Baca Artikel Lainnya
Penjualan laptop, netbook
dan personal computer (PC) belum bergairah mendekati tahun ajaran baru.
Bahkan selama Mei 2014 terjadi penurunan kuantitas penjualan barang
elektronik tersebut.
Store Manager Branded Store Plaza Dieng,
Liong mengatakan, pencapaian penjualan pada Mei lalu menurun
dibandingkan bulan April. “Di tempat ini justru penjualan turun drastis
selama Mei,” kata Liong seperti yang dilansir Malang Post (Grup
JPNN.com).
Dia menyebutkan, penurunan penjualan
mencapai 30 persen. Padahal, selepas April lalu dia menargetkan adanya
peningkatan penjualan. “Seperti anomali di tahun 2014 ini. Mei justru
sepi,” katanya.
Liong menyebutkan, bila berdasarkan
pencapaian 2013 lalu, bulan Mei menjadi masa mulai membaiknya penjualan
PC dan laptop. Semakin memuncak ketika berada di bulan Juni dan
berlanjut hingga pertengahan Juli.
“Sekarang malah turun, drastis lagi.
Bila dibanding periode yang sama tahun lalu pun terjadi penurunan
sekitar 20 persen,” sebut Liong.
Pria murah senyum ini pun tidak berani
mematok target tinggi di bulan Juni ini. Sebab, dari trend selama
sepekan terakhir, belum ada tanda-tanda perbaikan penjualan. Menurut
dia, average penjualan tidak menembus dua digit per hari.
Menurutnya, kini pasar menjadi sulit
ditebak. Bukan lagi soal pemilu, jelang pileg atau jelang pilpres.
Selama lima bulan pertama ini pun penjualan lebih sering melenceng dari
target.
Dia menambahkan, di tempatnya yang
menawarkan dua brand yakni Asus dan Lenovo pun tidak mempengaruhi
penjualan. Padahal, di Kota Malang ini untuk dua merek tersebut
tergolong merajai. “Sebenarnya ada HP, tetapi di store satunya. Tetapi
sama semuanya sepi, paling bagus hanya pada penjualan Asus,” tambah dia.
Dikonfirmasi terpisah, Manager Acer
Utama Matos, Guruh Andreanto juga mengakui, bila sales selama Mei ini
kacau. “Pasar lagi kacau balau sekarang. Penjualan turun drastis,
apalagi di mall,” bebernya kepada Malang Post.
Menurut dia, jauh lebih bagus ketimbang
April lalu. Padahal, Mei kemarin harga laptop sudah mengalami penurunan.
Walau di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per unit, harga lebih
rendah. “Harga turun jualan turun, aneh kan,” ujar pria yang akrab
disapa Andre ini.
Dia membeberkan harga turun ini masih
berlaku hingga bulan Juni ini. Sebab, kurs Rupiah sudah membaik selama
sebulan terakhir. “Rupiah menguat, membuat harga barang yang dipatok
dengan Dollar AS pun turun,” tukasnya.
images by solopos