Baca Artikel Lainnya
Indonesia sedang darurat moral, tiap hari pasti ada berita dan kasus pembunuhan maupun pemerkosaan akibat para konten kreator dengan tema mesum ataupun media yang mengumbar aurat, Pacaran dikalangan anak SD, SMP, SMA bukan menjadi hal yg aneh bagi para orangtua. Hal ini membuat was-was para orangtua yang miliki anak perempuan. Tak adilnya hukuman,, pasti pelaku akan dijerat penjara 10 tahun, atau jika anak-anak cukup direhabilitasi lebih sementara dalam Islam pelaku pemerkosaan dan pembunuhan akan dihukum mati untuk timbulkan efek jera bagi yang berniat melakukannya dan agar kejadian serupa terjadi kedepannya.
Hukuman tersebut tentu tak adil bagi para orangtua yang anak gadisnya sudah direnggut harga dirinya bahkan kehilangan nyawa dengan cara biadab. Kejadian ini akan terus berulang jika undang-undang di INdonesia tak direvisi dan diterapkan aturan tegas bagi para pelaku asusila diberbagai sektor lingkungan tetangga, keluarga, pendidikan, kantor, dan lainnya yang rawan aksi tersebut. Karena usai keluar penjara, Ia bisa melakukan perbuatan yang sama dan bahkan lebih keji karena miliki pengalaman di masa lalu..
Nia Kurnia SariNia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling ditemukan tewas terkubur di dalam tanah di kawasan Guguk, Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Korban ditemukan dengan tangan kondisi terikat dan tanpa busana.
Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat 6 September 2024 setelah berjualan gorengan di Korong Pasa Surau. Saat itu warga sekitar terakhir melihat keberadaannya sekira pukul 18:00 WIB.
Namun, hingga pukul 20.00 WIB Nia belum juga pulang, keluarga Nia pun melakukan pencarian. Saat pencarian ditemukan jilbab dan jualan korban berserakan, hingga akhirnya keluarga melaporkan kehilangan Nia Kurnia Sari pada polisi.
Tim SAR pun menemukan korban sudah tertimbun tanah pada Minggu 8 September 2024. Korban diketahui baru tamat SMA dan ingin melanjutkan kuliah. Berawal dari anak kecil yang sedang beramain dan menarik seutas tali rapia di tanah
Menurut kesaksian Safril (56), warga sekaligus tetangga, jasad Nia berhasil ditemukan setelah seorang anak kecil menemukan tali rafia. Saat tali tersebut ditarik anak kecil itu, keluar tangan dari tanah.
walnya ada anak kecil menemukan tali rafia, lalu anak ini menariknya. Ternyata, keluar tangan dari tanah. Temuan ini membuat orang-orang yang melakukan pencarian terkejut. Nia ternyata dikubur. Warga langsung melapor ke polisi dan tim gabungan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penggalian.,
Mayat korban kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Padang, untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Korban diduga diperkosa sebelum dibunuh karena saat ditemukan mayat korban dalam keadaan telanjang dengan tangan terikat.
Ibu korban, Mila mengatakan bahwa anaknya selama ini menjadi tulang punggung keluarga karena ayah dan ibunya sudah lama berpisah. Sementara ibunya yang juga jualan gorengan keliling kadang tak bisa berjualan karena sakit.
"Dia keinginannya pengin kuliah," ujarnya, Senin (9/9/2024).
Isi Chat Nia Kurnia Sari Sebelum Ditemukan Tewas
Dalam curhatan terakhir Nia Kurnia Sari tersebut terdapat pembahasan soal hutang.
Diketahui gadis penjual gorengan tersebut mempunyai niat tulus untuk melunasi hutang.
Namun impian itu justru kandas di tengah kegigihannya mengumpulkan rupiah dengan berjualan gorengan.
Lantaran Nia Kurnia Sari ditemukan meninggal dunia terkubur tanpa busana.
Nia Kurnia Sari biasanyA menjajakan dagangannya ini sepulang sekolah keliling kampung Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Nia Kurnia Sari tak pernah kembali ke rumah sejak Jumat (6/9/2024) saat pamit jualan gorengan.
Keluarga dan warga bergotong royong sontak saja mencari keberadaan Nia Kurnia Sari.
Hingga akhirnya kabar duka yang didapat keluarga gadis 18 tahun tersebut.
Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024).
Nia Kurnia Sari sempat berkirim pesan dengan sahabatnya, Icha, sebelum ditemukan tewas.
Nia Kurnia Sari curhat berniat melunasi hutang dalam chatnya tersebut.
N: Iyo ca Kini ko den harus bayie utang den ka uncu Lu lah lunas baru nabung ntuak kuliah lai tapi ngaleh payah kini biasnyo sehari den dapek 40 mah kini ntuak dapek 35 payaj
Baa lai nia. Kini urang manggaleh lah banyak. Banyak persaingan. Tapi dari pado dak manggaleh bara dapek nyo se lah lai
N : Iyo Ca den cubo uin mah ca nyo lain narmo jalur kip ca. Doaan ajolah
Icha : Okee semangat!
N : Tulah den pengan bana bisuak ko kuliah bia dapet kwn baru suasana baru
Ayah Nia, Arsil bercerita sang anak memang berkukuh menjadi pedagang gorengan demi membantu perekonomian keluarga.
"Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orangtua. Terpaksa saya turuti saja," katanya.
Padahal, di pertemuan terakhirnya dengan NKS, teman korban, Arsy, menuturkan bahwa NKS sangat bersemangat ketika menceritakan keinginannya berkuliah.
"Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri. Tapi sebelum tujuannya tercapai, sudah tiada,” ungkapnya.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa Nia Kurnia Sari menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana, setelah ditemukan pakaian korban sebelumnya," ujarnya.
Gadis yang baru lulus SMA itu diketahui telah dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga Nia menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baru-baru ini, beredar video rekaman terakhir Nia yang diunggah oleh salah satu warga saat korban sedang mengelilingi kampung untuk menjual jualannya. Korban tampak mengangkat sebuah bakul di belakang seorang pria yang tengah menggendong anaknya yang masih balita.
“Tahu isi…bakwan,” ujar Nia yang terlihat mengenakan jilbab dan celana hitam sembari menawarkan jualannya kepada pria tersebut.
Video yang diunggah ini lantas menjadi sebuah kesedihan yang mendalam untuk keluarga dan para rekan terdekatnya. Tak hanya mereka, netizen yang turut mengikuti perkembangan kasus Nia pun merasa prihatin dan sedih melihat berakhirnya kehidupan Nia yang dinilai tak adil.
Lantas, bagaimana sosok Nia Kurnia Sari di mata para keluarga dan sahabat?
Nia adalah gadis yang baru lulus dari sekolah Institut National Safi’i (INS). Seharusnya, Nia meneruskan mimpinya untuk berkuliah, namun impiannya itu direnggut paksa oleh manusia tak bertanggung jawab.
Semasa sekolah, Nia sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti OSIS hingga sempat memasuki organisasi beladiri walaupun hanya sebentar. Nia juga aktif dalam berbahasa asing, hal itu menjadikannya sosok yang memiliki keinginan untuk terus belajar demi menggapai mimpinya.
Walaupun ada keterbatasan dalam segi ekonomi, tekad Nia untuk berkuliah tidak goyah. Bahkan, Nia menjadi salah satu siswa berprestasi antara siswa-siswa cerdas lainnya sehingga ia bisa mendapatkan dana bantuan senilai Rp1,5 juta.
Tak dipakai untuk foya-foya, sisa uang tersebut ditabungkan oleh Nia untuk masa depannya nanti.
Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya.
Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.
Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.
Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya.
Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.
Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.
Gadis penjual gorengan berinisial NK berusia 18 tahun ditemukan tewas terkubur sedalam 40 cm.
Bongkar beberapa fakta menyedihkan yang dialami oleh Nia Kurnia Sari:
gurunya di Institut Negeri Syafei (INS) Kayu Tanam, Yuslimar menangis menceritakan sosok Nia.
Menurut Yuslimar, Nia bercita-cita menjadi guru Bahasa Indonesia.
Itulah mengapa, Nia selalu aktif setiap kali jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.
"Saya sempat sarankan, supaya Nia lanjut kuliah keguruan dan nanti bisa mengajar," tuturnya, dikutip dari Tribun Padang.
Selain belajar Bahasa Indonesia, gadis 18 tahun itu juga pandai berbahasa Inggris dan bahasa Arab.
Keinginan Nia untuk menjadi guru Bahasa Indonesia bahkan masih terlihat sehari sebelum dirinya dinyatakan hilang.
Nia bersama temannya hendak mendaftar ke STKIP Nasional jurusan PGSD.
"Tapi belum sempat mendaftar, Nia sudah tiada, mimpinya terkubur begitu saja," ujar Yulismar.
Tangis guru-guru pun pecah ketika kabar tersebut disampaikan di masjid lingkungan sekolah.
"Informasi itu sontak membuat saya dan guru lainnya mengeluarkan air mata, mengingat siswa yang sudah kami anggap anak tersebut," ujarnya, Rabu (9/11/2024).
Informasi ini membuat Yulismar langsung membayangkan wajah periang dan murah senyum Nia, yang saat itu dalam bahaya.
Semua guru menurut Yulismar sangat mengenal betul sosok Nia, karena ia siswa berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik.
"Nia juga siswa yang gigih, ia tidak sungkan untuk berjualan di sekolah. Baik pada siswa dan seluruh guru," ujarnya.
Kehilangan sosok Nia membuat Yulismar cukup terpukul, karena cita-cita besar Nia menjadi guru Bahasa Indonesia terkubur oleh pelaku yang telah menghabisi nyawanya.
"Saya berharap, pelaku bisa ditangkap dan diadili seberat-beratnya," ujar Yulismar.
FAKTA-FAKTA TENTANG NIA PENJUAL GORENGAN KELILING
Nia Kurnia Sari adalah anak dari kedua orang tua yang telah bercerai, Nia dan saudara tinggal bersama ibu kandungnya.
Berjualan Gorengan
Gadis tipe langka, Tak malu dikala teman teman seusianya gengsi, menghabiskan uang dan membebani orangtua, Nia membantu finansial keluarganya dengan cara berjualan gorengan di setiap sore sampai menjelang maghrib. Ia berjalan memikul gorengan dengan nampan/baki diatas kepalanya sambil mengelilingi rumah-rumah warga setapak demi setapak, ia harus melalui jalanan yang sepi dan kawasan hutan untuk sampai di pemukiman warga
Setiap menjual gorengan yang dibawanya, Nia Kurnia Sari selalu dibayar per biji gorengan yang berhasil dijualnya.
"Untuk keuntungan yang didapatkan bermacam-macam pada setiap gorengan yang berhasil dijual. Karena ada 6 jenis gorengan yang selalu dibawa oleh Nia," katanya.
