pendekatan dengan pola school management, ternyata teman-teman lainnya juga terpengaruh," kata Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto ketika dihubungi, Sabtu, 26 Oktober 2013. Sekolah tersebut kini menjadi sorotan publik. Contoh sederhana, kata Taufik, ada siswa yang malu menyebut asal sekolahnya.
'
Taufik mengatakan, pendekatan psikologis akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia berharap, langkah ini membuat aktivitas belajar-mengajar di sana lebih lancar.
Seperti diberitakan sebelumnya, nama SMPN 4 Jakpus mencuat setelah ada laporan dari orang tua murid tentang tindakan pelecehan seksual. Orang tua siswi berinisal AE ini mengatakan, anaknya dipaksa berhubungan intim dengan adik kelasnya di bawah ancaman.
Peristiwa itu terjadi pad Jumat September lalu. Menurut pengakuan AE, ketika itu, ia baru saja akan pulang sekolah. Kemudian salah satu teman korban berinisial A mengajaknya ke sebuah ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW.
Rupanya di dalam ruangan tersebut ada lelaki berinisal FP, adik kelas korban. Di sana AE dipaksa berhubungan intim, bahkan rekan mereka merekamnya dengan telepon genggam.
"Ngobrol atau negur warga juga ngga pernah dia (AE)," ujar tetangga AE, Kaswati saat ditemui di sekitar rumah AE, Jumat (25/10).
Kaswati menambahkan sejak kasus video porno tersebut mencuat, keluarga AE langsung menghilang. AE diketahui tinggal bersama nenek dan ibunya.
"Polisi juga kemari mencari tapi belum ketemu katanya. Dengar-dengar, ngungsi ke rumah saudaranya di Bandung," tuturnya.
Rumah AE memang tampak sepi dan tidak ada aktivitas. Gerbang rumahnya juga digembok.
Video adegan seks SMPN 4 Sawah Besar, Jakarta Pusat yang diperankan AE (14) dan FP (13) mulai tersebar luas di masyarakat. Bahkan, video tersebut juga tersebar di kalangan pelajar SMPN 4 tersebut.
"Iya sudah beredar di kita-kita," ujar salah satu siswi pelajar SMPN 4 yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di sekolahnya, Jumat (25/10).
Hal senada juga dilontarkan oleh gerombolan siswa pria. Mereka mengaku sudah melihat video adegan seks temannya itu. "Yah dapetnya dari temen-temen juga," katanya.
Video tersebut berdurasi kurang dari empat menit. Video tersebut diambil di dalam ruang kelas dan direkam serta disaksikan oleh teman-temannya.
"FP menjawab semua pertanyaan penyidik. Dia menceritakan kronologi kejadian, siapa saja yang terlibat, apa dan bagaimana kejadiannya," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu (30/10).
Namun, kata Rikwanto, FP sama sekali tidak mengatakan adegan mesum yang dilakukannya bersama AE dan direkam teman-temannya, atas dasar paksaan.
Rikwanto berkata, dari keterangan keduanya, FP dan AE memang berpacaran belum lama ini. FP mengatakan mereka 'jadian' sejak awal September 2013.
"Dari pengakuan mereka perbuatan mesum itu baru pertama kali mereka lakukan. Adegan pertama yang mereka lakukan disaksikan satu orang teman," tuturnya.
Dari pemeriksaan FP, maka penyidikan polisi sudah tuntas. Namun, ada keterangan yang berbeda antara AE, FP dan 10 pelajar yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Karena ada perbedaan keterangan, maka saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya akan diperiksa ulang untuk disesuaikan dengan keterangan AE. Sebelumnya, AE mengatakan dia dipaksa teman-temannya untuk melakukan adegan mesum tersebut," katanya.
Sebelumnya, penyidik telah meminta keterangan dari AE, pemeran perempuan dalam video pelajar SMP di kawasan Sawah Besar, di suatu tempat yang tidak bisa disebutkan. Rikwanto mengatakan, keterangan AE tidak sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Ada ketidaksesuaian antara keterangan AE dengan saksi-saksi, yaitu teman-teman yang melihat adegan itu. Karena itu, ada beberapa hal yang akan penyidik tanyakan kembali kepada saksi," kata Rikwanto seraya mengatakan sepuluh pelajar yang sudah diperiksa mengatakan, adegan mesum yang mereka saksikan dan rekam itu dilakukan tidak ada paksaan.
Namun, AE mengaku dipaksa saat adegan tersebut direkam. Penyidik juga sudah memeriksa 17 orang, yaitu sepuluh siswa yang melihat dan merekam adegan tersebut, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bimbingan konseling, wali kelas dan tiga penjaga sekolah.
Kasus tersebut bermula dari laporan orang tua AE tentang pelecehan seksual dan pemaksaan yang dilakukan terhadap anaknya. Adegan mesum anak baru gede (ABG) itu direkam menggunakan ponsel. Penyidik menemukan ada tiga rekaman yang berbeda di dalam ponsel yang sebagian sudah dihapus.
Pihak kepolisian hari ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap AE, salah satu pemeran perempuan dalan adegan video mesum SMP 4 Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pemeriksaan tersebut akan mereka lakukan disuatu tempat yang sudah mereka sepakati dengan yang bersangkutan sebelumnya.
"Karena faktor umur, hari ini kita lakukan pemeriksaan terhadap AE di suatu tempat," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas hendak mencari tahu dari yang bersangkutan mengenai motif serta tujuan dia untuk mengabadikan adegan mesum tersebut.
Menurut Rikwanto, penyidik polisi yang mendatangi AE, untuk dilakukan pemeriksaan. Saat ini, ia menambahkan, pemeriksaan terhadap AE masih berlangsung.
"Kita periksa kaitan apa yang terjadi sehingga mereka lakukan adegan tersebut," pungkasnya.
Dua Pemeran Utama Video Mesum SMP 4 Dikeluarkan dari Sekolahnya?
Instruksi Basuki tersebut terkait beredarnya video asusila yang dilakukan oknum pelajar sekolah tersebut. "Oh iya, memang kita lagi ngomong dengan Pak Taufik. Dia yang bisa kasih jawabannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2013).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 baru saja menjabat. Karena itu, pihaknya masih terus mempertimbangkan usulan Basuki tersebut.
Kepala Sekolah itu, kata Taufik, akan tetap diberi sanksi, tetapi tetap diimbangi dengan melihat prestasi yang telah diperolehnya. Ia juga menegaskan selama kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa dilarang untuk menggunakan alat komunikasi dan kamera.
Selain itu, Dinas Pendidikan DKI juga berencana mengadakan rehabilitasi dalam waktu dekat ini. Sementara untuk oknum pelaku akan dikenakan sanksi sesuai dengan perbuatannya.
Tindak asusila itu, kata dia, juga berpengaruh terhadap siswa lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan oknum yang terlibat. "Ternyata setelah kita dalami lebih jauh dengan prinsip school manage, persoalan dalam kelompok kecil ini sangat memengaruhi siswa lainnya," kata Taufik.
Rehabilitasi kepada para siswa itu diyakininya dapat meminimalisasi dampak psikologis yang dialami mereka yang tidak terlibat secara langsung. Terlebih lagi, saat ini, sekolah tempat mereka menuntut ilmu menjadi sorotan media massa.
Sementara para pelaku video asusila tersebut telah diberikan sanksi sesuai dengan bobot kesalahan serta edukasi mengenai kesalahan yang telah dilakukan. Pihak sekolah juga telah mengembalikan siswa pria kepada orangtuanya untuk dipindah sekolah ke tempat lainnya.
Sementara untuk pihak siswi, hingga saat ini belum memenuhi panggilan sekolah. "Kita sadari ketidakhadirannya pasti dia mengalami depresi. Mereka akan tetap menerima sanksi dan jangan lagi diberi sanksi sosial dan sanksi moral yang akan sangat hebat karena perjalanan hidupnya masih panjang," ujar mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI tersebut.
