Baca Artikel Lainnya
Pesawat AirAsia dari Bandara Juanda Surabaya ke Singapura nomor
penerbangan QZ 8501 hilang kontak. Pesawat yang membawa penumpang 138
orang dewasa, 24 anak dan 1 bayi, berangkat pukul 05.20 WIB, Minggu
(28/12/2014).
Doa tokoh agama dari helikopter SA-330 menemani pencarian pesawat AirAsia QZ8501.
berikut ini adalah foto-foto kerja keras berbagai pihak menerjang cuaca ekstrim, badai dan ombak besar yg membahayakan nyawa..
dan juga kerja elem lainnya yg membantu secara ikhlas baik tim kesehatan, di bandara, dan lainnya,
credit images to
TUDM, Tribunnews.com/Taufik ISmail, REUTERS/Beawiharta, dan lainnya
Follow @A_BlogWeb
Berdzikir di Heli yang Berputar, Diupayakan juga di Kapal
Doa tokoh agama dari helikopter SA-330 menemani pencarian pesawat AirAsia QZ8501.
Delapan ustadz itu berdoa di laut
meminta cuaca bersahabat agar pesawat beserta seluruh penumpang AirAsia
QZ8501 segera ditemukan.
Ini merupakan bentuk dukungan kepada tim
evakuasi. Maklum, setelah bekerja keras selama 9 hari, kondisi cuaca
selalu tidak menentu. Imbasnya, pencarian korban dan badan pesawat
terganggu.
"Alam tidak bisa dilawan. Karenanya kita
harus meminta petunjuk dan perlindungan dari Allah. Kami terpanggil
untuk membantu tim evakuasi, setidaknya melalui doa di atas laut, lokasi
yang mungkin dugaan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh," tutur Muhammad Ali
Alawi, perwakilan tokoh agama Pangkalan Bun itu, Selasa (6/1).
Alawi mengatakan seluruh perwakilan
tokoh agama Pangkalan Bun selalu berdoa agar AirAsia QZ8501 segera
ditemukan. Bahkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mengeluarkan
imbauan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk keprihatinan
terhadap musibah jatuhnya Airasia.
"Kami akan berzikir di helikopter yang
sedang berputar, dan jika memungkinkan juga di dalam kapal pencari
pesawat AirAsia QZ8501. Kami tetap berkoordinasi dengan pihak TNI maupun
Badan SAR Nasional," kata dia yang juga pengurus Majelis Zikir
Pangkalan Bun itu.
Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR
Nasional, SB Supriyadi, mengatakan, hingga hari ke-9 pencarian, kondisi
di dalam laut sangat gelap dan arus air laut sangat kencang, sehingga
dua penyelam Korps Marinir TNI AL yang mencoba menyelam terpaksa naik
kembali ke kapal.
"Kami tidak mau ambil resiko memaksakan
penyelam tetap menyelam sedangkan kondisi alam belum mendukung. Jangan
sampai ada masalah baru. Tidak ada yang bisa melawan alam," katanya. berikut ini adalah foto-foto kerja keras berbagai pihak menerjang cuaca ekstrim, badai dan ombak besar yg membahayakan nyawa..
dan juga kerja elem lainnya yg membantu secara ikhlas baik tim kesehatan, di bandara, dan lainnya,
credit images to
TUDM, Tribunnews.com/Taufik ISmail, REUTERS/Beawiharta, dan lainnya