Baca Artikel Lainnya
Bersyukurlah, karena kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk kembali mengecap manisnya Ramadan. Lihatlah, begitu banyak orang-orang di sekitar kita yang Allah SWT takdirkan tidak dapat ikut merasakan manis dan lezatnya Ramadan karena malaikat maut telah menjemputnya
Kesempatan baik ini, tidaklah untuk disia-siakan, tapi justru dimanfaatkan sebaik mungkin meng-upgrade diri kita 100x lebih baik dari sebelumnya, karena tidak ada yang bisa menjamin tahun depan kita berjumpa lagi dengan Ramadan.
Apalah gunanya jika kita hanya baik & rajin selama 1 bulan saja, sementara setelah ramadhan meninggalkan kita, kita pun kembali pada perilaku lama yg menjauhi aturan Al-Quran dan ibadah menurun
Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain. Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain.
Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadhan adalah bulan untuk bermalas-malasan. Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faidah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa.
Jika sebelumnya kita masih enggan berbuat kebajikan & kebaikan, sekaranglah saatnya meningkatkan kebaikan dan membuktikan bahwa diri kita ada di dunia ini untuk memberikan banyak manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Saatnya kita memaksimalkan ibadah. Salat, zakat, sedekah, itikaf, membaca, mempelajari al-Quran, mendatangi kajian-kajian Al-quran, meningkatkan ilmu dan amal kita untuk semakin mendalami Islam yg sebenarnya. Islam yang Kaffah
SILAHKAN GAMBAR DIKLIK> LALU SAVE/SIMPAN DI SMARTPHONE MU AGAR MEMUDAHKAN
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALEMBANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PADANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PEKANBARU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SURAKARTA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALANGKARAYA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BATAM (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PONTIANAK (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA YOGYAKARTA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MALANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MANADO (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA DENPASAR (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA KUPANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MATARAM (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BIMA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TERNATE (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TIDORE (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA AMBON (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PANGKALPINANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SERANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TANGERANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BENGKULU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA JAMBI (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA GORONTALO (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA KENDARI (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MAMUJU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA NUNUKAN KALIMANTAN UTARA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SORONG PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M MERAUKE PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA FAK-FAK PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TELUK BINTUNI PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA RAJAAMPAT PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MIMIKA PAPUA (KLIK DISINI)
UNTUK JADWAL SHAUM RAMADHAN DAERAH INDONESIA LAINNYA
Follow @A_BlogWeb
Apalah gunanya jika kita hanya baik & rajin selama 1 bulan saja, sementara setelah ramadhan meninggalkan kita, kita pun kembali pada perilaku lama yg menjauhi aturan Al-Quran dan ibadah menurun
Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain. Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain.
Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadhan adalah bulan untuk bermalas-malasan. Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faidah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa.
Karena keburukan/dosa pada bulan itu akan dilipatgandakan dosanya daripada di bulan-bulan yang lainnya dan diberikan ganjaran hukuman yang lebih berat, sebagaimana pula pada bulan itu kebaikan akan diperbesar pahalanya.
Amal kebaikan pada bulan itu akan diperbesar pahalanya di sisi Allah jauh lebih banyak daripada amal kebaikan serupa yang dilakukan pada waktu-waktu selainnya. Demikian pula perbuatan-perbuatan maksiat maka dosanya jauh lebih berat, dan itu semuanya adalah disebabkan kemuliaan waktu yang ada pada bulan ini.
Jika sebelum Ramadan kita masih hitung-hitungan untuk bersedekah ke yatim piatu atau wakaf, sekaranglah saatnya mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk kebahagiaan saudara kita yang lainnya.Jika sebelumnya kita masih enggan berbuat kebajikan & kebaikan, sekaranglah saatnya meningkatkan kebaikan dan membuktikan bahwa diri kita ada di dunia ini untuk memberikan banyak manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Saatnya kita memaksimalkan ibadah. Salat, zakat, sedekah, itikaf, membaca, mempelajari al-Quran, mendatangi kajian-kajian Al-quran, meningkatkan ilmu dan amal kita untuk semakin mendalami Islam yg sebenarnya. Islam yang Kaffah
SILAHKAN GAMBAR DIKLIK> LALU SAVE/SIMPAN DI SMARTPHONE MU AGAR MEMUDAHKAN
“Dahulu apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa dengan,
“Dzahabazh zhoma’u
wabtallatil ‘uruqu
wa tsabatal ajru
insya Allah.”
