MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 18, 2024

BMKG Petakan Ratusan Sesar Aktif Yang Tersebar Di Indonesia, 36 Sesar Aktif Ditemukan Tersebar Di Pulau Jawa

Baca Artikel Lainnya

Hindari dulu berlibur atau wisata ke pantai... Akhir akhir ini Pulau Jawa sedang rutin terjadi gempa aktif sesar lempeng bawah tanahnya.  Bayangkan jika Gempa Megathrust, Sesar lembang , sesar Garsela, dan sesar lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi dalam waktu dekat 

 


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memetakan adanya ratusan sesar aktif yang ada di Indonesia.Bahkan keberadaan sesar aktif ini sebagian besar terdapat di Pulau Jawa. Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono dalam siaran Live YouTube BRIN mengatakan terdapat sekitar 295 sesak Atif yang tersebar di Indonesia.


Dan di Pulau Jawa terdapat sekitar 36 sesar aktif yang saat ini tersebar.

"Data-data gempa mikro ini bisa mendeteksi sesar-sesar aktif yang masih belum terpetakan, disamping beberapa sesar aktif yang sudah terpetakan," ujarnya.

Bahkan pihaknya juga telah menyortir beberapa gempa di Jawa dengan kedalaman tertentu yang kurang dari 20 kilometer. Data-data tersebut sudah dipastikan akibat gempa-gempa darat. BMKG sendiri menggunakan seismograf dalam melakukan monitoring gempa mikro. Sehingga dari sana bisa melihat potensi gempa bumi yang terjadi di mana saja.

"Identifikasi sesar aktif dari hasil analisis gempa mikro ini menjadi langkah mitigasi bencana gempa bumi. Kami berharap semua sumber gempa di darat terpetakan dengan baik," jelasnya.


Berikut 36 sesar aktif yang tersebar di Pulau Jawa yang berhasil dipetakan oleh BMKG beserta kekuatan magnitudo maksimalnya.

  1. Sesar Sunda: 7,2
  2. Ujung Kulon A: 7,3
  3. Ujung Kulon B: 7,6
  4. Lembang: 6,8
  5. Cimandiri (Segmen Cimandiri): 6,7
  6. Cimandiri (Segmen Nyalindung-Cibeber): 6,5
  7. Cimandiri (Segmen Rajamandala): 6,6
  8. Garsela (Segmen Rakutai): 6,2
  9. Garsela (Segmen Kencana): 5,7
  10. Baribis Kendeng (Segmen Cirebon-1): 6,5
  11. Baribis Kendeng (Segmen Cirebon-2): 6,5
  12. Ciremai: 6,5
  13. Baribis Kendeng (Segmen Subang): 6,5
  14. Baribis Kendeng (Segmen Brebes): 6,5
  15. Baribis Kendeng (Segmen Tegal): 6,5
  16. Baribis Kendeng (Segmen Pemalang): 6,3
  17. Baribis Kendeng (Segmen Pekalongan): 6,5
  18. Baribis Kendeng (Segmen Semarang): 6,5
  19. Baribis Kendeng (Segmen Rawapening): 6,5
  20. Baribis Kendeng (Segmen Purwodadi): 6,5
  21. Baribis Kendeng (Segmen Weleri): 6,5
  22. Pati: 6,5
  23. Muria: 6,2
  24. Ungaran: 6,6
  25. Ajibarang: 6,5
  26. Merapi-Merbabu: 6,6
  27. Bairibis Kendeng (Segmen Demak): 6,5
  28. Baribis Kendeng Fold Thrust Zone (Segmen Cepu): 6,5
  29. Sesar Opak: 6,6
  30. Baribis Kendeng Fold Thrust Zone (Segmen Waru): 6,5
  31. Bawean: 7,6
  32. Baribis Kendeng (Segmen Surabaya): 6,5
  33. Baribis Kendeng (Segmen Blumbang): 6,6
  34. Pasuruan: 6,0
  35. Probolinggo: 5,9
  36. Wongsorejo: 5,7

Bagaimana sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa? Masyarakat yang selalu update informasi di internet menjadi sedikit risau dengan kabar potensi gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa. Potensi tersebut disampaikan oleh peneliti ITB.

Berlainan dengan keterangan dari peneliti ITB, Kepala Bidang Mitigasi GempaBumi dan Tsunami, BMKG, justru meminta masyarakat tidak khawatir secara berlebihan. Meskipun demikian potensi gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa ini masih terus dibicarakan. Agar anda lebih tahu dan tidak khawatir, mari disimak penjelasan sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa berikut.


Sudah tercatat sejak tahun 1700-an

Sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa sudah tercatat dalam sejarah sejak tahun 1700-an. Sejak tahun tersebut, zona megathrust dan tsunami di selatan Jawa sudah terjadi selama beberapa kali. 


Aktivitas gempa besar atau disebut dengan major earthquake dan gempa dahsyat atau great earthquake sering terjadi.  Sejarah gempa megathrust di selatan Jawa secara berurutan sebagai berikut:

  • Tahun 1780 dengan kekuatan 8,5 magnitudo
  • Tahun 1859 dengan kekuatan 8,5 magnitudo 
  • Tahun 1903 dengan kekuatan 7,9 magnitudo
  • Tahun 1921 dengan kekuatan 7,5 magnitudo
  • Tahun 1937 dengan kekuatan 7,2 magnitudo
  • Tahun 1943 dengan kekuatan 8,1 magnitudo
  • Tahun 1981 dengan kekuatan 7,0 magnitudo 
  • Tahun 1994 dengan kekuatan 7,9 magnitudo 
  • Tahun 2006 dengan kekuatan 7,8 magnitudo 
  • Tahun 2009 dengan kekuatan 7,3 magnitudo

Tsunami di Wilayah Selatan Jawa

Sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa seperti sebuah kesatuan karena setiap terjadi gempa besar, masyarakat di daerah pesisir akan secara otomatis berpikir tentang potensi tsunami.

Bukti pernah ada peristiwa tsunami di Selatan Jawa dapat dilihat dalam katalog tsunami Indonesia yang diterbitkan oleh BMKG. Dalam katalog tersebut disebutkan tsunami pernah terjadi pada tahun: 

  • 1840
  • 1859 
  • 1921
  • 1994
  • 2006

Perlu untuk Anda ketahui, dikutip dari kkp.go.id, zona gempa megathrust adalah Istilah untuk menyebut sumber gempa di zona subduksi lempeng di mana subduksi kedalaman dangkal dan landai kurang dari 50 km. Zona subduksi ini dianalogikan sebagai “patahan naik yang  besar”, sehingga disebut zona megathrust . 


Lantas, wilayah mana saja di selatan Jawa yang pernah dilanda tsunami? Berikut berdasarkan catatan katalog gempa bumi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG). Terdapat 11 kali kejadian tsunami yang diawali oleh gempa bumi dan daerah-daerah yang dilanda tsunami adalah sebagai berikut:

  • Tsunami Banyuwangi (1818)
  • Tsunami Bantul (1840)
  • Tsunami Tulungagung (1859)
  • Tsunami Kebumen (1904)
  • Tsunami Jember (1921)
  • Tsunami Pangandaran (1921) 
  • Tsunami Banyuwangi (1925)
  • Tsunami Purworejo (1957)
  • Tsunami Banyuwangi (1994)
  • Tsunami Pangandaran (2006)
  • Tsunami Jawa Barat Selatan (2009)



 
Like us on Facebook