Baca Artikel Lainnya
FB membayar peneliti keamanan hingga USD 1,5 juta atau setara Rp 17 miliar. Kompensasi itu digelontorkan setelah hacker menemukan sejumlah bug yang jadi "pintu masuk" sistem keamanan Facebook. Demikian tulis FB di satu post soal Facebook Bug Bounty.
Program tersebut memang sengaja dijalankan guna mengeksplorasi sejumlah kelemahan Facebook terkait sistem keamanan. Kerentanan yang dijumpai kemudian "ditambal" agar tetap buat pengguna nyaman dan aman.
Selama tahun 2013 Facebook menerima sekitar 15.000 pengajuan yang 687 diantaranya cukup "berat" kasusnya. Jika dirata-rata, setiap bug yang ditemukan menguras kantong FB sekitar USD 2.204 atau setara Rp 25 juta.
Umumnya masalah yang diajukan tidak dianggap "sah" sebelum tim peninjau lakukan investigasi lebih lanjut. Colin Greene satu insinyur Facebook menulis jika rata-rata peneliti asal Rusia memperoleh kompensasi paling besar.
Untuk laporan 38 bug mereka rata-rata terima pembayaran USD 4.000 atau setara Rp 45 juta. Kemudian disusul oleh peneliti India yang rata-rata terima kompensasi USD 1.350 atau setara Rp 15 juta.
Selanjutnya ada peneliti asal "dalam negeri" Amerika Serikat yang laporkan 92 bug dengan rata-rata kompensasi capai USD 2.300 atau setara Rp 26 juta.
Sementara untuk kompensasi terbesar tunggal digelontorkan FB untuk satu peneliti asal Brasil. Reginaldo Silva menemukan celah keamanan untuk kode XML Facebook dengan kompensasi USD 33.350 atau setara Rp 378 juta.
references by berita 8