MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 12, 2024

Kronologi Nia Penjual Gorengan Padang

Baca Artikel Lainnya

Indonesia sedang darurat moral, tiap hari pasti ada berita dan kasus pembunuhan maupun pemerkosaan akibat para konten kreator dengan tema mesum ataupun media yang mengumbar aurat, Pacaran dikalangan anak SD, SMP, SMA bukan menjadi hal yg aneh bagi para orangtua. Hal ini membuat was-was para orangtua yang miliki anak perempuan.  Tak adilnya hukuman,, pasti pelaku akan dijerat penjara 10 tahun, atau jika anak-anak cukup direhabilitasi lebih sementara dalam Islam pelaku pemerkosaan dan pembunuhan akan dihukum mati untuk timbulkan efek jera bagi yang berniat melakukannya dan agar kejadian serupa terjadi kedepannya.

Hukuman tersebut tentu tak adil bagi para orangtua yang anak gadisnya sudah direnggut harga dirinya bahkan kehilangan nyawa dengan cara biadab. Kejadian ini akan terus berulang jika undang-undang di INdonesia tak direvisi dan diterapkan aturan tegas bagi para pelaku asusila diberbagai sektor lingkungan tetangga, keluarga, pendidikan, kantor, dan lainnya yang rawan aksi tersebut. Karena usai keluar penjara, Ia bisa melakukan perbuatan yang sama dan bahkan lebih keji karena miliki pengalaman di masa lalu..

 


Nia Kurnia SariNia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling ditemukan tewas terkubur di dalam tanah di kawasan Guguk, Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Korban ditemukan dengan tangan kondisi terikat dan tanpa busana.

Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat 6 September 2024 setelah berjualan gorengan di Korong Pasa Surau. Saat itu warga sekitar terakhir melihat keberadaannya sekira pukul 18:00 WIB. 



Namun, hingga pukul 20.00 WIB Nia belum juga pulang, keluarga Nia pun melakukan pencarian. Saat pencarian ditemukan jilbab dan jualan korban berserakan, hingga akhirnya keluarga melaporkan kehilangan Nia Kurnia Sari pada polisi.

Tim SAR pun menemukan korban sudah tertimbun tanah pada Minggu 8 September 2024. Korban diketahui baru tamat SMA dan ingin melanjutkan kuliah.  Berawal dari anak kecil yang sedang beramain dan menarik seutas tali rapia di tanah

Menurut kesaksian Safril (56), warga sekaligus tetangga, jasad Nia berhasil ditemukan setelah seorang anak kecil menemukan tali rafia. Saat tali tersebut ditarik anak kecil itu, keluar tangan dari tanah. 

walnya ada anak kecil menemukan tali rafia, lalu anak ini menariknya. Ternyata, keluar tangan dari tanah. Temuan ini membuat orang-orang yang melakukan pencarian terkejut. Nia ternyata dikubur. Warga langsung melapor ke polisi dan tim gabungan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penggalian.,

Mayat korban kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Padang, untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Korban diduga diperkosa sebelum dibunuh karena saat ditemukan mayat korban dalam keadaan telanjang dengan tangan terikat.

Ibu korban, Mila mengatakan bahwa anaknya selama ini menjadi tulang punggung keluarga karena ayah dan ibunya sudah lama berpisah. Sementara ibunya yang juga jualan gorengan keliling kadang tak bisa berjualan karena sakit.

"Dia keinginannya pengin kuliah," ujarnya, Senin (9/9/2024).



 

 Isi Chat Nia Kurnia Sari Sebelum Ditemukan Tewas

 

 Dalam curhatan terakhir Nia Kurnia Sari tersebut terdapat pembahasan soal hutang.

Diketahui gadis penjual gorengan tersebut mempunyai niat tulus untuk melunasi hutang.

Namun impian itu justru kandas di tengah kegigihannya mengumpulkan rupiah dengan berjualan gorengan.

Lantaran Nia Kurnia Sari ditemukan meninggal dunia terkubur tanpa busana.