Artinya: “Telah hilang rasa haus dahaga, dan urat-urat telah basah, dan pahala akan kita peroleh, insyaa Allah.” (HR. Abu Daud (II/306) [no.2357] dan yang lainnya. Lihat Shahihul Jami’ (IV/209) [no.4678])
Jadwal Shaum 1438H KOTA BANDUNG dan sekitarnya
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALEMBANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PADANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PEKANBARU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SURAKARTA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALANGKARAYA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BATAM (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PONTIANAK (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA YOGYAKARTA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MALANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MANADO (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA DENPASAR (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA KUPANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MATARAM (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BIMA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TERNATE (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TIDORE (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA AMBON (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PANGKALPINANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SERANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TANGERANG (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA BENGKULU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA JAMBI (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA GORONTALO (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA KENDARI (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA PALU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MAMUJU (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA NUNUKAN KALIMANTAN UTARA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA SORONG PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M MERAUKE PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA FAK-FAK PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA TELUK BINTUNI PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA RAJAAMPAT PAPUA (KLIK DISINI)
Jadwal Imsakiyah 1438 H/2017 M KOTA MIMIKA PAPUA (KLIK DISINI)
UNTUK JADWAL SHAUM RAMADHAN DAERAH INDONESIA LAINNYA
Kementerian Agama Republik Indonesia (DEPAG)
- Jika link tidak bisa diakses coba beberapa menit/jam kedepan. Mungkin server lagi down
- Setelah link diatas di klik, Pilih dan ubah NAMA PROVINSI
- Tunggu beberapa detik/Menit.
- Pilih dan ubah NAMA KOTA/KABUPATEN
- Klik tombol Tampilkan Jadwal Imsakiyah
- Untuk DOwnload, Klik tombol Download
- Ubah/Klik tanda panah, apakah ingin download versi HTML atau file Microsoft Excell
KETERANGAN
1. Awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan Taqwin Standar Indonesia.
2. Berlaku untuk wilayah radius maks. 30 km dari wilayah KOTA Daerah/Lokasi Anda.
3. Jadwal sudah diberi toleransi waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
4. Hisab berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.
5. Jadwal berlaku untuk ketinggian tempat 0-250 meter DPL.
6. Lakukan pengecekan ketepatan jam anda di Telkom 103 / RRI / TVRI.
7. Digunakan hanya jika Kementerian Agama setempat belum menerbitkan.
1. Awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan Taqwin Standar Indonesia.
2. Berlaku untuk wilayah radius maks. 30 km dari wilayah KOTA Daerah/Lokasi Anda.
3. Jadwal sudah diberi toleransi waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
4. Hisab berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.
5. Jadwal berlaku untuk ketinggian tempat 0-250 meter DPL.
6. Lakukan pengecekan ketepatan jam anda di Telkom 103 / RRI / TVRI.
7. Digunakan hanya jika Kementerian Agama setempat belum menerbitkan.
Sidang Isbat Jumat, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadhan di 77 Titik
Demi menentukan awal Ramadhan 1438 H, Kementerian Agama menyiapkan pemantauan hilal di 77 titik seluruh Indonesia.
"Dalam menentukan awal puasa tahun ini, Kemenag akan memantau hilal pada 77 titik di seluruh Indonesia," terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, M Thambrin di Jakarta.
Dari pantauan tersebut, Kemenag kemudian akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1438H pada Jumat, 26 Mei 2017 mendatang. Sidang akan dilaksanakan di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin Nomor 6 Jakarta mulai pukul 17.00 WIB.
Rencananya, sidang isbat akan dihadiri pimpinan ormas Islam, Ketua MUI, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari 22 negara-negara sahabat dan sejumlah tokoh Islam. Agenda nantinya diawali dengan sesi pra sidang berupa pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1438H oleh anggota tim hisab rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya pada pukul 17.00 WIB.