Kasus ini terungkap setelah orangtua siswi SMP Negeri 4 melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, seorang siswi AE tengah turun dari kelasnya setelah jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban berinisial A mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW.
Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Di ruangan itu, A menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP.
Teman-temannya yang lain merekam dengan menggunakan telepon genggam. Menurut orangtua AE, A mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. A juga mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya.
Pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada 1 November mendatang. Dalam pertemuan, akan diberikan materi tentang psikologi anak. Materi akan diberikan oleh psikolog seks Zoya Amirin, psikolog pendidikan Arief Rahman, dan psikolog serta aktivis HIV-AIDS Baby Jim Aditya. Rencananya pertemuan itu akan dilaksanakan di Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengharapkan setelah pertemuan tersebut dilaksanakan, kasus serupa terulang kembali.
Diharapkan, kepala sekolah dengan melibatkan orangtua dapat turut serta dalam melakukan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anaknya.
"Pada 1 November ini, kami akan melakukan pendampingan dengan mengumpulkan kepala sekolah, orang tua murid, dan komite sekolah. Kami ingin berfokus membenahi pikiran dan perilaku siswa melalui kepala sekolah dan para orangtua murid," kata Taufik, Sabtu (26/10).
Tidak hanya itu, lanjutnya Dinas Pendidikan DKI juga akan melaksanakan rehabilitasi siswa di SMPN 4. Kegiatan ini dilakukan, karena kasus video mesum itu memberi dampak negatif kepada siswa-siswa yang lainnya. Mereka terlanjur dicap buruk karena ada kejadian tersebut.
"Padahal di sekolah itu (SMP 4) banyak siswa-siswa yang memiliki prestasi sangat bagus. Ada yang juara olimpiade sains dan berbagai prestasi lainnya. Akhirnya dengan kejadian ini, prestasi mereka seakan-akan menghilang," ujarnya.
Tindak asusila itu, memberikan pengaruh terhadap siswa lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan oknum yang terlibat. Dari pendalaman melalui prinsip school management, persoalan dalam kelompok kecil ini sangat mempengaruhi siswa lainnya.
"Rehabilitasi untuk para siswa, saya yakin dapat meminimalisir dampak psikologis yang dialami mereka yang tidak terlibat secara langsung. Terlebih, saat ini, sekolah tempat mereka menuntut ilmu menjadi sorotan media massa," tuturnya.
Sementara, bagi para pelaku video asusila tersebut telah diberikan sanksi sesuai dengan bobot kesalahan serta edukasi mengenai kesalahan yang telah dilakukan. Pihak sekolah juga telah mengembalikan siswa pria kepada orang tuanya untuk dipindah sekolah ke tempat lainnya. Sedangkan untuk pihak siswi, hingga saat ini belum memenuhi panggilan sekolah.
Terhadap kepala sekolah SMP Negeri 4, Taufik mengungkapkan, meski baru dua hari menjabat, tetap akan diberi sanksi namun tetap diimbangi dengan melihat prestasi yang telah diperolehnya.
Seperti yang diberitakan, kasus ini terungkap setelah orangtua siswi SMP Negeri 4 melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, seorang siswi AE tengah turun dari kelasnya setelah jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban berinisial A mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW. Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Di ruangan itu, A menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP. Teman-temannya yang lain merekam dengan menggunakan telepon genggam.
Menurut orangtua AE, A mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. A juga mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, ada tiga rekaman video lewat HP yang sempat dianalisis tim penyidik dalam kasus ini atas laporan orangtua siswa AE, siswa perempuan di video itu.
"Beberapa sudah dihapus, kalau ada yang sempat beredar, kami akan lacak dengan IT identification, siapa penyebarnya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/10/2013).
Untuk kasus ini, Rikwanto mengaku pihaknya belum dapat menentukan ada tidaknya pelanggaran hukum. Karena itu, kata Rikwanto, pada Jumat, penyidik memeriksa AE, siswa perempuan pelaku adegan mesum di video itu.
Pemeriksaan, katanya, untuk mengonfirmasi sejumlah dugaan pihaknya terkait video mesum itu. "Sebab, banyak masukan yang kami dengar. Apakah mereka suka sama suka, di-bullying, dipaksa, akan kami konfirmasikan," katanya.
Sementara untuk FP, siswa pria dalam adegan video itu, pihaknya belum mengetahui keberadaannya. "Masih kami telusuri dan hubungi keluarganya," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, pemeriksaan kepada kedua siswa pelaku adegan di dalam video itu sangat penting untuk mendalami motif dari perbuatan itu serta tujuan, dan juga kaitannya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kami berupaya ungkap dan akan melihat apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat dihebohkan dengan beredarnya video mesum antar dua lawan jenis. Parahnya, pemeran dalam video tersebut ialah bocah ABG yang notabenenya masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Pemeran wanita inisial AE (14) dan pemeran laki-laki FP (13). AE merupakan kakak kelas dari FP di SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Keduanya berhubungan badan layaknya suami istri dan direkam sekaligus disaksikan oleh beberapa temannya.
Video ABG mesum tersebut beredar di kalangan pelajar SMPN 4. Dalam video yang berdurasi kurang dari empat menit itu, keduanya tengah asik dimabuk kepayang melakukan hubungan terlarang di dalam ruang kelas.
Awalnya, mereka tampak malu-malu dan berlaku sekadarnya, namun atas dorongan rekannya yang merekam dicampur dengan dorongan nafsu, lambat laun keduanya pun larut dalam hubungan yang seharusnya hanya boleh dilakukan jika sudah memiliki ikatan yang sah sebagai suami istri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, awalnya peristiwa mesum tersebut dilaporkan oleh pihak pemeran perempuan dengan laporan tindak pencabulan dan pemerkosaan.
"Namun, setelah ditelusuri oleh penyidik, didapati bahwa adegan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Tidak ditemui unsur intimidasi, ancaman atau paksaan," terangnya.
Telusur punya telusur, menurut beberapa rekan di sekolah kedua pelaku diketahui bahwa pemeran perempuan mempunyai track record (rekam jejak) yang kurang baik di tempat di mana dirinya menuntut ilmu.
Berikut sejumlah fakta pasca beredarnya video mesum kedua ABG tersebut
"Keduanya masih menghilang, harusnya jadwalnya hari ini diperiksa. Kita sudah titipkan surat pemanggilan kepada ketua RT," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan kepada merdeka.com, Rabu (23/10).
Tatan menambahkan, penyidik terpaksa menitipkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada ketua RT setempat lantaran mendapati rumah dua ABG mesum tersebut telah kosong ditinggal penghuninya.
Sementara itu, menurut selentingan kabar yang terdengar di lingkungan rumah AE, pasca beredarnya video mesum tersebut, keluarga AE pindah ke Bandung.
"Polisi juga kemari mencari tapi belum ketemu katanya. Dengar-dengar, ngungsi ke rumah saudaranya di Bandung," ujar tetangga AE, Kaswati.
Oleh teman satu sekolahnya, AE memang dikenal nakal. "Dengar-dengar emang nakal anaknya (AE)," ujar salah satu siswi SMPN 4 yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di sekolahnya, Jumat (25/10).
Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai kasus tersebut. Dia juga mengaku tidak terlalu kenal dengan AE dan FP. "Enggak tahu, tidak terlalu kenal juga," katanya.
Di kalangan rumahnya, AE dikenal sebagai sosok yang tertutup. Bahkan, cenderung tidak pernah bersosialisasi dengan sekitar rumahnya di daerah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Ngobrol atau negur warga juga ngga pernah dia (AE)," ujar tetangga AE, Kaswati saat ditemui di sekitar rumah AE, Jumat
AE (14) dan FP (13), dua pelajar pemeran adegan mesum yang menghebohkan warga Sawah Besar, Jakarta Pusat rupanya sudah berulang kali melakukan hubungan yang seharusnya hanya diperuntukan bagi pasangan suami istri.
