Indonesia akan segera memiliki mata pelajaran teknologi dan informatika yang pengertiannya sama saja seperti mengajarkan coding kepada anak didik. Mata pelajaran ini disebut bisa berpotensi menjadikan siswa sebagai seorang peretas atau hacker.
Namun, menurut Pembina IGTIK PGRI, Indra Charismiadji, kemampuan meretas bisa dilihat dari dua sudut pandang. "Masalah meretas bisa dilihat dari sisi positif dan negatif. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihat," katanya di Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019.
Baca Artikel Lainnya
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Jual KALI LINUX 2025
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Server Pusat Data Nasional Terkena Ransomware
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Diajari Mata Pelajaran Coding Komputer, Mungkinkah Siswa Jadi Hacker?
- Pengumuman SNMPTN 2019
- Angka & Data Pengangguran 2018
- Inilah Jurusan Kuliah Yang Diprediksi Akan Punah & Sepi Peminat
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
Indra mengatakan, suatu saat jika anak didik sudah bisa berpikir kritis, mereka akan tahu hal baik apa yang harus mereka lakukan. Namun, di sini masalah utamanya bukan meretas tapi bagaimana siswa bisa berpikir kritis, kolaboratif, inovatif, kreatif, dan memiliki nalar yang tinggi.
Sementara itu, Ketua Smart Learning Center PGRI, Eko Indrajit, mengatakan mata pelajaran informatika tidak akan menjadikan anak didik sebagai hacker. Malah kemungkinan terbesarnya mereka akan melindungi suatu program dari peretas.
Mata pelajaran teknologi dan informatika akan dimulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Namun, setiap tingkatannya memiliki cara komunikasi yang berbeda. Untuk sekolah dasar, isi kurikulumnya tentu berbeda dengan tingkat menengah dan atas.
"Informatika akan melatih otak untuk berpikir logis, algoritmis, sistematis, dan holistik. Itu nilainya kalau kita belajar programming, itu yang kita tanamkan. Jadi kalau mereka sudah besar, tidak akan cepat-cepat mengambil keputusan, lebih dulu dipikirkan," ujar dia.
references by viva