Nia Kurnia Sari biasanyA menjajakan dagangannya ini sepulang sekolah keliling kampung Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari tak pernah kembali ke rumah sejak Jumat (6/9/2024) saat pamit jualan gorengan.

 

Keluarga dan warga bergotong royong sontak saja mencari keberadaan Nia Kurnia Sari.

Hingga akhirnya kabar duka yang didapat keluarga gadis 18 tahun tersebut.

Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024).

Nia Kurnia Sari sempat berkirim pesan dengan sahabatnya, Icha, sebelum ditemukan tewas.

Nia Kurnia Sari curhat berniat melunasi hutang dalam chatnya tersebut.

N: Iyo ca Kini ko den harus bayie utang den ka uncu Lu lah lunas baru nabung ntuak kuliah lai tapi ngaleh payah kini biasnyo sehari den dapek 40 mah kini ntuak dapek 35 payaj

Baa lai nia. Kini urang manggaleh lah banyak. Banyak persaingan. Tapi dari pado dak manggaleh bara dapek nyo se lah lai

 

 N : Iyo Ca den cubo uin mah ca nyo lain narmo jalur kip ca. Doaan ajolah

Icha : Okee semangat!

N : Tulah den pengan bana bisuak ko kuliah bia dapet kwn baru suasana baru

Ayah Nia, Arsil bercerita sang anak memang berkukuh menjadi pedagang gorengan demi membantu perekonomian keluarga.

"Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orangtua. Terpaksa saya turuti saja," katanya.

Padahal, di pertemuan terakhirnya dengan NKS, teman korban, Arsy, menuturkan bahwa NKS sangat bersemangat ketika menceritakan keinginannya berkuliah.

"Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri. Tapi sebelum tujuannya tercapai, sudah tiada,” ungkapnya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa Nia Kurnia Sari menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.

"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana, setelah ditemukan pakaian korban sebelumnya," ujarnya.

 

Gadis yang baru lulus SMA itu diketahui telah dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga Nia menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Baru-baru ini, beredar video rekaman terakhir Nia yang diunggah oleh salah satu warga saat korban sedang mengelilingi kampung untuk menjual jualannya. Korban tampak mengangkat sebuah bakul di belakang seorang pria yang tengah menggendong anaknya yang masih balita.

“Tahu isi…bakwan,” ujar Nia yang terlihat mengenakan jilbab dan celana hitam sembari menawarkan jualannya kepada pria tersebut.

Video yang diunggah ini lantas menjadi sebuah kesedihan yang mendalam untuk keluarga dan para rekan terdekatnya. Tak hanya mereka, netizen yang turut mengikuti perkembangan kasus Nia pun merasa prihatin dan sedih melihat berakhirnya kehidupan Nia yang dinilai tak adil.

Lantas, bagaimana sosok Nia Kurnia Sari di mata para keluarga dan sahabat?

Nia adalah gadis yang baru lulus dari sekolah Institut National Safi’i (INS). Seharusnya, Nia meneruskan mimpinya untuk berkuliah, namun impiannya itu direnggut paksa oleh manusia tak bertanggung jawab.

Semasa sekolah, Nia sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti OSIS hingga sempat memasuki organisasi beladiri walaupun hanya sebentar. Nia juga aktif dalam berbahasa asing, hal itu menjadikannya sosok yang memiliki keinginan untuk terus belajar demi menggapai mimpinya.

Walaupun ada keterbatasan dalam segi ekonomi, tekad Nia untuk berkuliah tidak goyah. Bahkan, Nia menjadi salah satu siswa berprestasi antara siswa-siswa cerdas lainnya sehingga ia bisa mendapatkan dana bantuan senilai Rp1,5 juta.

Tak dipakai untuk foya-foya, sisa uang tersebut ditabungkan oleh Nia untuk masa depannya nanti.

Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya.

Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.

Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.


Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya. 

Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.

Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.

Gadis penjual gorengan berinisial NK berusia 18 tahun ditemukan tewas terkubur sedalam 40 cm. 