"Dari keterangan saksi, mereka sudah sering melakukan. Dalam 3 hari 5 kali melakukan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan saat ditemui merdeka.com di ruangannya, Rabu (23/10).
Tatan menjelaskan pertama kali beradegan seks yaitu pada tanggal 24 September di dalam kelas. Kedua pada esok nya tanggal 25 September.
"Tanggal 25 tiga kali melakukan di tempat yang berbeda. Pertama jam 08.00 WIB, lalu siangnya dan pas pulang sekolah. Semua dilakukan di dalam kelas," terangnya.
Terakhir, yaitu pada tanggal 27 September yang dilakukan usai pulang sekolah. "Saat melakukan adegan itu, selalu direkam oleh teman-temannya," tuturnya.
"Semenjak video (mesum) tersebut beredar, keduanya tidak datang lagi ke sekolah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto .
Tak hanya itu, penyidik juga kesulitan meminta keterangan dari keduanya lantaran dua ABG tersebut juga tidak berada di kediamannya masing-masing. "Penyidik sudah mendatangi rumahnya tapi didapati bahwa rumah tersebut sudah ditinggal oleh pemiliknya," tambahnya.
Pasalnya, saat beraksi mesum, keduanya ditonton oleh beberapa teman sekolah mereka dan sengaja direkam. Bercermin dari kasus tersebut, M. Nuh akan mengawal moralitas para pelajar.
Sebagai efek jera, maka sanksi tegas akan diberlakukan."Pertama pembelajaran pada adik-adik kita, tapi pembelajaran yang menimbulkan kesadaran saja tidak cukup. Kedua, harus ditambahkan dengan sanksi," tegas Nuh usai menghadiri pelantikan Kapolri baru di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
Tak hanya siswa yang terekam dalam video porno tersebut, namun siswa yang ada dalam rekaman tersebut juga harus mendapatkan sanksi serupa. Namun, penerapannya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing sekolah maupun pemerintah daerah setempat.
"Berbeda dengan kasus kalau dia diperkosa, lain lagi. Ini kan dia yang melakukan, berarti dua-duanya harus. Orangtua nya pun harus diundang," tandasnya.
Kepala Sekolah SMPN 4 Jakarta, Ahmad Jazuli menegaskan pihaknya selalu ketat dalam mengawasi murid-muridnya saat berada di lingkungan sekolah. Bahkan, pengawasan juga dilakukan saat para siswa tengah beristirahat.
"Kami tidak kecolongan, karena kita sisir setiap anak-anak saat jam belajar, turun jajan (istirahat), bahkan saat pulang sekolah jika ada anak-anak yang ikut eskul," tegasnya, saat ditemui di SMPN 4 Jakarta.
Jazuli melanjutkan, diduga kasus video porno itu terjadi saat guru dan murid-murid sedang menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal. Ia mengakui saat itu, memang sebagian besar staf sekolah tengah berkonsentrasi beribadah.
"Kami lagi salat Jumat, Satpam dan lainnya," ucapnya.
Jazuli menjelaskan, untuk pengawasan dari sekolah tentu melakukan penyisiran di setiap ruang belajar mulai dari lantai atas hingga lantai dasar sesuai standar pengamanan sekolah.
"Disisir sebelum jam pulang sekolah, jam jajan anak, kecuali anak lagi ekskul," tandasnya.
Sebelumnya Komnas Perlindungan Anak menilai sekolah SMPN 4 Jakarta, Sawah Besar terkesan menutupi adanya kasus kekerasan seksual (bully) antara siswa senior terhadap junior.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak sekolah seharusnya ikut bertanggungjawab atas peristiwa adanya dugaan video mesum antara siswi AE dengan F di salah satu kelas sekolah tersebut.
"Kasus ini adalah tidak terlepas tanggung jawab sekolah," tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya kasus seperti ini tampaknya pihak sekolah tidak mau ikut campur, apalagi korban anak ini cuti seminggu sementara tanggal 13 Oktober korban lapor ke Polres Jakarta Pusat.
"Jadi sudah hampir sebulan. Sekolah seolah-seolah cuci tangan kalau pelajar itu tidak boleh sekolah disitu, sehingga anak itu jadi ketakutan. Padahal korban adalah salah satu murid favorit di sekolah itu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang tua A, salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam oleh temannya yang lain.
Hal ini terjadi pada 13 September lalu, sekitar pukul 11.50 Wib. Saat itu, A tengah turun dari kelasnya ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar salah seorang teman prianya mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya.
Ketika korban masuk, ternyata sudah ada seorang pria inisial, F. Setelah itu, A diminta untuk berhubungan intim dengan F. Lalu teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam
AE, pemeran wanita dalam video mesum anak SMP 4 Jakarta, ternyata seorang murid berprestasi di sekolahnya. Ia berada di kelas unggulan dan mewakili sekolah dalam berbagai lomba tingkat nasional.
Karena Video Porno SMP 4, Handphone Siswa Dilarang Ada Kameranya
Saran saya:
references by sindo, tempo, kompas, beritasatu, wartakota, hai, merdeka, inilah,tribunnews, jpnn, detik, gatra, republika, rancahpost
Follow @A_BlogWeb
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan memberi pendampingan psikologis kepada siswa-siswi SMP Negeri 4 Jakarta Pusat. Sebab, perbuatan asusila oknum murid sekolah tersebut secara tidak langsung membawa dampak buruk kepada murid-murid lainnya.
"Setelah dilakukan pendekatan dengan pola school management, ternyata teman-teman lainnya juga terpengaruh," kata Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto ketika dihubungi, Sabtu, 26 Oktober 2013. Sekolah tersebut kini menjadi sorotan publik. Contoh sederhana, kata Taufik, ada siswa yang malu menyebut asal sekolahnya.
'
Taufik mengatakan, pendekatan psikologis akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia berharap, langkah ini membuat aktivitas belajar-mengajar di sana lebih lancar.
Seperti diberitakan sebelumnya, nama SMPN 4 Jakpus mencuat setelah ada laporan dari orang tua murid tentang tindakan pelecehan seksual. Orang tua siswi berinisal AE ini mengatakan, anaknya dipaksa berhubungan intim dengan adik kelasnya di bawah ancaman.
Peristiwa itu terjadi pad Jumat September lalu. Menurut pengakuan AE, ketika itu, ia baru saja akan pulang sekolah. Kemudian salah satu teman korban berinisial A mengajaknya ke sebuah ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW.
Rupanya di dalam ruangan tersebut ada lelaki berinisal FP, adik kelas korban. Di sana AE dipaksa berhubungan intim, bahkan rekan mereka merekamnya dengan telepon genggam.
Siswi SMPN 4 pemeran video mesum dikenal tertutup
AE (14) siswi SMPN 4 Sawah Besar, Jakarta Pusat pemeran wanita dalam video mesum bersama adik kelasnya FP (13) dikenal tetangganya sosok yang tertutup. Bahkan, AE tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar rumahnya di daerah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat."Ngobrol atau negur warga juga ngga pernah dia (AE)," ujar tetangga AE, Kaswati saat ditemui di sekitar rumah AE, Jumat (25/10).
Kaswati menambahkan sejak kasus video porno tersebut mencuat, keluarga AE langsung menghilang. AE diketahui tinggal bersama nenek dan ibunya.
"Polisi juga kemari mencari tapi belum ketemu katanya. Dengar-dengar, ngungsi ke rumah saudaranya di Bandung," tuturnya.
Rumah AE memang tampak sepi dan tidak ada aktivitas. Gerbang rumahnya juga digembok.
