Baca Artikel Lainnya
Mengenakan
hijab/jilbab dapat dilakukan sembari mengoreksi wajah. Jika wajah Anda bulat,
panjang maupun pipi tembem, tak harus mengenakan jilbab mengikuti para
model katalog berjilbab. Menurut Diajeng Lestari, managing director
www.HijUp.com, mengenakan jilbab yang sesuai bentuk wajah akan lebih
tepat diaplikasikan. Berikut tipsnya.
Jika wajah bulat
Untuk wajah bulat sebaiknya gunakan jilbab dengan menutupi sebagian luar pipi. Gunakan bahan loose/jatuh, sehingga memberikan efek wajah lebih ramping.
Jika wajah panjang/lonjong
Untuk wajah lonjong buat volume di bagian kepala, misalnya gaya turban, atau bisa juga gunakan inner bandana dengan aksen bertumpuk, untuk menyeimbangkan wajah.
Jika wajah sempit/kecil
Untuk wajah kecil bisa menggunakan aksen turban, gunakan aksen loose dengan pilihan bahan yang jatuh, dan jangan menutupi bagian pipi sehingga bagian wajah bisa stand out.
Jika jidat lebar
Untuk jidat lebar, gunakan inner/bandana untuk menutupi bagian luar sisi kanan dan kiri jidat dengan aksen silang, untuk memberikan efek jidat lebih kecil.
Hijab berkacamata
Gunakan bingkai hitam yang lebih besar, agar wajah lebih terlihat menarik
Jika pipi tembem
Untuk pipi tembem, gunakan inner/bandana dan tutup sampai bagian bawah telinga, sehingga inner/bandana dapat menutupi sebagian sisi atas pipi; dan jilbab dengan bahan yang loose. Pipi yang tembem bisa juga disiasati dengan penggunaan make up dengan mengaplikasikan shadding pipi.
HIJAB BAGI YANG BERWARNA KULIT GELAP
Gunakan hijab/baju/jaket/cardigan yang terdapat motif atau warna hitam agar menyesuaikan dengan warna kulit juga agar tetap stylish namun tetap syari
1. Higet
Higet adalah kain yang berbentuk kaos. Bentuknya tipis dan sedikit kasar. Harganya relatif murah, sehingga banyak digunakan sebagai kaos kampanye atau jilbab kampanye. Banyak sekali Parpol yang pesan untuk diberikan kepada konstituennya. Karena bahannya yang tipis dan kadang mengkerut jarang orang yang memakai untuk acara formal.
2. Spandex
Spandex adalah bahan kain yang terbuat dari unsur non alami. Kainnya halus, lentur dan lembut. Kadang spandex ada unsur sutranya, orang sering sebut Spandex Sutra. Karena bahannya halus, lembut dan nyaman, spandex harganya relatif mahal. Jilbab yang terbuat dari Spandex relatif mahal dibanding dengan jilbab lainnya.
3. PE (Poly Ethilene)
PE atau Poly Ethilene adalah sejenis bahan kaos non alami yang populer digunakan sebagai bahan jilbab. Kainnya umumnya relatif tebal, halus dan lembut. Karena keunggulan tersebut banyak digunakan untuk membuat jilbab, khususnya jilbab yang ukurannya relatif besar.
4. TC (Teteron – Cotton)
TC atau Teteron-Cotton adalah bahan kaos yang terbuat dari campuran PE (65%) dan Cotton (35%). Bahannya kesat dan menyerap panas meskipun tidak selembut PE. Bahan TC ini seperti halnya PE, banyak digunakan untuk membuat jilbab yang ukurannya relatif besar
5. Rayon
Rayon adalah bahan dari unsur bahan jeans dari bahan non alami. Bahannya memiliki kelenturan dan relatif tebal. Bahan rayon yang sering digunakan untuk jilbab adalah rayon gerimis. Hasil akhirnya mirip dari PE atau TC.
Selain dari bahan di atas, ada bahan-bahan lainya seperti huilon, pashmina, rajut dan sebagainya. Namun demikian tidak begitu populer dibandingkan dengan 5 bahan di atas. Jika ke grosir jilbab, bisa menemukan aneka bahan jilbab. Namun hati-hati memilih kalau belinya di grosir jilbab.
Untuk pembuatan kaos Distro, bahannya berbeda dengan jilbab, karena bahan untuk pembuatan kaos relatif lebih tebal. Bahan kaos distro yang sering digunakan adalah Cotton Combed dan Cotton Carded. Kualitas Cotton Combed lebih bagus dan lembut dibanding dengan Cotton Carded.
