Baca Artikel Lainnya
Harga bahan bakar kendaraan yang tinggi atau langka membuat banyak orang melakukan berbagai hal demi menghemat pemakaiannya. Jika mau mengirit Bahan Bakar Minyak (BBM), gunakan saja ban tipe ECO eco yang bisa membantu.
Kata eco Berasal dari akronim ekonomis, sebutan ban eco melekat ke ban yang bisa membantu menekan pemakaian BBM di kendaraan. Tanpa kelebihan tersebut, ban tidak bisa dilabeli sebagai ban eco.
Ban hemat bahan bakar menjalani pengujian ketat oleh produsen ban untuk membuat desain yang menjalankan fungsionalitas yang di harapkan dengan manfaat tambahan yaitu efisiensi bahan bakar yang dicapai dengan menurunkan daya tahan guling yang lebih ringan.
Jarak tempuh dan efisiensi bahan bakar kendaraan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan pembeli saat mengambil keputusan pembelian ban.
Saat ini, produsen ban menggunakan teknologi terbaru untuk membuat ban menggelindingnya lebih ringan dan penghematan konsumsi bahan bakar yang lebih efisiensi.
Di dorong oleh permintaan pasar untuk terus meningkatkan efisiensi bahan bakar, ban masa kini di buat agar lebih hemat bahan bakar dari sebelumnya dan banyak produsen ban besar mengembangkan produk mereka untuk menyertakan opsi ban khusus yaitu hemat bahan bakar dan ramah lingkungan yang di rancang untuk tahan lama dan bekerja lebih baik sambil menghemat bahan bakar.
Ban Bisa Menghemat Bahan Bakar?
Ban hemat bahan bakar adalah ban yang memiliki efisiensi hambatan gulir rendah saat di jalankan dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk mendorongnya. Semakin mudah ban menggelinding, semakin sedikit panas yang dihasilkan, dan semakin sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan.
Ban hemat bahan bakar atau ban daya menggelinding rendah disebut sebagai “ban hijau” atau “ban ramah lingkungan” karena berkontribusi untuk menghemat sumber daya yang tidak dapat diperbarui dan mengurangi emisi berbahaya.
Bagaimana Cara Memilih Ban Yang Hemat Bahan Bakar?
1. Pilih Ban yang Daya Tahan Guling Ringan
Selama bertahun-tahun, perancang ban telah menemukan cara untuk membuat ban lebih mudah menggelinding. Salah satunya adalah dengan mengurangi bobot ban. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan yang lebih sedikit, atau dengan menggunakan bahan yang lebih ringan. Cara lain adalah dengan menggunakan bahan inovatif seperti silika pada kompon tapak. Silika dan bahan tambahan lainnya dapat mengurangi jumlah gesekan yang tidak perlu pada permukaan jalan.
Biasanya ban yang terbuat dari bahan silika memakai nama eco pada tipenya bannya. Ban eco lebih banyak berbahan silika pada area telapak ban. Dengan menggunakan bahan silika yang lebih banyak, maka ban akan lebih mudah menggelinding dan tidak terlalu memberikan rolling resistance yang besar saat pemakaian berkendara.
Kata eco Berasal dari akronim ekonomis, sebutan ban eco melekat ke ban yang bisa membantu menekan pemakaian BBM di kendaraan. Tanpa kelebihan tersebut, ban tidak bisa dilabeli sebagai ban eco.
Bagaimana Ban Eco Bisa Menekan Pemakaian BBM?
Kemampuan menekan pemakaian BBM rendah yang di janjikan di ban eco bukan omong kosong. Ban eco memang memiliki kapasitas dalam mengurangi konsumsi BBM. Hal tersebut di mungkinkan dari rendahnya rolling resistance atau hambatan gulir yang dihasilkan ban eco, berkat penambahan material khusus di dalam ban.
Hambatan gulir merupakan gaya yang ditimbulkan oleh jalan atau permukaan terhadap ban kendaraan untuk menahannya dari menggelinding. Hal tersebut muncul saat ada gesekan ban dengan permukaan jalan.
Jika hambatan gulir rendah, ban akan lebih mudah meluncur di jalan. Sebaliknya jika rolling resistance tinggi, ban lebih sulit di gerakkan di permukaan jalan.
Kemudahan ban meluncur di jalan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Kalau ban mudah dibawa melaju, mesin tidak perlu bekerja keras. Dengan demikian, pengiritan BBM akan terjadi.
Namun, kalau hambatan gulirnya tinggi, ban lebih susah melaju. Akibatnya mesin harus bekerja ekstra, sehingga memerlukan bahan bakar lebih banyak. Itulah yang membuat konsumsi BBM malah meningkat.
Untuk itu, ban eco harus memiliki hambatan gulir rendah. Hal tersebut bisa diperoleh dengan material ban yang pas. Biasanya ban dipadati dengan silika agar rolling resistance menurun.
2. Pilih Pola Telapak Ban
Pola telapak ban juga penentunya. Karena telapak kecil yang disusun dalam baris melingkar di sekitar tapak biasanya menggelinding lebih efisien. Terakhir, ban hemat bahan bakar biasanya di rancang untuk memiliki dinding samping yang lebih kaku. Dinding samping yang lebih kaku mengurangi jumlah panas yang dihasilkan oleh ban. Karena lebih sedikit panas menghasilkan lebih sedikit energi yang dikonsumsi, ban yang lebih kaku lebih hemat bahan bakar.
3. Pertahankan Tekanan Ban Angin yang Tepat
Pertimbangan penting lainnya untuk penghematan bahan bakar yang optimal, apa pun jenis bannya pada kendaraan Anda, adalah menjaga tekanan udara yang benar sesuai rekomendasi. Ban yang kurang di pompa dapat kehilangan penghematan bahan bakar sekitar 0,2% untuk setiap 1 psi di bawah tekanan udara yang direkomendasikan. Pasalnya, ban di bawah tingkat memiliki lebih banyak kelenturan di dinding samping, yang menciptakan lebih banyak panas, dan kehilangan energi. Jadi jika ban Anda kurang dari 5 PSI, Anda kehilangan setidaknya 1% dalam penghematan bahan bakar.
ban yang terlalu banyak tekanan angin sampai ban membengkak akan lebih cepat aus di bagian tengah ban dan memiliki traksi yang lebih sedikit, dan juga akan berdampak negatif pada kenyamanan berkendara dan penanganan kendaraan. Itu selalu lebih baik untuk menjaga tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan yang di tunjukkan pada panel di bagian dalam pintu pengemudi.
4. Cara Berkendara Yang Tidak Baik
Ada banyak faktor yang mempengaruhi penghematan bahan bakar. Contohnya faktor terbesar adalah kebiasaan mengemudi. Jika Anda adalah tipe pengemudi yang berakselerasi cepat dan mengerem keras, atau berada dalam banyak kemacetan lalu lintas kota, Anda akan menghabiskan lebih banyak bahan bakar daripada pengemudi yang berakselerasi dan mengerem dengan mulus dan lembut. Kebiasaan mengemudi yang baik seperti ini dapat menghemat bahan bakar sebanyak 10%.
Ban yang hemat bahan bakar juga memiliki dampak yang signifikan. Karena ban dengan daya gelindingnya yang ringan bisa menghemat antara 1% dan 4% di bandingkan dengan ban tradisional yang tidak memiliki daya menggelinding yang ringan.
Bagaimana Ban Eco Bisa Menekan Pemakaian BBM?
Kemampuan menekan pemakaian BBM rendah yang dijanjikan di ban eco bukan omong kosong. Ban eco memang memiliki kapasitas dalam mengurangi konsumsi BBM. Hal tersebut dimungkinkan dari rendahnya rolling resistance atau hambatan gulir yang dihasilkan ban eco, berkat penambahan material khusus di dalam ban.
Hambatan gulir merupakan gaya yang ditimbulkan oleh jalan atau permukaan terhadap ban kendaraan untuk menahannya dari menggelinding. Hal tersebut muncul saat ada gesekan ban dengan permukaan jalan.
Jika hambatan gulir rendah, ban akan lebih mudah meluncur di jalan. Sebaliknya jika rolling resistance tinggi, ban lebih sulit digerakkan di permukaan jalan.
Kemudahan ban meluncur di jalan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Kalau ban mudah dibawa melaju, mesin tidak perlu bekerja keras. Dengan demikian, pengiritan BBM akan terjadi.
Namun, kalau hambatan gulirnya tinggi, ban lebih susah melaju. Akibatnya mesin harus bekerja ekstra, sehingga memerlukan bahan bakar lebih banyak. Itulah yang membuat konsumsi BBM malah meningkat.
Untuk itu, ban eco harus memiliki hambatan gulir rendah. Hal tersebut bisa diperoleh dengan material ban yang pas. Biasanya ban dipadati dengan silika agar rolling resistance menurun.
Silika merupakan material yang mampu menghadirkan kepadatan di ban. Ini penting karena ban harus padat supaya hambatan gulir rendah dan punya traksi yang baik.
Material silika mampu menghadirkan kepadatan ban dan daya cengkeram lebih baik dibanding karbon yang menjadi bahan kompon ban biasa. Kompon yang padat membuat ban segera bisa berputar ketika kendaraan berjalan. Hasilnya adalah kerja mesin yang ringan sehingga BBM lebih irit.
Namun, kalau komponnya kurang padat, kondisi sebaliknya akan terjadi. Roda perlu waktu lebih untuk berputar. Akibatnya mesin bekerja lebih keras.
Pengaruh Faktor Lain
Namun, konsumsi bahan bakar mobil atau motor tidak hanya terkait ban. Sebagai contoh gaya mengemudi, jenis kendaraan, hingga kondisi jalan ikut menentukan konsumsi BBM.
Jika senang memacu kendaraan secara agresif, seperti memacu dalam kecepatan tinggi atau gemar mengerem secara tiba-tiba, pemakaian bahan bakar akan lebih banyak. Lalu, kendaraan yang lebih besar pasti akan membutuhkan BBM lebih banyak dibanding mobil atau motor kecil.
Begitu pula halnya jika kendaraan dipakai di jalanan mulus atau jalanan rusak. Konsumsi bahan bakar di jalan yang bagus akan lebih rendah karena hambatan gulir yang dihasilkan ban juga lebih kecil.
Jadi, perhatikan pula aneka faktor penentu konsumsi BBM di kendaraan tersebut. Mengetahuinya akan mengubah perilaku mengemudi menjadi lebih baik. Dengan demikian, pemanfaatan ban eco untuk mengirit bahan bakar bisa lebih optimal.
Ban dan Pelek Besar Akan Boros BBM
Paling mudah meningkatkan penampilan dengan penggantian ukuran pelek serta ban. Namun di balik ini, jelas konsumsi bahan bakar bakal lebih boros. Hal tersebut disebabkan oleh kontak area ban yang lebih besar terhadap aspal. Walau efek positifnya bisa meningkatkan kestabilan.
Meningkatkan ukuran pelek juga sangat banyak dilakukan. Terkadang justru sangat ekstrem dan melampaui ketentuan pabrikan.
Dengan lingkar roda yang besar, biasanya memiliki bobot yang lebih berat. Jika ada yang bilang, "Ah, paling beda 5 kilogram. Enggak ngaruh kok." Sebaiknya jangan dipercaya. Ingat perbedaan 5 kilogram itu untuk 1 pelek, sedangkan mobil butuh 4 pelek untuk berjalan plus 1 pelek cadangan. Artinya akan menambah bobot total.