Untuk gorengan seperti tahu isi, bakwan dan gorengan lainnya, Nia mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 untuk setiap 1 gorengan yang dijual.
Tetapi, untuk gorengan yang disebut chicken, Nia mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 untuk setiap 1 potong chicken yang berhasil dijualnya.
Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul "Nia Berjalan 3 Km Sehari untuk Menjual Gorengan Melalui Rute yang Sama".
Klik untuk baca: https://sumsel.idntimes.com/news/indonesia/yogie/nia-berjalan-3-km-sehari-untuk-menjual-gorengan-melalui-rute-yang-sama.Kuli Panggul
Tak hanya menjual gorengan ternyata, Nia Kurnia Sari (18) juga pernah menjadi kuli panggul. Perjuangan ini diceritakan oleh sahabatnya, Yoeka Aulia. Semasa hidup, Nia rupanya pernah rela menjadi kuli panggul demi meraih mimpinya untuk bisa kuliah.
Menurut sang sahabat, Yoeka Aulia, Nia atau yang akrab ia sapa Anya adalah sosok pekerja keras. Terlebih, Nia mempunyai mimpi untuk melanjutkan kuliah untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang guru bahasa Indonesia. Sejak duduk dibangku SMP, Nia memang sudah raji membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan.
Hasil dari jual gorengan, disisihkan Nia untuk menabung pendidikan adiknya agar dapat menempuh kuliah agar membantu ekonomi keluarga
Gorengan Berserakan
Keluarga korban melakukan tindakan untuk mencari korban dengan meminta bantuan masyarakat sekitar, pencarian membuahkan hasil dan menemukan jilbab dan gorengan Nia berserakan di tanah sekitar perkebunan warga
Jasadnya Ditemukan
Sumber : VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Penelusuran terus dilanjutkan saat menemukan jejak jilbab dan gorengan yang berserakan, keluarga korban meminta bantuan Tim SAR dam anjing pelacak menemukan kejanggalan di sekitar perkebunan dengan tumpukan tanah baru yang terlihat berantakan. Tim SAR membongkar tumpukan tanah yang tidak dalam dan menemukan jasad korban pada 8 September 2024.
daerah yang dilintasi Nia saat menjual gorengan memang sangat sepi dan sunyi jarang ada warga yang beraktifitas. Diketahui bahwa Nia Kurnia Sari jualan gorengan berkeliling di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Nia yang biasanya pulang jelang Maghrib, hari itu tidak pulang hingga lewat pukul 8 malam. Sang ibu lalu mencari tau keberadaan anaknya itu, namun tidak ada petunjuk.
Dua hari hilang dan dilakukan pencarian masal dibantu warga, ditemukan beberapa hal yang menjadi petunjuk. Diantaranya pakaian, ikat rambut, dan gorengan beserta saus sambal yang Nia jual berserakan di sebuah lokasi berjarak 500 meter dari rumahnya. Hingga akhirnya ditemukan sebuah bekas galian yang berada di dekat lokasi penemuan benda benda itu.
Nanti diupdate jika ada perkembangan terbaru dan akan mimin pajang wajah para pelakunya agar dikenal seumur hidup hingga anak cucu keturunannya kelak..
ANJING PELACAK TEMUKAN PAKAIAN NIA YANG DIBUANG DI ALIRAN SUNGAI IRIGASI
Pelacakan tersebut dilakukan menggunakan jilbab yang diduga milik korban, hingga satwa berhasil menemukan sebuah pakaian berupa baju yang dicurigai milik korban, terletak di aliran air di pinggir sawah.
“Tim berhasil menemunkan baju yang digunakan oleh korban yang dikenakan sebelum dinyatakan hilang,” ujar Ahmad Faisol.
Faisol mengungkap, kasus ini ada dugaan pembunuhan yang sampai saat ini pihaknya terus mendalami kasus tersebut.
“Kami sampai saat ini sudah memeriksa lima orang saksi yang merupakan orang terdekat korban,” ungkapnya.
Mimin duga, pelaku adalah orang terdekat atau warga sekitar yang sering dilintasi jalurnya oleh Nia. Melihat tari rapia yang mengikat, jelas kejadian ini memang sudah direncanakan dengan matang
Saat ini pihak kepolisian setempat masih menyelidikan penyebab kematian korban dan mencari pelaku pembunuhan... Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan terkait motif pembunuhan tidak terkait dengan pencurian, melainkan lebih kepada dugaan tindakan asusila.
Anjing Pelacak Berhasil Temukan Baju Pelaku Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan
Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Sumbar terjun langsung ke lokasi untuk membantu Polres Padang Pariaman menemukan barang bukti dan jejak pelaku.
Hasilnya, pada Selasa (10/9) anjing pelacak K9 berhasil menemukan baju yang dipakai korban. Setelah itu, Polda Sumbar bersama Satreskrim Polres Padang Pariaman kembali melanjutkan pencarian.
Pada malam harinya Tim Opsnal Gagak Hitam Polres Padang Pariaman berhasil menemukan barang bukti lainnya berupa sendal pelaku. Lokasi penemuan sendal ini menjadi titik tolak pencarian berikutnya.
Polisi bersama anjing pelacak kemudian menyusuri jejak pelaku. Hasilnya, petugas berhasil menemukan baju tersangka pada Kamis (12/9).
Namun penciuman anjing pelacak akhirnya terputus di aliran sungai yang berjarak 2 kilometer dari lokasi awal.
