Baca Artikel Lainnya
Asus baru saja mengumumkan bahwa mereka kembali mendominasi pasar di Indonesia. Data lembaga riset GfK (Gesellschaft fur Konsumforschung) menunjukkan perusahaan asal Taiwan itu menguasai 41,8 persen pasar laptop consumer hingga bulan November 2018.
Angka ini mengalami kenaikan dari 41,2 persen di tahun sebelumnya. Peningkatan ini disinyalir dari penjualan laptop ultra tipis dan gaming yang bagus sepanjang tahun 2018.
“Asus menutup tahun dengan cukup gemilang dengan memperkuat posisi sebagai perusahaan laptop ternama di Indonesia. Inovasi menjadi kunci keberhasilan Asus kali ini," kata Regional Director Asus South East Asia, Jimmy Lin, dalam siaran pers yang diterima Beritagar.id, Senin (14/1/2019).
Berbagai teknologi baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna telah dihadirkan di jajaran laptop Asus sepanjang tahun lalu di antaranya NanoEdgeDisplay dan Ergolift dari sisi desain, serta teknologi layar tanpa tepi (bezelless) di lini laptop gaming.
Asus mengklaim mereka menguasai segmen laptop ultra tipis sebesar 23 persen, meningkat hampir empat kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya 5,4 persen.
Seri ZenBook dan VivoBook diketahui sebagai produk yang paling laris di Indonesia. Beralih ke segmen gaming, jajaran laptop berbasis NVIDIA GTX dari ASUS menjadi yang paling populer.
Seri Asus ROG (Republic of Gamers) dan TUF Gaming berhasil memperkuat posisi Asus di pasar laptop gaming dengan dominasi pasar mencapai 60,1 persen. Laptop berbasis GPU Nvidia GeForce GTX 1050, GTX 1050Ti, dan GTX 1060 menjadi yang terlaris.
Untuk mempertahankan dominasi tersebut, mereka mempersiapkan beberapa laptop dengan fitur baru yang telah diperkenalkan dalam pameran Consumer Electronic Show (CES) 2019 di Las Vegas, Amerika Serikat, pekan lalu.
Salah satunya adalah memasangkan Graphic Processing Unit (GPU) Nvidia GeForce RTX pada semua lini laptop ROG, mulai dari ROG Strix, ROG Zephyrus, ROG G703, serta ROG Mothership.
Menurut The Verge, seri kartu grafis tersebut memiliki kemampuan ray-tracing tinggi, sehingga sebelumnya hanya bisa digunakan pada PC gaming kelas atas. Ray-tracing, dijelaskan DailySocial.id, adalah teknik render untuk mensimulasikan efek bayangan senyata aslinya dengan menggunakan resolusi penuh.
Kendalanya, teknik tersebut menuntut performa hardware yang sangat tinggi, menguras banyak tenaga, sehingga tentu akan membuat laptop cepat panas.
Namun Nvidia menyatakan mereka menggunakan teknologi Max-Q tech untuk mengurangi pengurasan daya dan membuat cip RTX bisa masuk dalam bodi laptop yang tipis, ringan, dan senyap.
Mereka mengklaim performa laptop dengan seri RTX memiliki performa 20 persen lebih baik ketimbang seri GPU Nvidia sebelumnya, GTX.
“GeForce RTX menawarkan performa grafis yang sangat tinggi dan belum pernah ada di laptop gaming sebelumnya. Melalui lini produk ROG, para gamer dipastikan akan mendapatkan pengalaman bermain terbaik," kata Jimmy
3 varian ZenBook segera dirilis di Indonesia
Dalam dua hari lagi, Asus juga dikabarkan bakal merilis jajaran laptop terbarunya dari lini ZenBook untuk pasar Indonesia. Laptop ini diklaim sebagai gawai ultraportable atau paling ringkas di dunia. Ada tiga ukuran yang bakal tersedia, yaitu 13, 14, dan 15 inci.
"Dengan ukurannya yang lebih ringkas dari kertas A4, seri ZenBook terbaru kali ini akan menjadi standar baru untuk ultraportable laptop dengan dimensinya yang ringkas, bobotnya yang ringan dan ukurannya yang tipis,” ujar Jimmy.
Tiga varian ZenBook tersebut antara lain ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan ZenBook 15 UX533. Ketiganya hadir dengan desain fitur NanoEdge Display dan ErgoLift Design.
NanoEdge Display membuat bezel layar laptop ini hanya berukuran 2,8mm, serta screen-to-body ratio jadi lebih tinggi yaitu hingga 92 persen. Dengan demikian layar tampak lebih lega dan hampir tanpa tepi.
ZenBook kali ini juga masih dibekali prosesor Intel generasi ke-8 serta GPU Nvidia GeForce.
"ZenBook terbaru kali ini merupakan senjata utama bagi para pengguna on-the-go," pungkas Jimmy.
references by beritagar