Tujuh pria berjalan beriringan keluar dari Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (4/11/2016).Mereka saling berpegang di pundak teman yang berada di depannya. Pada barisan paling depan, seorang pria memegang tongkat menuntun jalan rombongan itu.
Mereka ternyata tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia asal Jakarta.
"Kita ada 20 orang yang ikut aksi damai," kata Ajat Sudrajat (38) asal Jakarta Timur.
"Kita ada 20 orang yang ikut aksi damai," kata Ajat Sudrajat (38) asal Jakarta Timur.
Baca Artikel Lainnya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Kronologi Pertamax Dioplos PERTAMINA
- Asal Usul Pagar Laut Yang Buat Rakyat Indonesia Marah
- Kenapa Banyak Orang Islam Di Tato?
- Awal Mula Kenapa Ramadhan & Idul Fitri Kini Jadi Beban Bagi Sebagian Umat Islam
- Ayat Suci Al Quran Yang Dibenci Syaitan & Jin
- Siapa Kakek Yang Ada di Iqro?
- Lailatul Qadar Didapatkan Bagi Yang Perilakunya Hijrah Saat Ramadhan Usai
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
Kelompok mereka terpencar saat berhenti di halte Transjakarta Juanda pada pukul 10.30 WIB. Rombongan terdiri dari lima perempuan sedangkan sisanya laki-laki.
"Kita berpencar tapi tetap saling berhubungan karena satu ketua rombongan membawahi tujuh orang," kata Ajat sambil berjalan keluar Masjid Istiqlal.
Ajat menuturkan keterbatasan dirinya yang tidak dapat melihat merupakan tantangan dalam mengikuti aksi damai.
Ajat mengatakan dirinya harus menjaga ketujuh orang agar tetap dalam rombongan menuju Istana Negara.
"Ini ujian bagi kita. Kita mengharap ridho Allah SWT," kata Ajat tersenyum.
Walau mereka tak disambut Presiden di Istana, bahkan Presiden pergi entah untuk urusan apa dan tidak menerima langsung perwakilan massa aksi Umat Islam ini...
Tapi mereka-mereka ini insya Allah akan menjadi tamu Allah yang dimuliakan kelak di akhirat, berkumpul dengan para pembela-pembela Al-Quran.
Mereka memang buta matanya, tapi hati mereka hidup. Hidup oleh kecintaan pada Al-Quran.
Ya Allah, kami menjadi saksi perjuangan dan pengorbanan mereka di jalanMu. Ridloilah mereka dan kami semua, serta kumpulkan kami semua fii jannatin na'im.
references by
