Baca Artikel Lainnya
Mengonsumsi makanan tertentu memang paling enak dalam keadaan hangat dan panas. Hal itu menandakan bahwa makanan tersebut masih dalam keadaan fresh. Apalagi bila makanan tersebut dikonsumsi saat hujan di cuaca dingin, rasanya begitu menenangkan dan menjadi semakin nikmat.
Namun ada beberapa orang yang ternyata tidak nyaman dengan makanan panas. Mereka merasa ketika makan makanan panas bisa membakaFaktanya meniup makanan atau minuman panas yang akan dikonsumsi tidak disarankan lho. Dokter Nadia Alaydrus menjelaskan ada sebuah penelitian yang menyebut bahwa ketika seseorang meniup lilin kue ulang tahun ternyata menghasilkan 1400 lebih banyak bakteri dibandingkan dengan kue ulang tahun yang nggak ditiup.
Saat meniup makanan yang akan dikonsumsi, itu akan mentransfer bakteri dan juga mikroorganisme yang lain dari saluran pernapasan ke makanan tersebut, makanya nggak disarankan meniup makananr lidah. Alhasil sebelum dimakan mereka meniup makanan tersebut.
Selain itu, meniup makanan juga berbahaya bagi kesehatan. Apalagi nila Anda meniupkan makanan atau minuman untuk orang lain, mereka kemungkinan menderita penyakit seperti yang Anda alami / derita
Faktanya, medis tidak menganjurkan meniup makanan panas sebelum dikonsumsi. Hal ini mesti dipatuhi, apalagi jika makanan tersebut hendak masuk ke mulut orang lain.
Saat meniup makanan, tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO).
Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam makanan dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3).
Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun. Jadi, jika mengonsumsi makanan setelah meniupnya, tubuh Anda akan kemasukan lebih banyak asam karbonat dan karbon monoksida.
Hal tersebut berisiko mengganggu keseimbangan asam atau alkali tubuh, yang mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme.
Ingin tetap aman mengonsumsi makanan hangat tanpa perlu meniupnya? Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Jangan memaksakan mengonsumsinya saat masih sangat panas.
Tunggu beberapa saat agar bisa dimakan.
Kalau ingin menyantapnya segera, lebih baik konsumsi sedikit demi sedikit.
Ketika sudah tidak terlalu panas, bisa dimakan dengan sendokan agak banyak.
Menurut dr. Dyah Novita, makanan bisa disisihkan terlebih dahulu di wadah lain yang bentuknya agak pipih sampai uap panas berkurang, baru dikonsumsi.
Menambah penjelasan tadi, dr. Dyah Novita juga mengatakan bahwa Anda sebaiknya tidak mengonsumsi nasi yang masih panas.
“Nasi panas mengandung kadar gula yang lebih tinggi. Hal ini bisa berbahaya untuk penderita diabetes,” jelasnya.
Sekarang Anda sudah tahu bahaya meniup makanan panas, bukan? Lebih baik biarkan makanan agak dingin secara alami, agar Anda bisa menyantapnya dengan aman dan nyaman.