Bongkar beberapa fakta menyedihkan yang dialami oleh Nia Kurnia Sari:

gurunya di Institut Negeri Syafei (INS) Kayu Tanam, Yuslimar menangis menceritakan sosok Nia. 

Menurut Yuslimar, Nia bercita-cita menjadi guru Bahasa Indonesia.

Itulah mengapa, Nia selalu aktif setiap kali jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.

"Saya sempat sarankan, supaya Nia lanjut kuliah keguruan dan nanti bisa mengajar," tuturnya, dikutip dari Tribun Padang. 

Selain belajar Bahasa Indonesia, gadis 18 tahun itu juga pandai berbahasa Inggris dan bahasa Arab.

Keinginan Nia untuk menjadi guru Bahasa Indonesia bahkan masih terlihat sehari sebelum dirinya dinyatakan hilang.

Nia bersama temannya hendak mendaftar ke STKIP Nasional jurusan PGSD.

"Tapi belum sempat mendaftar, Nia sudah tiada, mimpinya terkubur begitu saja," ujar Yulismar. 

Tangis guru-guru pun pecah ketika kabar tersebut disampaikan di masjid lingkungan sekolah. 

"Informasi itu sontak membuat saya dan guru lainnya mengeluarkan air mata, mengingat siswa yang sudah kami anggap anak tersebut," ujarnya, Rabu (9/11/2024).

Informasi ini membuat Yulismar langsung membayangkan wajah periang dan murah senyum Nia, yang saat itu dalam bahaya.

Semua guru menurut Yulismar sangat mengenal betul sosok Nia, karena ia siswa berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik.

"Nia juga siswa yang gigih, ia tidak sungkan untuk berjualan di sekolah. Baik pada siswa dan seluruh guru," ujarnya.

Kehilangan sosok Nia membuat Yulismar cukup terpukul, karena cita-cita besar Nia menjadi guru Bahasa Indonesia terkubur oleh pelaku yang telah menghabisi nyawanya.

"Saya berharap, pelaku bisa ditangkap dan diadili seberat-beratnya," ujar Yulismar.

 

FAKTA-FAKTA TENTANG NIA  PENJUAL GORENGAN KELILING


 


Broken Home

Nia Kurnia Sari adalah anak dari kedua orang tua yang telah bercerai, Nia dan saudara tinggal bersama ibu kandungnya.

Berjualan Gorengan

Tak malui dikala teman teman seusianya menghabiskan uang dan membebani orangtua, Nia membantu finansial keluarganya dengan cara berjualan gorengan di setiap sore sampai menjelang maghrib. Ia berjalan memikul gorengan dengan nampan/baki diatas kepalanya sambil mengelilingi rumah-rumah warga setapak demi setapak, ia harus melalui jalanan yang sepi dan kawasan hutan untuk sampai di pemukiman warga

Kuli Panggul

Tak hanya menjual gorengan ternyata, Nia Kurnia Sari (18) juga pernah menjadi kuli panggul. Perjuangan ini diceritakan oleh sahabatnya, Yoeka Aulia. Semasa hidup, Nia rupanya pernah rela menjadi kuli panggul demi meraih mimpinya untuk bisa kuliah.
Menurut sang sahabat, Yoeka Aulia, Nia atau yang akrab ia sapa Anya adalah sosok pekerja keras. Terlebih, Nia mempunyai mimpi untuk melanjutkan kuliah untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang guru bahasa Indonesia. Sejak duduk dibangku SMP, Nia memang sudah raji membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan.


