Baca Artikel Lainnya
AA GYM MENDUKUNG PRABOWO
Dai kondang sekaligus pimpinan pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, KH Abdullah Gymnastiar menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya Indonesia saat ini harus dipimpin oleh orang yang mempunyai wawasan luas, memiliki ketegasan, kejelasan visi misi untuk indonesia lebih baik dan berdaulat di dunia internasional.
Sekarang PDI-P juga menjadi 'kandangnya' kaum Islam JIL, Syiah., dan orang-orang yang membenci/memusuhi, ingin menghancurkan, emng-asingkan, menjauhkan secara perlahan ajaran Islam yg Tauhid, entah mencela/menghujat ulama/ustadz.
(baca: PDI-P merekrut Tokoh Syiah ke DPR)
(baca: Timses Jokowi: Ahmadiyah dan Syiah Punya kedudukan Sama dengan NU dan Muhammadiyah)
(baca: MUI: Ajaran Syiah Penuhi 10 Kriteria Aliran Sesat )
(berita lainnya silahkan baca dan cari sendiri di media-media islam yang tauhid.)
Terkait pemilihan presiden (Pilpres), 9 Juli 2014 “Tapi sama Capres satunya lagi, saya ma nggak kena,” ujarnya mendatang, pemimpin Darut Tauhid.
KH. Abdullah Gymnastiar mengajak jamaah memilih calon pemimpin dengan melihat siapa teman-teman di sekelilingnya.
“Lihat orang-orang terdekatnya, lihat dengan siapa Ia berteman, lihat siapa kawannya. Tinggal dipilih, istikharah, nyoblos. Nggak usah pake ribut,”ucapnya dalam Kajian Tauhiid-Daarut Tauhid di Jakarta, Ahad (08/06/2014) di Masjid Istiqlal Jakarta.
Pilpres ini, tutur Aa, seharusnya juga tidak perlu membuat umat selain Islam (non-Islam) khawatir. Islam sebagai agama rahmat bagi alam semesta, melindungi hak-hak mereka.
“Kita nggak boleh dzalim pada yang minoritas. Sama binatang saja tidak boleh dzalim, apalagi sama manusia,” tukasnya.
Lelaki yang akrab dipanggil Aa Gym menegaskan seluruh keunggulan tersebut ada dalam diri Prabowo Subianto dengan nasionalismenya yang tinggi.
Sebagai seorang ulama, Aa Gym menyebutkan bahwa pemimpin yang baik itu harus sudah teruji dan ditempa berbagai masalah yang berat namun bisa diatasi dan ia bangkit kembali. Dibandingkan Jokowi yang baru saja muncul ke permukaan, Prabowo Subianto sudah mengalami pahit getirnya difitnah saat menjaga kedaulatan negara Indonesia.
Selama ini, Aa Gym mengaku selalu netral, tidak pernah memberikan dukungan secara terbuka kepada para calon presiden-wakil presiden.
Namun kali ini, kata Aa Gym, saya mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Lantas Aa Gym menceritakan beberapa alasan mendasar yang mebuat dirinya harus berpihak kepada Prabowo-Hatta.
"Pasangan ini kan mirip dengan Soekarno-Hatta,?? kata Aa Gym setengah berkelakar mengawali cerita tentang perkenalannya dengan Prabowo.
Aa Gym mengaku lebih setuju jika Joko Widodo menyelesaikan amanat rakyat Jakarta yang masih belum tuntas, yaitu menyelesaikan janji di hadapan Allah SWT dan Al-Quran dengan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang masih tersisa hingga 2017
Konstelasi politik menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia semakin meningkat. Beberapa tokoh mulai menyuarakan dukungannya kepada salah satu pasangan Capres-Cawapres yang ikut serta dalam Pilpres 2014 ini.
Salah satu di antaranya adalah Ustadz Arifin Ilham. Da’i yang dikenal dengan majelis Dzikir ini memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Pernyataan dukungan tersebut belakangan beredar melalui pesan singkat maupun media sosial.
Berikut ini teks dukungan Arifin Ilham terhadap Prabowo-Hatta yang beredar tersebut:
“Ustadz (Arifin Ilham) berpendapat, semua ada kelebihan dan kekurangan, yang terpenting adalah siapa yang paling kecil risikonya buat umat dan membuka jalan dakwah,” ujar Widi Keswianto kepada redaksi dakwatuna.com, Ahad (8/6/2014).
Ustadz Arifin Ilham memiliki banyak anggota jamaah pada majelis Dzikirnya. Arifin Ilham juga memiliki akun Facebook yang saat ini telah memiliki 2 juta fans, dan akun Twitter yang merelay isi dari Facebooknya yang difollow oleh 485 ribu follower.
Ustadz Arifin Ilham berpendapat, semua ada kelebihan dan kekurangan,
yang terpenting adalah siapa yang paling kecil risikonya buat umat dan membuka jalan dakwah.
Hadits Shahih Bukhari ke-33:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda,
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat"
Penjelasan Hadits
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga:
Hadits ini adalah hadits yang sangat populer, sekaligus hadits yang sangat penting untuk memperingatkan kita agar waspada terhadap kemunafikan; jangan sampai penyakit itu menjangkiti kita.
