MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

August 2, 2016

Pelajar Purwakarta Tidak Akan Naik Kelas Jika Naik Motor Ke Sekolah

Baca Artikel Lainnya

Sebuah sanksi tidak akan naik kelas akan diterima oleh para pelajar di Purwakarta yang nekat menggunakan sepeda motor ke sekolah. Sanksi ini berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang di dalamnya berisi tentang sanksi tegas bagi pelajar yang masih menggunakan motor ke sekolah.

Sikap tegas itu dikeluarkan pasca insiden kecelakaan lalu lintas pelajar SMK yang mengendarai motor dan menabrak enam siswa SD yang menyebrang di Jalan Raya Sukatani, Purwakarta. Dalam kecelakaan itu satu orang korban tewas bernama Vivilia Apidah (6), siswi kelas 1 SDN 2 Sukajaya.

“Sebelum diberi sanksi tidak naik kelas, siswa yang membawa motor ke sekolah akan diberikan surat peringatan hingga ketiga kali. Jika masih nekat bawa motor hingga surat peringatan ke tiga, maka tidak ada jalan lain, siswa itu tidak akan dinaikkan,” tegas Dedi, di tengah kunjungannya ke SMKN 1 Purwakarta, Senin (1/8/2016).‬

Sebelumnya, sekolah juga akan menanyakan alasan apa hingga mereka harus memaksa menggunakan motor ke sekolah.

Sebagai kepala daerah, dirinya merasa prihatin atas kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Sukatani tersebut. Atas kejadian itu siswa SMKN 1 Purwakarta yang menabrak enam orang siswa SD dengan motor miliknya itu terpaksa dikeluarkan dari sekolah.

‪”Kenapa harus menunggu ada korban dulu, baru peraturan ditaati. Padahal peraturan mengenai larangan pelajar membawa kendaraan sudah lama diberlakukan di Purwakarta. Sanksi bukan hanya diberikan pada siswa. Orang tua juga akan mendapatkan teguran. Begitupun sekolah akan mendapatkan sanksi,” tuturnya.‬

Dedi menilai, masalah pelajar membawa motor merupakan masalah besar, karena tidak hanya dalam urusan lalulintas tetapi berdampak terhadap sosial.

“Masalah lain juga akan muncul, itu karena mudahnya mobilitas. Dampak buruk lain yang terjadi saat ini di pedesaan terjadi penurunan produksi, anak muda sudah tidak mau lagi bertani, beternak, dan waktunya dihabiskan dengan bermain motor. Sedangkan kebutuhan konsumsi sangat tinggi,” imbuh Dedi.

Untuk itu, Dedi meminta kesadaran semua pihak dalam menjalankan peraturan yang dibuatnya. Sehingga kasus serupa tidak kembali terulang.

Sementara dari pantauan di lapangan, hingga Senin aktivitas pelajar membawa motor masih banyak berlalulalang di jalan di Purwakarta. Beberapa diantaranya tertangkap tangan oleh Bupati Purwakarta.
Siswa di Bojonegoro naik sepeda

references by babatpost

 
Like us on Facebook