Baca Artikel Lainnya
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menemui kesulitan dalam proses identifikasi jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
DVI Polri pun berpacu dengan waktu terhadap proses pembusukan jenazah penumpang. Mengingat, proses pembusukan jenazah akan menyulitkan pengidentifikasian jenazah.
"Kesulitan itu bertahap. Kita berlomba dengan waktu mengikuti proses pembusukan," ujar Direktur Eksekutif DVI Polri Komisaris Besar Jenderal Pol Anton Castelani di Posko Utama Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).
Ada 155 penumpang di dalam pesawat yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu juga terdapat 2 pilot dan 5 kru kabin," tulis pernyataan yang di-retweet bos AirAsia Tony Fernandes, Minggu (28/12/2014).
Kata Anton, DVI akan lebih mudah melakukan identifikasi jika mendapatkan jenazah yang masih belum terjadi proses pembusukan. Pihaknya juga tentu lebih mudah mengidentifikasi jenazah jika mendapatkan data antemortem yang cukup yang diberikan oleh pihak keluarga korban, seperti data atau informasi berupa sampel DNA, data gigi geligi, dan data sidik jari.
Anton mengatakan, DVI juga menggunakan alat khusus untuk mempercepat pengidentifikasian pada sidik jari. Alat itu terintegrasi dengan database e-KTP, sehingga dengan mudah mendapatkan informasi identitas jenazah yang bersangkutan.
"Dengan hanya menempelkan jempol ke alat itu sudah langsung ke luar identitas dari yang bersangkutan, di mana kita bisa akses melalui database di e-KTP," ucap Anton.
Anton menyatakan tidak ingin menjelaskan secara detail proses pembusukan yang sudah terjadi pada jenazah yang teridentifikasi awal oleh DVI. Namun yang pasti, proses pembusukan dimulai dari organ-organ dalam.
"Kemudian setelah itu ada jaringan lunak lain, di mana pembusukan akan mengubah kontur maupun konsistensi dari jaringan itu sendiri," ucap Anton.
Maasalah yang dihadapi adalah cuaca ekstrim disekitar lokasi pencarian
Halaman ini akan saya update jika ada informasi terbaru
Daftar nama penumpang:
Daftar lengkap Booking /Posisi Tempat Duduk Pesawat Pesawat Air Asia QZ8501
-Jumlah Total teridentifikasi adalah 94 jenazah
-Jumlah Jenazah ditemukan 111
-1 non-human
dari 162 orang yang berada di pesawat.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (27/1), memastikan proses pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 akan tetap terus dilanjutkan meski pasukan TNI telah ditarik dari lokasi pencarian pesawat.
Sebelum pencarian dilanjutkan, kata Bambang, ia akan memberikan jeda dua hari terlebih dahulu untuk timnya beristirahat karena telah melakukan pencarian selama sebulan.
Selain itu, tambahnya, jeda dua hari itu juga bertujuan agar kapal-kapal Basarnas yang telah melakukan pencarian selama sebulan terakhir, dapat mengisi logistik kapal, bahan bakar dan keperluan lain.
Menurutnya, pencarian korban pesawat Air Asia QZ 8501 akan mulai dilanjutkan selambatnya mulai Sabtu. Dia mengatakan langkah selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil operasi selama tujuh hari itu.
Dalam operasi beberapa hari mendatang, kata Bambang, fokus pencarian akan dititikberatkan pada 25 mil laut persegi di sembilan titik koordinat yang sudah dideteksi. Titik-titik lain di area prioritas amat mungkin ditambah, ujarnya.
Tim masih akan mencari 92 orang korban pesawat AirAsia yang belum ditemukan, tambahnya.
Hingga saat ini tim SAR gabungan TNI dan Basarnas berhasil mengevakuasi 70 penumpang.
