MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

February 22, 2023

Kanker Paru-Paru, Alasan Kenapa Batuk-Batuk Dan Tak Sembuh

Baca Artikel Lainnya

Setiap orang pernah mengalami batuk, setidaknya sekali dalam hidup dan untuk mengatasinya, banyak obat-obatan untuk batuk yang dijual bebas di apotek sehingga dapat meredakan batuk. Batuk memiliki tujuan yang bermanfaat. Ini membantu paru-paru membersihkan kuman potensial dan benda berbahaya keluar dari saluran pernapasan.




Namun, batuk yang menetap selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius. Pada scenario terburuk, dapat pula disebabkan kanker paru-paru.

Artikel ini membahas hubungan antara batuk dan kanker paru-paru, termasuk kapan harus pergi ke dokter.

Batuk karena kanker paru-paru
Ada banyak penyebab batuk, dan tidak semua batuk maka itu membuktikan bahwa Anda memiliki kanker paru-paru. Namun, batuk terus-menerus adalah gejala yang umum ditemukan pada kasus kanker paru-paru pada saat diagnosis.

Siapa pun yang menderita batuk dengan gejala-gejala berikut sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin:

  • Lendir atau dahak berwarna darah atau mirip karat besi
  • Sesak napas yang menetap
  • Suara serak atau kesulitan menelan
  • Penurunan selera makan dan berat badan yang disertai rasa lelah berkepanjangan
  • Sakit dada
  • Infeksi paru seperti bronkitis atau pneumonia yang terus berulang atau tidak kunjung sembuh
  •  Bengkak pada wajah atau leher tanpa sebab yang jelas


Batuk yang terjadi pada kanker paru-paru bisa kering maupun basah. Ini bisa terjadi kapan saja, dan bisa mengganggu tidur di malam hari. Sebagian besar orang yang menderita kanker paru-paru memiliki riwayat merokok.

Menghindari atau berhenti merokok mengurangi risiko dari banyak kondisi yang melibatkan batuk, termasuk salah satunya kanker paru-paru.

 

Penyebab batuk lain
Ada banyak alasan untuk batuk. Sebagai contoh, batuk jangka pendek dapat disebabkan oleh:

    Infeksi, seperti pilek, radang paru-paru, atau bronkitis
    Alergi
    Debu, asap, atau serpihan yang dihirup
    Kumatnya suatu kondisi saluran nafas, seperti asma

Terkadang, batuk jangka pendek dapat berkembang menjadi batuk kronis atau persisten.

Adapun beberapa penyebab batuk jangka panjang:

    Infeksi pernapasan jangka panjang, seperti bronkitis kronis atau Tuberkulosis
    Asma, yang menyebabkan sesak napas, pengetatan dada, dan mengi
    Alergi
    Merokok, karena asap dan puing-puing lainnya dapat mengiritasi saluran udara
    Bronkiektasis, yang merupakan kerusakan saluran udara di paru-paru akibat rokok
    Postnasal drip, yang terjadi ketika lendir dari hidung menetes pada tenggorokan, yang memicu terjadinya batuk. Hal ini biasanya terjadi pada pilek atau alergi.
    Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD), di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi
    Obat-obatan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung tertentu (golongan ACE Inhibitor)

Kapan sebaiknya ke dokter jika curiga mengalami batuk karena kanker paru-paru?
Sebagian besar batuk akan mereda atau hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, jika batuk berlangsung lama atau terjadi bersamaan dengan gejala lain yang disebutkan diatas- seperti batuk darah atau nyeri dada – penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dokter dapat menentukan penyebab batuk dan memberikan perawatan yang sesuai, jika perlu. Penting diketahui bahwa ada pula kanker paru-paru yang tidak menyebabkan batuk; Pancoast Tumor berkembang di bagian atas paru-paru dan biasanya tidak menyebabkan batuk.

Diagnosa dokter
Jika Anda mengunjungi dokter dengan batuk, dokter akan bertanya kepada Anda seputar:

    Riwayat kesehatan Anda dan keluarga
    Berapa lama batuk sudah berlangsung
    Jenis batuk Anda (berdahak, kering, apakah ada darah, dll)
    Kapan batuk tersebut muncul
    Apakah ada gejala lainnya

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik jantung dan paru-paru Anda untuk mencari penyebab batuk lainnya, seperti tanda-tanda infeksi, masalah jantung, atau post-nasal drip.

