Baca Artikel Lainnya
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan kehadiran ojek "online" dapat membantu menurunkan angka pengangguran di beberapa daerah. "Naiknya jumlah angkutan ojek motor dan angkutan bermotor lainnya ikut mempengaruhi turunnya angka pengangguran di beberapa daerah," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu.
BPS mencatat data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 yang mencapai 5,02 persen. Dalam data tersebut disebutkan, pada Agustus 2016, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai angka 7,03 juta orang. Periode saat ini jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, karena terjadi penurunan hingga 530.000 orang.
Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani yang juga pakar ketenagakerjaan mengatakan perekonomian domestik dikontribusi oleh sektor-sektor padat modal seperti keuangan dan komunikasi.
Dia tak heran jika elastisitas kesempatan kerja sekarang ini menurun, namun pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja. Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat akibat berbagai faktor, ekonomi berbasis digital memberikan kontribusi bagi penurunan jumlah pengangguran, terutama di kota-kota besar.
Menurutnya, ekonomi berbasis IT mampu berkolaborasi dengan pengusaha UKM, yang mampu menciptakan kesempatan kerja dan akhirnya menekan jumlah pengangguran.
"Misalnya adanya Go-Jek, Go-Food, dan lainnya. Banyak sekali mata rantai seperti industri makanan rumahan yang sebelumnya tidak dikenal, namun setelah berkolaborasi dengan Go-Food pasarnya menjadi lebih luas," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan kolaborasi ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena dapat memicu timbulnya industri dan kegiatan ekonomi lainnya.
Titik mencontohkan layanan Go-Clean jasa kebersihan rumah yang dapat menekan penggunaan asisten rumah tangga, sehingga menjadi lebih efisien. Menurut peneliti LIPI ini, perluasan akses dan pemanfaatan aplikasi digital diyakini dapat semakin memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam bentuk tumbuhnya industri kreatif.
Di sisi lain, pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Terkait dengan target tersebut, pemerintah kini tengah menggalakkan gerakan seribu start up di berbagai daerah.
Berdasarkan catatan, di antara perusahaan teknologi berbasis IT, Go-Jek yang paling memiliki jangkauan terluas dengan melayani 15 kota besar, dan saat ini memiliki lebih dari 250,000 ribu mitra dan lebih dari 35,000 merchant Go-Food yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Ada pun aplikasi perusahaan tersebut telah di-download oleh lebih dari 25 juta.
"Dengan adanya ekonomi kreatif berbasis IT, maka konsumsi masyarakat meningkat karena adanya akses, kemudahan dan cenderung lebih efisien. Jika konsumsi meningkat maka otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain meningkatnya demand terhadap produk akan menyebabkan industri memerlukan tambahan tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja," tambah Titik.
references by antara
images by
Follow @A_BlogWeb
Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani yang juga pakar ketenagakerjaan mengatakan perekonomian domestik dikontribusi oleh sektor-sektor padat modal seperti keuangan dan komunikasi.
Dia tak heran jika elastisitas kesempatan kerja sekarang ini menurun, namun pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja. Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat akibat berbagai faktor, ekonomi berbasis digital memberikan kontribusi bagi penurunan jumlah pengangguran, terutama di kota-kota besar.
Menurutnya, ekonomi berbasis IT mampu berkolaborasi dengan pengusaha UKM, yang mampu menciptakan kesempatan kerja dan akhirnya menekan jumlah pengangguran.
"Misalnya adanya Go-Jek, Go-Food, dan lainnya. Banyak sekali mata rantai seperti industri makanan rumahan yang sebelumnya tidak dikenal, namun setelah berkolaborasi dengan Go-Food pasarnya menjadi lebih luas," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan kolaborasi ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena dapat memicu timbulnya industri dan kegiatan ekonomi lainnya.
Titik mencontohkan layanan Go-Clean jasa kebersihan rumah yang dapat menekan penggunaan asisten rumah tangga, sehingga menjadi lebih efisien. Menurut peneliti LIPI ini, perluasan akses dan pemanfaatan aplikasi digital diyakini dapat semakin memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam bentuk tumbuhnya industri kreatif.
Di sisi lain, pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Terkait dengan target tersebut, pemerintah kini tengah menggalakkan gerakan seribu start up di berbagai daerah.
Berdasarkan catatan, di antara perusahaan teknologi berbasis IT, Go-Jek yang paling memiliki jangkauan terluas dengan melayani 15 kota besar, dan saat ini memiliki lebih dari 250,000 ribu mitra dan lebih dari 35,000 merchant Go-Food yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Ada pun aplikasi perusahaan tersebut telah di-download oleh lebih dari 25 juta.
"Dengan adanya ekonomi kreatif berbasis IT, maka konsumsi masyarakat meningkat karena adanya akses, kemudahan dan cenderung lebih efisien. Jika konsumsi meningkat maka otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain meningkatnya demand terhadap produk akan menyebabkan industri memerlukan tambahan tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja," tambah Titik.
references by antara
images by