Baju pelaku yang ditemukan sekitar TKP dan dibuang, Ia kabur melintasi sungai ke arah hutan yang jauh dari pemukiman warga. Ia sepertinya tau sedang dikejar dan diburu Anjing Pelacak, sehingga membuka baju & membuang barang-barang bawaan agar aroma tubuhnya tak begitu tercium Anjing pelacak.. Sebaiknya Polisi maupun warga terbangkan Drone dan berjaga di berbagai area berbeda untuk memetakan lokasi persembunyiannya
Untuk diketahui, anjing K9 yang diterjunkan ini juga pernah terlibat pencarian korban banjir lahar dingin di Tanah Datar beberapa waktu lalu.
4 Pemuda Terduga Pelaku di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar, 1 MENGHILANG
Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.
"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).
Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.
"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.
Reggy memastikan hingga saat ini polisi belum menentukan tersangka. Semua pihak yang diperiksa masih berstatus saksi.
"Baru hanya sebatas saksi. Belum ada tersangka sembari itu tim masih melakukan penyelidikan lebih dalam," katanya.
Ia mengatakan saat ini autopsi telah dilakukan, namun hasilnya masih menunggu dari pihak yang berwenang.
Ia juga berharap agar warga bersabar dalam kasus ini yang jelas pihaknya telah mengerahkan segala sumber daya.
korban yang mengenakan kaus dan celana wana hitam berangkat jualan gorengan meski sedang hujan di wilayah Padang Pariaman. Namun hingga Jumat malam
saat ditemukan, ada luka lebam di wajah korban. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban. Polisi masih menunggu hasil autopsi.
Sosok terduga pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari (18), terungkap. Dia merupakan warga sekitar rumah Nia. di sekitar lokasi memang banyak gubuk yang sering dipakai untuk nongkrong para pelaku.
Sosok ini dicurigai karena keberadaannya tak diketahui sejak jasad Nia ditemukan.
kepergian Nia Kurnia yang mendadak membuat keluarganya begitu terpukul karena September ini seharusnya dia akan masuk kuliah, semua tes dan persyaratan telah usai.
Nia Kurnia rela berjualan gorengan demi hendak membeli laptop untuk keperluan kuliahnya.
Berdasarkan pengakuan tim evakuasi, konsdisi jasad Nia Kurnia Sari yang dikuburkan dalam kondisi tanah miring, sangat memilukan. "Ada luka lebam sepanjang bibir, bibirnya bengkak. Di pipi memar juga, kayak dipukul," jelas Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra.
Tak hanya itu, menurut dokter yang melakukan visum ditemukan adanya luka pada pangkal paha Nia Kurnia Sari.
"Saya tanya ke pihak RS, katanya muka, pipi, sama pangkal pahanya yang parah,"
UPDATE 13 SEPTEMBER
Perburuan tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Nia "Gadis penjual Gorengan" di Padang Pariaman Terus Berlanjut Siang dan Malam
— Miss Tweet | (@Heraloebss) September 12, 2024
Kepada para pelaku
SEGERALAH MENYERAHKAN DIRI!! pic.twitter.com/hTw5qCIOdl
Pelaku pemerkosa dan pembunuh Nia penjual gorengan kabur ke hutan yang luas dan terjal. Dibantu Warga polisi sisir setiap sudut hutan mencari pelaku. Kemungkinan pelaku bersembunyi diatas pohon, berpindah-pindah gubuk atau semak belukar
Warga terketuk membantu, karena sosok Nia yang berkepribadian baik, mandiri, pekerja keras, tak kenal malu diusianya yg masih belia
TERDUGA PELAKU
Terduga pelaku ternyata sempat beli gorengan Nia. usai membeli saksi melihat ia membuntuti Nia dari belakang . Sebelum kejadian, Nia diduga membela diri berkelahi dengan para terduga pelaku hingga Nia pingsan diduga karena benda tumpul dikepala, lalu ia mengikatnya
- 2013 kasus pencabulan
- 2017 kasus narkoba
- 2024 kasus rudapaksa dan pembunuhan berencana
nama indra akun facebook johan, Ia adalah mantan residivis pencabulan, pencurian dan narkoba. Ia sudah dua kali masuk penjara, namun sepertinya tak berefek dan kembali lakukan tindakan kriminal serupa..
keterangan saksi melihat indra ini yang meminjam cangkul warga sekitarselama 2 jam,
lalu terlihat gelisah dan pakaian ada nempel bekas tanah, saat penemuan jssad nia kurnia sari terkubur di dalam tanah pada hari minggu, 8 september 2024, indra ini langsung melarikan diri bawa tas ransel tanpa pakai sendaL
Pelaku Orang Sekitar
Setelah beredarnya foto terduga pelaku, keluarga korban mengaku mengetahui terduga pelaku. Pelaku disebut tinggal di kampung yang bersebelahan dengan kampung tempat tinggal korban. Pelaku disebut warga sering datang ke kampung korban untuk berburu sambil membawa anjing di perkebunan dan hutan.
Hal ini diperkuat lantaran, usai jasad Nia ditemukan, Indra hilang tanpa kabar dan warga melihanya membawa ransel
H+7 Pasca kejadian 15 September 2024, pihak Kepolisian belum bisa menangkap pelaku
Gerebek Gubuk di Tengah Hutan, Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan Kembali Berhasil Kabur,
Polisi berhasil mengamankan barang bukti tas Indra Septiarman alias IS, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang tewas di Padang Pariaman.
Dari hasil pencarian itu, polisi telah menemukan barang diduga kuat milik tersangka.
