Baca Artikel Lainnya
Salah satu hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI adalah menggelarkan kompetisi mulai dari Liga Super Indonesia (ISL) hingga Piala Suratin. Exco PSSI menargetkan ISL akan berjalan pada 15 April mendatang dan diikuti oleh kompetisi lainnya.
Keputusan ini diambil setelah Mahkamah Agung (MA) telah menolak kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.
Berbekal dari keputusan MA tersebut PSSI optmistis pihak kepolisian agar memberikan izin keramaian untuk menggelar kompetisi, termasuk ISL. Maka dari itu, Exco PSSI juga meminta agar PT Liga Indonesia segera berkomunikasi dengan klub-klub peserta kompetisi.
"Hasil rapat Exco, PSSI memerintahkan PT. Liga untuk segera melaksanakan kompetisi berjenjang. PSSI segera berkirim surat kepada pihak kepolisian," jelas anggota Exco, Gusti Randa, sesaat setelah rapat di kantor PSSI, Senin (14/3).
Selain akan menggulirkan ISL dan kompetisi lain. PSSI juga mulai menjalankan program-program lainnya, yang sempat terhambat akibat adanya pembekuan dari Kemenpora. Diakuinya, hingga saat ini PSSI belum menjalankan satu pun program yang diamanatkan dalam kongres. Gusti Randa percaya dengan adanya keputusan MA, PSSI bisa menjalankan aktivitasnya tanpa ada gangguan dari pihak luar lagi.
Sementara untuk pelaksanaan kongres tahunan PSS sendiri, PSSI menunda hingga adanya keputusan dari Kongres FIFA di Meksiko terkait sanksi FIFA, pada Mei mendatang. Dia berharap aktivitas PSSI dan juga kompetisi dapat berjalan normal kembali.
"Untuk kongres tahunan kami masih menunggu Kongres FIFA di Meksiko pada Mei mendatang. Karena akan ada perubahan statuta di kongres FIFA," kata Gusti Randa.
Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, membawa angin segar bagi PSSI. Secara otomatis ketetapan yang berlaku Inkrach itu, sejatinya membatalkan sanksi pembekuan yang dijatuhkan Kemenpora RI terhadap PSSI.
PSSI pun segera bergerak cepat. Siang tadi (Senin, 14/3), induk sepak bola Tanah Air itu segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Saat ditemui sejumlah media di Kantor PSSI, Anggota Exco PSSI, Tony Aprilani menerangkan sejumlah poin penting dari hasil rapat itu
Tentukan Langkah Strategis
Terkait langkah strategis, PSSI juga akan menyurati Presiden RI, Joko Widodo, dengan tembusan ke Kemenpora RI dan Pihak Kepolisian, bahwa putusan tetap MA harus dipatuhi sebagai warga negara yang tata hukum.
Tujuannya menurut Tony, agar aksi pelarangan oleh pemerintah melalui aparatnya, tidak terjadi lagi karena harus menghormati putusan MA.
"Selanjutnya, kami akan menyerahkan masyarakat untuk menilai terkait putusan MA ini," ucap Tony. "Saya tetap sangat berharap pemerintah bisa mengerti masalah ini."
Pihak PSSI juga akan mengirimkan surat kepada FIFA, Tujuannya adalah untuk memudahkan perizinan soal kompetisi. “Surat permohonan perizinan soal kompetisi akan dibuat oleh Kesekjenan,” terang anggota Exco bidang Kompetisi, Toni Aprilani.
references by republika, cnnindonesia
Follow @A_BlogWeb
Keputusan ini diambil setelah Mahkamah Agung (MA) telah menolak kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.
"Hasil rapat Exco, PSSI memerintahkan PT. Liga untuk segera melaksanakan kompetisi berjenjang. PSSI segera berkirim surat kepada pihak kepolisian," jelas anggota Exco, Gusti Randa, sesaat setelah rapat di kantor PSSI, Senin (14/3).
Selain akan menggulirkan ISL dan kompetisi lain. PSSI juga mulai menjalankan program-program lainnya, yang sempat terhambat akibat adanya pembekuan dari Kemenpora. Diakuinya, hingga saat ini PSSI belum menjalankan satu pun program yang diamanatkan dalam kongres. Gusti Randa percaya dengan adanya keputusan MA, PSSI bisa menjalankan aktivitasnya tanpa ada gangguan dari pihak luar lagi.
Sementara untuk pelaksanaan kongres tahunan PSS sendiri, PSSI menunda hingga adanya keputusan dari Kongres FIFA di Meksiko terkait sanksi FIFA, pada Mei mendatang. Dia berharap aktivitas PSSI dan juga kompetisi dapat berjalan normal kembali.
"Untuk kongres tahunan kami masih menunggu Kongres FIFA di Meksiko pada Mei mendatang. Karena akan ada perubahan statuta di kongres FIFA," kata Gusti Randa.
Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, membawa angin segar bagi PSSI. Secara otomatis ketetapan yang berlaku Inkrach itu, sejatinya membatalkan sanksi pembekuan yang dijatuhkan Kemenpora RI terhadap PSSI.
PSSI pun segera bergerak cepat. Siang tadi (Senin, 14/3), induk sepak bola Tanah Air itu segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Saat ditemui sejumlah media di Kantor PSSI, Anggota Exco PSSI, Tony Aprilani menerangkan sejumlah poin penting dari hasil rapat itu
Tentukan Langkah Strategis
Terkait langkah strategis, PSSI juga akan menyurati Presiden RI, Joko Widodo, dengan tembusan ke Kemenpora RI dan Pihak Kepolisian, bahwa putusan tetap MA harus dipatuhi sebagai warga negara yang tata hukum.
Tujuannya menurut Tony, agar aksi pelarangan oleh pemerintah melalui aparatnya, tidak terjadi lagi karena harus menghormati putusan MA.
"Selanjutnya, kami akan menyerahkan masyarakat untuk menilai terkait putusan MA ini," ucap Tony. "Saya tetap sangat berharap pemerintah bisa mengerti masalah ini."
Pihak PSSI juga akan mengirimkan surat kepada FIFA, Tujuannya adalah untuk memudahkan perizinan soal kompetisi. “Surat permohonan perizinan soal kompetisi akan dibuat oleh Kesekjenan,” terang anggota Exco bidang Kompetisi, Toni Aprilani.
references by republika, cnnindonesia