"Kemarin unsur TNI kembali ke homebase, beberapa kapal kembali ke Jakarta, kapal Basarnas kembali ke pantai Teluk Puma. Saya berikan jeda dua hari bukan berhenti operasinya tetapi untuk anak buah kita sudah satu bulan mereka melakukan tugas di laut dan perlu beristirahat kembali ke daratan," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan, penarikan pasukan TNI dari misi area pencarian tidak mengurangi kekuatan Basarnas. Basarnas masih memiliki kekuatan yang cukup untuk mencari korban yang hingga saat ini belum ditemukan, ujarnya.
Basarnas akan menggunakan dua helikopter dan satu pesawat bantuan AirAsia, serta mengerahkan empat kapal dan dua kapal bantuan dari pemerintah Kotawaringin Barat lengkap dengan tim penyelam tradisional, ujarnya.
Adapun dari unsur penyelam, Basarnas memiliki 25 penyelam dari Basarnas Special Group, 20 penyelam dari SKK Migas, 15 penyelam tradisional dari Kotawaringin Barat, dan 8 ahli penyelamatan dari Batam beserta perlengkapan, ujar Bambang.
"Masih ada dugaan-dugaan untuk memperkuat optimisme kita melakukan tugas operasi yaitu mencari dan mengkonfirm kembali pada sembilan titik itu utamanya adalah untuk mencari korban," ujarnya.
Di tempat yang sama, perwakilan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 mengucapkan terima kasih kepada Badan SAR Nasional setelah Basarnas memutuskan tetap melanjutkan proses pencarian dan pertolongan korban meski unsur dari TNI sudah menarik diri dari proses tersebut.
Lukas Joko, salah satu keluarga korban, mengatakan beberapa hari ini para keluarga bingung karena adanya informasi simpang siur terkait akan adanya penghentian proses pencarian dan pertolongan korban pesawat Air Asia QZ8501 pasca penarikan TNI dari misi area pencarian.
Dia merasa senang bahwa informasi tersebut tidak benar dan sudah diklarifikasi oleh Kepala Basarnas. Hingga sekarang ini, keluarga korban masih sangat berharap semua korban pesawat Air Asia itu dapat ditemukan, meski dia tahu banyaknya tantangan dan kendala yang harus dihadapi dalam upaya proses pencarian.
"Syukur Alhamdullilah bahwa operasi ini masih akan terus berlanjut meski ada jeda dua hari karena apapun bentuknya kita sebagai manusia perlu istirahat," ujarnya.
Hingga hari ke-30 korban pesawat AirAsia yang berhasil ditemukan berjumlah 70 orang. Dari total tersebut 56 telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Follow @A_BlogWeb
DVI Polri pun berpacu dengan waktu terhadap proses pembusukan jenazah penumpang. Mengingat, proses pembusukan jenazah akan menyulitkan pengidentifikasian jenazah.
"Kesulitan itu bertahap. Kita berlomba dengan waktu mengikuti proses pembusukan," ujar Direktur Eksekutif DVI Polri Komisaris Besar Jenderal Pol Anton Castelani di Posko Utama Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).
Ada 155 penumpang di dalam pesawat yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu juga terdapat 2 pilot dan 5 kru kabin," tulis pernyataan yang di-retweet bos AirAsia Tony Fernandes, Minggu (28/12/2014).
Kata Anton, DVI akan lebih mudah melakukan identifikasi jika mendapatkan jenazah yang masih belum terjadi proses pembusukan. Pihaknya juga tentu lebih mudah mengidentifikasi jenazah jika mendapatkan data antemortem yang cukup yang diberikan oleh pihak keluarga korban, seperti data atau informasi berupa sampel DNA, data gigi geligi, dan data sidik jari.
Anton mengatakan, DVI juga menggunakan alat khusus untuk mempercepat pengidentifikasian pada sidik jari. Alat itu terintegrasi dengan database e-KTP, sehingga dengan mudah mendapatkan informasi identitas jenazah yang bersangkutan.