Ingin Kuliah dengan beasiswa dan biaya Sendiri + Kuliahkan Adiknya

Hasil dari jual gorengan, disisihkan Nia untuk menabung pendidikan adiknya agar dapat menempuh kuliah agar membantu ekonomi keluarga

 

Gorengan Berserakan
Keluarga korban melakukan tindakan untuk mencari korban dengan meminta bantuan masyarakat sekitar, pencarian membuahkan hasil dan menemukan jilbab dan gorengan Nia berserakan di tanah sekitar perkebunan warga


Jasadnya Ditemukan

Lobang tempat Nia Kurnia Sari Dikubur Tanpa Busana 

 Sumber : VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Penelusuran terus dilanjutkan saat menemukan jejak jilbab dan gorengan yang berserakan, keluarga korban meminta bantuan Tim SAR dam anjing pelacak menemukan kejanggalan di sekitar perkebunan dengan tumpukan tanah baru yang terlihat berantakan. Tim SAR membongkar tumpukan tanah yang tidak dalam dan menemukan jasad korban pada 8 September 2024. 




daerah yang dilintasi Nia saat menjual gorengan memang sangat sepi dan sunyi jarang ada warga yang beraktifitas. Diketahui bahwa Nia Kurnia Sari jualan gorengan berkeliling di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan Kayu Tanam, Padang Pariaman. 

Nia yang biasanya pulang jelang Maghrib, hari itu tidak pulang hingga lewat pukul 8 malam. Sang ibu lalu mencari tau keberadaan anaknya itu, namun tidak ada petunjuk.

Dua hari hilang dan dilakukan pencarian masal dibantu warga, ditemukan beberapa hal yang menjadi petunjuk. Diantaranya pakaian, ikat rambut, dan gorengan beserta saus sambal yang Nia jual berserakan di sebuah lokasi berjarak 500 meter dari rumahnya. Hingga akhirnya ditemukan sebuah bekas galian yang berada di dekat lokasi penemuan benda benda itu.


ANJING PELACAK TEMUKAN PAKAIAN NIA YANG DIBUANG DI ALIRAN SUNGAI IRIGASI

Anjing pelacak dikerahkan ke lokasi penemuan jasad gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari, yang ditemukan terkubur. (DOKUMEN PRIBADI)

Pelacakan tersebut dilakukan menggunakan jilbab yang diduga milik korban, hingga satwa berhasil menemukan sebuah pakaian berupa baju yang dicurigai milik korban, terletak di aliran air di pinggir sawah.

“Tim berhasil menemunkan baju yang digunakan oleh korban yang dikenakan sebelum dinyatakan hilang,” ujar Ahmad Faisol.

Faisol mengungkap, kasus ini ada dugaan pembunuhan yang sampai saat ini pihaknya terus mendalami kasus tersebut.

“Kami sampai saat ini sudah memeriksa lima orang saksi yang merupakan orang terdekat korban,” ungkapnya.


Mimin duga, pelaku adalah orang terdekat atau warga sekitar yang sering dilintasi jalurnya oleh Nia.  Melihat tari rapia yang mengikat, jelas kejadian ini memang sudah direncanakan dengan matang

Saat ini pihak kepolisian setempat masih menyelidikan penyebab kematian korban dan mencari pelaku pembunuhan...  Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan terkait motif pembunuhan tidak terkait dengan pencurian, melainkan lebih kepada dugaan tindakan asusila.

Anjing Pelacak Berhasil Temukan Baju Pelaku Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan

Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Sumbar terjun langsung ke lokasi untuk membantu Polres Padang Pariaman menemukan barang bukti dan jejak pelaku.

Hasilnya, pada Selasa (10/9) anjing pelacak K9 berhasil menemukan baju yang dipakai korban. Setelah itu, Polda Sumbar bersama Satreskrim Polres Padang Pariaman kembali melanjutkan pencarian.

Pada malam harinya Tim Opsnal Gagak Hitam Polres Padang Pariaman berhasil menemukan barang bukti lainnya berupa sendal pelaku. Lokasi penemuan sendal ini menjadi titik tolak pencarian berikutnya.

Polisi bersama anjing pelacak kemudian menyusuri jejak pelaku. Hasilnya, petugas berhasil menemukan baju tersangka pada Kamis (12/9).

Namun penciuman anjing pelacak akhirnya terputus di aliran sungai yang berjarak 2 kilometer dari lokasi awal.

