Baca Artikel Lainnya
Kurang tidur ternyata tak hanya menyebabkan masalah fisik maupun mental, tetapi juga bisa memicu persebaran sel kanker secara agresif. Hal ini ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap tikus.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Research menyebut, terbangun dari tidur secara konstan dapat membuat perubahan hanya dalam empat pekan. Kuncinya adalah kerusakan sistem kekebalan tubuh mampu merusak kemampuan kontrol atau memberantas sel-sel kanker sejak dini.
Seperti dilansir Daily Mail, para peneliti mengatakan temuan ini dapat mengarah pada pengobatan baru untuk kanker. Namun, mereka memperingatkan masyarakat agar menjaga kualitas dan kuantitas tidur seperti menjaga akun bank.
Penelitian dilakukan pada objek tikus yang disuntik sel-sel tumor. Mereka (tikus) dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok dibiarkan tidur dengan waktu cukup sementara yang lainnya tidur dengan banyak gangguan sehingga mereka seringkali terbangun dan kurang tidur.
Peneliti menemukan bahwa tumor pada tikus yang kurang tidur lebih besar dan berkembang dengan lebih cepat dibandingkan dengan tumor pada tikus yang tidur dengan baik. Selain itu mereka juga menemukan bahwa tikus yang kurang tidur memiliki tumor yang lebih agresif dan tersebar hingga ke otot dan tulang.
Kepala Dokter Anak di University of Chicago Comer Children's Hospital, David Gozal menjelaskan, penelitian ini menunjukkan pentingnya kualitas tidur terhadap kesehatan, kekebalan tubuh, dan bahkan untuk mencegah kanker. Meski begitu peneliti harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas efek ini pada manusia.
"Ini bukan tumor, ini sistem kekebalan tubuh. Fragmentasi tidur mengubah cara sistem kekebalan tubuh menghadapi kanker, yakni membuat penyakit ini makin agresif," tambah dia
references by metrotv
Follow @A_BlogWeb
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Research menyebut, terbangun dari tidur secara konstan dapat membuat perubahan hanya dalam empat pekan. Kuncinya adalah kerusakan sistem kekebalan tubuh mampu merusak kemampuan kontrol atau memberantas sel-sel kanker sejak dini.
Seperti dilansir Daily Mail, para peneliti mengatakan temuan ini dapat mengarah pada pengobatan baru untuk kanker. Namun, mereka memperingatkan masyarakat agar menjaga kualitas dan kuantitas tidur seperti menjaga akun bank.
Penelitian dilakukan pada objek tikus yang disuntik sel-sel tumor. Mereka (tikus) dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok dibiarkan tidur dengan waktu cukup sementara yang lainnya tidur dengan banyak gangguan sehingga mereka seringkali terbangun dan kurang tidur.
Peneliti menemukan bahwa tumor pada tikus yang kurang tidur lebih besar dan berkembang dengan lebih cepat dibandingkan dengan tumor pada tikus yang tidur dengan baik. Selain itu mereka juga menemukan bahwa tikus yang kurang tidur memiliki tumor yang lebih agresif dan tersebar hingga ke otot dan tulang.
Kepala Dokter Anak di University of Chicago Comer Children's Hospital, David Gozal menjelaskan, penelitian ini menunjukkan pentingnya kualitas tidur terhadap kesehatan, kekebalan tubuh, dan bahkan untuk mencegah kanker. Meski begitu peneliti harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas efek ini pada manusia.
"Ini bukan tumor, ini sistem kekebalan tubuh. Fragmentasi tidur mengubah cara sistem kekebalan tubuh menghadapi kanker, yakni membuat penyakit ini makin agresif," tambah dia
references by metrotv