Munafik (المنافق) artinya adalah orang yang nifaq (النفاق). Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi. Pada zaman Rasulullah SAW, di Madinah ada munafik-munafik jenis ini dengan gembongnya bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Nifaq jenis ini seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu. Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia Rasulullah.
Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, kemunafikan bisa diwaspadai dari tanda-tandanya. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskaskan bahwa tanda-tanda munafik itu ada tiga.
Jika tanda-tanda munafik ini ada pada seseorang, hendaklah orang itu diwaspadai supaya tidak dijadikan pemimpin bagi umat Islam. Namun yang lebih penting, dengan memperhatikan tiga tanda-tanda munafik ini kita mewaspadai diri kita agar jangan sampai kemunafikan hinggap dalam jiwa.
Tanda Munafik yang Pertama
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
jika berbicara ia berbohong
Inilah tanda munafik yang pertama; gemar berbohong. Semakin sering berbohong, semakin dekat dengan kemunafikan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mensifati seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tidak mungkin seorang mukmin itu pembohong.
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاََََ
Ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Lalu ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam Al-Muwatha')
Tanda Munafik yang Kedua
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
jika berjanji ia mengingkari
Inilah tanda munafik yang kedua; gemar mengingkari janji. Semakin sering mengingkari janji, semakin dekat dengan kemunafikan. Karenanya, berhati-hatilah dengan janji.
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu.
Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang. Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji? Berhati-hatilah..
Tanda Munafik yang Ketiga
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
dan jika diberi amanah ia berkhianat
Ini tanda munafik yang ketiga; mengkhianati amanah. Semakin sering dilakukan, semakin dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan. Sekali lagi, meskipun kita tidak bisa memastikan.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi. Bisa jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita. Bahkan titipan barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita menyimpannya, semua itu termasuk amanah.
الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Mereka para ulama tentunya memiliki pertimbangan bersikap demikian dari pada hanya diam yang suatu saat akan berakibat buruk juga agar umat tidak bingung menentukan pilihan serta demi kemaslahatan umat dan Indonesia dimasa yang akan datang.
Tidak perlu saling mancaci dan memfitnah kedua pasangan capres..
Saya juga mau berpesan buat para Tim Sukes Kedua Capres, wartawan, media tv/sosial media..
Tidak usah menebar fitnah/menjelekan satu sama lain, mencari-cari kesalahan, membuka aib satu sama lain Capres, melakukan propaganda, termakan berita oleh media tv/internet, dll.
bagaimana kalau aib kalian dibuka satu persatu didunia ini kalau kalian masih ingat Azab Allah Di Alam Kubur, Hari Hisab dan Padang Mahsyar.
Pemilu ini gambaran kecil Padang Mahsyar,
dimana kita lihat saat ini kedua Timses atau pihak ketiga saling membuka aib..
Kalian taukan dosanya sebesar apa yg harus dipikul kelak..
Apalagi sampai berani menjelek-jelekan, memfitnah, tidak memiliki sopan santun, mengeluarkan kata-kata kotor/kasar kepada para Ulama-ulama yang menjungjung tinggi Islam yang Tauhid
Mereka akan senang kalau kita umat Islam Tauhid terpecah..
Kalau kalian melakukannya..
sadarkah kalau kalian masuk kedalam golongan/kaum yang menjelek-jelekan, memusuhi Islam, mengolok-olok dan memfitnah nabi Muhammad SAW?
BERATNYA AMANAH DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN DI ALAM KUBUR & AKHIRAT KELAK:
Ma'qil menjawab, Aku belum pernah menyampaikan hadits ini kepadamu. Dan telah menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Husain -yakni Al-Ja'fiy- dari Zaidah dari Hisyam dia berkata, Al-Hasan berkata, Ketika kami sedang menjenguk Ma'qil bin Yasar, datanglah Ubaidullah bin Ziyad. Ma'qil lalu berkata kepadanya, 'Aku akan menyampaikan sebuah hadits yg aku dengar dari Rasulullah ….kemudian dia menyebutkan sebuah hadits yg semakna dgn hadits mereka berdua. [HR. Muslim No.204].
١٢٠٠~ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ الحَسَنِ, أَنَّ عُبَيْدَاللهِ اِبْنَ زِيَادٍ عَادَ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ فِي مَارَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيْهِ, فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ : إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَادِثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ , سَمِعْتُ النَّبِيَّ , يَقُولُ : مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيْحَةٍ إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ
references by
http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/02/567/992588/aa-gym-bulat-dukung-prabowo-hatta
http://www.dakwatuna.com/2014/06/08/52792/ustadz-arifin-ilham-mari-dukung-jokowi-pimpin-jakarta-dan-dukung-prabowo-pimpin-indonesia/
VOA Indonesia
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/06/09/22978/aa-gym-mengaku-kenal-baik-prabowo-dan-dinilai-akrab-dengan-ulama.html#.U5cSzXZLXRw
http://www.bersamadakwah.com/2011/11/hadits-33-tanda-tanda-munafik.html
tags:
alasan ulama dukung prabowo, alasan aa gym mendukung prabowo, alasan arifin ilham mendukung prabowo, kenapa parabowo didukung ulama
Follow @A_BlogWeb
Dai kondang sekaligus pimpinan pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, KH Abdullah Gymnastiar menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya Indonesia saat ini harus dipimpin oleh orang yang mempunyai wawasan luas, memiliki ketegasan, kejelasan visi misi untuk indonesia lebih baik dan berdaulat di dunia internasional.
