MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

October 21, 2022

Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak Diproduksi di Dalam Negeri

Baca Artikel Lainnya

Perlu diketahui, obat-obatan ini mengandung zat berbahaya seperti 'etilen glikol dan dietilen glikol' yang mampu merusak ginjal.

"Yang kita lihat obat yang dikonsumsi (balita) yang meninggal itu diproduksi di sini," kata Budi Gunadi, kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).



Budi Gunadi menekankan bahwa sebenarnya kasus gagal ginjal akut pada balita ini sebelumnya pernah terjadi pula di negara lainnya. Baru-baru ini, kasus gagal ginjal akut pada balita akibat konsumsi obat batuk sirup juga terjadi di Gambia, Afrika. 


"Sebenarnya kasus ini terjadi di banyak negara lain, di India, China, segala macam, etilen glikol tu menyebabkan kematian di banyak negara," jelas Budi Gunadi.

Kasus kematian anak di Gambia turut mendapatkan sorotan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada 5 Oktober lalu, WHO mengeluarkan peringatan medis tentang empat produk di bawah standar 'yang gagal memenuhi standar kualitas atau spesifikasinya'.

Empat varian sirup obat batuk yang beredar di Gambia itu meliputi Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.

Obat-obatan ini diproduksi perusahaan farmasi Maiden Pharmaceuticals Limited yang berbasis di Haryana, India. 


Paracetamol Cair Dikaitkan dengan Kematian Anak di Gambia dan Gangguan Gagal Ginjal Akut di Indonesia, Ini Penjelasannya

Menteri Kesehatan Gambia Ahmadou Lamin Samateh mengatakan bahwa jumlah kematian anak di Gambia kemungkinan terkait dengan sirup obat batuk yang terkontaminasi yang dibuat oleh produsen India telah meningkat menjadi 69 persen, pada 8 Oktober 2022, seperti yang dilaporkan Bloomberg. Sebenarnya, apa yang terjadi di Gambia?

Pada awal September, otoritas kesehatan di Gambia, Afrika Barat sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara kematian anak karena gangguan gagal ginjal akut dengan konsumsi paracetamol sirup. Dokter sendiri mulai melihat lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak-anak usia di bawah lima tahun di akhir Juli 2022 dan mencurigai adanya hubungan dengan obat-obatan.

Mengutip Reuters, Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia Mustapha Bittaye mengatakan, sejumlah anak mulai sakit dengan masalah pada ginjal, dalam waktu tiga sampai lima hari setelah mengonsumsi paracetamol cair. Gejalanya adalah demam, sulit buang air kecil, muntah, diikuti oleh gagal ginjal.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gambia, 28 anak telah meninggal pada awal Agustus, dengan fatality rate atau tingkat kematian sebesar 90 persen. Di bulan September, Gambia mulai berkoordinasi dengan WHO tentang insiden tersebut dan melaporkan empat sirup obat batuk yang dijual secara lokal yang diduga terkait dengan gangguan ginjal dan kematian anak di Gambia.

Menarik 4 Produk Obat Sirup

ada tanggal 5 Oktober, WHO mengeluarkan peringatan medis tentang empat produk di bawah standar—produk “yang gagal memenuhi standar kualitas atau spesifikasinya”. Empat varian sirup obat batuk tersebut adalah; Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup, yang produsennya bernama Maiden Pharmaceuticals Limited, Haryana, India.

Peringatan itu menambahkan bahwa produk di bawah standar yang disebutkan di atas, tidak aman dan penggunaannya. Terutama pada anak-anak, dapat mengakibatkan gangguan serius atau kematian.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa empat obat sirup yang dimaksud telah "berpotensi terkait dengan" kasus gagal ginjal akut dan kematian 66 anak di Gambia. Gambia mulai menarik semua obat yang mengandung sirup parasetamol pada bulan September dan menarik empat sirup buatan India setelah peringatan produk WHO.