Baju pelaku yang ditemukan sekitar TKP dan dibuang, Ia kabur melintasi sungai ke arah hutan yang jauh  dari pemukiman warga. Ia sepertinya tau sedang dikejar dan diburu Anjing Pelacak, sehingga membuka baju & barang-barang bawaan agar aroma tubuhnya tak begitu tercium Anjing pelacak.. Sebaiknya Polisi maupun warga terbangkan Drone dan berjaga di berbagai area berbeda untuk memetakan lokasi persembunyiannyaBaju terduga pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari.

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/844/2024/09/12/FotoJet-41-1196445156.jpg


Untuk diketahui, anjing K9 yang diterjunkan ini juga pernah terlibat pencarian korban banjir lahar dingin di Tanah Datar beberapa waktu lalu.

4 Pemuda Terduga Pelaku di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.
"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).


Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.
"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.


Reggy memastikan hingga saat ini polisi belum menentukan tersangka. Semua pihak yang diperiksa masih berstatus saksi.
"Baru hanya sebatas saksi. Belum ada tersangka sembari itu tim masih melakukan penyelidikan lebih dalam," katanya.


Ia mengatakan saat ini autopsi telah dilakukan, namun hasilnya masih menunggu dari pihak yang berwenang.

Ia juga berharap agar warga bersabar dalam kasus ini yang jelas pihaknya telah mengerahkan segala sumber daya.


korban yang mengenakan kaus dan celana wana hitam berangkat jualan gorengan meski sedang hujan di wilayah Padang Pariaman. Namun hingga Jumat malam

saat ditemukan, ada luka lebam di wajah korban. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban. Polisi masih menunggu hasil autopsi. 

Sosok terduga pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari (18), terungkap. Dia merupakan warga sekitar rumah Nia. di sekitar lokasi memang banyak gubuk yang sering dipakai untuk nongkrong para pelaku.

Sosok ini dicurigai karena keberadaannya tak diketahui sejak jasad Nia ditemukan.


 kepergian Nia Kurnia yang mendadak membuat keluarganya begitu terpukul karena September ini seharusnya dia akan masuk kuliah, semua tes dan persyaratan telah usai.

Nia Kurnia rela berjualan gorengan demi hendak membeli laptop untuk keperluan kuliahnya.

Berdasarkan pengakuan tim evakuasi, konsdisi jasad Nia Kurnia Sari yang dikuburkan dalam kondisi tanah miring, sangat memilukan. "Ada luka lebam sepanjang bibir, bibirnya bengkak. Di pipi memar juga, kayak dipukul," jelas Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra.

Tak hanya itu, menurut dokter yang melakukan visum ditemukan adanya luka pada pangkal paha Nia Kurnia Sari.

"Saya tanya ke pihak RS, katanya muka, pipi, sama pangkal pahanya yang parah,"

 

 UPDATE 13 SEPTEMBER


Pelaku pemerkosa dan pembunuh Nia penjual gorengan kabur ke hutan yang luas dan terjal. Dibantu Warga polisi sisir setiap sudut hutan mencari pelaku. Kemungkinan pelaku bersembunyi diatas pohon atau semak belukar

 

Warga terketuk membantu, karena sosok Nia yang berkepribadian baik, mandiri, pekerja keras, tak kenal malu diusianya yg masih belia

 


TERDUGA PELAKU

Terduga pelaku ternyata sempat beli gorengan Nia. usai membeli saksi melihat ia membuntuti Nia dari belakang .  Sebelum kejadian, Nia diduga membela diri berkelahi dengan para terduga pelaku hingga Nia pingsan diduga karena benda tumpul dikepala, lalu ia mengikatnya

https://scontent.fbdo1-2.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/459034544_2926864667467731_5983483039116699173_n.jpg?stp=dst-jpg_s600x600&_nc_cat=102&ccb=1-7&_nc_sid=833d8c&_nc_eui2=AeGqTABjda9-wCMYgDiH07FnNbF730QDiS41sXvfRAOJLnq0USwOiatUtC_FUTvHS3pvpEwPfV1maZD4S2d_-lRd&_nc_ohc=xndlN9ah8xsQ7kNvgG-t2VW&_nc_zt=23&_nc_ht=scontent.fbdo1-2.fna&_nc_gid=AMVAKfA7fYvXBHOM1kwzFQ_&oh=00_AYA0bDKQGsWnpvzjd2D_1u6FhdGkV4SpIVd3GHZj7NOgCQ&oe=66EBE603

