Baca Artikel Lainnya
Nyamuk tidak hanya menjengkelkan dengan gigitan yang perih tetapi juga hewan
kecil ini adalah pembunuh yang berbahaya. Cukup dengan satu gigitan
sudah dapat menularkan penyakit dan nyamuk juga termasuk jenis hewan
yang sangat susah untuk diberantas karena memiliki siklus
perkembangbiakan yang sangat cepat.
Sehingga tidak berlebihan jika pada hari
kesehatan sedunia yang diperingati pada 7 April 2014 kemarin WHO dan
Kementerian kesehatan mencanangkan upaya untuk mencegah perkembangbiakan
nyamuk.
Tapi berapa banyak yang anda benar-benar tahu tentang nyamuk dan risiko yang mereka bawa? Berikut beberapa fakta ilmiah mengenai gigitan nyamuk
1. Tidak semua nyamuk menggigit
"Ada sekitar 170 spesies nyamuk berbeda
di Amerika Utara (dan 3.500 di seluruh dunia), tetapi tidak semua dari
mereka menggigit manusia. Dari semuanya, hanya betina yang merupakan
pengisap darah, mereka menggunakan protein didalam darah untuk
memproduksi telur. Ada dua spesies yang bertanggung jawab sebagai
penyebar penyakit di Amerika Serikat: Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang pada umumnya dikenal sebagai nyamuk macan Asia karena
garis-garis hitam dan putih.
Tidak begitu jelas apakah mereka
(nyamuk) tertarik pada golongan darah tertentu," kata peneliti dan
direktur medis dari Program Sistem Medis Pengendalian Infeksi
Universitas Loyola dan penasihat Asosiasi Manajemen Hama Nasional, Jorge
Parada, MD, seperti dilansir laman Fox News, Jumat (25/9).
“Penelitian telah mengklaim bahwa
orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih dari orang-orang dengan
tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan,” kata Dr
Parada. Sedikit bukti bahwa mengenakan pakaian gelap akan lebih menarik
nyamuk, seperti yang umum diyakini.
2. Tidak begitu jelas apakah nyamuk tertarik pada golongan darah tertentu
“Penelitian telah mengklaim bahwa
orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih sering dari orang-orang
dengan tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan,” kata
Dr Parada.
Sedikit bukti bahwa mengenakan pakaian gelap akan lebih menarik nyamuk, seperti yang umum diyakini.
3. Tapi kita tahu mereka menyukai CO 2
Lebih mungkin, nyamuk tertarik terhadap
orang-orang yang menghembuskan tingkat karbon dioksida yang lebih
tinggi, seperti wanita hamil atau peminum bir. "Nyamuk menemukan inang
(host) dengan mendeteksi panas tubuh dan sinyal kimia,” kata Dr Parada.
“Ada kemungkinan bahwa faktor-faktor ini
berkontribusi terhadap peningkatan produksi karbon dioksida, sehingga
memudahkan nyamuk untuk merasakan kehadiran manusia.”
4. Beberapa orang merasakan gatal yang lebih dari yang lain
Hampir semua orang akan merasakan gatal
akibat gigitan nyamuk, meskipun bisa lebih buruk bagi orang-orang
tertentu yang punya kecenderungan untuk mengembangkan benjolan yang
lebih menonjol atau gatal-gatal yang berlebihan. Rasa gatal diakibatkan
pelepasan histamin dalam tubuh kita dalam menanggapi air liur nyamuk
yang disuntikkan saat mereka minum darah kita.
5. Menggaruk area gigitan membuat gatal lebih buruk
Jika
anda dapat menahan, cobalah untuk tidak menggaruk area benjolan gatal.
Hanya mengakibatkan reaksi air liur nyamuk tersebut dan meningkatkan
respon histamin pada tubuh anda, sehingga membuat rasa gatal semakin
parah. Selain itu, menggaruk secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi
kulit yang dapat menyebabkan infeksireferences by jpnn