"Dengan hanya menempelkan jempol ke alat itu sudah langsung ke luar identitas dari yang bersangkutan, di mana kita bisa akses melalui database di e-KTP," ucap Anton.
Anton menyatakan tidak ingin menjelaskan secara detail proses pembusukan yang sudah terjadi pada jenazah yang teridentifikasi awal oleh DVI. Namun yang pasti, proses pembusukan dimulai dari organ-organ dalam.
"Kemudian setelah itu ada jaringan lunak lain, di mana pembusukan akan mengubah kontur maupun konsistensi dari jaringan itu sendiri," ucap Anton.
Maasalah yang dihadapi adalah cuaca ekstrim disekitar lokasi pencarian
Halaman ini akan saya update jika ada informasi terbaru
- Choi, Zoe Man Suen IB
- Choi, Chi Man 1C
- Sia, Soetikno 3A
- Yuanita, Jou Christine 3B
- Yongki, Jou 3C
- Lee, Kyung Hwa 3F
- Go, Feilensia Sularmo 4A
- Youvita, Elisabeth 4B
- Youvita, Brian 4C
- Fei, Joe Jeng 4D
- Anggraini, Monica 4E
- Park, Seongbeom with infant Park, Yuna 4F
- Alain Oktavianus, Siauw 5A
- Angelina, Ong 5B
- Febriantus, Edward 5C
- Haripin, Sukiatna 5D
- Noventus, Andrian 5E
- Oktavianus, Denny 6F
- Soetjipto, Kevin Alexander 6A
- Soetjipto, Rudy 6B
- Soetjipto, Cindy Clarissa 6C
- Anggara, Lindawati 6D
- Abraham, Viona Florensa 6E
- Wuntarjo, Natalina 6F
- Wijaya, William 7A
- Wijaya, Alfred 7B
- Wijaya, Marylin 7C
- Widjaja, Eko 7D
- Liman, Susandhini 7E
- Indri, Jo 7F
- Hutama, Christanto Leoma 8A
- Yani, Indri 8B
- Santoso, Fandi 8C
- Djomi, Martinus 8D
- Ratna Sari, Ria 8E
- Djomi, Kaylee C 8F
- Wijaya Kwee, Indar Prasetyo 9A
- Wijaya, Bob Hartanto 9B
- Puspitasari, Ruth Natalia M 9C
- Widodo, Florentina Maria 9D
- Gunawan, Jie Stevie 9E
- Gunawan, Jie Charly 9F
- Gunawan, Kayla Audrey 10A
- Gunawan, Kennethe Matthew 10B
- Ho, Juliana 10C
- Gunawan, David 10D
- Thejakusuma, The Meiji 10E
- Andriani, Ratri Sri 10F
- Giovanni, Nico 11A
- Sentoso, Samuel Joyo 11B
- Darmaji, The 11C
- Sukianto, Kartika Dewi 11D
- Jauw, Monita Wahyuni 11E
- Sebastian, Yonatan 11F
- Muttaqin, Abdullah 12A
- Wicaksana, Bhima Aly 12B
- Jessica, Jessica 12C
- Kho, Vera Chandra 12D
- Susiyah, Susiyah 12E
- Astutik, Yunni 12F
- Yuni, Indah 14A
- Gani, Susilo 14E
- Suryaatmadja, Hanny 14F
- Biantoro, Djarot 15F
- Emmanel, Angeline Esther 16A
- Fernando, Adrian 16B
- Sari, Lia 16C
- Ranuwidjojo, Mulyahadikusum 16D
- Ernawati, Ernawati 16E
- Biantoro, Kevin 16F
- Yulianto, Albertus Eka Sury 17A
- Yulianto, Stephanie 17B
- Andrijany, Vincencia Sri 17C
- Yulianto, Indra 17D