Video adegan seks SMPN 4 Sawah Besar, Jakarta Pusat yang diperankan AE (14) dan FP (13) mulai tersebar luas di masyarakat. Bahkan, video tersebut juga tersebar di kalangan pelajar SMPN 4 tersebut.
"Iya sudah beredar di kita-kita," ujar salah satu siswi pelajar SMPN 4 yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di sekolahnya, Jumat (25/10).
Hal senada juga dilontarkan oleh gerombolan siswa pria. Mereka mengaku sudah melihat video adegan seks temannya itu. "Yah dapetnya dari temen-temen juga," katanya.
Video tersebut berdurasi kurang dari empat menit. Video tersebut diambil di dalam ruang kelas dan direkam serta disaksikan oleh teman-temannya.
Pemeran Pria Video Mesum SMP Mengaku Baru Sekali 'Bercinta'
FP, pemeran pria dalam video mesum pelajar SMP Negeri 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya."FP menjawab semua pertanyaan penyidik. Dia menceritakan kronologi kejadian, siapa saja yang terlibat, apa dan bagaimana kejadiannya," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu (30/10).
Namun, kata Rikwanto, FP sama sekali tidak mengatakan adegan mesum yang dilakukannya bersama AE dan direkam teman-temannya, atas dasar paksaan.
Rikwanto berkata, dari keterangan keduanya, FP dan AE memang berpacaran belum lama ini. FP mengatakan mereka 'jadian' sejak awal September 2013.
"Dari pengakuan mereka perbuatan mesum itu baru pertama kali mereka lakukan. Adegan pertama yang mereka lakukan disaksikan satu orang teman," tuturnya.
Dari pemeriksaan FP, maka penyidikan polisi sudah tuntas. Namun, ada keterangan yang berbeda antara AE, FP dan 10 pelajar yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Karena ada perbedaan keterangan, maka saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya akan diperiksa ulang untuk disesuaikan dengan keterangan AE. Sebelumnya, AE mengatakan dia dipaksa teman-temannya untuk melakukan adegan mesum tersebut," katanya.
Sebelumnya, penyidik telah meminta keterangan dari AE, pemeran perempuan dalam video pelajar SMP di kawasan Sawah Besar, di suatu tempat yang tidak bisa disebutkan. Rikwanto mengatakan, keterangan AE tidak sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Ada ketidaksesuaian antara keterangan AE dengan saksi-saksi, yaitu teman-teman yang melihat adegan itu. Karena itu, ada beberapa hal yang akan penyidik tanyakan kembali kepada saksi," kata Rikwanto seraya mengatakan sepuluh pelajar yang sudah diperiksa mengatakan, adegan mesum yang mereka saksikan dan rekam itu dilakukan tidak ada paksaan.
Namun, AE mengaku dipaksa saat adegan tersebut direkam. Penyidik juga sudah memeriksa 17 orang, yaitu sepuluh siswa yang melihat dan merekam adegan tersebut, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bimbingan konseling, wali kelas dan tiga penjaga sekolah.
Kasus tersebut bermula dari laporan orang tua AE tentang pelecehan seksual dan pemaksaan yang dilakukan terhadap anaknya. Adegan mesum anak baru gede (ABG) itu direkam menggunakan ponsel. Penyidik menemukan ada tiga rekaman yang berbeda di dalam ponsel yang sebagian sudah dihapus.
Perempuan pemeran video mesum SMP 4 diperiksa
Pihak kepolisian hari ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap AE, salah satu pemeran perempuan dalan adegan video mesum SMP 4 Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pemeriksaan tersebut akan mereka lakukan disuatu tempat yang sudah mereka sepakati dengan yang bersangkutan sebelumnya.
"Karena faktor umur, hari ini kita lakukan pemeriksaan terhadap AE di suatu tempat," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas hendak mencari tahu dari yang bersangkutan mengenai motif serta tujuan dia untuk mengabadikan adegan mesum tersebut.
Menurut Rikwanto, penyidik polisi yang mendatangi AE, untuk dilakukan pemeriksaan. Saat ini, ia menambahkan, pemeriksaan terhadap AE masih berlangsung.
"Kita periksa kaitan apa yang terjadi sehingga mereka lakukan adegan tersebut," pungkasnya.
Dua Pemeran Utama Video Mesum SMP 4 Dikeluarkan dari Sekolahnya?
Kelanjutan kasus video mesum
yang dilakukan siswa SMP Negeri 4 Jakarta telah diterangkan Kepala
Dinas Pendidikan, Taufik Yudi Mulyanto, Jumat (25/10) malam ini.
Melalui pesan singkat, Taufik menyatakan, secara administrasi semua siswa yang terlibat dalam pembuatan video itu sudah diberi sanksi. Bahkan, dua siswa yang melakukan adegan mesum dalam video itu juga sudah setuju untuk pindah sekolah.
Tapi justeru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Mohammad Nuh melarang SMP 4 Jakarta mengeluarkan siswa yang terlibat kasus tersebut. Menurutnya, siswa-siswi, baik yang membuat dan menyebarkan video asusila hasil rekaman di dalam kelas, pada beberapa waktu lalu itu nggak boleh di-drop out, tapi tetap harus diberi sanksi.
"Sanksi iya. Tapi saya menghindari sanksi dikeluarkan. Kalau dia dikeluarkan terus dia sekolah di mana? Jadi kalau semuanya salah dikeluarkan, nanti yang menampung siapa: Itu sama saja dengan hanya memindahkan persoalan. Oleh karena itu sebisa mungkin siswa nggak harus dikeluarkan," tegas Nuh seperti dikutip dari jppn yang melaporkan dari kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (25/10) siang.
Sementara bingung soal dikeluarkan atau tidaknya siswa-siswi tersebut, pihak dinas pendidikan Jakarta berencana untuk melakukan penanganan psikologi anak.
"Saat ini fokus pada rehabilitasi anak-anak yang shock dan down," kata Taufik.
Adapun penanganan.pidananya, Disdik bakal menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Bahkan, ia juga berencana akan mendatangkan psikolog untuk hadir ke sekolah tersebut agar dapat memberikan motivasi kepada siswa-siswi lainnya, sehingga dengan penyebaran video yang semakin meluas, para siswa tidak terganggu lagi.
"Nanti akan diberikan pada saat upacara di Senin besok," jelasnya.
Melalui pesan singkat, Taufik menyatakan, secara administrasi semua siswa yang terlibat dalam pembuatan video itu sudah diberi sanksi. Bahkan, dua siswa yang melakukan adegan mesum dalam video itu juga sudah setuju untuk pindah sekolah.
Tapi justeru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Mohammad Nuh melarang SMP 4 Jakarta mengeluarkan siswa yang terlibat kasus tersebut. Menurutnya, siswa-siswi, baik yang membuat dan menyebarkan video asusila hasil rekaman di dalam kelas, pada beberapa waktu lalu itu nggak boleh di-drop out, tapi tetap harus diberi sanksi.
"Sanksi iya. Tapi saya menghindari sanksi dikeluarkan. Kalau dia dikeluarkan terus dia sekolah di mana? Jadi kalau semuanya salah dikeluarkan, nanti yang menampung siapa: Itu sama saja dengan hanya memindahkan persoalan. Oleh karena itu sebisa mungkin siswa nggak harus dikeluarkan," tegas Nuh seperti dikutip dari jppn yang melaporkan dari kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (25/10) siang.
Sementara bingung soal dikeluarkan atau tidaknya siswa-siswi tersebut, pihak dinas pendidikan Jakarta berencana untuk melakukan penanganan psikologi anak.
"Saat ini fokus pada rehabilitasi anak-anak yang shock dan down," kata Taufik.
Adapun penanganan.pidananya, Disdik bakal menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Bahkan, ia juga berencana akan mendatangkan psikolog untuk hadir ke sekolah tersebut agar dapat memberikan motivasi kepada siswa-siswi lainnya, sehingga dengan penyebaran video yang semakin meluas, para siswa tidak terganggu lagi.
