Mengasah ketajaman otak tidak hanya dilakukan dengan memberi asupan nutrisi lewat makanan atau suplemen semata. Namun, otak pun perlu dimanjakan dengan olahraga oleh pemiliknya. Dan, olahraga yang paling mudah dan murah adalah jalan kaki.
Baca Artikel Lainnya
- Fobia Jatuh Cinta, Tanda Terkena Philophobia
- Kenapa Pipi Jadi Tembem?
- Inilah Kebiasaan Hidup Yang Bikin Kulit Tubuh Cepat Rusak
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Velg Mutakin Buatan Mana?
- Terlalu Banyak Aturan, Penjual Seller Memilih Tak Berjualan Di Tokopedia
- Kenapa Shopee Tidak Bisa Ubah atau Ganti Jasa Kurir Ekspedisi?
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Apa Dampak Negatif Asap Rokok Pada Kulit & Rambut?
- Berapa Lama Rambut Akan Panjang ?
- Apa Dampak Negatif Tidur Kurang dari 4 Jam Per Hari?
Ada kausalitas antara jalan kaki dengan aktivitas di otak. Jumlah penyusutan sel otak bisa dicegah dengan melakukan jalan kaki secara rutin. Dari pengamatan terhadap 300 orang di kota Pittsburgh, AS, terlihat ada kontraksi otak yang mengacu pada melambatnya proses penuaan.
Hasil ini didapati pada mereka yang berjalan sejauh 10,8 kilometer. Sedangkan, bagi mereka yang kurang gerak, proses penuaan tetap terjadi seperti biasa.
“Penelitian menunjukkan,beberapa aktivitas terutama berjalan kaki, mampu meningkatkan ukuran otak,” ujar Kirk Eriksson dari University of Pittsburgh.
Saat seseorang mengalami penyusutan, tanda yang cukup terlihat adalah berkurangnya kemampuan mengingat. Tubuh yang kurang gerak, ditambah jarang melakukan aktivitas yang melibatkan kerja otak, bisa memicu terjadinya alzheimer atau kepikunan. Alzheimer merupakan bentuk umum demensia yang secara perlahan membunuh sel-sel otak.
references by sidomi
Hasil ini didapati pada mereka yang berjalan sejauh 10,8 kilometer. Sedangkan, bagi mereka yang kurang gerak, proses penuaan tetap terjadi seperti biasa.
“Penelitian menunjukkan,beberapa aktivitas terutama berjalan kaki, mampu meningkatkan ukuran otak,” ujar Kirk Eriksson dari University of Pittsburgh.
Saat seseorang mengalami penyusutan, tanda yang cukup terlihat adalah berkurangnya kemampuan mengingat. Tubuh yang kurang gerak, ditambah jarang melakukan aktivitas yang melibatkan kerja otak, bisa memicu terjadinya alzheimer atau kepikunan. Alzheimer merupakan bentuk umum demensia yang secara perlahan membunuh sel-sel otak.
references by sidomi