Ada sebuah tas yang ditemukan di dalam sebuah gubuk di tengah hutan yang diduga jadi tempat persembunyian IS.
Berikut isi tas IS:
- Pakaian
- Dompet berisi KTP orangtua tetsangka
- Knuckle Alat berupa besi yang dipakai ditangan untuk memukul lawan agar terluka
- Narkotika jenis sabu bekas hisap beserta alat hisapnya
UPDATE 16 SEPTEMBER
Polisi akhirnya resmi mengumumkan tersangka saat sudah kantongi bukti kuat hasil perburuan dengan Anjing pelacak dan warga sekitar. Dan masuk dalam Daftar Buronan. Berkut barnag bukti yang berhasil didapatkan hingga artike ini ditulis
- Baju
- Sandal jepit
- Tas hitam
- Jaket
- Celana korban
- KTP orang tua tersangka
- Narkotika jenis sabu
- Senjata knuckle alias keling
- Kantong tidur
Tersangka Indra Septiarman alias IS kabur ke semak-semak saat hendak ditangkap polisi.
IS adalah tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Warga mengaku sempat melihat IS melarikan diri ke semak-semak.
warga setempat mengatakan, IS dikejar pihak kepolisian di sekitar ladang masyarakat.
"Yang melihat langsung tadi, saya dengan kawan.
Saat mencari tersangka ke dalam pondok di dekat ladang bagian atas," ujarnya, Senin (16/9/2024).
Waktu ia mencari tersebut, ia melihat IS berlari dari arah pondok bagian lebih tinggi tempat ia sedang melakukan pencarian.
IS berlari ke arah jurang dan melewati sawah, lalu menghilang di balik semak-semak.
"Kondisinya pelaku ini tidak menggunakan baju, tapi masih memakai celana warna hitam," ujarnya.
Ia mengaku melihat korban saat siang hari, sewaktu melakukan pengejaran dengan pihak kepolisian.
Saat melihat IS, Masdianto mengaku langsung melapor pada ketua tim pencarian, untuk menyisir ke lokasi tempat korban lari dan menghilang.
Apakah butuh bantuan TNI untuk melumpuhkan kaki tersangka dengan snipper?
Melihat cara dia kabur hindari kejaran polisi, ia sudah berpengalaman berpindah-pindah lokasi, mungkin karena ia sering berburu, jadi tahu ketika terdengar suara jejak langkah kaki Polisi atau warga. Butuh bantuan para pecinta drone thermal yang bisa deteksi suhu tubuh
Warga kini mulai khawatir terutama wanita dan anak gadis, usai seminggu lebih tersangka belum bisa dilumpuhkan kepolisian, takut tersangka mencegat/bertemu di jalan, ladang atau perkebunan dan hal serupa kembali terjadi menimpa anak/keluarga gadis atau istri mereka
Melihat yang dilakukan kepada Nia, Ia tipe psikopat yang nekat lakukan apapun tanpa pikir panjang..
Berikut yang coba mimin rangkai / reka kajadian yang mungkin terjadi pada Nia
1. Nia sedang berjalan dijalan setapak, kemudian dari belakang atau tersangka sedang bersembunyi disemak-semak yang biasa nia lalui sudah siap menyergap kemudian mengikatnyadengan tali atau kerudung milik Nia
2. Nia melawan dan sempat berkelahi dengan tersangka, namun karena kalah akhirnya tersangka mengikat Nia dan membawanya ke tempat sepi untuk diperkosa. Saat kejadian hujan deras+ petir, kemungkinan Nia sempat berteriak-teriak namun tak terdengar karena jauh dari pemukiman warga . Karena berteriak, Indra memukul mult Nia dengan Knuckle besi atau dengan tangan kosong
3. Nia bisa dibunuh dengan maksud hilangkan jejak atau dikubur hidup-hidup atau pingsan dalam kondisi terikat. Tentu harus dibuktikan dan masih hasrus mengunggu hasil autopsi
Terduga pelaku diduga berniat keluar hutan dan keluar dari wilayah Padang, kepada warga sekitar perbatasan hutan atau yang biasa bekerja dikebun diminta beramai ramai menangkap jika melihat wajah dengan ciri ciri diatas..
pelaku cukup lihai dalam menghindari penangkapan karena mengenal kondisi medan (area TKP dan sekitarnya) di hutan serta area yang bisa dijadikan tempat persembunyian tempat ia menghindari polisi dan warga.
Jika meras pernah melihat keberadaan dengan ciri diatas lapor RT/polsis setempat
lebih baik jangan diserahkan dulu ke polisi jika sudah menangkapnya,,,
berikan dulu efek jera karena telah melakukan perbuatan biadab kepada gadis yang baik serta pekerja keras..
UPDATE 19 SEPTEMBER 2024
Berkat Bantuan Warga, Polisi Tangkap Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Setelah bermain Kejar-Kejaran dan kucing-kucingan Hampir 2 Minggu dengan Polisi dan Warga sekitar Siang dan Malam hari
Penangkapan berlangsung dramatis pada Kamis (19/9/2024), ketika IS ditemukan bersembunyi di plafon sebuah rumah kosong di kampung yang sama.
Keberhasilan penangkapan ini diawali dari ketidaksengajaan pemuda warga sekitar berinisal bernama PE dan rekan-rekannya mencari IS sambil melakukan live streaming di media sosial karena bisa bahayakan anak gadis/wanita lainnya jika tak sengaja bertemu Indra dijalanan atau perkebunan
Jadi ketika melakukan live streaming tsb, PE dan teman-temannya sedang beristirahat tepat di depan rumah tak berpenghuni/rumah kosong.