- Liew, Fransisca Lanny Winat 17E
- Oei, Jimmy Sentosa Winata 17F
- Harja Subagio, Prawira 18A
- Chandra, Gani 18B
- Winata, Boby Hartanto 18C
- Widodo, Nanang Priyo 18D
- Winata, Ingrid Jessica 18E
- Ardhi, Reggy 18F
- Gunawan Syawal, Hendra 19A
- Hartono, David 19B
- Ardhi, Jayden Cruz 19C
- Claudia Ardhi, Marianne 19D
- Clemency Ardhi, Michelle 19E
- Harwon Lioe, Caroline 19F
- Sidartha, Gusti Made Bobi 20A
- Nurwatie, Donna Indah 20B
- Permata, Gusti Atu Putriyan 20C
- Putri, Gusti Ayu Made Keish 20D
- Widjaja, Djoko Satryo Tanoe 20E
- Sii, Chung Huei 20F
- Wahyuni, Eny 21A
- Widjaja, Andreas 21B
- Linaksita, Grayson Herbert 21C
- Linaksita, Kathleen Fulvia 21D
- Megawati, Megawati 21E
- Linaksita, Tony 21F
- Krisiyono, Kritiyono 22A
- Sulastri, Sulastri 22B
- Krisputra, Sesha Aldi 22C
- Krisputra, Felicia Sabrina 22D
- Gunawan, Jie Steven 22E
- Ligo, Ekawati 22F
- Suseno, Djoko 23A
- Hamid, Hayati Lutfiah 23B
- Rai, Soemamik Saeran 23C
- Suseno, Naura Kanita Rosada 23D
- Su, Bundi 23E
- Ang, Steven Michael 23F
- Kusumo, Wirantono 24A
- Kusuma, Nelson 24B
- Widyawati, Anna 24C
- Gunawan, Jie Stephanie 24D
- Soewono, Yenni 24E
- Ang, Sharon Michelle 24F
- Poo, Andri Wijaya 25B
- Merry, Merry 25C
- Tanus, Herumanto 25D
- Liangsih, Indahju 25E
- Giovanni, Justin 25F
- Limantara, Juanita 26B
- Lim, Yan Koen 26C
- Halim, Hindarto 26D
- Linggarwati, Sri 26E
- Santoso, Karina 26F
- Josal, Shiane 27A
- Pornomo, Ferny Yufina 27B
- Pornomo, Christien Aulia 27C
- Octaviani, Lanny 27D
- Diani, Indra 27E
- Santoso, Nikolas Theo 27F
- Theodoros, Hendra 28A
- Theodoros, Raynaldi 28B
- Theodoros, Winoya 28C
- Aurelia, Thirza 28D
- Jong, Ang Mie 28E
- Soetanto, Lina 28F
- Evientri Wahab, Musaba 29A
- Romlah, Siti 29B
- Ann Santiago, Jasmine Rose 29C
- Utomo, Soesilo 29D
- Usin, Suriani 29E
- Soesilo, Elbert 29F
- Sholeh, Marwin 30A
- Handayani, Finna 30B
- Handoyo, Rony 30C
- Kho, Kosuma Chandra 30D
- Ong, Sherlly 30E
- Soetanto, Aris 30F
- Anggreni, Linda 31A
- Wen, Oktaria 31F
- Khairunisa Haidar Fauzi (Pramugari)
- Wismoyo Ari Prambudi (Pramugara)
- Oscar Desano (Pramugara)
- Wanti Setiawati (Pramugari)
- Saiful Rakhmad (Teknisi)
- Remi Plesel (Co-Pilot)
Details POSISI TEMPAT DUDUK YG DIGUNAKAN: CLICK HERE
Daftar lengkap Booking /Posisi Tempat Duduk Pesawat Pesawat Air Asia QZ8501
UPDATE 07 MARET 2015
-Jumlah Total teridentifikasi adalah 94 jenazah
-Jumlah Jenazah ditemukan 111
-1 non-human
dari 162 orang yang berada di pesawat.
