MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

January 20, 2022

Bank Indonesia Terkena Virus Ransomware, File Berukuran 487.09 MB Dicuri Hacker

Baca Artikel Lainnya

Ada upaya serangan cyber berupa ransomware yang menyasar Bank Indonesia (BI) pada Desember 2021 silam. Platform Dark Tracer dalam akun twitter-nya menjelaskan, BI jadi sasaran serangan ransomware oleh pelaku yang mengaku menamai diri mereka Conti.

"[Alert] Conti ransomware gang has announced "BANK OF INDONESIA" on the victim list," tulis Dark Tracer di akun Twitter-nya @darktracer_int, Kamis (20/1/2022).


Mengutip Warta Ekonomi, akun itu juga mengunggah jepretan layar uang diduga berasal dari bank Indonesia. File itu berukuran 487.09 MB yang terdiri dari 838 file. Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengakui adanya upaya peretasan Ransomware pada bulan lalu, dan hal itu menyadarkan BI bahwa cyber attack itu nyata. 




"BI telah lakukan assessment secara keseluruhan pada saat kami terkena serangan bulan lalu. BI juga telah melakukan pemulihan, audit dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang," ujar Erwin saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/1/2022).


Erwin melanjutkan, mitigasi tersebut diantaranya menyusun pendoman standar keamanan cyber yang ketat dan mengembangkan infrastruktur teknologi keamanan cyber yang lebih kuat. Kemudian embangun kerja sama dengan berbagai pihak yang berkaitan.


"Dengan langkah-langkah itu, BI memastikan layanan operasional BI tidak terganggu. BI senantiasa melakukan pengujian-pengujian infrastruktur, BI akan terus memperkuat framework-framework ketahanan cyber," jelas Erwin.


 Bank Indonesia diberitakan menjadi korban dari serangan ransomware. Seperti diinformasikan pada media sosial Twitter @darktracer_int mengungkapkan bahwa, Bank Indonesia telah diretas oleh kelompok peretas Conti Ransomware Gang.



Menurut Bank Indonesia, serangan ransomware tersebut telah dimitigasi dan tidak mempengaruhi layanan terhadap masyarakat. Hal tersebut diutarakan oleh Juru Bicara Bank Indonesia Erwin Haryono, Kamis (20/1/2022).



"Kami telah diserang, tetapi sejauh ini, kami telah melakukan berbagai tindakan antisipasi dan yang terpenting adalah layanan terhadap masyarakat di Bank Indonesia tidak terganggu sama sekali," kata Erwin seperti dikutip dari Reuters.


Menurut Erwin, serangan tersebut terjadi pada bulan lalu dan operasi pemulihan data telah dilakukan Bank Indonesia.


Informasi peretasan data BI diunggah oleh akun Twitter @darktracer_int merupakan salah satu platform intelijen website. Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan peringatan bahwa geng Conti Ransomwaremengumumkan “Bank Indonesia” masuk dalam daftar korban.


Serangan ransomware dilakukan dengan mengekripsi data korban dan pada umumnya peretas menawarkan kunci untuk membuka enkripsi tersebut dengan tebusan sejumlah bayaran aset kripto yang dapat bernilai ratusan ribu atau bahkan jutaan dolar AS.


Jika korban menolak memberikan uang tebusan maka peretas akan mengancam membocorkan data rahasia tersebut kepada publik.




references by suaracom, beritasatu

 
Like us on Facebook