Padahal harusnya rumah itu tak dapat dikunci dari dalam karena memang tidak ada orang yang menghuninya, PE pun mulai curiga siapa yang mengunci rumah itu dari dalam.
PE dan warga sekitar bersama-sama berupaya untuk memeriksa langsung ke dalam rumah kosong tersebut, pada Kamis, 19 September 2024 pukul 15.00 WIB.
Benar saja, saat diperiksa ternyata ada orang di dalam rumah tersebut, tepatnya di atas loteng sedang bersembunyi, diduga memang Indra sedang bersembunyi disitu.
Warga pun kompak mengepung rumah itu agar sang pelaku tidak melarikan diri ke tempat yang lain.
Penangkapan dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi dari warga sekitar yang melihat keberadaannya.
Situasi sempat memanas karena banyak warga yang datang berkerumun ke lokasi ingin memberi salam olahraga dengan emosi tinggi, marah atas kejadian biadab yang dilakukannya kepada Nia
Pembunuh biadab Nia penjual gorengan Pariaman sumbar ditangkap polisi sore ini pic.twitter.com/oDb8dNdTuB
— Riko Putra Alhanafi (@riko_alhanafi) September 19, 2024
Warga yang meresa kesal dengan prilaku Iblis tersangka kepada Nia, berkerumun keluar rumah ramai-ramai mencoba memberi salam olahraga kepada tersangka, namun tersangka dilindungi Polisi dan segera dimasukan kedalam mobil
Trimakasih buat seluruh warga dan aparat yg telah berjuang dan Akhirnya Pelaku pembunuh Nia penjual gorengan di Pariaman tertangkap, semoga pelaku mendapatkan hukuman yg setimpal pic.twitter.com/ktdIwtRZoo
— Deo Yudha (@DeoYudha1) September 19, 2024
Polisi berhasil menangkap tersangka pembunuh gadis penjual gorengan inisial IS di Padang Pariaman, Kamis (19/9).
"Alhamdulillah. Sudah tertangkap," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir kepada wartawan.
Dia bilang tersangka IS ditangkap sore sekitar pukul 15.50 WIB. Saat ini tersangka sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi.
keberadaan IS diketahui berdasarkan laporan dari warga. IS disebut ditangkap Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam.
Penangkapan IS terjadi pada hari ke-11 pencariannya sejak ditetapkan sebagai tersangka.
Selama itu pula polisi menyisir sejumlah tempat, termasuk perbukitan yang diduga menjadi lokasi persembunyian pelaku.
Terakhir, polisi mempersempit wilayah pencarian dalam kawasan hutan yang ada di empat Nagari di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Empat Nagari tersebut adalah Nagari Guguak, Kayu Tanam, Anduriang dan Kapalo Hilalang.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, bahwa tersangka masih dilakukan pemeriksaan intensif. Pun demikian, ia mengaku bahwa keterangan Indra masih sering berubah-ubah hingga pihaknya melakukan pendalaman lebih lanjut.
“Pengakuan tersangka masih berubah-ubah, dan kami perlu memverifikasi lebih lanjut melalui pemeriksaan mendalam,” kata AKBP Faisol
Pengakuan Indra, Temannya Singgih Ikut Terlibat
Pengakuan ini diucapkan Indra Septriaman alias IS (26) saat diinterogasi buser polisi sesaat dia ditangkap di sebuah rumah kosong.
“Singgih Pak, orang jawa”, kata Indra saat ditanya polisi yang menangkapnya.
pria berjuluk Indra Dragon dan petugas yang menginterogasinya menggunakan bahasa Minang.
KEPADA WARGA SEKITAR YANG MERASA TAU SOSOKNYA, SILAHKAN DIPANTAU GERAK-GERIKNYA AGAR IA TAK KABUR LAGI SEPERTI INDRA. ATAU INDTROGRASI BERAMAI-RAMAI SAMPAI MENGAKU APA PERANNYA
Kasus ini jadi perhatian , serta picu kemarahan masyarakat Indonesia yang ingin pelaku dihukum mati dan terus dikawal masyarakat karena kebiadaban pelaku habisi gadis yang mandiri dan pekerja keras sejak SMP hingga tutup usia seperti Nia dan dari keluarga kurang mampu secara ekonomi
Karangan Bunga Penuhi Polres Padang Pariaman Usai Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan Ditangkap
Sumber : VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Tersangka bermain-main kejar-kejaran di hutan yang luas dengan pihak kepolisian dan warga hampir dua minggu, akhirnya tersangka terlihat melintasi perkampungan warga. dan Mengempung sebuah rumah kosong yang terkunci. Indra bersembunyi di atap plafon, sedangkan ratusan diluar warga sudah bekumpul berniat memberi oleh-oleh pada tersangka atas aksi Iblisnya kepada Nia
Karangan bunga beraneka warna menghiasi halaman depan Markas Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat 20 September 2024. Karangan bunga itu diberikan oleh warga tanda apresiasi atas keberhasilan polisi menangkap Indra Septiarman, tersangka pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.
Kasi Humas Polres Padang Pariaman, AKP Desri Koto menyebut, karangan bunga ini sejak malam tadi sudah diletakkan oleh warga di halaman depan kantor kepolisian itu. Itu sebagai apresiasi warga terhadap polisi yang bekerja keras membekuk pelaku pembunuhan tersebut. "Kita juga mengucapkan kepada seluruh masyarakat atas doa dan dukungannya kepada kita. Selama proses pencarian dan penangkapan tersangka, antusias dan peran masyarakat sangat tinggi. Masyarakat sangat membantu kita," kata AKP Desri Koto, Jumat 20 September 2024.