Tergantung pada keluhan anda dan temuan pemeriksaan fisik, dokter dapat memesan tes tambahan, seperti:

    Tes pencitraan: Ini termasuk rontgen dada dan CT atau MRI scan.
    Tes dahak: Anda akan diminta memberikan sampel dahak, yang akan diperiksa lebih lanjut.
    Biopsi: Pengambilan sampel jaringan; salah satu cara untuk melakukan biopsi adalah dengan memasukkan jarum untuk mengambil jaringan paru-paru Anda melalui kulit.
    Bronkoskopi: Dokter spesialis paru akan memasukkan selang kecil melalui hidung menuju paru-paru Anda untuk mengambil sampel kecil jaringan ataupun cairan bilasan paru untuk dianalisis.

Bila dilakukan biopsi atau bronkoskopi, hasilanya akan diperiksa dokter spesialis sebut ahli patologi, yang akan melihat sampel tersebut di bawah mikroskop untuk menilai apakah ada kanker dan, bila ada, menentukan jenis kanker tersebut.

Pengobatan batuk karena kanker paru-paru

Jika seseorang terdiagnosis kanker paru-paru, tenaga medis yang merawat mereka akan berbicara mengenai ekspektasi dan rencana perawatan. Rencana ini bervariasi dan disesuaikan dari orang ke orang. Adapun faktor pertimbangan antara lain jenis kanker, usia serta kondisi kesehatan secara menyeluruh orang tersebut.

Beberapa jenis kanker cenderung lebih agresif, dan akan mempengaruhi ekspektasi hasil serta metode perawatan. Jika seseorang terdiagnosis kanker paru, tim spesialis yang merawat akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah sudah terjadi penyebaran (metastasis). Terkadang, dokter yang merawat mungkin juga menyarankan pengujian genetik.

Fitur genetik dapat bervariasi antar jenis kanker, dan beberapa obat kanker generasi baru menargetkan fitur spesifik tersebut, sehingga selain lebih efektif, efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan juga jauh lebih ringan ketimbang kemoterapi konvensional. Jenis utama kanker paru-paru adalah karsinoma sel kecil dan sel non-kecil.

 

 

Adapun opsi perawatan kanker paru antara lain:

    Operasi: Jika jaringan kanker masih terlokalisir, dokter bedah akan mengangkat bagian paru-paru yang bermasalah tersebut. Mereka juga dapat sekaligus mengangkat kelenjar getah bening di sekitarnya.

    Terapi radiasi: Menargetkan sel-sel ganas dengan sinar radioaktif yang membunuh sel kanker, biasanya digunakan untuk mengecilkan ukuran jaringan kanker sebelum operasi, atau untuk menghilangkan jaringan yang tersisa setelah operasi.

    Kemoterapi: Ini dapat membunuh sel-sel kanker, tetapi juga dapat memiliki efek buruk yang parah pada sel-sel sehat.

    Targeted Therapy: Obat-obat jenis ini menargetkan gen, protein, dan faktor biomolekuler lain yang berkontribusi pada perkembangan kanker secara spesifik. Mereka bertujuan untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan kanker, dengan efek samping yang lebih ringan ketimbang kemoterapi konvensional.

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu meningkatkan harapan hidup, bahkan setelah diagnosis kanker. Ini termasuk:

    Berhenti merokok
    Mengikuti diet sehat
    Berolahraga secara teratur

Jika kanker telah menyebar ke organ tubuh lain, biasanya sangat sulit untuk menghilangkan atau menyembuhkannya. Dokter dapat merekomendasikan perawatan paliatif, yang bertujuan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan membantu mengurangi gejala, untuk mempertahankan kualitas hidup semaksimal mungkin.

Cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah menghindari merokok dan pajanan terhadap asap rokok orang lain. Konsultasi dengan dokter Anda untuk membuat rencana dan langkah konkrit untuk berhenti merokok.

 
Like us on Facebook