Baca Artikel Lainnya
Peserta calon mahasiswa yang masuk mendaftarkan ke Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Soalnya, Panitia seleksi Penerimaan Mahasiswa baru (SPMB) menaikkan biaya Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 hingga 100 %.
Ketua Panitia SPMB UNS, Solo, Sutarno, membenarkan biaya seleksi jalur SBMPTN tahun 2016 mengalami kenaikkan. Bila tahun sebelumnya Rp 100 ribu per peserta. Untuk 2016 ini naik menjadi Rp 200 ribu per peserta.
Sutarno yang juga Wakil Rektor I UNS, mengatakan, biaya seleksi dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri atau Bank BNI. Biaya seleksi yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
Pendaftaran dilakukan secara /online/ dan tatacara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman pendaftaran.sbmptn.ac.id, mulai 18 April 2016.
Berdasar pengalaman dalam melaksanakan SBMPTN, Sutarno, mengemukakan, seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan, maka pada 2016 Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) melaksanakan ujian tertulis yang terdiri dari /Paper Based Testing/ (PBT) dan /Computer Based Testing/ (CBT), yang dapat diikuti siswa lulusan tahun 2014, 2015, dan 2016 dari pendidikan SMA, MA,SMK, termasuk Kejar Paket C.
Keputusan pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menurunkan kuota daya tampung jalur SNMPTN dan menaikkan biaya pendaftaran untuk SBMPTN dikeluhkan oleh calon mahasiswa.
Siswa kelas XII IS 1 SMAN 2 Semarang, Yuuki Chleo Pratama misalnya ia sangat menyayangkan jika baru mendaftar saja harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 ribu. "Baru daftar, keterima juga belum, saat masuk nanti biayanya juga besar," bebernya.
Menurutnya biaya seratus ribu untuk satu pendaftar menurutnya sudah cukup karena hanya untuk tes masuk. Siswa yang berencana meneruskan di Fakultas Psikologi UGM itu kini mencoba meninjau ulang rencana untuk mendaftar.
"Sekarang serba susah, ikut SBMPTN daftarnya mahal, kuota untuk SNMPTN dikurangi, jadi peluangnya semakin susah, saingan semakin banyak, kuliah dari daftar mahal, masuk biaya hidup banyak, lulus juga susah," keluhnya kepada Tribun Jateng.
Ia berharap pemerintah mengkaji ulang keputusan untuk mengurangi kuota SNMPTN dan menaikkan biaya pendaftaran SBMPTN. Menurutnya, tonggak untuk membangun negara menjadi maju ada di dunia pendidikan tinggi, jika untuk meraihnya semakin sulit maka menurutnya minat siswa untuk lanjut kuliah juga akan berkurang.
Remaja yang sempat menjadi juara pidato tingkat Jateng itu memprediksi bahwa siswa tahun ini akan menurun minatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. "Gimana lagi, sekarang tes masuknya mahal, persaingannya ketat, kuota dipersempit, lulus belum tentu sukses, lebih baik lari ke jalur pendidikan yang lebih jelas apakah itu polisi atau militer," bebernya.
reference by republika, tribunjateng
Follow @A_BlogWeb
Sutarno yang juga Wakil Rektor I UNS, mengatakan, biaya seleksi dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri atau Bank BNI. Biaya seleksi yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
Pendaftaran dilakukan secara /online/ dan tatacara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman pendaftaran.sbmptn.ac.id, mulai 18 April 2016.
Berdasar pengalaman dalam melaksanakan SBMPTN, Sutarno, mengemukakan, seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan, maka pada 2016 Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) melaksanakan ujian tertulis yang terdiri dari /Paper Based Testing/ (PBT) dan /Computer Based Testing/ (CBT), yang dapat diikuti siswa lulusan tahun 2014, 2015, dan 2016 dari pendidikan SMA, MA,SMK, termasuk Kejar Paket C.
Calon Mahasiswa Keluhkan Kenaikan Biaya Pendaftaran SBMPTN DI BEBERAPAT PERGURUAN TINGGI
Keputusan pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menurunkan kuota daya tampung jalur SNMPTN dan menaikkan biaya pendaftaran untuk SBMPTN dikeluhkan oleh calon mahasiswa.
Siswa kelas XII IS 1 SMAN 2 Semarang, Yuuki Chleo Pratama misalnya ia sangat menyayangkan jika baru mendaftar saja harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 ribu. "Baru daftar, keterima juga belum, saat masuk nanti biayanya juga besar," bebernya.
Menurutnya biaya seratus ribu untuk satu pendaftar menurutnya sudah cukup karena hanya untuk tes masuk. Siswa yang berencana meneruskan di Fakultas Psikologi UGM itu kini mencoba meninjau ulang rencana untuk mendaftar.
"Sekarang serba susah, ikut SBMPTN daftarnya mahal, kuota untuk SNMPTN dikurangi, jadi peluangnya semakin susah, saingan semakin banyak, kuliah dari daftar mahal, masuk biaya hidup banyak, lulus juga susah," keluhnya kepada Tribun Jateng.
Ia berharap pemerintah mengkaji ulang keputusan untuk mengurangi kuota SNMPTN dan menaikkan biaya pendaftaran SBMPTN. Menurutnya, tonggak untuk membangun negara menjadi maju ada di dunia pendidikan tinggi, jika untuk meraihnya semakin sulit maka menurutnya minat siswa untuk lanjut kuliah juga akan berkurang.
Remaja yang sempat menjadi juara pidato tingkat Jateng itu memprediksi bahwa siswa tahun ini akan menurun minatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. "Gimana lagi, sekarang tes masuknya mahal, persaingannya ketat, kuota dipersempit, lulus belum tentu sukses, lebih baik lari ke jalur pendidikan yang lebih jelas apakah itu polisi atau militer," bebernya.
reference by republika, tribunjateng