UPDATE 20 SEPTEMBER 2024
Dalam konferensi pers, Jumat (20/09/2024), Kapolda mengungkapkan motif pelaku dalam melakukan tindak pidana pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari. "Pengakuan sementaranya karena nafsu melihat korban," katanya.Suharyono menambahkan, tersangka Indra Septiarman (27) itu sempat membeli dagangan korban bersama ketiga temannya sebelum ia melakukan tindak pidana. "Jadi, sebelum tersangka melakukan pemerkosaan dan pembunuhan tersebut ia sempat membeli gorengan yang dijual oleh korban," katanya.
Setelah membeli gorengan dijual oleh korban, tersangka langsung menyusun rencana untuk mencegat korban di TKP pertama dan sudah siapkan tali rafia. "Di TKP pertama itu tersangka menjatuhkan korban dan selanjutnya mulutnya ditutup menggunakan plastik," lanjutnya.
Pada saat melakukan pemerkosaan, pelaku mengaku tidak tahu apakah korban hanya pingsan atau sudah meninggal.
Setelah itu, usai tangan dan kaki sudah terikat tersangka langsung membawa korban sejauh 2 kilometer ke arah perbukitan dan memperkosa. "Mungkin karena korban pingsan atau tidak sadarkan diri, tersangka langsung menyeret korban sejauh 300 meter dan menguburkan korban di sana hidup-hidup" katanya.
Setelah kejadian tragis pada Jumat (6/9/2024), IS kembali ke rumah untuk mengganti pakaian yang kotor dan basah akibat perilaku iblisnya
Setelah menghabisi nyawa Nia Kurnia Sari (18), pelaku bernama IS diduga sempat mengganti pakaian dan kembali nongkrong di warung bersama teman-temannya.
Hal ini terungkap saat polisi melakukan penyelidikan mendalam pasca penemuan jenazah Nia.
Pengakuan Indra Septiarman, 3 Kali Niat Rudapaksa Nia Gadis Penjual Gorengan keliling, NAMUN BARU TERLAKSANA KETIKA SUASANA SANGAT SEPI CUACA GELAP DAN AKAN TURUN HUJAN LEBAT
Pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari (18), IS (31) alias In Dragon sempat kabur selama 10 hari dengan membawa uang Rp 200 ribu.
Dilaporkan IS mendapat uang Rp 200 ribu dari atasannya di tempat kerja.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan uang Rp 200 ribu itu merupakan gaji terakhir IS.
Selain uang Rp 200 ribu, IS bertahan di pelariannya dengan adanya logistik yang ia persiapkan di persembunyian.
Pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bahwa selama pelarian logistik IS dipenuhi oleh sanak saudara atau teman sepermainannya.
"Kalau ada bantuan logistik dari pihak lain, belum bisa kami pastikan dan harus kami dalami lagi," ujarnya.
Diketahui IS kabur dan bersembunyi di kawasan ladang, sawah, bukit dan pemukiman masyarakat.
IS juga pernah terlihat masuk ke pondok-pondok petani di kawasan tersebut, mengutip TribunPadang.com.
Kendati demikian, Irjen Pol Suharyono, mengaku bahwa anggotanya sudah memutus jalur logistik IS, sejak melakukan pengejaran ke dalam hutan.
Kondisi tersebut, yang menurutnya membuat kondisi IS makin tersudut dan tidak leluasa untuk melakukan pelarian.
BANTU MELARIKAN DIRI DARI KEJARAN WARGA DAN POLISI, Paman Indra Pembunuh Nia Penjual Gorengan Keliling Ditetapkan Jadi Tersangka
Baca artikel detiknews, "Paman Indra Pembunuh Nia Penjual Gorengan Ditetapkan Jadi Tersangka" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7562221/paman-indra-pembunuh-nia-penjual-gorengan-ditetapkan-jadi-tersangka.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Polisi menetapkan tersangka baru dalam kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Tersangka baru itu adalah paman Indra Septiawan (26) berinisial MJ.
"Iya, kita menetapkan tersangka baru. Itu paman Indra berinisial MJ," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, dilansir detikSumut, Sabtu (28/9/2024).
"Dia ditetapkan tersangka dari laporan polisi dari penyidik tentang adanya perintangan dalam penyidikan dalam kasus ini. Itu ditetapkan melanggar Pasal 221 KHUP. Selain itu, MJ kita tetapkan tersangka kasus lain. Untuk kasusnya, nanti kami sampaikan karena masih proses penyidikan untuk mencari tersangka lainnya," ungkapnya.
"Sementara peran tersangka MJ ini memberikan informasi terkait keluarga-keluarga, termasuk rumah familinya berada (kepada tersangka). Sementara untuk memberikan makanan selama pelarian belum ditemukan," sambungnya.
Baca artikel detiknews, "Paman Indra Pembunuh Nia Penjual Gorengan Ditetapkan Jadi Tersangka" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7562221/paman-indra-pembunuh-nia-penjual-gorengan-ditetapkan-jadi-tersangka.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
NANTI MIMIN UPDATE SEPERTI APA HUKUMAN YANG DIJATUHKAN KEPADA TERSANGKA ATAS PERILAKU IBLISNYA TERSEBUT..
APAKAH SESUAI DUGAAN BESAR MASYRAKAT HANYA AKAN DIHUKUM 10-15 TAHUN PENJARA ATAU SEUMUR HIDUP?
