Baca Artikel Lainnya
BlackBerry sedang mempertimbangkan untuk menutup kantornya yang
berlokasi di Swedia. BlackBerry saat ini dikabarkan sedang membicarakan
hal tersebut dengan karyawannya di Swedia.
Dikutip dari The Wall Street Journal, Jumat (24/4/2015),
sekitar 100 orang karyawan akan diberhentikan jika kantor BlackBerry
Swedia jadi ditutup.
"Sembari mengejar rencana turnaround BlackBerry, kami juga fokus melakukan pengurangan karyawan global, termasuk penutupan kantor, termasuk kantor di Swedia," ujar juru bicara BlackBerry.
"Karena akan menentukan nasib sekitar 100-an karyawan, maka kami sedang membahasnya dengan serikat pekerja BlackBerry," imbuhnya.
Jumlah karyawan BlackBerry sendiri saat ini diperkirakan tersisa sekitar 7.000 orang di seluruh dunia. Pengurangan karyawan besar-besaran ini dimulai saat BlackBerry di bawah kepemimpinan CEO John Chen.
Pengurangan karyawan tersebut diikuti dengan strategi BlackBerry yang ingin memfokuskan diri kepada pengembangan keamanan mobile dan software produktivitas.
Kantor di Swedia tersebut diketahui memproduksi perangkat BlackBerry 10, yang mulai diperkenalkan pada tahun 2013 lalu. Sistem operasi baru tersebut gagal menyedot pengguna dari dominasi iOS, Windows Phone dan Android. Pangsa pasar BlackBerry secara global bahkan tidak sampai 1 persen.
BlackBerry saat ini masih memproduksi perangkat BlackBerry 10, namun tidak membutuhkan banyak orang untuk menjalankan pengembangan bisnisnya itu. Chen juga memfokuskan produk BlackBerry pada selera masa lalu, dengan membuat ponsel pintar yang dibekai dengan trackpad sebagai fitur navigasi, meskipun telah ada layar sentuh di sana.
Akankah Blackberry dan layanan BBM akan bernasib sama dengan MIRC ?
Kita tunggu saja...
references by kompas,
Follow @A_BlogWeb
"Sembari mengejar rencana turnaround BlackBerry, kami juga fokus melakukan pengurangan karyawan global, termasuk penutupan kantor, termasuk kantor di Swedia," ujar juru bicara BlackBerry.
"Karena akan menentukan nasib sekitar 100-an karyawan, maka kami sedang membahasnya dengan serikat pekerja BlackBerry," imbuhnya.
Jumlah karyawan BlackBerry sendiri saat ini diperkirakan tersisa sekitar 7.000 orang di seluruh dunia. Pengurangan karyawan besar-besaran ini dimulai saat BlackBerry di bawah kepemimpinan CEO John Chen.
Pengurangan karyawan tersebut diikuti dengan strategi BlackBerry yang ingin memfokuskan diri kepada pengembangan keamanan mobile dan software produktivitas.
Kantor di Swedia tersebut diketahui memproduksi perangkat BlackBerry 10, yang mulai diperkenalkan pada tahun 2013 lalu. Sistem operasi baru tersebut gagal menyedot pengguna dari dominasi iOS, Windows Phone dan Android. Pangsa pasar BlackBerry secara global bahkan tidak sampai 1 persen.
BlackBerry saat ini masih memproduksi perangkat BlackBerry 10, namun tidak membutuhkan banyak orang untuk menjalankan pengembangan bisnisnya itu. Chen juga memfokuskan produk BlackBerry pada selera masa lalu, dengan membuat ponsel pintar yang dibekai dengan trackpad sebagai fitur navigasi, meskipun telah ada layar sentuh di sana.
Akankah Blackberry dan layanan BBM akan bernasib sama dengan MIRC ?
Kita tunggu saja...
references by kompas,