MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

October 22, 2021

Apa Teknologi MetaVerse ?

Baca Artikel Lainnya

Facebook telah mengumumkan investasi besar-besaran untuk membangun "metaverse". Apa itu? bagaimana Anda mungkin sudah berada di dalamnya.

Anda kami ajak untuk membayangkan skenario berikut: Anda memulai pagi dengan melakukan rapat di berbagai ruang konferensi. Di sela-sela rapat, Anda mencuri-curi waktu untuk berbincang dengan kolega Anda tentang sebuah konser yang akan Anda datangi malam itu.

 


 

Apa itu metaverse?

Metaverse secara sederhana dapat didefinisikan sebagai realitas digital. Mirip dengan World Wide Web, tetapi menggabungkan aspek media sosial, augmented reality, game online, dan cryptocurrency, untuk memungkinkan pengguna melakukan aktivitas dan berinteraksi secara virtual.

Konsep ini memang masih di tahap awal pengembangan, tapi potensinya dinilai sangat-sangat besar.

"Saya cukup yakin di titik ini bahwa metaverse akan menjadi ekonomi baru yang lebih besar dari ekonomi kita saat ini,” kata Jensen Hang, CEO perusahaan pembuat chip grafis NVIDIA.

NVIDIA hanyalah salah satu dari banyak perusahaan yang menanamkan investasinya di bidang metaverse. Perusahaan lain seperti Epic Games dan Microsoft juga telah meluncurkan inisiatif mereka sendiri.

Facebook juga selama bertahun-tahun telah melangkah ke arah ini dengan investasinya di bidang teknologi virtual dan augmented reality. CEO Facebook Mark Zuckerberg telah mengatakan, ia berharap suatu hari nanti orang-orang akan memikirkan perusahaan media sosial sebagai perusahaan metaverse.

Facebook pada Senin (18/10) telah memperkuat komitmennya dengan mengumumkan inisiatif metaverse besar-besaran di Eropa.

  Platform digital Metaverse tengah menjadi pembicaraan hangat khususnya pengguna Facebook.

Pasalnya Facebook sendiri berencana mengganti namanya guna menyambut fokus baru ruang digital Metaverse.

Bukan hanya itu tampaknya pihak Epic Games juga tertarik dengan teknologi Metaverse.

Akan tetapi perusahaan Facebook belum menanggapi kabar pergantian nama guan menyambut Metaverse.

Namun publik banyak yang penasaran mengenai teknologi baru yang akan segera hadir tersebut.

Tak heran platform digital Metaverse menarik perhatian khalayak ramai.
Mengenal Platform Digital Metaverse

Banyak bos raksasa teknologi tampaknya tengah tertarik dengan adanya platform digital Metaverse.

Sebut saja pendiri Facebook yakni Mark Zuckerberg serta Tim Sweeney yang ada di Epic Games selaku pembuat game Fortnite.

Tim Sweeney sendiri telah sejak lama berbicara mengenai teknologi metaverse.

Jenis game multiplayer tersebut sudah berbagi dunia interaktif dalam kurun waktu belakangan ini.

Memang bukan jenis metaverse tetapi mempunyai ide yang terbilang sama.

Selama beberapa tahun belakangan, Fortnite sudah memperluas produknya.

Selain itu mereka juga menyelenggarakan konser sampai acara brand di bidang dunia digitalnya.

Ini tentu saja mengesankan banyak orang serta mendorong tim visi Sweeney mengenai metaverse.

Game lainnya yang ikut mendekati metaverse bernama Roblox.

Roblox merupakan platform yang terdiri diri dari ribuan game secara individu dan terhubung menuju ekosistem lebih besar.

Kendati demikian keberadaan metaverse bukanlah hanya mengenai dunia permainan.

Beberapa di antaranya membawa interaksi secara sosial orang-orang yang ada di dalamnya.

Misalnya saja Facebook sudah bereksperimen dengan aplikasi pertemuan VR yang bernama Workplace.

Sementara itu Metaverse menurut BBC menuliskan dari luar kemungkinan tampak sebagai versi sempurna dari Virtual Reality.

Tetapi ada pula yang berpikir kalau teknologi tersebut bisa saja menjadi masa depan dunia internet.

Keberadaan metaverse tak memakai komputer melainkan dengan headset guna masuk dunia virtual lalu terhubung peralatan digital.

VR berguna untuk sebagian besar pihak memainkan permainan digital.

Tetapi dunia virtual tersebut baru akan mereka gunakan untuk semua hal misalnya hang out, bioskop, konser, hingga bermain.

Pembicaraan tentang metaverse sendiri sudah berlangsung beberapa tahun lalu.

Bahkan banyak investor kaya dan perusahaan bidang teknologi besar tak mau tertinggal ambil bagian keberadaan platform digital Metaverse.

 

 

Kembangkan Platform Metaverse, Facebook Butuh 10.000 Tenaga Ahli

Guna mendukung upaya pembangunan platform digital Metaverse, Facebook berencana menambah tenaga kerjanya.

Bahkan Facebook bersiap mencari hingga 10.000 tenaga kerja ahli yang baru di kawasan Uni Eropa dalam waktu lima tahun mendatang.

Rencananya, perusahaan Facebook nantinya mencari teknisi dengan keahlian tinggi di banyak negara.

Nick Clegg sebagai perwakilan Facebook mengaku kalau kawasan Eropa merupakan pasar yang cukup penting untuk perusahaan.

Bahkan mereka mengungkap kawasan Eropa merupakan sebagian besar dari kesuksesan perusahaan Facebook.

