MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

August 10, 2023

Bagaimana Mata Air Terbentuk?

Baca Artikel Lainnya

Mata air merupakan salah satu sumber air yang ada di Bumi. Mata air merupakan suatu tempat di daratan Bumi yang dapat mengeluarkan pancaran air yang berasal dari dalam bumi atau dari tanah maupun dari pegunungan. Air yang keluar atau memancar ini tentunya mengarah permukaan Bumi, dan keluarnya air tersebut dari akuifer. 

 


Akuifer sendiri merupakan lapisan yang berada di bawah tanah yang mengandung air dan mempunyai kemampuan untuk mengalirkan air. Sehingga air yang berada di dalam tanah dapat dimunculkan ke permukaan untuk kemudian dipakai oleh makhuk hidup yang tinggal di permukaan Bumi, seperti halnya manfaat sungai dan manfaat danau.

 

 

Mata air merupakan salah satu sumber air yang ada di Indonesia. Mata air ini terbentuk karena proses alamiah dari alam itu sendiri. Namun hal ini bukan berarti mata air bisa terbetuk secara langsung. Mata air ini dapat terbentuk karena melewati beberapa proses alam. Proses- proses alam yang menunjang terbentuknya mata  air ini akan dijelaskan dalam artikel ini.

Mata air, sejatinya merupakan sumber air yang berasal dari luar bumi, kemudian masuk ke dalam bumi, dan keluar lagi menjadi sesuatu yang baru. Terjadinya mata air ini tidak lepas dari peranan air yang terdapat di permukaan bumi, baik berupa air yang mengalir maupun air hujan yang jatuh membasahi permukaan Bumi. Air yang berada di permukaan Bumi tersebut akan meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah

 

 

Kemudian air tanah tersebut akan memancar atau menyembur ke permukaan Bumi melalui akuifer dan semburan inilah yang dinamakan dengan mata air. Sehingga secara garis besar,

proses terjadinya mata air ini terdiri atas tiga tahap, yakni air permukaan, kemudian menajdi air tanah, dan yang terakhir adalah air yang memancar dari dalam tanah.

 

 1. Air permukaan –  merupakan air yang berada di permukaan Bumi. Air permukaan ini bisa berasal dari beberapa sumber air yang mengalir maupun tidak mengalir seperti sungai, danau, rawa, laut, dan lain sebagainya, namun bisa juga berasal dari hujan yang turun (baca: proses terjadinya hujan). Hujan yang turun ini juga akan sampai ke permukaan bumi dan terkadang membentuk suatu genangan air tertentu jika hujan yang turun lebat. Air yang ada di permukaan Bumi inilah yang nantinya akan membentuk suatu mata air.

 

2. Meresap ke dalam tanah – Proses yang selanjutnya yakni air permukaan tersebut akan meresap ke adalam tanah melalui celah- celah yang ada. Air permukaan yang amsuk ke dalam tanah ini dinamakan air tanah. Air tanah inilah yang merupakan sumber air yang ada di bawah tanah yang sifatnya sangat penting. Air tanah ini juga masih bisa mengalir, yakni melalui retakan dan celah di dalam tanah yang berupa celah kecil hingga gua bawah tanah. Air tanah sebelum memancar ke permukaan pun sudah mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya, seperti bagi bidang pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya (baca: manfaat air hujan)

3. Memancar ke permukaan – Proses selanjutnya yakni memancar ke permukaan. Air tanah yang pada mulanya berada di dalam tanah tersebut karena beberapa hal akan muncul ke permukaan melalui akuifer- akuifer yang ada. Sebab memancarnya air tanah dari dalam menuju ke permukaan Bumi karena diakibatkan oleh  terbatasnya akuifer, dan juga karena permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih tinggi dari tempat keluarnya air . Sehingga di permukaan Bumi akan terlihat air yang memancar dari dalam tanah. Inilah yang disebut dengan mata air.

Itulah tiga inti proses terjadinya mata air yang sangat banyak fungsinya bagi kehidupan manusia dan juga makhluk lainnya. Agar lebih jelas, penjelasan mengenai terjadinya mata air dapat divisuaisasikan dalam gambar disamping. 


Mata air merupakan salah satu sumber air yang tidak hanya mempunyai satu macam karakteristik, atau bersifat umum (semua mata air sama). Mata air ini keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti kondisi morfologi, struktur geologi, litologi, dan juga tata guna lahan setempat. Secara umum jenis mata air ini dilihat dari beberapa klasifikasi, yakni:

1. Dilihat dari proses pembentukannya, mata air dibagi menjadi:

  • Mata air depersi (depresion spring), yakni merupakan mata air yang pembentukannya dikarenakan oleh adanya permukaan tanah yang memotong muka air tanah.
  • Marta air rekahan/ struktur sesar (fracture/ fault spring), yakni mata air yang muncul dari struktur rekahan atau jalur sesar.
  • Mata air kontak (contact spring), yakni mata air yag muncul pada kontak batuan tersier (impermable) dan batuan kuarter (permable).

2. Dilihat dari sifar pengalirannya, mata air dibagi menjadi:

  • Mata air periodik, yakni mata air yang mengeluarkan air hanya pada periode tertentu saja.
  • Mata air musiman, yakni mata air yang mengeluarkan airnya pada musim- musim tertentu saja. Mata air ini sangat bergantung pada curah hujan.
  • Mata air menahun, yakni mata air yang mengeluarkan airnya sepanjang tahun. Mata air ini tidak dipengaruhi oleh curah hujan.

3. Dilihat dari suhunya, mata air dibagi menjadi:

  • Mata air dingin, yakni mata air yang mempunyai air bersuhu rendah. Biasanya mata air ini berasal dari pencairan salju atau es.
  • Mata air normal, yakni mata air yang airnya mempunyai suhu normal dan hampir sama dengan suhu udara sekitarnya.
  • Mata air panas, yakni mata air yang airnya mempunyai suhu yang lebih tinggi daripada suhu di sekitarnya.

4. Berdasarkan tenaga penyebabnya, mata air dibagi menjadi:

  • Mata air vulkanis
  • Mata air celah

5. Dilihat dari tipe material yang membawa air, mata air dibedakan menjadi:

  • Mata air air yang kemunculannya dari material- material yang lulus air.
  • Mata air yang muncul pada perselingan batuan lulus dan kedap air.
  • Mata air yang kemunculannya dari saluran pelarutan
  • Mata air yang muncul dari retakan batuan.
  • Mata air pada lava.

 

 PENYEBAB MATA AIR RUSAK

Ekspolitasi sumber mata air oleh individu dan perusahaan air secara masif  terutama banyaknya penggalian sumur bor membuat cadangan air di dalam tanah berkurang drastis. Dampaknya ialah masyarakat miskin kesulitan  mendapatkan air dan harus membeli air tiap harinya yang tentu akan menguras keuangan keluarga

Hampir emua sumber mata air di Indonesia mengalami krisis, mulai pulau terkecil hingga terbesar. Air yang menjadi infrastruktur ekologis agar kehidupan tetap berlangsung saat ini menjadi barang jualan. Baik oleh Individu, hingga perusahaan besar

Kompetisi perebutan sumber mata air kian sengit untuk saling memperebutkan siapa yang paling berhak atasnya. Hingga kini, katanya, belum ada proteksi secara makro atau mencakup antar pulau. Ia meminta pemerintah harus mampu menekan krisis air yang semakin parah di beberapa wilayah di Indonesia terutama saat musim kemarau tiba


Sumber mata air merupakan salah satu aset paling berharga untuk kehidupan manusia. Keberlanjutan sumber mata air perlu kita lestarikan dan jaga demi bekal untuk generasi muda di alam semesta. Keberadaan beberapa sumber mata air saat ini sangat membantu warga dan dimanfaatkan untuk air baku, irigasi, wisata dan lain sebagainya. Namun demikian, ulah manusia yang cenderung tidak pernah merasa cukup berdampak terhadap kelestarian sumber mata air yang jumlahnya semakin menurun.


Penyebab Sumber Mata Air Kering dan Berkurang 


1.    Penebangan pohon-pohon di sekitar mata air

Salah satu penyebab keringnya sumber mata air adalah dilakukannya penebangan pohon-pohon yang ada di sekitar mata air. . Penebangan pohon yang mampumenyimpan air seperti  bambu dan pohon beringin di sekitar mata air menjadi salah satu faktor berkurang sehingga berakibat pada keringnya sumber mata air.


2.    Penggunaan air berlebih

Mayoritas warga yang tinggal di sekitar sumber mata air memilih untuk menggunakan sumur bor yang dalamnya bisa mencapai puluhan meter dalam pemenuhan kebutuhan air baku. Banyaknya keberadaan sumur bor ini membuat warga secara tidak sadar kerap kali menggunakan air secara berlebihan sehingga dapat mengakibatkan penurunan muka air tanah dan berdampak terhadap debit mata air di area sekitar menjadi berkurang.


3.    Berkurangnya daerah resapan

Semakin maraknya bangunan/kompleks perumahaan, hingga akhirany tanah resapan disemen bahkan dicor mengakibatkan daerah infiltrasi di area sekitar sumber mata air berkurang. Kondisi ini membuat air hujan yang turun langsung melimpas ke sungai sehingga air yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit. Peningkatan pertumbuhan pembangunan juga terjadi di wilayah hulu yaitu Kecamatan Garum dan sekitarnya sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap debit sumber mata air di wilayah hilir yang semakin berkurang.

 


 


Kemarau adalah proses alamiah yang diciptakan oleh ALLAH SWT  agar tanah-tanah mengering lalu membuat retakan-retakantanah.. nantinya retakan tersebut bisa dimasuki udara maupun air ke sela-sela retakan tersebut saat musim hujan tiba dan akan jadi sumber cadangan air dimasa kemarau

Namun karena manusia terlalu serakah, tanah tersebut dibuat bangunan, diututpi semen bahkan dicor, alhasil proses alamiah tersebut tidak terjadi dan dampaknya adalah kesulitan air saat musim kemarau disebagian daerah yang sudah rusak resapan airnya





 
Like us on Facebook