Balita Anda susah memahami kata-kata baru? Mungkin sudah saatnya Anda memperhatikan lingkungan di sekitar Anda dan balita Anda ketika sedang belajar. Kebisingan yang terjadi di sekitar balita membuat mereka kesulitan memahami kata-kata baru. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan mahasiswa pascasarjana University of Wisconsin-Madison dan penulis Brianna McMillan.
Penelitian tersebut bertujuan untuk memberi kesadaran kepada para ibu atau pengasuh untuk berpikir dua kali jika mereka tetap membiarkan televisi atau radio menyala pada saat berinteraksi dengan anak-anak. “TV dan radio merupakan bagian yang selalu hadir di kebanyakan rumah saat ini. Saya kira anak-anak tidak perlu dibesarkan di lingkungan yang benar-benar sepi tanpa suara, namun dengan mengurangi jumlah kebisingan suara dari sumber-sumber tersebut dapat membantu mendukung perkembangan bahasa pada anak-anak,” ujar McMillan.
Baca Artikel Lainnya
- Kenapa Gigi Gingsul Bisa Tumbuh?
- Apa Dampak Negatif Membiarkan Anak Lama Menangis?
- Anak Wanita Yang Lahir Dari Ibu Obesitas Cepat Pubertas
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Kasus Anak Depresi Handphone Hasil Menabung Dijual Sang Ibu
- Indonesia Negara Paling Banyak Bermain Smartphone Hingga Kurang Produktif & Malas Belajar
- Apa Efek Yang Terjadi Terlalu Banyak Tidur?
- Kapan Waktu Yang Tepat BerMedia Sosial?
- Manfaat Tidur Bagi Bayi dan Balita
- Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak Diproduksi di Dalam Negeri
- Inilah Hacker Termuda Di Dunia
- Cara Mengetahui Ukuran Sepatu Bayi, Anak & Balita
- Apa Bahaya Balita Sering Ngupil ?
- Cara Mengenalkan Sayur Pada Anak
- Penyebab Bayi Meninggal Mendadak
- Cara Hamil Bayi Perempuan
Penelitian McMillan ini melibatkan 106 balita yang berusia 22—30 bulan. Para peneliti mengajarkan anak-anak tentang nama benda asing, dan kemudian menguji mereka dalam tiga percobaan yang berbeda sehingga dapat diketahui seberapa baik mereka dapat mengenali objek dan mengingat kata-kata baru. Dalam dua percobaan pertama, baik balita yang berusia lebih muda ataupun lebih tua mampu belajar kata-kata baru yang lebih baik ketika disekitar mereka lebih tenang.
Pada percobaan ketiga, balita yang berusia lebih tua di lingkungan yang bising hanya berhasil mempelajari kata-kata baru yang telah sebelumnya mereka dengar di lingkungan yang tenang. Percobaan ketiga ini menunjukkan bahwa pengenalan pertama pada anak-anak dengan kata-kata baru dalam keadaan yang tenang dapat membantu mereka belajar dan mengingat bahkan ketika gangguan hadir setelahnya. Dan, ketika lingkungan berisik, itu justru menarik perhatian anak-anak kepada suara-suara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli telah mengajak orang tua untuk terus berbicara dengan anak-anak mereka secara teratur untuk mengembangkan kemampuan berbahasa mereka. Co-writer penelitian, Jenny Saffran mengatakan bahwa hal ini memang sangat penting sehingga perlu diperhatikan kondisi disekitar mereka saat percakapan berlangsung. “Saya rasa penelitian ini menyoroti bahwa anak-anak sangat cerdas dan mudah menyerap kata-kata, namun mereka tidak didukung oleh lingkungan mereka.
Selain mendorong orang tua untuk berbicara lebih sering dengan anak-anak mereka, itu juga penting untuk mendorong orang tua untuk berpikir tentang bagaimana lingkungan rumah mereka dapat memengaruhi perkembangan anak mereka,” pungkasnya seperti yang dikutip Health.
references by okezone
Pada percobaan ketiga, balita yang berusia lebih tua di lingkungan yang bising hanya berhasil mempelajari kata-kata baru yang telah sebelumnya mereka dengar di lingkungan yang tenang. Percobaan ketiga ini menunjukkan bahwa pengenalan pertama pada anak-anak dengan kata-kata baru dalam keadaan yang tenang dapat membantu mereka belajar dan mengingat bahkan ketika gangguan hadir setelahnya. Dan, ketika lingkungan berisik, itu justru menarik perhatian anak-anak kepada suara-suara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli telah mengajak orang tua untuk terus berbicara dengan anak-anak mereka secara teratur untuk mengembangkan kemampuan berbahasa mereka. Co-writer penelitian, Jenny Saffran mengatakan bahwa hal ini memang sangat penting sehingga perlu diperhatikan kondisi disekitar mereka saat percakapan berlangsung. “Saya rasa penelitian ini menyoroti bahwa anak-anak sangat cerdas dan mudah menyerap kata-kata, namun mereka tidak didukung oleh lingkungan mereka.
Selain mendorong orang tua untuk berbicara lebih sering dengan anak-anak mereka, itu juga penting untuk mendorong orang tua untuk berpikir tentang bagaimana lingkungan rumah mereka dapat memengaruhi perkembangan anak mereka,” pungkasnya seperti yang dikutip Health.
references by okezone