Menurut Olivian serta Vlegg, keperluan atas teknisi kemampuan tinggi menjadi prioritas tinggi yang Facebook kejar.

Ia juga berharap perusahaan bisa bekerja sama dengan pihak pemerintah yang ada di seluruh kawasan UE.

Tujuannya yakni menemukan orang tepat dan pasar terbaik guna memajukan hal tersebut.

Ini pun menjadi bagian dari upaya perekrutan yang nantinya berasal dari semua kawasan.

CEO Facebook yakni Mark Zuckerberg sudah menggaungkan keberadaan teknologi metaverse sejak bulan Juli lalu.

Metaverse merupakan istilah guna menggambarkan dunia digital.


Dengan platform digital Metaverse, orang-orang bisa berinteraksi dalam lingkungan jenis 3D.
Perusahaan Facebook Yang Akan Lebih Fokus Ke Metaverse

Perusahaan raksasa teknologi Facebook tampaknya sangat berfokus untuk pengembangan platform digital Metaverse.

Metaverse sendiri merupakan penggabungan dari dua kata berbeda yaitu meta dan universe.

Kata meta mengartikan di luar, sementara universe artinya adalah alam semesta.

Dalam artian katanya, metaverse adalah realitas digital bentuk alternative tempat orang bersosialisasi, bekerja dan bermain.

Perlahan namun pasti, Facebook sudah membangun perangkat keras untuk para konsumennya.

Perangkat tersebut berupa kacamata AR yang Mark yakini akhirnya pengguna pakai di sejumlah peralatan salah satunya smartphone.

Pada bulan Juli lalu, Mark mengatakan kepada media kalau selama beberapa tahun belakangan Facebook akan efektif bertransisi.

Kata Mark, banyak orang nantinya melihat mereka menjadi perusahaan media sosial jad perusahaan bidang metaverse.

Perubahan citra turut berfungsi guna lebih memisahkan pekerjaan futuristic yang Mark fokuskan di masa mendatang.

Facebook bukan perusahaan teknologi populer pertama yang merubah nama perusahaan.

Di mana perubahan berlangsung seiring perkembangan ambisi menuju segi metaverse.

Di tahun 2015 silam, Google sudah melakukan reorganisasi sepenuhnya di bawah naungan perusahaan induk Alphabet.

Hal tersebut merupakan langkah perusahaan sehingga tak lagi menjadi perusahaan di bidang mesin pencari.

Citra perusahaan menjadi konglomerat teknologi dengan cakupan luas bahkan sampai ke teknologi kesehatan dan transportasi tanpa adanya pengemudi.

Snapchat turut berganti nama jadi Snap Inc. di tahun 2016 lalu dan menyebut mereka menjadi perusahaan kamera.

Perusahaan Snapchat pun memulai debut dengan sepasang kamera kacamata bernama Spectacles.

Sampai kini nama baru untuk Facebook dalam memfokuskan metaverse masih bersifat rahasia.

Bahkan kerahasiaan tersebut berlaku untuk sejumlah pimpinan maupun seniornya sendiri.

Tetapi terdapat sejumlah spekulasi kalau nama baru Facebook nantinya berhubungan dengan kata Horizon.

Horizon sendiri merupakan nama versi VR Facebook meets Roblox yang belum rilis beberapa tahun belakangan.

Nama aplikasi tersebut belum lama menjadi Horizon Worlds tak lama usai perusahaan mendemonstrasikan versi kolaborasi.

Bukan hanya komentar dari Mark, Facebook terus meletakkan dasar guna berfokus menuju pekerjaan lebih besar.

Kabarnya Facebook sudah membentuk tim untuk platform digital Metaverse secara khusus.
Facebook Persiapkan 715 Miliar Untuk Kembangkan Metaverse

Beberapa waktu lalu perusahaan Facebook menginvestasikan hingga 50 juta dolar AS atau setara dengan 715 miliar rupiah.

Dana yang mereka kucurkan tersebut untuk bermitra dengan perusahaan dalam pembangunan platform digital Metaverse.

Metaverse merupakan dunia online di mana banyak orang bisa bermain game, berkomunikasi hingga bekerja dalam lingkungan virtual.

Aktivitas tersebut nantinya mendapat bantuan dengan perangkat jenis VR atau virtual reality.

Facebook memang telah banyak berinvestasi untuk bidang augmented reality atau virtual reality.

Mereka sudah mengembangkan banyak perangkat antara lain kacamata AR, teknologi berupa gelang pintar hingga headset Oculus VR.

Sesuai laporan media setempat, dana nantinya mereka investasikan secara global dua tahun belakangan.

Tujuannya guna memastikan teknologi bernam metaverse dan pembangunan berlangsung secara inklusif.

Pihak Facebook menyebut mereka berencana bekerja sama bersama banyak peneliti dalam empat bidang.

Bidang tersebut termasuk keamanan data serta privasi.

Ini mereka maksudkan agar pengguna dapat memperoleh bantuan kalau sesuatu yang terlihat di metaverse membuatnya tidak nyaman.

Facebook menambahkan upaya ini turut meneliti bagaimana merancang teknologi secara inklusif.

Sehingga semua pengguna bisa mengakses teknologi tersebut.

Nantinya upaya perkembangan ini ikut menimbulkan persaingan dalam industri baru.

Mitra awal pengembangan platform digital Metaverse termasuk dengan Howard University yang di kawasan Amerika Serikat.


 

 

 

 

 

 

referenes by republika, reportase

 
Like us on Facebook