Baca Artikel Lainnya
Aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya di sebut angin. Angin ada bermacam-macam dan bisa berbeda di tiap negara. Angin di bumi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu angin yang bersifat umum/tetap, dangin periodik, dan angin lokal.
Angin bersifat lokal adalah angin yang terjadi pada daerah-daerah tertentu karena pengaruh kondisi setempat. Angin yang termasuk dalam angin lokal adalah angin laut dan darat, angin gunung dan lembah, angin jatuh/fohn, serta angin siklon dan antisiklon.
Proses terjadinya angin yaitu karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Di suatu daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih rendah dengan yang menerima energi panas yang besar. Akibatnya akan terjadi aliran udara pada daerah tersebut yang menghasilkan angin.
Kondisi aliran angin dipengaruhi oleh permukaan bumi yang dilalui oleh aliran dan perbedaan temperatur permukaan bumi.
Masyarakat pesisir umumnya sangat paham dalam membaca tanda-tanda alam karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian mereka sehari-hari. Mereka mengetahui angin sesuai dengan arah mata angin yaitu utara, selatan, timur dan barat. Dan sebagian mereka menyebut angin tersebut dengan sebutan waktu/musim.
Angin barat adalah angin yang berhembus dari arah barat, berlangsung dari bulan September s/d November. Angin barat berhembus sangat kencang (kuat), oleh karena itu biasanya para nelayan tidak turun ke laut lepas. Kalau sedang berada di tengah laut, tiba-tiba datang angin kuat, maka mereka akan berlindung di balik pulau sampai angina reda.
Bagi kapal-kapal besar yang setiap harinya berlayar di lautan harus ekstra hati-hati agar jangan kandas diterpa angin kuat dan gelombang besar. Perubahan arah mata angin dari Barat ke Utara, Utara ke Selatan, Selatan ke Timur dan Timur ke Utara tidak menentu. Pada bulan-bulan bertiupnya angin Utara dan Barat, hujan turun terus menerus yang diiringi dengan angin yang sangat kuat dan cuaca yang tidak menentu. Hal ini mengakibatkan laut bergelombang besar sehingga nelayan susah hendak turun ke laut. Angin Utara adalah angin yang bertiup dari arah Utara, berlangsung dari bulan Desember s/d Februari. Disaat angina Utara berhembus biasanya diiringi oleh hujan.
Angin Utara kadangkala hawanya sejuk (dingin). Di bulan-bulan saat berhembusnya angin Utara ini, para nelayan tetap turun ke laut karena angin tidak terlalu kuat. Cuma saja ikan tidak mau memakan umpan yang dilemparkan nelayan melalui pancing. Dengan demikian walaupun ikan banyak dan cuaca baik, nelayan tetap saja tidak memperoleh ikan karena ikan enggan makan hanya menonton pancing yang dilemparkan para nelayan. Menurut penuturan beberapa orang masyarakat, ikan enggan makan disebabkan hawa dingin yang bertiup kearah laut. Pada saat angin Utara ini, kebanyakan masyarakat memanfaatkan waktunya untuk mencari cumi-cumi (sotong) di lokasi yang berdekatan dengan pulau ataupun teluk.
Angin Timur adalah angin yang berhembus dari arah Timur dan hawanya panas. Biasanya bertiup secara perlahan, hanya sesekali saja yang agak kencang. Angin Timur bertiup pada bulan Maret s/d Mei yaitu pada musim kemarau. Pada masa-masa ini laut tenang dan ikan banyak. Dengan demikian para nelayan turun ke laut baik pada siang hari maupun malam hari. Angin Selatan adalah angin yang bertiup dari arah Selatan, berlangsung dari bulan Juni s/d Agustus. Angin Selatan ini biasanya bertiup dengan kencang. Pada masa-masa angin Selatan ini, masyarakat tidak mencari ikan ke laut lepas tetapi hanya ke laut yang ada di pulau-pulau kecil saja.
Adapun tanda-tanda angin kuat atau angina turun adalah:
- 1) Dapat dirasakan di badan atau di sampan angin bertiup kuat,
- 2) Terlihat ada ombak/gelombang di laut yang mula-mula kecil lama-lama menjadi besar.
- 3). Awan banyak dan mulai bergerak naik.
- 4) Awan agak gelap.
Pengetahuan tentang angin dan pasang surut air laut dapat dimanfaatkan untuk menetapkan kapan waktu yang terbaik turun ke laut dan kembali ke rumah, arah mana yang akan dituju ataupun tidak turun ke laut sama sekali. Arah dan kecepatan angin yang sesuai dengan perhitungan akan membantu dan mempercepat laju sampan yang mereka dayung dan memudahkan mengatur posisi waktu menangkap ikan.
Dan sebalaiknya apabila salah perhitungan atau melawan arus, maka nelayan akan susah mengendalikan sampannya dan tidak tertutup kemungkinan bisa celaka. Berbeda dengan pengetahuan tentang musim dan angin, Menurut mereka, pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh bulan. Apabila bulan sedang naik atau bulan mengambang menandakan air pasang/naik, dan jika bulan telah tergelincir atau turun menandakan air surut.
Sedangkan tentang bintang, mereka tidak mengetahui apa pengaruhnya terhadap laut ataupun tanda-tanda lainnya. Sedikit yang mereka ketahui tentang bintang hanyalah bintang timbul di malam hari waktu cuaca cerah. Orang-orang tua mereka dahulunya mempunyai pengetahuan tentang bintang seperti bintang tujuh, bintang lima serta pengaruhnya terhadap pasang surut air ataupun tanda-tanda peristiwa yang akan terjadi. Tetapi bagi mereka sekarang, keberadaan bintang tidak punya pertanda apa-apa karena mereka tidak punya pengetahuan tentang hal tersebut.