Sekarang PDI-P juga menjadi 'kandangnya' kaum Islam JIL, Syiah., dan orang-orang yang membenci/memusuhi, ingin menghancurkan, emng-asingkan, menjauhkan secara perlahan ajaran Islam yg Tauhid, entah mencela/menghujat ulama/ustadz.
(baca: PDI-P merekrut Tokoh Syiah ke DPR)
(baca: Timses Jokowi: Ahmadiyah dan Syiah Punya kedudukan Sama dengan NU dan Muhammadiyah)
(baca: MUI: Ajaran Syiah Penuhi 10 Kriteria Aliran Sesat )
(berita lainnya silahkan baca dan cari sendiri di media-media islam yang tauhid.)
Terkait pemilihan presiden (Pilpres), 9 Juli 2014 “Tapi sama Capres satunya lagi, saya ma nggak kena,” ujarnya mendatang, pemimpin Darut Tauhid.
KH. Abdullah Gymnastiar mengajak jamaah memilih calon pemimpin dengan melihat siapa teman-teman di sekelilingnya.
“Lihat orang-orang terdekatnya, lihat dengan siapa Ia berteman, lihat siapa kawannya. Tinggal dipilih, istikharah, nyoblos. Nggak usah pake ribut,”ucapnya dalam Kajian Tauhiid-Daarut Tauhid di Jakarta, Ahad (08/06/2014) di Masjid Istiqlal Jakarta.
Pilpres ini, tutur Aa, seharusnya juga tidak perlu membuat umat selain Islam (non-Islam) khawatir. Islam sebagai agama rahmat bagi alam semesta, melindungi hak-hak mereka.
“Kita nggak boleh dzalim pada yang minoritas. Sama binatang saja tidak boleh dzalim, apalagi sama manusia,” tukasnya.
Lelaki yang akrab dipanggil Aa Gym menegaskan seluruh keunggulan tersebut ada dalam diri Prabowo Subianto dengan nasionalismenya yang tinggi.
Sebagai seorang ulama, Aa Gym menyebutkan bahwa pemimpin yang baik itu harus sudah teruji dan ditempa berbagai masalah yang berat namun bisa diatasi dan ia bangkit kembali. Dibandingkan Jokowi yang baru saja muncul ke permukaan, Prabowo Subianto sudah mengalami pahit getirnya difitnah saat menjaga kedaulatan negara Indonesia.
Selama ini, Aa Gym mengaku selalu netral, tidak pernah memberikan dukungan secara terbuka kepada para calon presiden-wakil presiden.
Namun kali ini, kata Aa Gym, saya mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Lantas Aa Gym menceritakan beberapa alasan mendasar yang mebuat dirinya harus berpihak kepada Prabowo-Hatta.
"Pasangan ini kan mirip dengan Soekarno-Hatta,?? kata Aa Gym setengah berkelakar mengawali cerita tentang perkenalannya dengan Prabowo.
Aa Gym mengaku lebih setuju jika Joko Widodo menyelesaikan amanat rakyat Jakarta yang masih belum tuntas, yaitu menyelesaikan janji di hadapan Allah SWT dan Al-Quran dengan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang masih tersisa hingga 2017
Ustadz Arifin Ilham: Mari Dukung Jokowi Pimpin Jakarta dan Dukung Prabowo Pimpin Indonesia
Konstelasi politik menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia semakin meningkat. Beberapa tokoh mulai menyuarakan dukungannya kepada salah satu pasangan Capres-Cawapres yang ikut serta dalam Pilpres 2014 ini.
Salah satu di antaranya adalah Ustadz Arifin Ilham. Da’i yang dikenal dengan majelis Dzikir ini memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Pernyataan dukungan tersebut belakangan beredar melalui pesan singkat maupun media sosial.
Berikut ini teks dukungan Arifin Ilham terhadap Prabowo-Hatta yang beredar tersebut:
Subhanallah…Widi Keswianto, Divisi Dakwah Hubungan Luar Negeri Majelis Az-Zikra, membenarkan bahwa teks tersebut merupakan pernyataan dari Arifin Ilham.
Jangan jadikan pemilu ajang perseteruan..! Prabowo dan Jokowi adalah saudara kita juga, kedua-duanya orang baik..
Satu merakyat, satu tegas berwibawa..
Sama-sama memiliki jiwa pemimpin.
Mereka cocok menjadi pemimpin.
Karena itu mari kita dukung kedua-duanya untuk menjadi pemimpin yang baik..
- Kita dukung Jokowi untuk memimpin Jakarta, dan
- Kita dukung Prabowo untuk memimpin Indonesia
Jika dukungan kita seperti ini, dengan seizin Allah Ta’ala, keduanya pasti menjadi pemimpin, dan kita tidak perlu berseteru apalagi berpecah belah.