Setelah shalat Magrib berjamaah, sidang isbat dilanjutkan dengan pembukaan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dilanjutkan laporan data hisab dan pelaksanaan rukyatul hilal oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.
Seusai sidang isbat, hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat melalui konferensi pers.
Hilangkan bisikan syaitan yg membisikan bahwa bulan ramdhan itu
- Mengurangi rezeki jika profesi kamu berdagang makanan. Saatnya menggunakan akal agar omsetmu tetap tinggi atau mempunyai bisnis lainnya. Setipa mahluk ciptaan Allah SWT telah diberi rezekinya, jika ia mau bergerak dan berusaha. bukan mengeluh
- Membuat tubuh lemas bermalas-malasan
Ramdhan hanya menunda/memundurkan waktu makan/nafsu agar hati dan akal kita bisa dilatih juga dikendalikan kepada hal-hal baik..
Bayangkan para sahabat-sahabat Nabi dan orang-orang sholeh di masa lampau bahwa mereka yang tinggal di cuaca yang lebih panas dan lama tetap berkarya dan beraktifitas dengan menghasilkan banyaknya ilmuwan Muslim, dan bahkan para pejuang Indonesia memerdekakan Indonesia di bulan Ramadhan
APA ANCAMAN VONIS AKHIRAT MENINGGALKAN / MEMBATALKAN SHAUM PUASA RAMADHAN DENGAN SENGAJA TANPA ALASAN YANG DIBENARKAN AL-QURAN & HADITS?
Puasa Ramadhân merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, maka orang yang meninggalkannya atau meremehkannya akan mendapatkan siksa yang pedih di akhirat.
Di antara hadits dan riwayat tentang bab ini adalah :
عَنْ أَبْي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِى رَجُلاَنِ فَأَخَذَا بِضَبْعَىَّ فَأَتَيَا بِى جَبَلاً وَعْرًا فَقَالاَ لِىَ : اصْعَدْ فَقُلْتُ : إِنِّى لاَ أُطِيقُهُ فَقَالاَ : إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِى سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا أَنَا بَأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ فَقُلْتُ : مَا هَذِهِ الأَصْوَاتُ قَالُوا : هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ ، ثُمَّ انْطُلِقَ بِى فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا قَالَ قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاَءِ قَالَ : هَؤُلاَءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ
Dari Abu Umâmah al-Bâhili, dia berkata: Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua laki-laki yang mendatangiku, keduanya memegangi kedua lenganku, kemudian membawaku ke sebuah gunung terjal. Keduanya berkata kepadaku, “Naiklah!” Aku menjawab, “Aku tidak mampu”. Keduanya berkata, “Kami akan memudahkannya untukmu”. Maka aku naik. Ketika aku berada di tengah gunung itu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang keras, maka aku bertanya, “Suara apa itu?” Mereka menjawab, “Itu teriakan penduduk neraka”. Kemudian aku dibawa, tiba-tiba aku melihat sekelompok orang tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki mereka (di sebelah atas), ujung-ujung mulut mereka sobek mengalirkan darah. Aku bertanya, “Mereka itu siapa?” Mereka menjawab, “Meraka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum waktunya”. [HR. Nasâ’i dalam as-Sunan al-Kubra, no. 3273; Ibnu Hibbân; Ibnu Khuzaimah; al-Baihaqi, 4/216; al-Hâkim, no. 1568; ath-Thabarani dalam Mu’jamul Kabîr. Dishahihkan oleh al-Hâkim, adz-Dzahabi, al-Haitsami. Lihat: al-Jâmi’ li Ahkâmis Shiyâm, 1/60]
Di dalam sebuah hadits diriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ رُخْصَةٍ رَخَّصَهَا اللَّهُ لَهُ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhân bukan dengan (alasan) keringanan yang Allâh berikan kepadanya, maka tidak akan diterima darinya (walaupun dia berpuasa) setahun semuanya. [HR. Ahmad, no. 9002; Abu Dâwud, no. 2396; Ibnu Khuzaimah, no.1987; dll]
Namun hadits didha’ifkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, syaikh Syu’aib al-Arnauth, syaikh al-Albani, dan lainnya, karena ada perawi yang tidak dikenal yang bernama Ibnul Muqawwis.