ATAU HAKIM BERANI JATUHKAN VONIS HUKUMAN MATI AGAR TIMBULKAN EFEK JERA DIMASA MENDATANG BAGI ORANG-ORANG YANG INGIN LAKUKAN PERBUATAN SERUPA KEPADA WANITA....
SELAIN PERKOSAAN DISERTAI PEMBUNUHAN BERENCANA, TERSANGKA JUGA KEDAPATAN MEMBAWA SABU
Indra Septiarman (27) tersangka kasus digaan tindak pidana pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis penjual gorengan, Nia Kurni Sari (18) terancam hukuman penjara selama 20 tahun."Untuk pasal yang dikenakan adalah 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dan pasal 285 KUHP tentang perkosaan," kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono saat melakukan konferensi pers di Mapolres Padang Pariaman pada Jumat (20/09/2024).
Diketahui, ancaman hukuman maksimal untuk pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan adalah hukuman penjara selama 20 tahun. Sementara untuk ancaman hukuman untuk pasal 285 KUHP
Pencabulan diancam dengan hukuman penjara selama 12 tahun.Meskipun begitu, kapolda tidak menampik adanya penetapan pasal lainnya seperti 340 tentang Pembunuhan Berencana yang ancaman maksimalnya hukuman mati.
"Tapi ini masih terus berproses dan kemungkinan pasal yang ditetapkan akan berubah ada saja seperti pembunuhan berencana," katanya.Penetapan pasal 338 tersebut tentunya tidak sesuai dengan keinginan keluarga yang meminta agar tersangka dihukum seberat-beratnya. Beberapa waktu lalu, ibu Nia Kurnia Sari, Eli Marlina meminta agar tersangka dihukum dengan hukuman yang berat, bila perlu hukuman mati.
Dalam konfrensi pers tak disebutkan/disinggung hukuman tentang kepemilikan sabu
Inilah isi perbincangan Indra Septiarman dengan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.
Akhirnya terungkap perbincangan yang membuat Indra Septiarman tega memperkosa dan membunuh gadis penjual gorengan.
Indra Septiarman tega memperkosa dan membunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, Jumat (6/9/2024).
Ia kemudian menguburkan jasad gadis penjual gorengan.
Jasad gadis tersebut ditemukan pada Minggu (8/9/2024).
Indra Septiarman lantas kabur selama 11 hari sampai kemudian ditangkap di loteng rumah kosong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman pada Kamis (19/9/2024).
Indra bercerita awalnya sedang nongkrong di warung bersama teman.
Nia yang melintas kemudian dipanggil salah satu teman Indra Septiarman.
"Dia lagi jualan di dekat warung, salah satu teman saya manggil dia untuk beli gorengan dagangannya," katanya.
Ketika itu Indra pergi ke konter untuk beli pulsa.
Sepulangnya dari konter, Indra masih bertemu Nia.
Nia dengan ramahnya menawarkan gorengan pada Indra.
"Dari konter saya balik ke warung dan saya dibilang 'kamu mau gorengannya ?'. Saya bilang 'ya'," kata Indra Septiarman.
Setelah Indra selesai makan, Nia pun pergi.
"Saya makan gorengan itu, gak lama setelah saya makan gorengannya, si korban pergi," katanya.
Indra Septiarman yang sudah terpikirkan melakukan tindakan keji tersebut, langsung lari.
Ia lari lewat jalan untuk mencegat Nia.
"Saya langsung terpikir langsung saya ambil tali, saya kejar si korban. Saya lari lebih dulu saya sampai di lokasi, saya tunggu baru dia lewat," kata Indra Septiarman.
Sampai akhirnya Indra pun memperkosa dan membunuh Nia Kurnia Sari si gadis penjual gorengan.
Selesai melakukan aksi kejinya, ia kembali ke warung.
Teman-teman sebenarnya sudah sempat bertanya pada Indra.
"Ke warung. Yang ditanyakan 'dari mana kamu hujan-hujan, basah-basah ? Saya bilang dari tempat teman," kata Indra Septiarman.
Jika memiliki adik/anak/ saudara perempuan sebaiknya dicari keberadaannya jika ia belum pulang ada di rumah saat adzhan Maghrib sudah berkumandang...
Untuk Wanita, Hindari berpergian malam hari sendirian.. Perilaku moral sebagian rakyat indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja akibat terlalu ringannya hukuman bagi kasus seperti ini..
Apa kabar hukum kebiri ? sudah tak terdengar lagi kini penerapannya.. Sudah saatnya Undang-undang pembunuhan dan perkosaan direvisi dan diubah jadi hukuman mati agar kasus seperti ini perlahan menurun dan hilang...
Tidak adil bukan? Orangtua korban harus kehilangan keperawanan dan juga anak gadisnya dengan cara keji serta impian masa depannya sirna... sementara pelaku masih ada kesempatan bebas usai jalani hukuman... Bisa berbuat kriminal lainnya atau mengulangi kejadian serupa..
Setiap hari pasti akan ada berita tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan di Indonesia karena hukumannya ringan..
Jangan sampai hal tersebut terjadi pada anak, adik atau saudara perempuan anda.. Jaga dan awasi baik-baik dengan siapa ia berteman dan pergi hingga ia bisa menjaga dirinya sendiri atau menikah.. Ajari ia cara berpakaian di dunia nyata dan sosial media yang tidak mengumbar aurat, memperlihatkan lekukan tubuh,,