K.H. Muhammad Arifin Ilham
(Pimp. Majelis Az-Zikra)
“Ustadz (Arifin Ilham) berpendapat, semua ada kelebihan dan kekurangan, yang terpenting adalah siapa yang paling kecil risikonya buat umat dan membuka jalan dakwah,” ujar Widi Keswianto kepada redaksi dakwatuna.com, Ahad (8/6/2014).
Ustadz Arifin Ilham memiliki banyak anggota jamaah pada majelis Dzikirnya. Arifin Ilham juga memiliki akun Facebook yang saat ini telah memiliki 2 juta fans, dan akun Twitter yang merelay isi dari Facebooknya yang difollow oleh 485 ribu follower.
Ustadz Arifin Ilham berpendapat, semua ada kelebihan dan kekurangan,
yang terpenting adalah siapa yang paling kecil risikonya buat umat dan membuka jalan dakwah.
Teringat kisah hikmah tentang Nasehat Imam Al Ghazali
kepada murid-muridnya. Saat itu, Imam Al Ghazali sedang berkumpul dalam
sebuah majelis bersama murid-muridnya dan kemudian beliau pun mulai
mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka. Salahsatu pertanyaan yang
beliau tanyakan kepada muridnya adalah, “Apakah hal yang paling BERAT di
dunia ini?”
Para murid pun menjawab, ada yang menyebutkan Baja, ada yang menyebutkan Besi, ada juga yang menyebutkan Gajah. Lalu Imam
al-Ghazali lalu menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar namun
berdasarkan pengetahuan beliau yang paling BERAT di dunia ini ternyata
adalah “MEMEGANG AMANAH”.
Amanah adalah segala sesuatu yang
mewajibkan kita untuk menunaikannya. Amanah dapat berupa kepercayaan
orang, berupa barang-barang titipan, juga perintah Allah SWT yang
berkaitan dengan perintah serta larangan-Nya.Hadits Shahih Bukhari ke-33:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda,
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat"
Penjelasan Hadits
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ
Hadits ini adalah hadits yang sangat populer, sekaligus hadits yang sangat penting untuk memperingatkan kita agar waspada terhadap kemunafikan; jangan sampai penyakit itu menjangkiti kita.
Munafik (المنافق) artinya adalah orang yang nifaq (النفاق). Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi. Pada zaman Rasulullah SAW, di Madinah ada munafik-munafik jenis ini dengan gembongnya bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Nifaq jenis ini seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu. Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia Rasulullah.
Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, kemunafikan bisa diwaspadai dari tanda-tandanya. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskaskan bahwa tanda-tanda munafik itu ada tiga.
Jika tanda-tanda munafik ini ada pada seseorang, hendaklah orang itu diwaspadai supaya tidak dijadikan pemimpin bagi umat Islam. Namun yang lebih penting, dengan memperhatikan tiga tanda-tanda munafik ini kita mewaspadai diri kita agar jangan sampai kemunafikan hinggap dalam jiwa.
Tanda Munafik yang Pertama
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
Inilah tanda munafik yang pertama; gemar berbohong. Semakin sering berbohong, semakin dekat dengan kemunafikan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mensifati seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tidak mungkin seorang mukmin itu pembohong.
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاََََ
Ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Lalu ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam Al-Muwatha')
Tanda Munafik yang Kedua
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
Inilah tanda munafik yang kedua; gemar mengingkari janji. Semakin sering mengingkari janji, semakin dekat dengan kemunafikan. Karenanya, berhati-hatilah dengan janji.
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu.
Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang. Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji? Berhati-hatilah..
Tanda Munafik yang Ketiga
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Ini tanda munafik yang ketiga; mengkhianati amanah. Semakin sering dilakukan, semakin dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan. Sekali lagi, meskipun kita tidak bisa memastikan.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi. Bisa jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita. Bahkan titipan barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita menyimpannya, semua itu termasuk amanah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu), Para ulama semakin langka, dan semakin banyaknya orang bodoh yang berambisi untuk menjadi ulama.
Simak risalah ini selanjutnya.
Simak risalah ini selanjutnya.
Di
samping sebagai perantara antara diri-Nya dengan hamba-hamba-Nya,
dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
menjadikan para ulama sebagai pewaris perbendaharaan ilmu agama.
Sehingga, ilmu syariat terus terpelihara kemurniannya sebagaimana
awalnya. Oleh karena itu, kematian salah seorang dari mereka
mengakibatkan terbukanya fitnah besar bagi muslimin.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan hal ini dalam sabdanya
yang diriwayatkan Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash, katanya: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ،
وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً
اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ
عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya
ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan
dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa
mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), Ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimahnya dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan: “Haditsnya shahih.” Lihat kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 3096, Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2159, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 182, dan Shahih At-Targhib, 1/33/68)
(Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), Ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimahnya dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan: “Haditsnya shahih.” Lihat kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 3096, Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2159, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 182, dan Shahih At-Targhib, 1/33/68)
Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhali mengatakan: “Kebijaksanaan
Allah atas makhluk-Nya dan kekuasaan-Nya yang mutlak atas mereka. Maka
barang siapa yang mendapat hidayah maka itu wujud fadhilah (keutamaan)
dari Allah dan bentuk rahmat-Nya. Barangsiapa yang menjadi tersesat,
maka itu dengan keadilan Allah dan hikmah-Nya atas orang tersebut.
Sungguh para pengikut nabi dan rasul menyeru pula sebagaimana seruan
mereka. Mereka itulah para ulama dan orang-orang yang beramal shalih
pada setiap zaman dan tempat, sebab mereka adalah pewaris ilmu para nabi
dan orang-orang yang berpegang dengan sunnah-sunnah mereka. Sungguh
Allah telah menegakkan hujjah melalui mereka atas setiap umat dan suatu
kaum dan Allah merahmati dengan mereka suatu kaum dan umat. Mereka
pantas mendapatkan pujian yang baik dari generasi yang datang sesudah
mereka dan ucapan-ucapan yang penuh dengan kejujuran dan doa-doa yang
barakah atas perjuangan dan pengorbanan mereka. Semoga Allah melimpahkan
rahmat-Nya atas mereka dan semoga mereka mendapatkan balasan yang lebih
dan derajat yang tinggi.” (Al-Manhaj Al-Qawim fi At-Taassi bi Ar-Rasul Al-Karim hal. 15)
Asy-Syaikh Shalih Fauzan mengatakan:
“Kita wajib memuliakan ulama muslimin karena mereka adalah pewaris para nabi, maka meremehkan mereka termasuk meremehkan kedudukan dan warisan yang mereka ambil dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meremehkan ilmu yang mereka bawa. Barangsiapa terjatuh dalam perbuatan ini tentu mereka akan lebih meremehkan kaum muslimin. Ulama adalah orang yang wajib kita hormati, karena kedudukan mereka di tengah-tengah umat dan tugas yang mereka emban untuk kemaslahatan Islam dan muslimin. Kalau mereka tidak mempercayai ulama, lalu kepada siapa mereka percaya. Kalau kepercayaan telah menghilang dari ulama, lalu kepada siapa kaum muslimin mengembalikan semua problem hidup mereka dan untuk menjelaskan hukum-hukum syariat, maka di saat itulah akan terjadi kebimbangan dan terjadinya huru-hara.” (Al-Ajwibah Al-Mufidah, hal. 140)
“Kita wajib memuliakan ulama muslimin karena mereka adalah pewaris para nabi, maka meremehkan mereka termasuk meremehkan kedudukan dan warisan yang mereka ambil dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meremehkan ilmu yang mereka bawa. Barangsiapa terjatuh dalam perbuatan ini tentu mereka akan lebih meremehkan kaum muslimin. Ulama adalah orang yang wajib kita hormati, karena kedudukan mereka di tengah-tengah umat dan tugas yang mereka emban untuk kemaslahatan Islam dan muslimin. Kalau mereka tidak mempercayai ulama, lalu kepada siapa mereka percaya. Kalau kepercayaan telah menghilang dari ulama, lalu kepada siapa kaum muslimin mengembalikan semua problem hidup mereka dan untuk menjelaskan hukum-hukum syariat, maka di saat itulah akan terjadi kebimbangan dan terjadinya huru-hara.” (Al-Ajwibah Al-Mufidah, hal. 140)
Ketua NU dukung prabowo
http://www.republika.co.id/berita/ pemilu/hot-politic/14/05/ 15/ n5lunj-said-aqil-putuskan-d ukung-prabowo
Tiga Dalil Ulama Dukung Prabowo-Hatta
http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/20/567/1001724/tiga-dalil-ulama-dukung-prabowo-hatta
Kyai kampung Jawa timur dukung Prabowo
http://www.merdeka.com/politik/ kiai-kampung-se-jatim-dekla rasi-dukung-prabowo-hatta- di-sidoarjo.html
Habib se Jabodetabek dukung prabowo
http://suara.com/news/2014/06/02/185700/ habib-dan-ulama-se-jabodeta bek-dukung-prabowo-hatta/
Cendekiawan muslim dan Guru Besar Dukung prabowo
http://www.merdeka.com/peristiwa/ seribuan-guru-besar-dan-cen dekiawan-dukung-prabowo-ha tta.html
Pimpinan Ponpes Lirboyo yg paling berpengaruh di jatim Dukung Prabowo
http://www.muslimedianews.com/ 2014/05/ lirboyo-deklarasi-dukungan- pada-prabowo.html
Koalisi Muslim bersatu dukung Prabowo
http://www.republika.co.id/berita/ pemilu/berita-pemilu/14/06/ 07/ n6szcy-koalisi-muslim-bersa tu-deklarasi-dukung-prabow ohatta
Kyai besar Maemun Zubair Tokoh NU terkemuka di jawa timur dan RIbuan Ulama dukung Prabowo
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/06/ 16/30969/ kh-maemun-zubair-ribuan-ula ma-jawa-tengah-menangkan-p rabowo/
Gubernur yang Ulama Tafsir Ini Dukung Prabowo-Hatta
http://atjehpost.com/articles/read/4911/Gubernur-yang-Ulama-Tafsir-Ini-Dukung-Prabowo-Hatta
Ribuan Ulama di Jateng Siap Menangkan Prabowo
http://nasional.inilah.com/read/detail/2110182/ribuan-ulama-di-jateng-siap-menangkan-prabowokyai di Pesantren Terpadu Al-Yasini,
http://sumeks.co.id/hn/14987-saya-tak-minta-anda-pilih-saya
Kunjungan JK ke Pesantren, Tak Pengaruhi Dukungan Kiai ke Prabowo
http://politik.news.viva.co.id/news/read/513612-kunjungan-jk-ke-pesantren--tak-pengaruhi-dukungan-kiai-ke-prabowohttp://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/28/n7urss-ulama-makkahmadinah-tahu-kh-mustofa-datang-untuk-prabowo
Ulama Makkah-Madinah Tahu KH Mustofa Datang untuk Prabowo
Tiga Ulama Besar Mekkah dan Madinah Mendoakan & Dukung Prabowo-Hatta
http://www.beritasatu.com/nasional/190852-tiga-ulama-besar-mekkah-dan-madinah-dukung-prabowohatta.html
sisanya silahkan dicari sendiri :)
DI ANTARA TANDA-TANDA HATI YANG MATI
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu.
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar
(QS al A'raf 3).
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca Al-Qur'an.
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat.
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci.
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dengan nasehat baik dan ulama.
7, "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian,kuburan dan akhirat.
8. "Himmatuhul bathni" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya.
9. "Anaaniyyun" tidak mau tau, "cuek" atau masa bodoh keadaan orang lain,bahkan pada keluarganya sendiri sekalipun menderita.
10. "Al intiqoom "Pendendam hebat.
11. "Albukhlu" sangat pelit.
12. "Ghodhbaanun" cepat marah karena
keangkuhan dan dengki.
13. "Asysyirku" syirik dan percaya sekali kepada dukun & prakteknya, menyekutukan Allah SWT dengan mahluk.
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu.
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar
(QS al A'raf 3).
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca Al-Qur'an.
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat.
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci.
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dengan nasehat baik dan ulama.
7, "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian,kuburan dan akhirat.
8. "Himmatuhul bathni" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya.
9. "Anaaniyyun" tidak mau tau, "cuek" atau masa bodoh keadaan orang lain,bahkan pada keluarganya sendiri sekalipun menderita.
10. "Al intiqoom "Pendendam hebat.
11. "Albukhlu" sangat pelit.
12. "Ghodhbaanun" cepat marah karena
keangkuhan dan dengki.
13. "Asysyirku" syirik dan percaya sekali kepada dukun & prakteknya, menyekutukan Allah SWT dengan mahluk.
Saya pribadi setuju dengan pendapat para ulama-ulama..
Kita bisa mengambil pelajaran/hikmah sama seperti Muhammad Al-Fatih ketika masa penaklukan Konstatinopel, beliau juga meminta pendapat Ulama terlebih dahulu..
http://masjidchroniclers.wordpress.com/2013/12/27/kisah-guru-muhammad-al-fatih-di-balik-penaklukan-konstantinopel-via-bumi-syam/
Salah satu ciri Pemimpin yg baik itu diantaranya itu harus bisa dipegang ucapan dan janjinya,
Untuk saat ini jika diizinkan ALLAH SWT..
kita berikan kesempatan amanah pada bapak Prabowo untuk memimpin Indonesia serta menepati janjinya satu persatu
dan
Kita bisa mengambil pelajaran/hikmah sama seperti Muhammad Al-Fatih ketika masa penaklukan Konstatinopel, beliau juga meminta pendapat Ulama terlebih dahulu..
http://masjidchroniclers.wordpress.com/2013/12/27/kisah-guru-muhammad-al-fatih-di-balik-penaklukan-konstantinopel-via-bumi-syam/
Salah satu ciri Pemimpin yg baik itu diantaranya itu harus bisa dipegang ucapan dan janjinya,
Untuk saat ini jika diizinkan ALLAH SWT..
kita berikan kesempatan amanah pada bapak Prabowo untuk memimpin Indonesia serta menepati janjinya satu persatu
dan
Berikan kesempatan amanah pada Bapak Joko Widodo untuk menepati sumpah dan janjinya mengemban amanah rakyat untuk kembali memimpin DKI Jakarta 5 tahun dan juga janjinya kepada rakyat Jakarta, juga dihadapan ALLAH SWT dan Al-Quran
Semoga ketika mereka diberi amanah, jangan terputus silaturahim dengan para ulama-ulama dan mintalah pendapat mereka pada setiap kebijakan
Kita juga wajib membimbing bapak Prabowo agar bisa memiliki kepribadian & akhlak seperti Ummar Bin Khatab
dan juga mengajarkan Islam yang tauhid pada beliau..
Setelah itu kita bisa lihat siapa yang dapat memegang amanah masyarakat..
Semoga ketika mereka diberi amanah, jangan terputus silaturahim dengan para ulama-ulama dan mintalah pendapat mereka pada setiap kebijakan
Kita juga wajib membimbing bapak Prabowo agar bisa memiliki kepribadian & akhlak seperti Ummar Bin Khatab
dan juga mengajarkan Islam yang tauhid pada beliau..