"Nanti akan diberikan pada saat upacara di Senin besok," jelasnya.
Terkait Video Mesum, Basuki Instruksikan Copot Kepsek SMP Negeri 4
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Taufik Yudi Mulyanto untuk mengganti posisi Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 4, Jakarta Pusat.Instruksi Basuki tersebut terkait beredarnya video asusila yang dilakukan oknum pelajar sekolah tersebut. "Oh iya, memang kita lagi ngomong dengan Pak Taufik. Dia yang bisa kasih jawabannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2013).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 baru saja menjabat. Karena itu, pihaknya masih terus mempertimbangkan usulan Basuki tersebut.
Kepala Sekolah itu, kata Taufik, akan tetap diberi sanksi, tetapi tetap diimbangi dengan melihat prestasi yang telah diperolehnya. Ia juga menegaskan selama kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa dilarang untuk menggunakan alat komunikasi dan kamera.
Selain itu, Dinas Pendidikan DKI juga berencana mengadakan rehabilitasi dalam waktu dekat ini. Sementara untuk oknum pelaku akan dikenakan sanksi sesuai dengan perbuatannya.
Tindak asusila itu, kata dia, juga berpengaruh terhadap siswa lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan oknum yang terlibat. "Ternyata setelah kita dalami lebih jauh dengan prinsip school manage, persoalan dalam kelompok kecil ini sangat memengaruhi siswa lainnya," kata Taufik.
Rehabilitasi kepada para siswa itu diyakininya dapat meminimalisasi dampak psikologis yang dialami mereka yang tidak terlibat secara langsung. Terlebih lagi, saat ini, sekolah tempat mereka menuntut ilmu menjadi sorotan media massa.
Sementara para pelaku video asusila tersebut telah diberikan sanksi sesuai dengan bobot kesalahan serta edukasi mengenai kesalahan yang telah dilakukan. Pihak sekolah juga telah mengembalikan siswa pria kepada orangtuanya untuk dipindah sekolah ke tempat lainnya.
Sementara untuk pihak siswi, hingga saat ini belum memenuhi panggilan sekolah. "Kita sadari ketidakhadirannya pasti dia mengalami depresi. Mereka akan tetap menerima sanksi dan jangan lagi diberi sanksi sosial dan sanksi moral yang akan sangat hebat karena perjalanan hidupnya masih panjang," ujar mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI tersebut.
Kasus ini terungkap setelah orangtua siswi SMP Negeri 4 melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, seorang siswi AE tengah turun dari kelasnya setelah jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban berinisial A mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW.
Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Di ruangan itu, A menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP.
Teman-temannya yang lain merekam dengan menggunakan telepon genggam. Menurut orangtua AE, A mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. A juga mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya.
Kasus Mesum SMP 4, Kepsek SMP se-Jakarta Akan Dikumpulkan
Untuk mengantisipasi peristiwa kasus video asusila yang dilakukan oleh siswa SMP Negeri 4, Jakarta Pusat, tak terulang lagi, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI jakarta akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah (Kepsek) SMP se Jakarta.Pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada 1 November mendatang. Dalam pertemuan, akan diberikan materi tentang psikologi anak. Materi akan diberikan oleh psikolog seks Zoya Amirin, psikolog pendidikan Arief Rahman, dan psikolog serta aktivis HIV-AIDS Baby Jim Aditya. Rencananya pertemuan itu akan dilaksanakan di Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengharapkan setelah pertemuan tersebut dilaksanakan, kasus serupa terulang kembali.
Diharapkan, kepala sekolah dengan melibatkan orangtua dapat turut serta dalam melakukan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anaknya.
"Pada 1 November ini, kami akan melakukan pendampingan dengan mengumpulkan kepala sekolah, orang tua murid, dan komite sekolah. Kami ingin berfokus membenahi pikiran dan perilaku siswa melalui kepala sekolah dan para orangtua murid," kata Taufik, Sabtu (26/10).
Tidak hanya itu, lanjutnya Dinas Pendidikan DKI juga akan melaksanakan rehabilitasi siswa di SMPN 4. Kegiatan ini dilakukan, karena kasus video mesum itu memberi dampak negatif kepada siswa-siswa yang lainnya. Mereka terlanjur dicap buruk karena ada kejadian tersebut.
"Padahal di sekolah itu (SMP 4) banyak siswa-siswa yang memiliki prestasi sangat bagus. Ada yang juara olimpiade sains dan berbagai prestasi lainnya. Akhirnya dengan kejadian ini, prestasi mereka seakan-akan menghilang," ujarnya.
Tindak asusila itu, memberikan pengaruh terhadap siswa lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan oknum yang terlibat. Dari pendalaman melalui prinsip school management, persoalan dalam kelompok kecil ini sangat mempengaruhi siswa lainnya.
"Rehabilitasi untuk para siswa, saya yakin dapat meminimalisir dampak psikologis yang dialami mereka yang tidak terlibat secara langsung. Terlebih, saat ini, sekolah tempat mereka menuntut ilmu menjadi sorotan media massa," tuturnya.
Sementara, bagi para pelaku video asusila tersebut telah diberikan sanksi sesuai dengan bobot kesalahan serta edukasi mengenai kesalahan yang telah dilakukan. Pihak sekolah juga telah mengembalikan siswa pria kepada orang tuanya untuk dipindah sekolah ke tempat lainnya. Sedangkan untuk pihak siswi, hingga saat ini belum memenuhi panggilan sekolah.
Terhadap kepala sekolah SMP Negeri 4, Taufik mengungkapkan, meski baru dua hari menjabat, tetap akan diberi sanksi namun tetap diimbangi dengan melihat prestasi yang telah diperolehnya.
Seperti yang diberitakan, kasus ini terungkap setelah orangtua siswi SMP Negeri 4 melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, seorang siswi AE tengah turun dari kelasnya setelah jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban berinisial A mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW. Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Di ruangan itu, A menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP. Teman-temannya yang lain merekam dengan menggunakan telepon genggam.
Menurut orangtua AE, A mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. A juga mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya.
Polisi Selidiki Beredarnya Video Asusila Siswa SMPN 4 di Internet
Rekaman berdurasi 4 menit yang diduga sebagai video asusila siswa SMP Negeri 4, Jakarta Pusat, mulai tersebar di dunia maya dan lewat link-link yang tersebar melalui smartphone. Untuk itu, polisi akan mendalami kebenarannya.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, ada tiga rekaman video lewat HP yang sempat dianalisis tim penyidik dalam kasus ini atas laporan orangtua siswa AE, siswa perempuan di video itu.
"Beberapa sudah dihapus, kalau ada yang sempat beredar, kami akan lacak dengan IT identification, siapa penyebarnya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/10/2013).
Untuk kasus ini, Rikwanto mengaku pihaknya belum dapat menentukan ada tidaknya pelanggaran hukum. Karena itu, kata Rikwanto, pada Jumat, penyidik memeriksa AE, siswa perempuan pelaku adegan mesum di video itu.
Pemeriksaan, katanya, untuk mengonfirmasi sejumlah dugaan pihaknya terkait video mesum itu. "Sebab, banyak masukan yang kami dengar. Apakah mereka suka sama suka, di-bullying, dipaksa, akan kami konfirmasikan," katanya.
Sementara untuk FP, siswa pria dalam adegan video itu, pihaknya belum mengetahui keberadaannya. "Masih kami telusuri dan hubungi keluarganya," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, pemeriksaan kepada kedua siswa pelaku adegan di dalam video itu sangat penting untuk mendalami motif dari perbuatan itu serta tujuan, dan juga kaitannya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kami berupaya ungkap dan akan melihat apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
5 Fakta pemeran video mesum SMPN 4 yang menghebohkan
Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat dihebohkan dengan beredarnya video mesum antar dua lawan jenis. Parahnya, pemeran dalam video tersebut ialah bocah ABG yang notabenenya masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Pemeran wanita inisial AE (14) dan pemeran laki-laki FP (13). AE merupakan kakak kelas dari FP di SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Keduanya berhubungan badan layaknya suami istri dan direkam sekaligus disaksikan oleh beberapa temannya.
