Google Plus mengalami kebocoran data lagi akibat celah keamanan alias bug. Karena itu, Google memutuskan untuk menutup jejaring sosial tersebut empat bulan lebih awal. Dilansir dari The Verge, Selasa, 11 Desember 2018, kali ini yang menjadi korbannya 52,5 juta pengguna. Bug ini membuat informasi profil pengguna menjadi terbuka seperti nama, alamat email, pekerjaan dan umur. Hal itu terjadi meski akun pengguna diatur untuk pribadi.
Baca Artikel Lainnya
- Android KitKat Dihentikan Oleh Google, Beberapa Aplikasi Tak Bisa Dipakai Lagi
- Jutaan Pengguna Windows Jadul Diblokir Untuk Update Google Chrome
- Terlalu Banyak Aturan, Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan
- Download Google Chrome 83 OFFLINE INSTALLER FINAL 2020
- Download Google Chrome 80 OFFLINE INSTALLER FINAL 2020
- Google Plus Pensiun Bulan April 2019
- Biografi Nabilah JKT48 (Nabilah Ratna Ayu)
- Tak Mau Kalah Dari Facebook, Google Plus Juga Tampilkan Pembaharuan
- Goole Plus Sign-In, Fitur Baru g+
- Penggguna Jejaring Sosial Google Plus Terbesar Kedua Setelah Facebook
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
Google mengatakan bahwa menemukan bug hidup hanya enam hari saja, yaitu antara 7 hingga 13 November 2018. Atas kejadian tersebut, Google Plus akan ditutup empat bulan lebih awal menjadi April 2019. Selain itu, akses ke application programming interface atau API akan ditutup pada 90 hari ke depan.
Sebelumnya, pada Oktober 2018 terungkap Google Plus membuka data pribadi pengguna. Sebenarnya, bug sudah ditemukan pada Maret, namun baru Oktober diungkap ke publik.
Saat itu Google memutuskan untuk menutup jejaring sosial itu bagi pengguna pada Agustus 2019. Google juga membantah pengembang aplikasi sengaja memiliki akses kepada bug, dan menyatakan telah mulai memberitahu pengguna yang terkena dampak.
"Kami mengerti kemampuan kami membuat produk untuk melindungi data Anda mendorong kepercayaan pengguna. Kami selalu menganggap ini serius dan terus menginventasi program keamanan kami," demikian keterangan resmi Google.
Sekadar diketahui, sejumlah informasi pribadi milik pengguna Google Plus dicuri. Padahal informasi tersebut tidak diatur untuk ditampilkan secara publik.
Sejumlah informasi pribadi yang dimaksud meliputi nama, usia, alamat email, pekerjaan, hingga sejumlah data lain yang harusnya tak terbuka untuk publik.
Meski begitu, celah tersebut tak mengekspos data finansial, password, atau identifikasi lainnya seperti nomor jaminan sosial.
