MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

April 1, 2023

Tembaki Penonton Final Piala Palestina 2022, Beranikah FIFA hukum Israel ?

Baca Artikel Lainnya

AKSI brutal tentara Israel di Piala Liga Palestina bikin heboh, FIFA ditantang berani hukum Israel. Tentara Israel menembak gas air mata di laga Balata FC vs Jabal Al-Mukaber, Kamis 30 Maret 2023. Para tentara Israel tiba-tiba masuk ke Stadion Faisal Al Husseini, sebagaimana warta dari Inside World Football. Setelah memasuki area lapangan, para tentara tersebut menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion. 



Hal ini menyebabkan laga ditunda selama satu jam. Para pemain dan suporter juga harus menjalani perawatan karena berdesakan untuk menghindari serangan tersebut.

Dilansir dari sumber yang sama, belum diketahui siapa yang menginstruksikan invasi tersebut di saat pertandingan sepakbola sedang digelar. Pihak Israel pun tidak mengeluarkan pernyataan mengenai insiden ini.

Yang jelas, insiden ini mencuri perhatian di Indonesia, terutama setelah pagelaran Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan di Indonesia. Penolakan keras terhadap Timnas Israel U-20 menjadi salah satu alasan pembatalan tersebut. 


Konstitusi Indonesia tak sejalan dengan tindakan Israel sebagai negara yang menduduki Palestina. Namun demikian, FIFA masih tutup mata perihal hal ini dan Israel tidak pernah dihukum meskipun pendudukan dan penjajahan tersebut  telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Masyarakat Indonesia banyak yang membandingkan perlakuan FIFA terhadap Israel dan Rusia yang berbeda. Sebelumnya, Timnas Rusia dilarang tampil di kualifikasi Piala Dunia 2022 menyusul invasi ke Ukraina pada tahun lalu. 


Kini, dengan insiden yang terjadi di Piala Liga Palestina, FIFA diharapkan buka mata terhadap aksi brutal Israel



 

Tanggapan AFC atas Aksi Tentara Israel Serbu Laga Final Piala Palestina

 Pertandingan sepak bola final Piala Palestina antara Markaz Balata melawan Jabal Al-Mukaber di Stadion Internasional Faisal Al-Husseini hampir menjadi malapetaka akibat serbuan pasukan Israel di tengah pertandingan. Federasi Sepak Bola Asia (AFC) mengecam aksi tersebut.

Final Piala Palestina berlangsung pada Kamis (30/3/2023) malam waktu setempat. Laga ini dihadiri ratusan fans termasuk anak-anak. Di tengah keseruan final Piala Palestina, tentara Israel menyerbu ke stadion dan sempat menembakkan gas air mata.

 kibat kejadian ini beberapa pemain sepak bola Palestina dan puluhan suporter, termasuk anak-anak, mengalami gangguan karena menghirup gas dan harus dirawat di lapangan, sementara tiga orang dibawa ke rumah sakit.

Menurut Federasi Sepak Bola Palestina (PFA), aksi penyerbuan tentara Israel ke stadion terjadi saat jeda babak pertama. Laga tersebut padahal dihadiri beberapa tokoh penting seperti Konsul Jenderal Turki untuk Palestina Ahmet Riza Demirer dan ketua PFA Jibril Al-Rajoub.

"Tanpa peringatan sebelumnya, tentara pendudukan menghujani stadion dengan bom gas, yang jatuh di lapangan dan di antara tribun, di mana ratusan penggemar, termasuk anak-anak, hadir," kata PFA.

PFA tak terima dengan aksi tentara Israel ini. Mereka membuat laporan resmi kepada AFC dan FIFA. Laga final Piala Palestina sendiri sempat tertunda cukup lama akibat aksi tentara Israel ini.

 Sempat akan dibatalkan, wasit akhirnya melanjutkan laga usai tertunda setengah jam. Jabal Al-Mukaber keluar sebagai juara setelah menang 1-0 melalui gol tunggal sundulan Zaid Qunbor pada menit 27.

AFC sudah merespons kejadian ini. Mereka mengecam tindakan pasukan Israel menganggu jalannya final Piala Palestina.

"Kami mengutuk serangan yang tidak dapat dibenarkan dan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap para pemain dan penggemar selama pertandingan final kejuaraan Abu Ammar, yang mempertemukan tim Balata Center dan Jabal Al-Mukaber di Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di Al-Ram," demikian pernyataan resmI AFC.

 

 

 
Like us on Facebook