Basarnas: Pencarian Korban AirAsia Tidak Berhenti
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (27/1), memastikan proses pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 akan tetap terus dilanjutkan meski pasukan TNI telah ditarik dari lokasi pencarian pesawat.
Sebelum pencarian dilanjutkan, kata Bambang, ia akan memberikan jeda dua hari terlebih dahulu untuk timnya beristirahat karena telah melakukan pencarian selama sebulan.
Selain itu, tambahnya, jeda dua hari itu juga bertujuan agar kapal-kapal Basarnas yang telah melakukan pencarian selama sebulan terakhir, dapat mengisi logistik kapal, bahan bakar dan keperluan lain.
Menurutnya, pencarian korban pesawat Air Asia QZ 8501 akan mulai dilanjutkan selambatnya mulai Sabtu. Dia mengatakan langkah selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil operasi selama tujuh hari itu.
Dalam operasi beberapa hari mendatang, kata Bambang, fokus pencarian akan dititikberatkan pada 25 mil laut persegi di sembilan titik koordinat yang sudah dideteksi. Titik-titik lain di area prioritas amat mungkin ditambah, ujarnya.
Tim masih akan mencari 92 orang korban pesawat AirAsia yang belum ditemukan, tambahnya.
Hingga saat ini tim SAR gabungan TNI dan Basarnas berhasil mengevakuasi 70 penumpang.
"Kemarin unsur TNI kembali ke homebase, beberapa kapal kembali ke Jakarta, kapal Basarnas kembali ke pantai Teluk Puma. Saya berikan jeda dua hari bukan berhenti operasinya tetapi untuk anak buah kita sudah satu bulan mereka melakukan tugas di laut dan perlu beristirahat kembali ke daratan," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan, penarikan pasukan TNI dari misi area pencarian tidak mengurangi kekuatan Basarnas. Basarnas masih memiliki kekuatan yang cukup untuk mencari korban yang hingga saat ini belum ditemukan, ujarnya.
Basarnas akan menggunakan dua helikopter dan satu pesawat bantuan AirAsia, serta mengerahkan empat kapal dan dua kapal bantuan dari pemerintah Kotawaringin Barat lengkap dengan tim penyelam tradisional, ujarnya.
Adapun dari unsur penyelam, Basarnas memiliki 25 penyelam dari Basarnas Special Group, 20 penyelam dari SKK Migas, 15 penyelam tradisional dari Kotawaringin Barat, dan 8 ahli penyelamatan dari Batam beserta perlengkapan, ujar Bambang.
"Masih ada dugaan-dugaan untuk memperkuat optimisme kita melakukan tugas operasi yaitu mencari dan mengkonfirm kembali pada sembilan titik itu utamanya adalah untuk mencari korban," ujarnya.
Di tempat yang sama, perwakilan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 mengucapkan terima kasih kepada Badan SAR Nasional setelah Basarnas memutuskan tetap melanjutkan proses pencarian dan pertolongan korban meski unsur dari TNI sudah menarik diri dari proses tersebut.
Lukas Joko, salah satu keluarga korban, mengatakan beberapa hari ini para keluarga bingung karena adanya informasi simpang siur terkait akan adanya penghentian proses pencarian dan pertolongan korban pesawat Air Asia QZ8501 pasca penarikan TNI dari misi area pencarian.
Dia merasa senang bahwa informasi tersebut tidak benar dan sudah diklarifikasi oleh Kepala Basarnas. Hingga sekarang ini, keluarga korban masih sangat berharap semua korban pesawat Air Asia itu dapat ditemukan, meski dia tahu banyaknya tantangan dan kendala yang harus dihadapi dalam upaya proses pencarian.
"Syukur Alhamdullilah bahwa operasi ini masih akan terus berlanjut meski ada jeda dua hari karena apapun bentuknya kita sebagai manusia perlu istirahat," ujarnya.
Hingga hari ke-30 korban pesawat AirAsia yang berhasil ditemukan berjumlah 70 orang. Dari total tersebut 56 telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur.