Aksi peretasan yang dilakukan oleh para hacker kian meresahkan. Selain modusnya yang semakin canggih, aksi peretasan juga semakin masif menyasar segala bidan. Ada beberapa negara yang tercatat paling sering mendapat serangan para dedemit dunia maya.
Kasus peretasan yang dilakukan oleh para hacker yang menyerang negara-negara di berbagai belahan dunia masih menjadi hal yang menakutkan bagi beberapa lapisan masyarakat, sektor bisni bahkan pemerintah.
Baca Artikel Lainnya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Jual KALI LINUX 2025
- Jasa Hack MyBCA di Dark Web, Modal Nomor Rekening dan Nama Pemilik
- Kembali Lagi, Bjorka Jual Jutaan Paspor WNI di Dark Web
- Ransomware LockBit Akui Berhasil Meretas Data Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)
- Mengenal Phising dan Scamming Yang Bisa Buat Saldo Berkurang dan Hilang
- Server Pusat Data Nasional Terkena Ransomware
- Data Pengguna Nasabah Bank BSI Dijual Di Darkweb
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Velg Mutakin Buatan Mana?
- Terlalu Banyak Aturan, Penjual Seller Memilih Tak Berjualan Di Tokopedia
- Kenapa Shopee Tidak Bisa Ubah atau Ganti Jasa Kurir Ekspedisi?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Ilmuwan Ramal Bumi Akan Jadi Planet Plastik
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
Belum lama ini, salah satu lembaga keamanan bernama Rapid7 Labs merilis hasil penelitian mereka di bidang keamanan cyber bernama National Exposure Index. Pada penelitian tersebut, Rapid7 mengungkapkan negara-negara yang paling mudah diretas di tahun 2017.
Total ada 183 negara yang diteliti, termasuk Indonesia. Dalam daftar negara-negara yang paling mudah dibobol tahun ini, muncul nama Zimbabwe berada di urutan teratas dengan persentasi internet yang tidak terenkripsi sebesar 54,71%.
Setelah Zimbabwe, berurutan dari posisi kedua sampai kelima adalah Hong Kong dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 68,40%, Samoa (67,99%), Republik Kongo (95,37%) dan Tajikistan (69,67%).
Sementara itu Rumania menyusul di posisi keenam sebagai negara paling mudah diretas dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 66,60%, disusul kemudian Irlandia (53,49%), Lithuania (63,40%), Australia (52,24%) dan Estonia menempati posisi 10 besar dengan persentase 61,61%.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Jika melihat dari daftar yang dirilis situs tersebut, Indonesia berada di posisi 65 sebagai negara yang paling mudah diretas dengan total internet yang tidak terenkripsi sebesar 95,79%.
refernces by telset
Total ada 183 negara yang diteliti, termasuk Indonesia. Dalam daftar negara-negara yang paling mudah dibobol tahun ini, muncul nama Zimbabwe berada di urutan teratas dengan persentasi internet yang tidak terenkripsi sebesar 54,71%.
Setelah Zimbabwe, berurutan dari posisi kedua sampai kelima adalah Hong Kong dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 68,40%, Samoa (67,99%), Republik Kongo (95,37%) dan Tajikistan (69,67%).
Sementara itu Rumania menyusul di posisi keenam sebagai negara paling mudah diretas dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 66,60%, disusul kemudian Irlandia (53,49%), Lithuania (63,40%), Australia (52,24%) dan Estonia menempati posisi 10 besar dengan persentase 61,61%.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Jika melihat dari daftar yang dirilis situs tersebut, Indonesia berada di posisi 65 sebagai negara yang paling mudah diretas dengan total internet yang tidak terenkripsi sebesar 95,79%.
refernces by telset