Setelah itu kita bisa lihat siapa yang dapat memegang amanah masyarakat..
karena urusannya kelak akan dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat..
Mereka para ulama tentunya memiliki pertimbangan bersikap demikian dari pada hanya diam yang suatu saat akan berakibat buruk juga agar umat tidak bingung menentukan pilihan serta demi kemaslahatan umat dan Indonesia dimasa yang akan datang.
Tidak perlu saling mancaci dan memfitnah kedua pasangan capres..
Saya juga mau berpesan buat para Tim Sukes Kedua Capres, wartawan, media tv/sosial media..
Tidak usah menebar fitnah/menjelekan satu sama lain, mencari-cari kesalahan, membuka aib satu sama lain Capres, melakukan propaganda, termakan berita oleh media tv/internet, dll.
bagaimana kalau aib kalian dibuka satu persatu didunia ini kalau kalian masih ingat Azab Allah Di Alam Kubur, Hari Hisab dan Padang Mahsyar.
Pemilu ini gambaran kecil Padang Mahsyar,
dimana kita lihat saat ini kedua Timses atau pihak ketiga saling membuka aib..
Kalian taukan dosanya sebesar apa yg harus dipikul kelak..
(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
(Q.S At-Taghabun Ayat 9)
Apalagi sampai berani menjelek-jelekan, memfitnah, tidak memiliki sopan santun, mengeluarkan kata-kata kotor/kasar kepada para Ulama-ulama yang menjungjung tinggi Islam yang Tauhid
Mereka akan senang kalau kita umat Islam Tauhid terpecah..
Kalau kalian melakukannya..
sadarkah kalau kalian masuk kedalam golongan/kaum yang menjelek-jelekan, memusuhi Islam, mengolok-olok dan memfitnah nabi Muhammad SAW?
Apapun hasil PEMILU nanti,
Semua atas izin ALLAH Azza Wa Jalla..
semoga yang terbaik menurut ALLAH SWT bagi bangsa Indonesia
Semua atas izin ALLAH Azza Wa Jalla..
semoga yang terbaik menurut ALLAH SWT bagi bangsa Indonesia
tidak perlu kecewa jika pilihan kita tidak terpilih,
karena pilihan kita akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Kita harus mengawal siapapun yang jadi Presiden ke-7 kelak agar rakyat Indonesia bisa makmur, dan damai, serta tidak ada kemaksiatan yg bisa berdampak pada kejahatan dan kerusakan moral generasi muda.
karena pilihan kita akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Kita harus mengawal siapapun yang jadi Presiden ke-7 kelak agar rakyat Indonesia bisa makmur, dan damai, serta tidak ada kemaksiatan yg bisa berdampak pada kejahatan dan kerusakan moral generasi muda.
Jangan GOLPUT, hal tersebut beresiko suara kalian nantinya dipergunakan oleh orang-orang yang berniat jahat.
Siapapun Presidennya, semoga ia tahu betapa beratnya memegang amanah dan tanggung jawab kelak diakhirat.
Sehingga jika ada oknum dikabinetnya nanti yg tidak benar, ia akan mempertanggungjawabkannya..
Siapapun Presiden yang terpilih semua atas izin-Nya..
Yang memilih dan dipilih akan ada hisabnya di akhirat kelak..
Jangan kecewa atau saling berbangga diri apalagi saling mencela
Siapun Presidennya..
tugas& tanggung jawab berat didepan banyak menanti
Sehingga jika ada oknum dikabinetnya nanti yg tidak benar, ia akan mempertanggungjawabkannya..
Siapapun Presiden yang terpilih semua atas izin-Nya..
Yang memilih dan dipilih akan ada hisabnya di akhirat kelak..
Jangan kecewa atau saling berbangga diri apalagi saling mencela
Siapun Presidennya..
tugas& tanggung jawab berat didepan banyak menanti
Silahkan kalian memilih sendiri akan berada dan berdiri bersama dibarisan/shaf para ulama-ulama soleh atau berada di barisan yang lain...
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(Q.S. Muhammad : 7)
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(Q.S Al - isra’: 36)
BERATNYA AMANAH DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN DI ALAM KUBUR & AKHIRAT KELAK:
Hadits Muslim 203
حَدَّثَنَا
شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَشْهَبِ عَنْ الْحَسَنِ
قَالَ
عَادَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ الْمُزنِيَّ
فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ قَالَ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ
حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ لِي حَيَاةً مَا حَدَّثْتُكَ إِنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا
مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ
وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
Barangsiapa
diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam
keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan Surga atasnya'. [HR. Muslim No.203].Hadits Muslim 204
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ يُونُسَ
عَنْ الْحَسَنِ قَالَ
دَخَلَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ عَلَى مَعْقَلِ بْنِ يَسَارٍ وَهُوَ
وَجِعٌ فَسَأَلَهُ فَقَالَ إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا لَمْ أَكُنْ
حَدَّثْتُكَهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا يَسْتَرْعِي اللَّهُ عَبْدًا رَعِيَّةً يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ
وَهُوَ غَاشٌّ لَهَا إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
قَالَ أَلَّا كُنْتَ حَدَّثْتَنِي هَذَا قَبْلَ الْيَوْمِ قَالَ مَا
حَدَّثْتُكَ أَوْ لَمْ أَكُنْ لَأُحَدِّثَكَ و حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ
زَكَرِيَّاءَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ يَعْنِي الْجُعْفِيَّ عَنْ زَائِدَةَ
عَنْ هِشَامٍ قَالَ قَالَ الْحَسَنُ كُنَّا عِنْدَ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ
نَعُودُهُ فَجَاءَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ
إِنِّي سَأُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ ذَكَرَ بِمَعْنَى حَدِيثِهِمَا
Tidaklah
Allah Ta'ala menyerahkan suatu urusan rakyat kepada seorang hamba lalu
ketika menjelang ajalnya dia masih saja berkhianat kepadanya melainkan
Allah pasti akan mengharamkan surga atasnya. Ubadidullah berkata,
Bukankah kemarin kamu telah menyampaikan hadits ini kepadaku? Ma'qil menjawab, Aku belum pernah menyampaikan hadits ini kepadamu. Dan telah menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Husain -yakni Al-Ja'fiy- dari Zaidah dari Hisyam dia berkata, Al-Hasan berkata, Ketika kami sedang menjenguk Ma'qil bin Yasar, datanglah Ubaidullah bin Ziyad. Ma'qil lalu berkata kepadanya, 'Aku akan menyampaikan sebuah hadits yg aku dengar dari Rasulullah ….kemudian dia menyebutkan sebuah hadits yg semakna dgn hadits mereka berdua. [HR. Muslim No.204].
Hadits Muslim 205
و
حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى
وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ
الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ
أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ زِيَادٍ عَادَ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ فِي
مَرَضِهِ فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ بِحَدِيثٍ لَوْلَا
أَنِّي فِي الْمَوْتِ لَمْ أُحَدِّثْكَ بِهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ
الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ
مَعَهُمْ الْجَنَّةَ
Tidak seorang pemimpin pun yg
mengurusi perkara kaum muslimin, kemudian dia tak bersungguh-sungguh
bekerja untuk mereka & menasihatinya, kecuali oa pasti tak akan
masuk surga bersama mereka'. [HR. Muslim No.205].١٢٠٠~ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ الحَسَنِ, أَنَّ عُبَيْدَاللهِ اِبْنَ زِيَادٍ عَادَ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ فِي مَارَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيْهِ, فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ : إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَادِثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ , سَمِعْتُ النَّبِيَّ , يَقُولُ : مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيْحَةٍ إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ
(أخرجه البخري في : ٣٩ كتاب الأحكام :٨ باب من
استرعى رعية فلم ينصح رقيق)
Terjemah:
1200 ~ Ma’qil bin Yasar,
dari Al-Hasan, sesungguhnya Ubaidillah bin Ziyad menjenguk Ma’qil bin Yasar
ketika dia sakit sebelum dia meninggal. Maka Ma’qil berkata kepada Ubaidillah
bin Ziyad: aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah aku dengar
dari Rasulullah . aku telah
mendengar beliau bersabda:
“Tiada seorang hamba yang diberi amanah rakyat oleh Allah lalu ia tidak memeliharanya dengan baik, melainkan hamba itu tidak akan mencium bau surga.”
[Al-bukhari meletakkan hadits
ini di: 93 Kitab Hukum: 8. Bab orang yang diberi amanah lalu tidak memeliharanya]“Tiada seorang hamba yang diberi amanah rakyat oleh Allah lalu ia tidak memeliharanya dengan baik, melainkan hamba itu tidak akan mencium bau surga.”
Kalian semua adalah pemimpin, bertanggung jawab atas kepemimpinannya,
Amir yang dipilih oleh manusia adalah pemimpin, dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya,
seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, dia akan ditanya tentang kepemimpinannya,
wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak suami, dia akan ditanya tentangkepemimpinannnya,
seorang budak menjadi pemimpin untuk memelihara harta majikannya, diapun akan ditanya tentang hartanya,
ketahuilah masing-masing kalian adalah pemimpin, kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian.
(HR. Bukhari 2368).
Barangsiapa yang mengangkat seseorang (pemimpin) untuk mengurusi perkara kaum Muslimin
sementara dia mendapati ada seseorang yang lebih layak daripada orang yang diangkatnya,
maka dia telah berkhianat pada Allah SWT dan Rasul-Nya.
(HR. Ahmad)
references by
http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/02/567/992588/aa-gym-bulat-dukung-prabowo-hatta
http://www.dakwatuna.com/2014/06/08/52792/ustadz-arifin-ilham-mari-dukung-jokowi-pimpin-jakarta-dan-dukung-prabowo-pimpin-indonesia/
VOA Indonesia
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/06/09/22978/aa-gym-mengaku-kenal-baik-prabowo-dan-dinilai-akrab-dengan-ulama.html#.U5cSzXZLXRw
http://www.bersamadakwah.com/2011/11/hadits-33-tanda-tanda-munafik.html
tags:
alasan ulama dukung prabowo, alasan aa gym mendukung prabowo, alasan arifin ilham mendukung prabowo, kenapa parabowo didukung ulama