 

https://pbs.twimg.com/media/GXhzgcHboAAjEVf?format=jpg&name=small 

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzpfh-FOZPnLIjAROMsOijLjOJcmgXIgfMC8dlZK58weTq2Bj5t30vhlMqyyhfmobKIY-OJTpcMGal9BxMj4cpMRV1kDFv-Pk6aL5Xngy5bLNJfNLi0jt7uIUagS1l1wZsPyufUfwruFq4FLqhPUMoTiBRUxjK-epvpA2Vyft216-AY9k4hgNh_mI1x7Q/s1000/Indra%20Septiarman7.jpg

nama indra akun facebook johan, Ia adalah mantan residivis pencabulan, pencurian dan narkoba. Ia sudah dua kali masuk penjara, namun sepertinya tak berefek dan kembali lakukan tindakan kriminal serupa..
keterangan saksi melihat indra ini yang meminjam cangkul warga sekitarselama  2 jam, 

lalu terlihat gelisah dan pakaian ada nempel bekas tanah, saat penemuan jssad nia kurnia sari terkubur di dalam tanah pada hari minggu, 8 september 2024, indra ini langsung melarikan diri bawa tas ransel tanpa pakai sendaL

 

Pelaku Orang Sekitar


Setelah beredarnya foto terduga pelaku, keluarga korban mengaku mengetahui terduga pelaku. Pelaku disebut tinggal di kampung yang bersebelahan dengan kampung tempat tinggal korban. Pelaku disebut warga sering datang ke kampung korban untuk berburu sambil membawa anjing di perkebunan dan hutan.  

Hal ini diperkuat lantaran, usai jasad Nia ditemukan, Indra hilang tanpa kabar dan warga melihanya membawa ransel



 

H+7 Pasca kejadian 15 September 2024, pihak Kepolisian belum bisa menangkap pelaku 

 

Gerebek Gubuk di Tengah Hutan,Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan Kembali Berhasil Kabur,

Polisi berhasil mengamankan barang bukti tas Indra Septiarman alias IS, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang tewas di Padang Pariaman.

Dari hasil pencarian itu, polisi telah menemukan barang diduga kuat milik tersangka.

Ada sebuah tas yang ditemukan di dalam sebuah gubuk di tengah hutan yang diduga jadi tempat persembunyian IS.

Berikut isi tas IS:

  1. Pakaian
  2. Dompet berisi KTP orangtua tetsangka
  3. Knuckle Alat berupa besi yang dipakai ditangan untuk memukul lawan agar terluka
  4. Narkotika jenis sabu bekas hisap beserta alat hisapnya




 

 UPDATE 16 SEPTEMBER

Polisi akhirnya resmi mengumumkan tersangka saat sudah kantongi bukti kuat hasil perburuan dengan Anjing pelacak dan warga sekitar. Dan masuk dalam Daftar Buronan. Berkut barnag bukti yang berhasil didapatkan hingga artike ini ditulis

  • Baju
  • Sandal jepit
  • Tas hitam
  • Jaket
  • Celana korban
  • KTP orang tua tersangka
  • Narkotika jenis sabu
  • Senjata knuckle alias keling
  • Kantong tidur

Tersangka Indra Septiarman alias IS kabur ke semak-semak saat hendak ditangkap polisi.

IS adalah tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Warga mengaku sempat melihat IS melarikan diri ke semak-semak.
warga setempat mengatakan, IS dikejar pihak kepolisian di sekitar ladang masyarakat.

"Yang melihat langsung tadi, saya dengan kawan.

Saat mencari tersangka ke dalam pondok di dekat ladang bagian atas," ujarnya, Senin (16/9/2024).

Waktu ia mencari tersebut, ia melihat IS berlari dari arah pondok bagian lebih tinggi tempat ia sedang melakukan pencarian.

