Peretas yang tergabung dalam Anonymous “mengetuk” lima website dari web offline gelap atau Dark Net. Ia mengungkapkan bagaimana segala sesuatu yang terhubung ke internet berpotensi menjadi target dari hacker.
Dilansir dari The Telegraph, dari web cams ke website, hacker tersebut menutup situs dan mencuri data. Sekarang mereka menargetkan bagian tersembunyi dari internet, aktivitas kriminal dan konten terlarang.
Dilansir dari The Telegraph, dari web cams ke website, hacker tersebut menutup situs dan mencuri data. Sekarang mereka menargetkan bagian tersembunyi dari internet, aktivitas kriminal dan konten terlarang.
Baca Artikel Lainnya
- Jual KALI LINUX 2025
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Server Pusat Data Nasional Terkena Ransomware
- Data Pengguna Nasabah Bank BSI Dijual Di Darkweb
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Velg Mutakin Buatan Mana?
- Terlalu Banyak Aturan, Penjual Seller Memilih Tak Berjualan Di Tokopedia
- Kenapa Shopee Tidak Bisa Ubah atau Ganti Jasa Kurir Ekspedisi?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
Hacker tersebut telah menutup lebih dari 10.000 website “gelap” sebagai aksi melawan pornografi anak. Mereka menargetkan yang mendasari dark web bernama Freedom Hosting II yang menjadi tuan rumah 20% situs.
“Kami kecewa,” tulis hacker di sebuah pesan yang dikirim pada website yang dia hack. "Kami menemukan bahwa 50% dari server anda adalah pornografi anak. Anda juga menjalankan berbagai jenis situs, jelas untuk menutupi biaya hosting anda,” tambah sang peretas.
Anonymous menemukan sekitar 10 kejahatan seksual anak terhubung dengan Freedon Hosting II. Mereka memutuskan untuk mengambil alih website tersebut dan memberikan pesan peringatan. 10.000 situs semacam ini juga mendapatkan perlakuan yang sama dari Anonymous.
Selain mengambil alih website tersebut, hacker Anonymous juga mengungkap informasi dari situs yang diduga termasuk gambar pornograi anak dan data pribadi yang dicuri untuk dijual. Informasi ini juga termasuk ribuan informasi yang belum dikonfirmasi oleh pihak pemerintah AS.
Ini bukan pertama kalinya Anonymous melakukan operasi pembersihan terhadap Dark Net. Pada tahun 2011, Anonymous menargetkan Freedom Hosting sebagai bagian dari Operasi Dark Net untuk melawan pornografi anak. Pada tahun 2014, Anonymous menargetkan cincin pedofil secara online dalam Operasi Death Eaters.
Peretas dari Anonymous juga baru-baru ini menyatakan perang terhadap Donald Trump dan mengancam bahwa presiden baru tersebut akan menyesal selama empat tahun kedepan.
“Kami kecewa,” tulis hacker di sebuah pesan yang dikirim pada website yang dia hack. "Kami menemukan bahwa 50% dari server anda adalah pornografi anak. Anda juga menjalankan berbagai jenis situs, jelas untuk menutupi biaya hosting anda,” tambah sang peretas.
Anonymous menemukan sekitar 10 kejahatan seksual anak terhubung dengan Freedon Hosting II. Mereka memutuskan untuk mengambil alih website tersebut dan memberikan pesan peringatan. 10.000 situs semacam ini juga mendapatkan perlakuan yang sama dari Anonymous.
Selain mengambil alih website tersebut, hacker Anonymous juga mengungkap informasi dari situs yang diduga termasuk gambar pornograi anak dan data pribadi yang dicuri untuk dijual. Informasi ini juga termasuk ribuan informasi yang belum dikonfirmasi oleh pihak pemerintah AS.
Ini bukan pertama kalinya Anonymous melakukan operasi pembersihan terhadap Dark Net. Pada tahun 2011, Anonymous menargetkan Freedom Hosting sebagai bagian dari Operasi Dark Net untuk melawan pornografi anak. Pada tahun 2014, Anonymous menargetkan cincin pedofil secara online dalam Operasi Death Eaters.
Peretas dari Anonymous juga baru-baru ini menyatakan perang terhadap Donald Trump dan mengancam bahwa presiden baru tersebut akan menyesal selama empat tahun kedepan.
