Kelompok hacker pro-Palestina membobol data milik 20 ribu karyawan FBI dan lebih dari 9 ribu pekerja Departemen of Homeland Security (HMS). Nama dan alamat ribuan pekerja FBI dan HMS telah disebar ke internet.
Para hacker tak dikenal itu berhasil meretas komputer Departemen Kehakiman AS. Setelah sukses membobol data, hacker yang menggunakan nama akun Twitter @DotGovs, itu mengkonfirmasi aksinya di media sosial.
Para hacker tak dikenal itu berhasil meretas komputer Departemen Kehakiman AS. Setelah sukses membobol data, hacker yang menggunakan nama akun Twitter @DotGovs, itu mengkonfirmasi aksinya di media sosial.
Baca Artikel Lainnya
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Data Pengguna Nasabah Bank BSI Dijual Di Darkweb
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Jual KALI LINUX 2025
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
Beberapa data yang dibocorkan hacker itu antara lain nama, jabatan, email pekerjaan hingga nomor telepon. Para pekerja FBI dan DHS yang datanya dibobol antara lain spesialis komputer, petugas pengadaan, analis anggaran, direksi dan penasihat senior.
Dalam tweet-nya, hacker itu menuliskan link tentang data-data yang dibocorkan sembari mencatumkan hastag #FreePalestine. Data itu telah muncul di Motherboard dan FeedScoop. Situs-situs itu mengkonfirmasi bahwa data yang dibocorkan akurat.
”Kami mengambil laporan ini dengan sangat serius, namun tidak ada indikasi saat ini bahwa ada pelanggaran informasi sensitif atau pribadi,” kata kata juru bicara DHS, S.Y. Lee, dalam sebuah pernyataan.
Para hacker mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka mengakses informasi dengan mengorbankan akun email dari seorang pejabat Departemen Kehakiman. Mereka menggunakan alamat email untuk "social engineering" guna akses ke intranet DOJ. Kemudian meminta dukungan teknis untuk memberikan password.
”Jadi saya menelepon, mengatakan kepada mereka, bahwa saya orang baru dan saya tidak mengerti bagaimana untuk melewati (portal) kata salah satu hacker kepada Motherboard. "Mereka bertanya apakah saya punya kode token? Saya bilang tidak, mereka mengatakan 'itu baik-baik saja - hanya menggunakan satu (milik) kami’.”
Kelompok hacker itu juga menyampaikan pesan pro-Palestina. ”Ini adalah untuk Palestina, Ramallah, Tepi Barat, Gaza, ini adalah untuk anak yang sedang mencari jawaban,” kata kelompok hacker itu, seperti dikutip Fox News, semalam.
references by sindonews
Dalam tweet-nya, hacker itu menuliskan link tentang data-data yang dibocorkan sembari mencatumkan hastag #FreePalestine. Data itu telah muncul di Motherboard dan FeedScoop. Situs-situs itu mengkonfirmasi bahwa data yang dibocorkan akurat.
”Kami mengambil laporan ini dengan sangat serius, namun tidak ada indikasi saat ini bahwa ada pelanggaran informasi sensitif atau pribadi,” kata kata juru bicara DHS, S.Y. Lee, dalam sebuah pernyataan.
Para hacker mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka mengakses informasi dengan mengorbankan akun email dari seorang pejabat Departemen Kehakiman. Mereka menggunakan alamat email untuk "social engineering" guna akses ke intranet DOJ. Kemudian meminta dukungan teknis untuk memberikan password.
”Jadi saya menelepon, mengatakan kepada mereka, bahwa saya orang baru dan saya tidak mengerti bagaimana untuk melewati (portal) kata salah satu hacker kepada Motherboard. "Mereka bertanya apakah saya punya kode token? Saya bilang tidak, mereka mengatakan 'itu baik-baik saja - hanya menggunakan satu (milik) kami’.”
Kelompok hacker itu juga menyampaikan pesan pro-Palestina. ”Ini adalah untuk Palestina, Ramallah, Tepi Barat, Gaza, ini adalah untuk anak yang sedang mencari jawaban,” kata kelompok hacker itu, seperti dikutip Fox News, semalam.
references by sindonews