Video ABG mesum tersebut beredar di kalangan pelajar SMPN 4. Dalam video yang berdurasi kurang dari empat menit itu, keduanya tengah asik dimabuk kepayang melakukan hubungan terlarang di dalam ruang kelas.
Awalnya, mereka tampak malu-malu dan berlaku sekadarnya, namun atas dorongan rekannya yang merekam dicampur dengan dorongan nafsu, lambat laun keduanya pun larut dalam hubungan yang seharusnya hanya boleh dilakukan jika sudah memiliki ikatan yang sah sebagai suami istri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, awalnya peristiwa mesum tersebut dilaporkan oleh pihak pemeran perempuan dengan laporan tindak pencabulan dan pemerkosaan.
"Namun, setelah ditelusuri oleh penyidik, didapati bahwa adegan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Tidak ditemui unsur intimidasi, ancaman atau paksaan," terangnya.
Telusur punya telusur, menurut beberapa rekan di sekolah kedua pelaku diketahui bahwa pemeran perempuan mempunyai track record (rekam jejak) yang kurang baik di tempat di mana dirinya menuntut ilmu.
Berikut sejumlah fakta pasca beredarnya video mesum kedua ABG tersebut
1. Keluarga dan pelaku menghilang
Pasca beredar luasnya video mesum dua ABG pelajar SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kepolisian sempat kesulitan menemukan keberadaan si pemeran dalam adegan tersebut. Kendati pada awalnya Kepolisian telah memeriksa 17 saksi, namun keberadaan kedua pemeran dalam video mesum tersebut tidak juga dapat ditemukan."Keduanya masih menghilang, harusnya jadwalnya hari ini diperiksa. Kita sudah titipkan surat pemanggilan kepada ketua RT," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan kepada merdeka.com, Rabu (23/10).
Tatan menambahkan, penyidik terpaksa menitipkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada ketua RT setempat lantaran mendapati rumah dua ABG mesum tersebut telah kosong ditinggal penghuninya.
Sementara itu, menurut selentingan kabar yang terdengar di lingkungan rumah AE, pasca beredarnya video mesum tersebut, keluarga AE pindah ke Bandung.
"Polisi juga kemari mencari tapi belum ketemu katanya. Dengar-dengar, ngungsi ke rumah saudaranya di Bandung," ujar tetangga AE, Kaswati.
2. Pemeran perempuan video mesum SMP N 4 dikenal nakal
AE (14), siswi SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat menjadi buah bibir lantaran aksi cabulnya bersama FP (13) yang merupakan adik kelasnya sendiri. Dalam video yang berdurasi kurang lebih empat menit tersebut, tampak AE menikmati tiap belaian si adik kelas. Bahkan, AE nampak tidak canggung kendati adegan tersebut ditonton sekaligus direkam oleh beberapa temannya.Oleh teman satu sekolahnya, AE memang dikenal nakal. "Dengar-dengar emang nakal anaknya (AE)," ujar salah satu siswi SMPN 4 yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di sekolahnya, Jumat (25/10).
Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai kasus tersebut. Dia juga mengaku tidak terlalu kenal dengan AE dan FP. "Enggak tahu, tidak terlalu kenal juga," katanya.
Di kalangan rumahnya, AE dikenal sebagai sosok yang tertutup. Bahkan, cenderung tidak pernah bersosialisasi dengan sekitar rumahnya di daerah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Ngobrol atau negur warga juga ngga pernah dia (AE)," ujar tetangga AE, Kaswati saat ditemui di sekitar rumah AE, Jumat
3. Keduanya sudah berulang kali mesum di sekolah
AE (14) dan FP (13), dua pelajar pemeran adegan mesum yang menghebohkan warga Sawah Besar, Jakarta Pusat rupanya sudah berulang kali melakukan hubungan yang seharusnya hanya diperuntukan bagi pasangan suami istri.
"Dari keterangan saksi, mereka sudah sering melakukan. Dalam 3 hari 5 kali melakukan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan saat ditemui merdeka.com di ruangannya, Rabu (23/10).
Tatan menjelaskan pertama kali beradegan seks yaitu pada tanggal 24 September di dalam kelas. Kedua pada esok nya tanggal 25 September.
"Tanggal 25 tiga kali melakukan di tempat yang berbeda. Pertama jam 08.00 WIB, lalu siangnya dan pas pulang sekolah. Semua dilakukan di dalam kelas," terangnya.
Terakhir, yaitu pada tanggal 27 September yang dilakukan usai pulang sekolah. "Saat melakukan adegan itu, selalu direkam oleh teman-temannya," tuturnya.
4. Video mesum beredar, kedua pemeran tak muncul di sekolah
Pasca beredarnya video mesum yang dilakukan AE (14) dan FP (13), keduanya tidak menampakkan batang hidungnya di tempat mereka menuntut ilmu yakni SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat."Semenjak video (mesum) tersebut beredar, keduanya tidak datang lagi ke sekolah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto .
Tak hanya itu, penyidik juga kesulitan meminta keterangan dari keduanya lantaran dua ABG tersebut juga tidak berada di kediamannya masing-masing. "Penyidik sudah mendatangi rumahnya tapi didapati bahwa rumah tersebut sudah ditinggal oleh pemiliknya," tambahnya.
5. Terancam sanksi tegas
Aksi mesum yang dilakoni dua pelajar SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat sukses menggegerkan warga Sawah Besar dan sejumlah kalangan. Termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh.Pasalnya, saat beraksi mesum, keduanya ditonton oleh beberapa teman sekolah mereka dan sengaja direkam. Bercermin dari kasus tersebut, M. Nuh akan mengawal moralitas para pelajar.
Sebagai efek jera, maka sanksi tegas akan diberlakukan."Pertama pembelajaran pada adik-adik kita, tapi pembelajaran yang menimbulkan kesadaran saja tidak cukup. Kedua, harus ditambahkan dengan sanksi," tegas Nuh usai menghadiri pelantikan Kapolri baru di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
Tak hanya siswa yang terekam dalam video porno tersebut, namun siswa yang ada dalam rekaman tersebut juga harus mendapatkan sanksi serupa. Namun, penerapannya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing sekolah maupun pemerintah daerah setempat.
"Berbeda dengan kasus kalau dia diperkosa, lain lagi. Ini kan dia yang melakukan, berarti dua-duanya harus. Orangtua nya pun harus diundang," tandasnya.
Video Mesum SMP Dibikin saat Staf Sekolah Salat Jumat
Munculnya kasus video porno yang diperankan oleh AE dan F, murid SMPN 4 Jakarta mengejutkan banyak pihak. Pihak sekolah membantah telah lalai dengan munculnya video porno siswanya, yang direkam di salah satu ruang di sekolah itu.Kepala Sekolah SMPN 4 Jakarta, Ahmad Jazuli menegaskan pihaknya selalu ketat dalam mengawasi murid-muridnya saat berada di lingkungan sekolah. Bahkan, pengawasan juga dilakukan saat para siswa tengah beristirahat.
"Kami tidak kecolongan, karena kita sisir setiap anak-anak saat jam belajar, turun jajan (istirahat), bahkan saat pulang sekolah jika ada anak-anak yang ikut eskul," tegasnya, saat ditemui di SMPN 4 Jakarta.
Jazuli melanjutkan, diduga kasus video porno itu terjadi saat guru dan murid-murid sedang menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal. Ia mengakui saat itu, memang sebagian besar staf sekolah tengah berkonsentrasi beribadah.
"Kami lagi salat Jumat, Satpam dan lainnya," ucapnya.
Jazuli menjelaskan, untuk pengawasan dari sekolah tentu melakukan penyisiran di setiap ruang belajar mulai dari lantai atas hingga lantai dasar sesuai standar pengamanan sekolah.
"Disisir sebelum jam pulang sekolah, jam jajan anak, kecuali anak lagi ekskul," tandasnya.
Sebelumnya Komnas Perlindungan Anak menilai sekolah SMPN 4 Jakarta, Sawah Besar terkesan menutupi adanya kasus kekerasan seksual (bully) antara siswa senior terhadap junior.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak sekolah seharusnya ikut bertanggungjawab atas peristiwa adanya dugaan video mesum antara siswi AE dengan F di salah satu kelas sekolah tersebut.
"Kasus ini adalah tidak terlepas tanggung jawab sekolah," tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya kasus seperti ini tampaknya pihak sekolah tidak mau ikut campur, apalagi korban anak ini cuti seminggu sementara tanggal 13 Oktober korban lapor ke Polres Jakarta Pusat.
"Jadi sudah hampir sebulan. Sekolah seolah-seolah cuci tangan kalau pelajar itu tidak boleh sekolah disitu, sehingga anak itu jadi ketakutan. Padahal korban adalah salah satu murid favorit di sekolah itu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang tua A, salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam oleh temannya yang lain.
Hal ini terjadi pada 13 September lalu, sekitar pukul 11.50 Wib. Saat itu, A tengah turun dari kelasnya ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar salah seorang teman prianya mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya.
Ketika korban masuk, ternyata sudah ada seorang pria inisial, F. Setelah itu, A diminta untuk berhubungan intim dengan F. Lalu teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam
Pemeran Video Mesum SMP Jakarta Seorang Pelajar Berprestasi
AE, pemeran wanita dalam video mesum anak SMP 4 Jakarta, ternyata seorang murid berprestasi di sekolahnya. Ia berada di kelas unggulan dan mewakili sekolah dalam berbagai lomba tingkat nasional.
Sayang, sejak video mesumnya bersama
adik kelasnya, FP, beredar luar, AE shock dan jatuh sakit. Orang tua AE,
AS, mengatakan masa depan putrinya kini terancam akibat peristiwa
memalukan tersebut.
Dalam surat tertulis yang dibacakan
Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait, AS mengungkapkan semenjak TK hingga
lulus SD, putrinya AE selalu meraih prediket Best Student.AE juga
mewakili sekolahnya mengikuti lomba fisika tingkat Provinsi DKI Jakarta
dan saat ini sedang berjuang mendapatkan beasiswa dari kedutaan asing di
Jakarta.
"Padahal putri kami adalah duta dari
setiap lomba di sekolahnya dan sedang berjuang mendapatkan beasiswa,"
tulis AS, yang saat konfrensi pers berlangsung, Selasa (29/10), menangis
tersedu-sedu.
"Kami sebagai orang tua sepertinya sudah
mati melihat kenyataan rasa takut putri kami (akibat kejadian ini)
diperlakukan seperti sampah masyarakat," tambah ASKarena Video Porno SMP 4, Handphone Siswa Dilarang Ada Kameranya
Efek dari kasus tersebarnya video porno SMP Negeri 4 Jakarta telah
menimbulkan banyak perbincangan publik sehingga akhirnya menimbulkan
beberapa wacana. Seperti dalam siaran berita, di Kompas Petang, Kompas
TV, Sabtu (26/10) sore tadi, seorang penelepon asal Jakarta Selatan,
bukan hanya terkesima dengan ulah anak-anak muda yang pernah dilihatnya,
tapi komentar singkatnya juga membuat kita terkesima.
Bagaimana nggak, penelepon bernama Willy itu bilang kalau ini adalah puncak dari beberapa masalah bangsa, terutama masalah pendidikan kita. Penyebaran video porno berdurasi 4 menit itu, menurutnya bisa terjadi karena banyak siswa yang memiliki smartphone dalam usia yang muda, sehingga pemanfaatannya kadang dinilai kurang tepat.
"Ini akumulasi dari semua peran, saran saya jam sekolah kita memang harus ditambah lagi, atau paling tidak, hape siswa tidak boleh yang ada kameranya," ucap Willy menyarankan siswa hanya boleh sms dan telpon saja, kecuali saat usianya sudah mencapai 17 tahun.
Menanggapi komentar ini, pemerhati masalah sosial, Judith M Samanta hanya berucap singkat kalau ini merupakan salah kaprah beberapa pelajar dalam menerjemahkan keingintauannya soal seks.
"Pria tampan, cewek cantik itu bisa jadi role modelnya. Fenomenanya seperti itu. Lalu mereka ingin jadi seperti mereka. Memotret diri, narisi itu tadi jadi pemicunya. Sehingga beberapa video porno ABG bahkan gay juga tersebar banyak," katanya.
Kasus tersebut kemudian membingkar kasus-kasus prostitusi ABG di beberaoa kota besar, seperti Bandung, Surabaya, dan tentu saja Jakarta.
Guys, kuatkan iman kalian, dan sering ngobrol bareng mama papa di rumah, atau kakak kita deh, kakak yang baik pastinya.
Bagaimana nggak, penelepon bernama Willy itu bilang kalau ini adalah puncak dari beberapa masalah bangsa, terutama masalah pendidikan kita. Penyebaran video porno berdurasi 4 menit itu, menurutnya bisa terjadi karena banyak siswa yang memiliki smartphone dalam usia yang muda, sehingga pemanfaatannya kadang dinilai kurang tepat.
"Ini akumulasi dari semua peran, saran saya jam sekolah kita memang harus ditambah lagi, atau paling tidak, hape siswa tidak boleh yang ada kameranya," ucap Willy menyarankan siswa hanya boleh sms dan telpon saja, kecuali saat usianya sudah mencapai 17 tahun.
Menanggapi komentar ini, pemerhati masalah sosial, Judith M Samanta hanya berucap singkat kalau ini merupakan salah kaprah beberapa pelajar dalam menerjemahkan keingintauannya soal seks.
"Pria tampan, cewek cantik itu bisa jadi role modelnya. Fenomenanya seperti itu. Lalu mereka ingin jadi seperti mereka. Memotret diri, narisi itu tadi jadi pemicunya. Sehingga beberapa video porno ABG bahkan gay juga tersebar banyak," katanya.
Kasus tersebut kemudian membingkar kasus-kasus prostitusi ABG di beberaoa kota besar, seperti Bandung, Surabaya, dan tentu saja Jakarta.
Guys, kuatkan iman kalian, dan sering ngobrol bareng mama papa di rumah, atau kakak kita deh, kakak yang baik pastinya.
Orangtua dan SMPN 4 Sepakat Pindahkan Pelaku Video Mesum
Orangtua murid dan pihak SMPN 4 Jakarta Pusat, sepakat memindahkan siswa yang beradegan mesum.
"Anak itu pindah ke sekolah lain. Itu kenginan sekolah dan orangtuanya," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Taufik mengatakan, memindahkan siswa yang beradegan mesum ke sekolah lain, juga atas kemauan yang bersangkutan, sehingga tidak ada unsur paksaan.
Namun, Taufik enggan memberitahukan di mana siswa tersebut dipindahkan. Sebab, Taufik tak ingin mengganggu psikologis siswa tersebut, dengan dieksploitasi melalui pemberitaan.
"Kami tidak ingin kasih tahu nama sekolah pindahnya. Kami bukan menutupi, tapi melindungi," tutur Taufik
KPAI: 76 Persen Kelas 4-6 SD di Jakarta Sudah Pernah Melihat Materi Pornografi
Tragedi video mesum SMP di Jakarta kian merisaukan dunia pendidikan.
Menurut Ketua KPAI, Badriyah Fayumi, sebagian besar anak kelas 4-6 SD
sudah banyak yang mengetahui tentang pornografi.
"76 persen kelas 4-6 SD di Jakarta sudah pernah melihat materi pornografi," kata Badriyah saat Workshop Sosialisasi Perlindungan Anak dan Pendidikan Seks Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri/Swasta di DKI Jakarta, di Balai Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (1/11/2013).
Badriyah menambahkan, anak-anak sekolah dapat melihat materi pornografi melalui warnet, HP, atau dari teman. Dan dari data tersebut menunjukkan pemblokiran internet ternyata tidak banyak berpengaruh pada kemudahan akses bagi anak untuk mengunduh konten pornografi.
"Inilah yang berdampak terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual yang dilakukan dengan sesamanya," ujarnya.
Tidak hanya dalam bentuk pornografi dan tindakan asusila, juga terdapat beberapa masalah dalam perlindungan anak antara lain seperti penyalahgunaan narkoba, human traficking, radikalisme, anak korban rebutan kuasa asuh dan anak berhadapan dengan hukum.
Workshop yang diadakan Dinas Pendidikan di Balai Yos Sudarso ini dihadiri seluruh kepala sekolah SMP se-DKI Jakarta baik negeri maupun swasta. Sebagai narasumber Ketua KPAI Badriyah, dihadiri juga pakar kesehatan reproduksi dan HIV Aids, Baby Jim Aditya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan dari hasil pemeriksaan penyidik terhadap dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 4, Jakarta Pusat, terkait adegan tidak senonoh yang dilakukan di ruangan kelas menunjukan pengakuan yang berbeda.
Dari pengakuan pemeran wanita berinisial AE, penyidik menemukan bahwa adegan itu dilakukan atas dasar paksaan rekan-rekan pelajar yang lainnya. Sedangkan dari pemeran prianya mengakui adegan oral seks didasari atas suka sama suka. "Kita tetap periksa kembali termasuk teman-teman yang memaksa. Andaikata ada perbedaan akan kita lakukan konfrontasi pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Kamis (31/10).
Lebih lanjut disampaikan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang sempat mengunduh video tersebut untuk tidak menyebarluaskannya. Sebab, tegas Rikwanto, perbuatan tersebut bisa dikenakan pidana. "Saya sampaikan rekaman video yang menjadi proses agar tidak disebarluaskan karena akan ada sangsi hukum," imbuhnya.
"76 persen kelas 4-6 SD di Jakarta sudah pernah melihat materi pornografi," kata Badriyah saat Workshop Sosialisasi Perlindungan Anak dan Pendidikan Seks Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri/Swasta di DKI Jakarta, di Balai Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (1/11/2013).
Badriyah menambahkan, anak-anak sekolah dapat melihat materi pornografi melalui warnet, HP, atau dari teman. Dan dari data tersebut menunjukkan pemblokiran internet ternyata tidak banyak berpengaruh pada kemudahan akses bagi anak untuk mengunduh konten pornografi.
"Inilah yang berdampak terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual yang dilakukan dengan sesamanya," ujarnya.
Tidak hanya dalam bentuk pornografi dan tindakan asusila, juga terdapat beberapa masalah dalam perlindungan anak antara lain seperti penyalahgunaan narkoba, human traficking, radikalisme, anak korban rebutan kuasa asuh dan anak berhadapan dengan hukum.
Workshop yang diadakan Dinas Pendidikan di Balai Yos Sudarso ini dihadiri seluruh kepala sekolah SMP se-DKI Jakarta baik negeri maupun swasta. Sebagai narasumber Ketua KPAI Badriyah, dihadiri juga pakar kesehatan reproduksi dan HIV Aids, Baby Jim Aditya.
Pelajar SMP Berbeda Pengakuan Soal Video Mesum
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan dari hasil pemeriksaan penyidik terhadap dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 4, Jakarta Pusat, terkait adegan tidak senonoh yang dilakukan di ruangan kelas menunjukan pengakuan yang berbeda.
Dari pengakuan pemeran wanita berinisial AE, penyidik menemukan bahwa adegan itu dilakukan atas dasar paksaan rekan-rekan pelajar yang lainnya. Sedangkan dari pemeran prianya mengakui adegan oral seks didasari atas suka sama suka. "Kita tetap periksa kembali termasuk teman-teman yang memaksa. Andaikata ada perbedaan akan kita lakukan konfrontasi pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Kamis (31/10).
Lebih lanjut disampaikan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang sempat mengunduh video tersebut untuk tidak menyebarluaskannya. Sebab, tegas Rikwanto, perbuatan tersebut bisa dikenakan pidana. "Saya sampaikan rekaman video yang menjadi proses agar tidak disebarluaskan karena akan ada sangsi hukum," imbuhnya.
Kasus Video Mesum SMP 4 Jakarta Diselesaikan Tertutup
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, kasus video mesum yang dibuat oleh siswa SMPN 4 Jakarta Pusat akan diselesaikan secara tertutup. Menurut dia, hal itu dilakukan demi menyelamatkan masa depan anak yang tersangkut kasus tersebut.
“Ini menyangkut masa depan anak. Kalau ada sesuatu yang tidak baik, itu tanggung jawab sekolah, dinas, termasuk orang tua harus memperbaiki. Tidak bisa saya sampaikan terbuka kepada media,” ujarnya di Balai Kota.
Menurut mantan wali kota Solo ini, dalam waktu dekat, Pemprov akan memberikan pengarahan pada siswa di seluruh sekolah agar peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan ini tidak lagi terulang. “Kita akan mengundang psikolog, Komisi Perlindungan Anak untuk menyampaikan hal-hal yang berkitan denga kenakalan anak-anak kita,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, pihaknya sudah memberikan tindakan pada anak pelaku video mesum. Meski demikian, kata Taufik, sebenernya siswa pelaku video mesum sudah mendapatkan sanksi sosial yang sangat membuatnya terpukul.
Bahkan, kata Taufik, akibat kasus ini, si anak sampai pindah dari sekolah. “Itu kemauan dia (pindah sekolah). Karena memikirkan aspek psikologis dalam perkembangannya,” jelas Taufik usai bertemu dengan Jokowi.
Menurut Taufik, meski siswa pelaku video mesum bersalah, dia harus tetap diberi kesempatan bersekolah. Pemerintah, kata dia, harus melindungi siswa tersebut agar masa depannya tidak hancur.
Saran saya:
- Jangan berikan anak Anda handphone berkamera kalau dia belum cukup umur, perhatikanlah dampak buruknya bagi masa depan Aanak anda kelak
- Pihak sekolah selalu mengawasi setiap kelas setelah proses belajar mengajar selesai, melengkapi ruangan/lingkungan sekolah dengan CCTV jika memungkinkan. Periksa jika ada anak-anak yang sedang berkerumun disuatu tempat.
- Selalu awasi perilaku anak Anda, periksalah kamar mereka dan isi handphone, komputer/laptop mereka.
- Bekali anak anda dengan ilmu agama yang cukup, sehingga dia akan mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
- Jika anda memberikan fasilitas internet pada anak Anda baik pada smartphone/pc/laptop, anda juga harus tau cara membentengi internet negatif. Cara memblokir situs porno/situs negatif lainnya http://agunkzscreamo.blogspot.com/2013/05/cara-melindungi-anak-dari-situskonten.html
- Buat yang nyebarin videonya entah didunia nyata/internet, inget malaikat disamping kalian nyatet lhooo.. siapa tau nanti kejadian ini juga bisa menimpa anak kalian kelak.. apa kalian mau ?
INGIN BERKOMENTAR MENGENAI KEJADIAN INI ?
references by sindo, tempo, kompas, beritasatu, wartakota, hai, merdeka, inilah,tribunnews, jpnn, detik, gatra, republika, rancahpost