IS berlari ke arah jurang dan melewati sawah, lalu menghilang di balik semak-semak.

"Kondisinya pelaku ini tidak menggunakan baju, tapi masih memakai celana warna hitam," ujarnya.

Ia mengaku melihat korban saat siang hari, sewaktu melakukan pengejaran dengan pihak kepolisian.

Saat melihat IS, Masdianto mengaku langsung melapor pada ketua tim pencarian, untuk menyisir ke lokasi tempat korban lari dan menghilang.  


Apakah butuh bantuan TNI untuk melumpuhkan kaki tersangka dengan snipper?



Melihat cara dia kabur hindari kejaran polisi, ia sudah berpengalaman berpindah-pindah lokasi, mungkin karena ia sering berburu, jadi tahu ketika terdengar suara jejak langkah kaki Polisi atau warga. Butuh bantuan para pecinta drone thermal yang bisa deteksi suhu tubuh

Warga kini mulai khawatir terutama wanita dan anak gadis, usai seminggu lebih tersangka belum bisa dilumpuhkan kepolisian, takut ia mencegat/bertemu di jalan, ladang atau perkebunan dan hal serupa kembali terjadi menimpa anak/keluarga mereka

Melihat yang dilakukan kepada Nia, Ia tipe psikopat yang nekat lakukan apapun..


Berikut  yang coba mimin rangkai / reka kajadian yang mungkin terjadi pada Nia

1. Nia sedang berjalan dijalan setapak, kemudian dari belakang atau tersangka sedang bersembunyi disemak-semak yang biasa nia lalui sudah siap menyergap kemudian mengikatnyadengan tali atau kerudung milik Nia

2. Nia melawan dan sempat berkelahi dengan tersangka, namun karena kalah akhirnya tersangka mengikat Nia dan membawanya ke tempat sepi untuk diperkosa. Saat kejadian hujan deras+ petir, kemungkinan Nia sempat berteriak-teriak namun tak terdengar karena jauh dari pemukiman warga . Karena berteriak, Indra memukul mult Nia dengan Knuckle besi atau dengan tangan kosong

3. Nia bisa dibunuh dengan maksud hilangkan jejak atau dikubur hidup-hidup atau pingsan dalam kondisi terikat. Tentu harus dibuktikan dan masih hasrus mengunggu hasil autopsi



Terduga pelaku diduga berniat keluar hutan dan keluar dari wilayah Padang, kepada warga sekitar perbatasan hutan atau yang biasa bekerja dikebun diminta beramai ramai menangkap jika melihat wajah dengan ciri ciri diatas..  

pelaku cukup lihai dalam menghindari penangkapan karena mengenal kondisi medan (area TKP dan sekitarnya) di hutan serta area yang bisa dijadikan tempat persembunyian tempat ia menghindari polisi dan warga.

Jika meras pernah melihat keberadaan dengan ciri diatas lapor RT/polsis setempat


lebih baik jangan diserahkan dulu ke polisi jika sudah menangkapnya,,,

berikan dulu efek jera karena telah melakukan perbuatan biadab kepada gadis yang baik serta pekerja keras..

 

Kasus ini jadi perhatian , serta picu kemarahan masyarakat Indonesia yang ingin pelaku dihukum mati dan terus dikawal  masyarakat karena kebiadaban pelaku habisi gadis mandiri dan pekerja keras seperti Nia dari keluarga kurang mampu secara ekonomi

 

Nanti diupdate jika ada perkembangan terbaru dan akan mimin pajang wajah para pelakunya agar dikenal seumur hidup hingga anak cucu keturunannya kelak..

Apa kabar hukum kebiri ? sudah tak terdengar lagi kini penerapannya.. 

Setiap hari pasti akan ada berita tentang kasus pembunuhan disertai dengan pemerkosaan di Indonesia karena hukumannya ringan..

Jangan sampai hal tersebut terjadi pada anak, adik atau saudara perempuan anda.. Jaga dan awasi baik-baik..

 
Like us on Facebook