Walaupun hadits ini lemah secara marfû’ (riwayat dari Nabi) akan tetapi banyak riwayat dari para sahabat yang menguatkannya.
Diriwayatkan dari Abdulah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu bahwa dia berkata:
مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ رُخْصَةٍ لَقِيَ اللَّهَ بِهِ، وَإِنْ صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ، إِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ
Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhân dengan tanpa keringanan, dia bertemu Allâh dengannya, walaupun dia berpuasa setahun semuanya, (namun) jika Allâh menghendaki, Dia akan mengampuninya, dan jika Allâh menghendaki, Dia akan menyiksanya”. [Riwayat Thabarani, no. 9459, dihasankan oleh syaikh Al-Albani, tetapi riwayat yang marfû’ didha’ifkan. Lihat Dha’if Abi Dawud –Al-Umm- 2/275]
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu, bahwa dia berkata:
مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ مُتَعَمِّدًا لَمْ يَقْضِهِ أَبَدًا طُولُ الدَّهْرِ
Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhân dengan sengaja, berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinya”. [Riwayat Ibnu Hazm dalam al-Muhalla, 6/184]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa ada seorang laki-laki berbuka di bulan Ramadhân dia berkata :
لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَوْمُ سَنَةٍ
Berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinya. [Riwayat Ibnu Hazm dalam al-Muhalla, 6/184]
Bahkan sahabat Ali bin Abi Thâlib memberikan hukuman dera (pukulan) kepada orang yang berbuka di bulan Ramadhân, sebagaimana disebutkan di dalam riwayat :
عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي مَرْوَانَ، عَنْ أَبِيهِ: أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ أُتِيَ بِالنَّجَاشِيِّ قَدْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِي رَمَضَانَ, فَضَرَبَهُ ثَمَانِينَ, ثُمَّ ضَرَبَهُ مِنْ الْغَدِ عِشْرِينَ, وَقَالَ: ضَرَبْنَاكَ الْعِشْرِينَ لِجُرْأَتِكَ عَلَى اللَّهِ وَإِفْطَارِكَ فِي رَمَضَانَ.
Dari Atha’ bin Abi Maryam, dari bapaknya, bahwa An-Najasyi dihadapkan kepada Ali bin Abi Thâlib, dia telah minum khamr di bulan Ramadhân. Ali memukulnya 80 kali, kemudian esoknya dia memukulnya lagi 20 kali. Ali berkata, “Kami memukulmu 20 kali karena kelancanganmu terhadap Allâh dan karena engkau berbuka di bulan Ramadhân”. [Riwayat Ibnu Hazm di dalam al-Muhalla, 6/184]
an-Najasyi ini adalah seorang penyair, namanya Qais bin ‘Amr al-Hâritsi. Dia mengikuti Ali sampai Ali menderanya, kemudian dia lari menuju Mu’awiyah. Lihat: al-Jâmi’ li Ahkâmis Shiyâm, 1/60)
Semua riwayat di atas menunjukkan bahwa meninggalkan puasa sehari di bulan Ramadhan tanpa udzur merupakan dosa besar, maka bagaimana jika meninggalkan puasa sebulan penuh? Tentu dosanya lebih besar. Oleh karena itu seorang yang ingin selamat di dalam kehidupannya, hendaklah dia melaksanakan perintah-perintah Allâh dan meninggalkan larangan-laranganNya, sehingga meraih keberuntungan di dunia dan akhirat.
Momen bahagia saat di dunia ialah ketika semua anggota keluarga lengkap bisa berkumpul dihari raya Idul Fitri dalam keadaan Taat.
dimana setiap diri sedang berproses hijrah & proses menuju taat akan aturan Allah SWT
Semua dilakukan agar kelak setiap anggota keluarga bisa berkumpul & bertemu kembali di Jannah-NYA. bukan terpisah terkena siksa Neraka-NYA
Allah telah jelaskan dalam Alquran, melalui firman-Nya:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين
“Orang-oranng yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur: 21)