Badan kesehatan PBB menyampaikan bahwa analisis laboratorium sampel dari masing-masing empat produk telah mengkonfirmasi bahwa mengandung "jumlah yang tidak dapat diterima" dari dua kontaminan, yaitu dietilen glikol dan etilen glikol. Sementara empat sirup ini telah diidentifikasi di Gambia, ada kemungkinan bahwa obat ini mungkin telah didistribusikan secara informal ke pasar lain.
Rekomendasi IDAI

Berkaca dari kasus yang terjadi di Gambia, Piprim Basarah selaku ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), merekomendasikan untuk menghindari penggunaan paracetamol cair sebagai upaya kewaspadaan dini pada 18 Oktober 2022.

"Akan tetapi memang belajar dari adanya kasus Gambia belajar juga dari kecurigaan etilen glikol yang salah satunya dilaporkan (pada) paracetamol sirup, maka sebagai kewaspadaan dini IDAI mengeluarkan rekomendasi tidak menggunakan dulu paracetamol sirup," ujar Piprim.

Ia menegaskan bahwa rekomendasi penghentian sementara penggunaan paracetamol cair tersebut hanyalah sebagia bentuk dari kewaspadaan dini. Hal ini dikarenakan IDAI tidak memiliki wewenang untuk melarang atau menarik obat.
Langkah yang Diambil Kemenkes

Atas kasus tersebut, kementerian Kesehatan Republik Indonesia akhirnya mengambil tindakan pada 19 Oktober 2022. Salah satunya dengan meminta rumah sakit dan apotek untuk menarik sementara peredaran obat cair dan sirup.

"Meminta apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat sampai penelusuran tuntas," kata dr. Syahril dalam konferesi pers virtual pada Rabu (19/10/2022).

Kemenkes juga mengimbau kepada tenaga kesehaatan di semua layanan kesehatan untuk tidak meresepkan obat dalam bentuk cair atau sirup sampai penelitian tuntas. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara sampel obat yang diduga mengandung senyawa yang berpotensi menyebabkan gangguan ginjal.

"Ini diambil langkah dengan maksud dugaan dugaan kita diteliti," kata dr. Syahril.
Konsultasi dengan Dokter

Masyarakat juga diminta untuk melakukan pengobatan pada anak dengan tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Sebagai gantinya, pengobatan pada anak bisa dilakukan dengan kapsul atau tablet.

Saat berkonsultasi dengan dokter pun, orangtua diminta untuk membawa serta semua jenis obat yang telah dikonsumsi sebelumnya. Hal ini akan membantu tenaga kesehatan melakukan analisa lebih detail tentang kondisi kesehatan anak.

 Penarikan sementara terhadap obat cair atau sirup tidak hanya dilakukan pada paracetamol. Melainkan semua jenis obat dalam bentuk cair dan sirup untuk pengobatan apapun. Diduga ada campuran senyawa pada obat yang menyebabkan gangguan metabolisme secara menyeluruh. Dampaknya menyebabkan ganggung organ, termasuk ginjal.


5 Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol, Ini Daftar Obat Ditarik BPOM



Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifikasi kandungan etilen glikol (EG) pada obat sirop anak. Dari 18 obat sirop yang diuji, sebanyak 15 di antaranya mengandung EG.

"Kita sudah mengidentifikasi 15 dari 18 obat yang diuji uji sirop masih mengandung EG. Nanti kita akan identifikasi bahwa EG bisa bebas," ujar Wamenkes Dante Saksono dalam rekaman suara yang diterima pada Rabu (19/10).

Dia menambahkan paracetamol tetap aman digunakan meski beredar kabar bahwa paracetamol turut andil dalam kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal. Dante menyarankan para orang tua berkonsultasi dengan dokter jika ingin memberikan obat buat anak.

"Bukan paracetamol yang tidak aman, tetapi ada paracetamol yang mengandung EG," katanya.


Meski sudah ada hasil uji terhadap beberapa obat sirop anak, Kemenkes tidak merilis daftar merk obat sirop dengan kandungan EG. Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyatakan daftar obat sirop yang sempat beredar di masyarakat tidak benar.

Dia menjelaskan Kemenkes saat ini bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ahli epidemiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), farmakolog dan puslabfor Polri masih memeriksa penyebab pasti dan faktor risiko penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak.

Dalam rilisan terbarunya, BPOM memberikan daftar lima obat sirup anak yang diduga mengandung etilen glikol.

Berdasarkan data yang diterbitkan BPOM melalui situs resminya, terdapat lima obat sirop yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas yang ditentukan.

BPOM melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG berdasarkan kriteria sampling dan pengujian.


Berikut ini daftar obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG:


Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.



Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, Botol Plastik @ 60 ml.




 

Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, Botol @ 60 ml.


 

Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, Botol @ 15 ml.


  1. Afibramol Paracetamol Sirup
  2. Alerfed Syrup Pseudoefedrin HCI 30 mg, triprolidin HCI 1,25 mg Syrup
  3. Ambroxol syr Ambroxol Sirup
  4. Amoksisilin Amoksisilin Sirup
  5. Amoxan amoxicillin Sirup
  6. Amoxicilin Amoxicilin Dry Sirup
  7. Anacetine syrup Paracetamol, guaifenesin, chlorpheniramine maleate Sirup
  8. Antasida DOEN sirup per 5 mL, aluminium hydroxide 200 mg, magnesium hydroxide 200 mg
  9. Apialys sirup, Vitamin A 5000 IU, Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 6 mg, Vitamin B12 5 mcg, Vitamin C 50 mg, Vitamin D 400 IU, Nicotinamide 20 mg, Lysine HCl 250 mg, Pantothenol 5 mg, Asam glutamat 25 mg Sirup.
  10. Azithromycin Syrup Azithromycin Dry Syrup.
  11. Baby cough Paracetamol, guaifenesin, chlorpheniramine maleat Sirup.
  12. Camivita Multivitamin Sirup.
  13. Caviplex Multivitamin Sirup.
  14. Cazetin nystatin Drops.
  15. Cefacef Syrup Cefixime Trihydrat Dry Syrup.
  16. Cefspan syrup cefixime syrup
  17. Cetirizin cetirizin Sirup
  18. Colfin Syrup Sirup
  19. Cupanol Syrup Paracetamol Suspensi
  20. Curbexon Syrup Multivitamin Syrup
  21. Curviplex Syrup Curcumin 95% (Zat Aktif Temulawak) 2 mg, Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Vitamin A 1500 IU, Vitamin D3 400 IU, d-Panthenol 3 mg, Lysin HCI 100 mg, Niacinamida 10 mg, Folic Acid 0,1 mg.
  22. Depakene Asam Valproat Sirup
  23. Devosix drop 15 ml pseudoephedrine HCL Drops
  24. Dextaco syrup Dexamethasone, dexchlorpheniramate maleate Sirup
  25. Domperidon syr Domperidon Sirup
  26. Disudrin-ped Pseudroefedrin Oral Drop
  27. Elkana Syrup Komposisi, tiap 5 ml mengandung : Vitamin A 2400 iu, Vitamin B1 4 mg, Vitamin B2 1.2 mg, Vitamin B6 1.2 mg, Vitamin B12 4 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D 400 IU, Nicotinamide 16 mg, Choline 12 mg, Inositol 12 mg, Ca 33.1 mg, Na 5.2 mg, L-Lysine HCl 200 mg.
  28. Eritromisin Eritromisin Sirup
  29. Etamox syrup amoxicillin trihidrate syrup
  30. Fartolin Syrup Salbutamol 1.2 mg + Guaifenesin 50 mg Syrup
  31. Ferro K zat besi Sirup
  32. Hecosan herbal Sirup
  33. Hufabetamin betamethason, dexchlorpheniramine Sirup
  34. Hufagrip Pseudoefedrine HCl, Chlorpheniramine Maleate Sirup
  35. Hufamag Plus Syrup
  36. Ibuprofen Ibuprofen Sirup
  37. Ifarsyl Plus Dextrometropane HBr, Chlorpheniramine maleate, Amonium Chloride, Guaifenesin Sirup
  38. Imunped drop zinc 5mg, vitamin C 40mg Drops
  39. Interzinc Zinc Sulfate Sirup
  40. Itamol syrup Paracetamol Sirup
  41. Klinik Tazkia : Paracetamol Syrup Paracetamol Sirup.
  42. Metronidazole syr Metronidazole Sirup
  43. Mucos drop Ambroxol hydrochloride Drops
  44. Novachlor syrup Novachlor syrup Sirup
  45. Nytex N-Acetilsistein Sirup
  46. OBH Ana Konidin Paracetamol, succus liquiritiae, ammonium chloride, pseudoephedrine HCL, Chlorphenamine maleate Sirup
  47. Omedom syrup Domperidon Sirup
  48. Omemox Amoxicilin trihydrate Sirup
  49. Pacdin cough syrup per 5 mL, paracetamol 120 mg, guaifenesin 50 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg ethanol 7.5% v/v.
  50. Pamol Paracetamol Sirup
  51. Paracetamol Paracetamol Sirup
  52. Paracetamol Paracetamol Sirup
  53. Paracetamol drop Paracetamol Drops
  54. Paracetamol drop Paracetamol Drops
  55. Paracetamol syrup Paracetamol Sirup
  56. Paraflu syrup Paraflu sirup Sirup
  57. Praxion Syrup Paracetamol Suspensi
  58. Profilas Syrup Ketotifen Syrup
  59. Proris ibuprofen Suspensi
  60. Proris Hijau Ibuprofen Suspensi
  61. Psidii Syrup Ekstrak jambu biji Syrup
  62. Ranivel Syrup Ranitidin HCl Syrup
  63. Rhelafen Ibuprofen Suspensi
  64. Rhinofed pseudoefedhrine, triprolidine Sirup
  65. Rhinos Junior Syrup Pseudoephedrine HCl 15 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg Syrup
  66. Rhinos Neo drop Pseudoephedrine HCl Sirup
  67. Rosidon Domperidone Sirup
  68. RSKM : Paracetamol Syrup Paracetamol Sirup
  69. Sanmol syr Paracetamol Sirup
  70. Sanprima Trimetroprim, Sulfamethoxazole Sirup
  71. Sucralfate sucralfate Suspensi
  72. Tempra Paracetamol Sirup
  73. Tremenza Syrup Tripolidine HCl Sirup
  74. UNIBEBI Cough Syrup paracetamol, guaiafenesin, dan CTM Sirup
  75. Unibeby drop Paracetamol Drops
  76. Vesperum Domperidone Sirup
  77. Vesperum drop 15 ml domperidone maleate Drops
  78. Vestein ( Erdostein ) Erdostein Sirup
  79. Vometa Domperidone Suspensi
  80. Yusimox Amoxicilin Dry Sirup
  81. Zenichlor syrup Chloramphenicol palmitate Sirup
  82. Zinc drop Zinc Sulphate Drops
  83. Zinc Syrup Zink sulfat monohidrat Syrup
  84. Zincpro syr Zinc Sulphate Sirup
  85. Zibramax Azithromycin Dry Sirup
  86. Asam Valproat Sirup Asam Valproat Sirup
  87. Carsida Magnesium Hydroxide
  88. Carsida Simethicone
  89. Carsida Alumunium Hydroxide
  90. Hufabethamine Betametasone Sirup
  91. Hufabethamine Dexclorfeniramine maleat Sirup
  92. Renalit Natrium
  93. Renalit Kalium
  94. Renalit Glucose
  95. Renalit CItrate
  96. Renalit Chlorida
  97. Hufallerzine Promethazine HCl Sirup
  98. Hufallerzine Glyceryl guaicolate Sirup
  99. Hufallerzine Tinctur Ipecacuanhae Sirup
  100. Hufagrip Chlorphenamine Meleate Sirup
  101. Hufagrip Pseudoefedrin HCL Sirup
  102. Hupagrip Chlorphenamine Meleate Sirup



Sementara itu, hingga Selasa (18/10) total terdapat 206 pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal dengan 99 pasien (48 persen) di antaranya meninggal dunia.

Kemunculan kasus ini terbilang mendadak sebab pasien dilaporkan tidak mengalami keluhan apapun. Namun kemudian muncul demam, batuk, pilek, diare, mual-muntah dan penurunan produksi urine atau tidak ada urine sama sekali.

Dokter spesialis anak-konsultan Henny Adriani menyarankan agar orang tua waspada terutama terkait kebiasaan buang air kecil anak. Anak yang sehat akan buang air kecil 5-6 kali sehari atau 3-4 jam sekali.

"Begitu jumlah kencingnya berkurang, maka harus langsung dibawa ke dokter," katanya.




Daftar 133 Obat Sirup yang Aman dari BPOM

Berikut daftar 133 sirup obat yang tidak menggunakan bahan pelarut:

1. Aficitrin sirup obat cacing 60 ml (Afifarma)

2. Alerfed sirup obat flu 60 ml (Guardian Pharmatama)

3. Alergon sirup obat alergi 60 ml (Konimex)

4. Amoxicillin Trihydrate drops antibiotik 20 ml (Meprofarm)

5. Amoxsan drops antibiotik 15 ml (Caprifarmindo Laboratories)

6. Asterol Sirup obat asma 60 ml (Meprofarm)

7. Avamys Suspensi obat alergi 120 spray (Glaxo Wellcome Indonesia)

8. Avamys Suspensi obat alergi 120 spray (Glaxo Wellcome Indonesia)

9. B-Dex sirup obat alergi 60 ml (Nulab Pharmaceutical Indonesia)

10. BDM sirup obat alergi 60 ml (Nulab Pharmaceutical Indonesia)

11. Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Bufa Aneka)

12. Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Bufa Aneka)

13. Cazetin drops anti jamur 15 ml (Ifars Pharmaceutical Laboratories)

14. Cefadroxil Monohydrate drops (serbuk kering) antibiotik 15ml (Lapi Laboratories)

15. Cetirizine Hydrochloride sirup obat alergi 60 ml (Novapharin)

16. Cetirizin sirup obat alergi 60 ml (Nufarindo)

17. Citocetin suspensi obat flu 60 ml (Ciubros Farma)

18. Cohistan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)

19. Cohistan Expectorant sirup obat batuk 100 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)

20. Colfin sirup obat batuk 60 ml (Nufarindo)

21. Colsancetine suspensi obat antibiotik 60 ml (Sanbe Farma)

22. Combicitrine sirup obat cacing 10 ml (Berlico Mulia Farma)

23. Constipen sirup obat pencahar 120 ml (Pharma Health Care)

24. Constuloz sirup obat pencahar 100 ml (Novell Pharmaceutical Laboratories)

25. Coredryl Ekspektoran sirup obat batuk 100 ml (Global Multi Pharmalab)

26. Cotrimoxazole suspensi antimikroba 60 ml (Errita Pharma)

27. Cotrimoxazole suspensi antibiotik 60 ml (Harsen)

28. Daryazinc sirup obat diare 60 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)

29. Daryazinc drops obat diare 15 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)

30. Decatrim suspensi antimikroba 60 ml (Harsen)

31. Deferiprone cairan oral chelating 250 ml (Pratapa Nirmala)

32. Diakids sirup 60 ml (Bernofarm)

33. Domino drops 10 ml (Afifarma)

34. Domperidone drops 10 ml (Afifarma)

35. Durafer cairan oral chelating 250 ml (Pratapa Nirmala)

36. Erlamycetin suspensi antibiotik 60 ml (Erlangga Edi Laboratories (ERELA))

37. Etamoxul suspensi antimikroba 60 ml (Errita Pharma)

38. Extropect sirup obat batuk 60 ml (Guardian Pharmatama)

39. Garkene sirup obat epilepsi 129 ml (Guardian Pharmatama)

40. Glisend Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Konimex)






references by tribun kesehatan, fimela, CNN INdonesia

 
Like us on Facebook