Migren adalah sakit kepala berdenyut-denyut di satu area kepala. Sakit
kepala yang satu ini sering disertai dengan rasa mual, muntah dan
sensitif saat terkena paparan cahaya dan suara.
Baca Artikel Lainnya
- Apa Bahaya Balita Sering Ngupil ?
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Velg Mutakin Buatan Mana?
- Terlalu Banyak Aturan, Penjual Seller Memilih Tak Berjualan Di Tokopedia
- Kenapa Shopee Tidak Bisa Ubah atau Ganti Jasa Kurir Ekspedisi?
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Manfaat Tidur Bagi Bayi dan Balita
- Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak Diproduksi di Dalam Negeri
- Inilah Hacker Termuda Di Dunia
- Cara Mengetahui Ukuran Sepatu Bayi, Anak & Balita
Stres adalah
salah satu penyebab terjadinya migren. "Tahukah Anda, anak bungsu, anak
sulung dan anak tunggal paling sering terkena migren. Kenapa demikian?
Mereka ini paling disayang orang tua, sehingga ambang stres yang dialami
lebih rendah dibanding anak tengah. Hal-hal kecil mungkin sudah bikin
stres bagi mereka," kata Dr. Alfred Sutrisno, SpBS, ahli bedah saraf
dari RS Omni Alam Sutra.
Menurutnya, nyeri seperti migren ini termasuk sulit diobati. "Nyeri itu hanya bisa diobati 30 persen. Nyeri kepala ini memang paling sering dialami, terutama oleh wanita," kata dokter saraf lulusan Universitas Indonesia ini.
Pain management dapat dilakukan untuk membantu mengatasi nyeri. "Dokter akan memanipulasi agar rasa nyeri itu tidak mengganggu," katanya. Prosedur manajemen nyeri ini mirip seperti akupuntur. "Tetapi titik yang disasar langsung menuju saraf yang diterapi menggunakan radio frekuensi untuk mengatasi nyeri," papar dokter yang belajar soal nyeri di banyak negara itu.
references by kompas
Menurutnya, nyeri seperti migren ini termasuk sulit diobati. "Nyeri itu hanya bisa diobati 30 persen. Nyeri kepala ini memang paling sering dialami, terutama oleh wanita," kata dokter saraf lulusan Universitas Indonesia ini.
Pain management dapat dilakukan untuk membantu mengatasi nyeri. "Dokter akan memanipulasi agar rasa nyeri itu tidak mengganggu," katanya. Prosedur manajemen nyeri ini mirip seperti akupuntur. "Tetapi titik yang disasar langsung menuju saraf yang diterapi menggunakan radio frekuensi untuk mengatasi nyeri," papar dokter yang belajar soal nyeri di banyak negara itu.
references by kompas