Follow @A_BlogWeb
Jika wajah bulat
Untuk wajah bulat sebaiknya gunakan jilbab dengan menutupi sebagian luar pipi. Gunakan bahan loose/jatuh, sehingga memberikan efek wajah lebih ramping.
Jika wajah panjang/lonjong
Untuk wajah lonjong buat volume di bagian kepala, misalnya gaya turban, atau bisa juga gunakan inner bandana dengan aksen bertumpuk, untuk menyeimbangkan wajah.
Jika wajah sempit/kecil
Untuk wajah kecil bisa menggunakan aksen turban, gunakan aksen loose dengan pilihan bahan yang jatuh, dan jangan menutupi bagian pipi sehingga bagian wajah bisa stand out.
Jika jidat lebar
Untuk jidat lebar, gunakan inner/bandana untuk menutupi bagian luar sisi kanan dan kiri jidat dengan aksen silang, untuk memberikan efek jidat lebih kecil.
Hijab berkacamata
Gunakan bingkai hitam yang lebih besar, agar wajah lebih terlihat menarik
Jika pipi tembem
Untuk pipi tembem, gunakan inner/bandana dan tutup sampai bagian bawah telinga, sehingga inner/bandana dapat menutupi sebagian sisi atas pipi; dan jilbab dengan bahan yang loose. Pipi yang tembem bisa juga disiasati dengan penggunaan make up dengan mengaplikasikan shadding pipi.
HIJAB BAGI YANG BERWARNA KULIT GELAP
Gunakan hijab/baju/jaket/cardigan yang terdapat motif atau warna hitam agar menyesuaikan dengan warna kulit juga agar tetap stylish namun tetap syari
Memilih Kain Bahan Membuat Jilbab/Hijab
Berikut ini beberapa jenis kain yang sangat populer digunakan sebagai bahan membuat jilbab.
1. Higet
Higet adalah kain yang berbentuk kaos. Bentuknya tipis dan sedikit kasar. Harganya relatif murah, sehingga banyak digunakan sebagai kaos kampanye atau jilbab kampanye. Banyak sekali Parpol yang pesan untuk diberikan kepada konstituennya. Karena bahannya yang tipis dan kadang mengkerut jarang orang yang memakai untuk acara formal.
2. Spandex
Spandex adalah bahan kain yang terbuat dari unsur non alami. Kainnya halus, lentur dan lembut. Kadang spandex ada unsur sutranya, orang sering sebut Spandex Sutra. Karena bahannya halus, lembut dan nyaman, spandex harganya relatif mahal. Jilbab yang terbuat dari Spandex relatif mahal dibanding dengan jilbab lainnya.
3. PE (Poly Ethilene)
PE atau Poly Ethilene adalah sejenis bahan kaos non alami yang populer digunakan sebagai bahan jilbab. Kainnya umumnya relatif tebal, halus dan lembut. Karena keunggulan tersebut banyak digunakan untuk membuat jilbab, khususnya jilbab yang ukurannya relatif besar.
4. TC (Teteron – Cotton)
TC atau Teteron-Cotton adalah bahan kaos yang terbuat dari campuran PE (65%) dan Cotton (35%). Bahannya kesat dan menyerap panas meskipun tidak selembut PE. Bahan TC ini seperti halnya PE, banyak digunakan untuk membuat jilbab yang ukurannya relatif besar
5. Rayon
Rayon adalah bahan dari unsur bahan jeans dari bahan non alami. Bahannya memiliki kelenturan dan relatif tebal. Bahan rayon yang sering digunakan untuk jilbab adalah rayon gerimis. Hasil akhirnya mirip dari PE atau TC.
Selain dari bahan di atas, ada bahan-bahan lainya seperti huilon, pashmina, rajut dan sebagainya. Namun demikian tidak begitu populer dibandingkan dengan 5 bahan di atas. Jika ke grosir jilbab, bisa menemukan aneka bahan jilbab. Namun hati-hati memilih kalau belinya di grosir jilbab.
Untuk pembuatan kaos Distro, bahannya berbeda dengan jilbab, karena bahan untuk pembuatan kaos relatif lebih tebal. Bahan kaos distro yang sering digunakan adalah Cotton Combed dan Cotton Carded. Kualitas Cotton Combed lebih bagus dan lembut dibanding dengan Cotton Carded.